Guru Pembimbing:
Disusun oleh:
Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua guru
SMAN 01 LEBONG, khususnya kepada Bapak Sumantri, S.Sos, MPd yang telah
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing, mengarahkan, dan
memotivasi kami untuk terus belajar dan meningkatkan prestasi khususnya dalam bidang
akademik.
Selain itu, kami juga mengucapkan terima kasih dengan setulus hati, kepada orang
tua tercinta yang selalu memberikan yang terbaik bagi kami, serta kepada adik, kakak, dan
seluruh keluarga yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada kami.
Kami pun menyadari bahwa makalah kami ini masih memerlukan pembinaan.
Untuk itu, kami sangat menerima saran dan kritikan demi penyempurnaan makalah kami
ini. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Akhir kata, kami sebagai tim
penyusun berharap semoga makalah kami ini bisa bermanfaat dan dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya oleh kita semua, khususnya para pelajar.
(Kelompok 4)
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 3
C. Maksud dan Tujuan Penelitian ........................................................................... 4
D. Metode Penelitian ............................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kesenjangan Sosial........................................................................... 5
B. Faktor Penyebab Kesenjangan sosial ................................................................. 6
C. Jenis-Jenis Kesenjangan Sosial .......................................................................... 15
D. Dampak Kesenjangan Sosial .............................................................................. 15
E. Upaya Mengatasi Kesenjangan Sosial ................................................................ 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia memiliki jumlah penduduk yang tidak sedikit jumlahnya. Hal ini
dikarenakan Indonesia terdiri atas pulau-pulau dan beragam suku dan budayanya.
Jumlah penduduk yang banyak ini tentunya menimbulkan banyak masalah, antara
lain kemiskinan, masalah pendidikan, dan lain-lain.
Hal-hal simpel yang seperti itulah, yang memicu timbulnya kesenjangan
sosial di dalam kehidupan masyarakat. Biasanya orang-orang yang berada di
kalangan atas lah yang membuat jarak dengan sesama. Kesenjangan sosial di
Indonesia sangatlah terlihat, apalagi antara rakyat dengan pejabatnya. Kesenjangan
sosial memuncak saat pemerintahan Presiden Soeharto karena TNI yang menguasai
pemerintahan. Keadaan rakyat kecil semakin tertindas dan tidak ada keadilan dalam
hal ini. Padahal dalam pembukaan dan isi Undang-undang Dasar 1945 telah
dikatakan bahwa kita harus berlaku adil terhadap seluruh rakyat Indonesia.
Kesenjangan ini dipicu oleh adanya kemiskinan yang merajalela dan kurangnya
lapangan kerja. Maka dari itu, pemerintah tidak boleh menyepelekan masalah yang
kompleks seperti ini. Kinerja pemerintah yang cepat dan tepat sangat diperlukan.
Dan dengan bantuan rakyat bersama-sama memberantas kemiskinan untuk
mencapai kesejahteraan sosial.
Kesenjangan sosial merupakan sesuatu yang menjadi pekerjaan bagi
pemerintah yang butuh perhatian yang lebih. Kesenjangan sosial yang terjadi dalam
masyarakat sangatlah mencolok dan makin memprihatinkan yang perlu di bahas
serta dicari penyebab-penyebab terjadinya suatu kesenjangan sosial. Kesenjangan
sosial yang muncul dalam masyarakat perlunya sebuah keberanian dalam
pengungkapanpannya. Sehingga kesenjangan sosial menjadi topic yang menarik
serta bagus untuk dipaparkan dalam pengambilan judul ini. Terjadi tindakan-
tindakkan yang sangat mencolok misalnya dalam kasus akhir-akhir tentang gimana
seorang koruptor besar yang mendapat fasilitas yang sangat baik dalam
tahanan,sedangkan seorang pencuri ayam di tahan dengan tidak layak. Disini
sangatlah kelihatan perbedaannya antara orang kaya atau penguasa dengan orang
miskin atau rakyat kecil.
1
2
Kesenjangan ekonomi selalu menjadi salah satu isu utama dari setiap
system Social. Dari masa yang sangat awal, para filsuf telah memperdebatkan etika
koeksistensi kekayaan besar dan kemiskinan, sementara analis politik telah
menekankan hubungan anatara kemakmuran ekonomi dan pengaruh politik.
Petanyaan utama dari ilmu sosiologi modern adalah analisisis kesenjangan social
terstruktur, yang sebagian besar berasal dari perbedaan wewenang atas sumber
daya ekonomi. Ekonom selalu mengklaim bahwa criteria untuk kebijakan ekonomi
adalah efisiensi dan pemerataan.
