Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat-Nya maka kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul Permasalahan sosial dalam masyarakat.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini, dan kami harapkan
kedepannya dapat lebih baik.
Tim Penulis
(.....................)
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
A. Latar Belakang................................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................3
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN........................................................................................................................................4
BAB III....................................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................................12
A. Kesimpulan...................................................................................................................................12
B. Saran.............................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................13
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dilahirkan sebagai makhluk individu, selain itu manusia disebut juga sebagai makhluk
sosial, di mana manusia tidak akan lepas dari pengaruh lingkungannya. Manusia memiliki kebutuhan
dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia lain atau
disebut juga interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang berupa
tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan dalam masyarakat.
Dengan adanya nilai dan norma yang berlaku, interaksi sosial itu sendiri dapat berlangsung dengan
baik. Sosiologi terutama menelaah gejala-gejala yang wajar dalam masyarakat seperti norma-norma,
kelompok sosial, lapisan masyarakat, lembaga-lembaga kemasyarakatan, proses sosial, perubahan
sosial dan kebudayaan, serta perwujudannya. Tidak semua gejala tersebut berlangsung secara normal
sebagaimana dikehendaki masyarakat bersangkutan. Gejala-gejala yang tidak dikehendaki merupakan
gejala abnormal atau gejala-gejala patologis.
Masalah Sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur – unsur kebudayaan atau masyarakat
yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Apabila antar unsur-unsur tersebut terjadi bentrokan,
maka hubungan-hubungan sosial akan terganggu sehingga mungkin terjadi kegoyahan dalam
kehidupan kelompok. Masalah-masalah sosial tersebut berbeda dengan problema-problema lainya di
dalam masyarakat karena masalah-masalah sosial tersebut berhubungan erat dengan nilai-nilai sosial
dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Hal ini dinamakan masalah karena bersnagkut-paut dengan
gejala-gejala yang mengganggu kelanggengan dalam masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan masalah sosial?
2. Faktor apa saja yang dapat menyebabkan timbulnya masalah sosial?
3. Apa sajakah contoh masalah sosial dalam masyarakat?
4. Apakah Ukuran-Ukuran Sosiologi Terhadap Masalah Sosial dalam Masyarakat?
5. Apakah Dampak Gejala Sosial di Masyarakat?
6. Apakah Upaya Pengendalian Masalah Sosial dalam Masyarakat?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui masalah sosial
2. Untuk mengetahui Faktor apa saja yang dapat menyebabkan timbulnya masalah sosial
3. Untuk mengetahui contoh masalah sosial dalam masyarakat
4. Untuk mengetahui Ukuran-Ukuran Sosiologi Terhadap Masalah Sosial dalam Masyarakat
5. Untuk mengetahui Dampak Gejala Sosial di Masyarakat
6. Untuk mengetahui Upaya Pengendalian Masalah Sosial dalam Masyarakat
3
BAB II
PEMBAHASAN
Adanya berbagai pandangan para tokoh sosiologi dalam mengidentifikasi masalah sosial. Pandangan
itu antara lain, sebagai berikut:
1. Soerjono Soekanto
Masalah sosial merupakan suatu ketidaksesuaian antara unsur – unsur kebudayaan atau
masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.
2. Soetomo
Masalah sosial adalah sebagai suatu kondisi yang tidak diinginkan oleh sebagian besar warga
masyarakat.
3. Martin S. Weinberg
Masalah sosial adalah situasi yang dinyatakan sebagai suatu yang bertentangan dengan nilai –
nilai oleh warga masyarakat yang cukup signifikan, di mana mereka sepakat dibutuhkannya
suatu tindakan untuk mengubah situasi tersebut.
4
3. Faktor budaya
Ini menimbulkan berbagai keguncangan mental dan berlalian dengan beraneka penyakit
kejiwaan. Pendorongnya adalah perkembangan teknologi (komunikasi dan transportasi) dan
implikasinya dalam kehidupan ekonomi hokum, pendidikan, keagamaan, serta pemakaian
waktu senggang.
4. Faktor Psikologis
Ini muncul jika psikologis suatu masyarakat sangat lemah. Faktor psikologis juga dapat
muncul jika beban hidup yang berat yang dirasakan oleh masyarakat khususnya yang ada di
daerah perkotaan, pekerjaan yang menumpuk sehingga menimbulkan luapan emosi dan
stres yang nantinya dapat memicu konflik antar anggota masyarakat.