Masyarakat selalu ditandai dengan kesenjangan. Di dalam masyarakat
secara alami ada beberapa orang yang lebih kuat, belajar lebih cepat, atau memiliki
lebih dari apa pun yang dianggap penting dalam masyarakat. Kesenjangan lainnya
mungkin muncul karena ditentukan oleh manusia. Misalnya, kesenjangan social
berdasarkan kekayaan. Adanya perbedaan, karakteristik biologis, keterampilan
social, maupun uang, membuat system yang mengelompokkan individu-individu
dalam kelompok-kelompok yang berbeda dalam masyarakat menjadi tidak
terelakkan. Stratifikasi dan kesenjangan social menjadi fakta yang tidak terelakkan
dalam masyarakat. Batas-batas yang mengikuti stratifikasi dan kesenjangan social
membawa dampak bagi seluruh aspek hidup manusia, termasuk hubungan kita
dengan orang lain, perilaku, keyakinan, sikap, aspirasi, dan persepsi terhadap dunia
social.
Kesenjangan social dan stratifikasi social memang saling terkait. Stratifikasi
social melembagakan pola-pola kesenjangan menghasilkan stratifikasi social.
Dalam pemahaman timbale balik ini, stratifikasi social mengacu pada
distribusi sumber daya uang tidak merata. Sementara itu, kesenjangan berarti
perbedaan kesempatan atau kemampuan untuk mempertahankan atau meningkatkan
status. Di sini, kesenjangan social harus dipahami sebgai perbedaan untuk
memperoleh sumber daya yang di lembagakan.
Secara etimologis, kesenjangan berarti tidak seimbang, tidak simetris, atau
berbeda. Kesenjangan setidaknya membawa dampak pada kesenjangan sosil-
ekonomi, yang mencakup kemiskinan dan kesejahteraan dan stratifikasi social yang
mencakup kesenjangan politik dan budaya, yang berkaitan dengan isu-isu
kewarganegaraan, pemerintah, dan keadilan social.
Pola kesenjangan social dapat kita pahami dari pemahaman kita tentang
dimensi stratifikasi social. Stratifikasi social merujuk pada suatu hierarki berbagai
3
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian ketidakadilan
2. Faktor penyebab ketidakadilan sosia di Desa Kp. Muara Aman
3. Bentuk-bentuk/jenis-jenis ketidakadilan sosial
4. Dampak Ketidakadilan sosial
5. Upaya mengatasi ketidakadilan sosial di Desa Kp. Muara Aman
4
D. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah mengumpulkan data dari berbagai
sumber(Studi Dokumen) dan juga dengan mengobservasi secara langsung ke
lokasi(Studi Kasus), karena lokasi ini merupakan desa kami.
6
BAB II
PEMBAHASAN
merasa dapat bertindak secara tidak adil, menguasai, dan mempunyai martabat. Sementara
itu, kelompok minoritas adalah kelompok yang kurang beruntung karena mereka secara
fisik maupun kultural merupakan subjek yang diperlakukan tidak seimbang. Contohnya :
masih sedikit jumlah perempuan yang bekerja pada posisi atau peran pengambilan
keputusan dibanding laki- laki.
4. Dominasi
Dominasi adalah sebuah paham politik yang digunakan untuk menaklukan atau
menguasai suatu daerah atau beberapa daerah. Dominasi bisa dilakukan dengan beberapa
cara seperti halnya melakukan eksploitasi terhadap ideologi, agama, kebudayaan dan juga
wilayah untuk mendapatkan tujuan tertentu. Ada berbagai bentuk dominasi diantaranya
adalah perbudakan, rezim diskriminasi sistematis terhadap kelompok minoritas, rezim
politik kolonial, despotisme, totalitarianisme, kapitalisme, dan feodalisme. Semuanya ini
sangat potensial merugikan segmen yang tidak memiliki keunggulan komparatif dan
kompetitif. Contoh dominasi seperti kedatangan orang kulit putih dibenua Asia, Afrika,
Amerika. Dominasi ini juga banyak kita jumpai dalam pengelompokkan lain. Kita banyak
menjumpai kelompok etnis mendominasi kelompok etnis lainnya. Ketidakadilan
bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. Sila kelima Pancasila berbunyi “Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Secara keseluruhan, pasal-pasal UUD 1945
menekankan pentingnya keadilan dalam segala aspek kehidupan
tetap hidup mewah walaupun mereka dalam kurungan penjara yang seharusnya
membuat mereka jera.
Kemiskian memang bukan hanya menjadi masalah di Negara Indonesia,
bahkan Negara majupun masih sibuk mengentaskan masalah yang satu ini.
Kemiskinan memang selayaknya tidak diperdebatkan tetapi diselesaikan. Akan
tetapi kami yakin : “du chocs des opinion jaillit la verite”. “ Dengan benturan
sebuah opini maka akan munculah suatu kebenaran “. Dengan kebenaran maka
keadilan ditegakkan, dan apabila keadilan ditegakkan kesejateraan bukan lagi
menjadi sebuah impian akan tetapi akan menjadi sebuah kenyataan.