5
masyarakat sekitar. Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya
masalah kriminalitas di lingkungan masyarakat, antara lain:
a. Peningkatan dan pemantapan aparatur penegak hukum.
b. Adanya koordinasi antara aparatur penegak hukum dengan aparatur pemerintah lainnya yang
saling berhubungan.
c. Adanya partisipasi masyarakat untuk membantu kelancaran pelaksanaan penanggulangan
kriminalitas.
d. Membuat undang-undang, yang dapat mengatur dan membendung adanya tindakan kejahatan.
Menurut Parker Seymour dan Robert J. Kleiner (1983) formulasi kebudayaan kemiskinan mencakup
pengertian bahwa semua orang yang terlibat dalam situasi tersebut memiliki aspirasi-aspirasi yang
rendah sebagai salah satu bentuk adaptasi yang realistis.
Beberapa ciri kebudayaan kemiskinan adalah :
a. Fatalisme,
b. Rendahnya tingkat aspirasi,
c. Rendahnya kemauan mengejar sasaran,
d. Kurang melihat kemajuan pribadi ,
e. Perasaan ketidak berdayaan/ketidakmampuan,
6
f. Perasaan untuk selalu gagal,
g. Perasaan menilai diri sendiri negatif,
h. Pilihan sebagai posisi pekerja kasar, dan
i. Tingkat kompromis yang menyedihkan.
7
menanganinya langsung. Budaya tersebut sebaiknya tidak dilakukan oleh masyarakat, seharusnya
masyarakat menyerahkan pelaku kejahatan kepada aparat hukum dan membiarkan aparat hukum yang
menindak langsung terhadap tindak kejahatan.
Tetapi apakah fenomena budaya hakim sendiri terjadi karena ketidakpercayaan masyarakat
terhadap aparat hukum dan hukum yang berlaku di Indonesia? Mungkin saja fenomena hakim sendiri
lahir karena aparat hukum yang tidak menegakkan hukum. Banyak juga kita lihat di televisi aparat-
aparat hukum yang berlaku tidak adil, sebagai contoh kita ambil kasus korupsi simulator SIM petinggi
POLRI. Seharusnya aparat hukum yang menegakkan hukum, tetapi pada kenyataannya adalah aparat
hukum tersebut yang melanggar hukum. Atau bahkan seorang hakim yang seharusnya jadi pengadil di
negeri ini malah disuap. Harus kemanakah mencari keadilan di negeri ini?
5. Pengangguran
Pengangguran adalah masalah serius yang dihadapi Indonesia sejak beberapa tahun yang lalu.
Jumlah penduduk yang semakin banyak tak diimbangi dengan jumlah lapangan kerja yang banyak
pula, sehingga terjadi banyak pengangguran.
Pengangguran juga bertambah seiring kebiasaan masyarakat yang datang dari daerah memadati
ibu kota. Kadang mereka datang dengan modal nekat tanpa ketrampilan khusus sehingga di kota
mereka tak punya kerjaan. Sebenarnya lapangan pekerjaan bisa kita ciptakan sendiri tanpa harus pergi
ke ibukota.
6. Pendidikan
Indonesia termasuk negara yang tingkat pendidikannya cukup rendah di dunia. Banyak sekali
anak-anak yang harusnya sekolah, mereka sibuk membantu orang tuanya untuk bekerja mencari
nafkah.
Pastinya mereka (anak-anak Indonesia) ingin merasakan sekolah seperti anak-anak yang lain.
akan tetapi keadaan perekonomian orang tua yang kurang mampu membuat mereka mengubur
keinginan tersebut. Meskipun pemerintah telah mengucurkan dana BOS, tetapi pada kenyataannya
masih banyak anak-anak di jalanan ketika jam sekolah.
Penyelesaian masalah pendidikan tidak semestinya dilakukan secara terpisah-pisah, tetapi harus
ditempuh langkah atau tindakan yang sifatnya menyeluruh. Artinya, kita tidak hanya memperhatikan
kepada kenaikan anggaran saja. Sebab percuma saja, jika kualitas Sumber Daya Manusia dan mutu
pendidikan di Indonesia masih rendah. Masalah penyelenggaraan Wajib Belajar Sembilan tahun
sejatinya masih menjadi PR besar bagi kita. Kenyataan yang dapat kita lihat bahwa banyak di daerah-
daerah pinggiran yang tidak memiliki sarana pendidikan yang memadai. Dengan terbengkalainya
program wajib belajar sembilan tahun mengakibatkan anak-anak Indonesia masih banyak yang putus
sekolah sebelum mereka
8
D. Ukuran-Ukuran Sosiologi Terhadap Masalah Sosial dalam Masyarakat
Di dalam menentukan apakah suatu masalah-masalah problema sosial atau tidak, sosiologi
menggunakan beberapa pokok persoalan sebagai ukuran, yaitu sebagai berikut:
a. Kriteria Utama
Suatu masalah sosial, yaitu tidak adanya penyesuaian antara ukuran-ukuran dan nilai-nilai sosial
dengan kenyataan-kenyataan serta tindakan-tindakan sosial. Unsur-unsur yang pertama dan
pokok masalah sosial adalah adanya perbedaan yang mencolok antara nilai-nilai dengan
kondisi-kondisi nyata hidupnya. Artinya, adanya kepincangan-kepincangan antara anggapan-
anggapan masyarakat tentang apa yang seharusnya terjadi dengan apa yang terjadi dalam
kenyataan pergaulan hidup.
c. Pihak-Pihak yang Menetapkan Apakah suatu Kepincangan Merupakan Masalah Sosial atau
Tidak.
Dalam hal ini para sosiologi harus mempunyai hipotesis sendiri untuk kemudian di uji coba
pada kenyataan-kenyataan yang ada. Sikap masyarakat itu sendirilah yang menentukan apakah
suatu gejala merupakan suatu masalah sosial atau tidak.
9
E. Dampak Gejala Sosial di Masyarakat
Dampak gejala sosial ada yang bersifat positif dan negatif.
1. Dampak positif
Gejala sosial yang ada di masyarakat harus kita sikapi dengan baik. Bila kita dapat terbuka dan
mengimbangi perubahan sosial-budaya yang ada. Maka perubahan tersebut akan berdampak positif dan
memberikan kita mamfaat. Hal ini dapat dilihat dengan kemajuan bidang tekhnologi. Dalam bidang
tekhnologi kita mengenal tekhnologi komunikasi, seperi telepon, handphone, telegram, email, dsb.
Dengan adanya alat komunikasi yang modern, maka, maka kita dapat melakukan interaksi jarak jauh
tanpa harus bertemu secara langsung.
2. Dampak negatif
Seseorang yang tidak dapat menerima perubahan yang terjadi akan mengalami keguncangan
culture shock. Ketidak sanggupan seseorang dalam menghadapi gejala sosial akan membawa kearah
prilaku menyimpang.
10
langsung dengan memanfaatkan televisi dan radio sebagai media untuk menyebarluaskan pengetahuan
tentang agama.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masalah Sosial ialah ketidaksesuaian antara unsur – unsur kebudayaan yang membahayakan
kehidupan kelompok sosial dan sebagai suatu kondisi yang tidak diinginkan oleh sebagian masyarakat.
Apabila antar unsur-unsur tersebut terjadi bentrokan, maka hubungan-hubungan sosial akan terganggu
sehingga mungkin terjadi kegoyahan dalam kehidupan kelompok. Masalah sosial dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu alam, biologis, budaya dan sosial. Masalah sosial juga memiliki karakteristik
khusus yang menjadikan masalah tersebut menjadi masalah sosial.
Beberapa masalah sosial penting meliputi, kemiskinan, pengangguran, pendidikan, kejahatan,
disorganisasi keluarga, masalah generasi muda dalam masyarakat modern, peperangan, pelanggaran
terhadap norma-norma masyarakat, masalah kependudukan, masalah lingkungan hidup, birokrasi.
Kejahatan juga dapat timbul karena perilaku menyimpang dan kondisi masyarakat yang abnormal.
Ukuran - ukuran Sosiologi terhadap masalah sosial meliputi, kriteria utama, sumber - sumber sosial dan
masalah sosial.
B. Saran
Untuk menghadapi masalah sosial dibutuhkan sikap yang bijaksana dan cermat dalam meneliti
sebuah masalah sosial itu. Tidak sedikit masalah sosial dikaitkan dengan suasana hati seseorang, oleh
karena itu kita harus berusaha menyikapi suatu masalah sosial dengan baik. Tidak menghakimi
seseorang yang tersangkut masalah sosial secara langsung, karena negara kita memiliki hukum yang
baik untuk mengatasi hal-hal seperti itu.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Interaksi_sosial
http://www.astalog.com/5858/pengertian-masalah-sosial.htm
https://id.wikipedia.org/wiki/Masalah_sosial
https://id.wikipedia.org/wiki/Masalah-dan-upaya pencegahannya
http://www.anneahira.com/pengertian-sosial.htm
http://donaldtintin.blogspot.co.id/2018/04/ klasifikasi-masalah-sosial.html
http://www.ilmupsikologi.com/2018/04//definisi-dan-klasifikasi-masalah-sosial.
http://savieraandriany.blogspot.co.id/2018/04/ masalah-sosial.html
http://falah-kharisma.blogspot.co.id/2018/04/ /penyebab-permasalahan-sosial.html
http://palingberkesan.blogspot.com2018/04/ /macam-jenis-masalah-sosial-di-indonesia.html
13