Menurut Robert Chambers bahwa inti kemiskinan terletak pada kondisi
yang disebut deprivation trap atau perangkap kemiskinan. Perangkap itu terdiri dari
:
1. Kemiskinan itu sendiri
2. Kelemahan fisik
8
1. fatalisme,
2. rendahnya tingkat aspirasi,
3. rendahnya kemauan mengejar sasaran,
4. kurang melihat kemajuan pribadi ,
5. perasaan ketidak berdayaan/ketidakmampuan,
6. Perasaan untuk selalu gagal,
7. Perasaan menilai diri sendiri negatif,
8. Pilihan sebagai posisi pekerja kasar,
9. Tingkat kompromis yang menyedihkan.
Berkaitan dengan budaya sebagai fungsi adaptasi, maka suatu usaha yang
sungguh-sungguh untuk mengubah nilai-nilai yang tidak diinginkan ini menuju
ke arah yang sesuai dengan nilai-nilai golongan kelas menengah, dengan
menggunakan metode-metodre psikiatri kesejahteraan sosial-pendidikan tanpa
lebih dahulu (ataupun secara bersamaan) berusaha untuk secara berarti
mengubah kenyataan kenyataan struktur sosial (pendapatan, pekerjaan,
perumahan, dan pola-pola kebudayaan membatasi lingkup partisipasi sosial dan
10
1. Tidak ada atau lambannya mobilitas sosial (yang miskin akan tetap
hidup dengan kemelaratanya dan yang kaya akan tetap menikmati
kemewahannya),
2. mereka terletak dalam kungkungan struktur sosial yang menyebabkan
mereka kekurangan hasrat untuk meningkatkan taraf hidupnya,
3. Struktur sosial yang berlaku telah melahirkan berbagai corak rintangan
yang menghalangi mereka untuk maju. Pemecahan permasalahan
kemiskinan akan bisa dilakukan bilamana struktur sosial yang berlaku
itu dirubah secara mendasar.
b. Lapangan Pekerjaan
Lapangan pekerjaan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam
perekonomian masyarakat,sedangan perekonomian menjadi fartor terjadinya
kesenjangan sosial. Sempitnya lapangan pekerjaan di Indonesia menjadikan
pengangguran yang sangat besar di Indonesia dan merupakan pekerjaan bagi
pemerintah saat ini.
c. Melemahnya wirausaha
Kesenjangan sosial menjadi penghancur minat ingin memulai usaha,
penghancur keinginan untuk terus mempertahankan usaha, bahkan penghancur
semangat untuk mengembangkan usaha untuk lebih maju. Hali ini dikarenakan
seorang wirausaha selalu di anggap remeh.
d. Terjadi kriminalitas
Banyak rakyat miskin yang terpaksa menghalalkan segala cara untuk
mendapatkan uang, seperti mencopet, mencuri, judi, dll.Upaya-upaya yang
harus dilakukan pemerintah untuk pemecahan masalah kesenjangan sosial yang
terjadi di Indonesia:
1) Menomorsatukan pendidikan
2) Menciptakan lapangan kerja dan meminimalis Kemiskinan
3) Meminimalis KKN dan memberantas korupsi.
4) Meningkatkan system keadilan di Indonesia serta melakukan pengawasan
yang ketat terhadap mafia hukum.
asumsi, pemikiran, pendapat, dll. Namun hal ini tak akan menjadi sulit apabila kita
tahu cara yang tepat diimbangi dengan usaha yang maksimal.
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah, menjadi bagian dari mereka.
Ikut serta dalam segala kegiatan yang mereka lakukan. Ikut serta disini bukan
berarti mengikuti apa yang mereka kerjakan, tapi cukup ikuti alur yang mereka
mainkan dengan sedikit banyak pengawasi dan mengevaluasi apa yang seharusnya
di ubah dan apa yang seharusnya dipertahankan. Dilarang keras untuk langsung
memberikan komentar kepada mereka bahwa itu benar dan itu salah, karena
kebanyakan orang tidak menyukai pembenaran secara langsung apalagi dari orang
asing. Kita hanya perlu melakukan kebiasaan baik yang sehari-hari kita kerjakan,
dan secara tidak langsung itu telah menjadi contoh nyata atas perubahan yang ingin
dicapai.
Setelah kita menjadi bagian dari mereka, dan mereka sudah menganggap
kita sebagai keluarga mereka sendiri, sedikit banyak kita memberikan pengertian
kepada mereka di lingkungan ini perlu adanya perubahan. Mulai dari kebersihan
lingkungan, hendaknya kita mengajak mereka untuk gotong royong membersihkan
lingkungan. Kita dermakan sedikit harta kita dan berikan mereka fasilitas yang
dibutuhkan agar mereka bersemangat dalam bekerja, seperti sapu, sabit, cangkul
dan gerobak sampah. Tak lupa sediakan sarapan untuk dapat dimakan bersama
setelah lelah bekerja, agar terjalin hangatnya rasa kekeluargaan. Lakukan secara
teratur dalam periode tertentu. Dalam proses bersih-bersih selipkan pengetahuan
tentang pentingnya 3M, meguras dengan rutin bak mandi atau apapun yang menjadi
wadah air minimal 1 minggu sekali, menutup rapat-rapat tempat penampungan air
dan mengubur barang-barang yang dapat menampung air. Dengan 3M ini
setidaknya kita dapat mengurangi kasus demam berdarah.
Langkah yang kedua adalah kita secara terang-terangan melakukan
penyuluhan tentang pentingnya pendidikan dan pentingnya pemenuhan air bersih.
Kita lakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa pendidikan perlu dan wajib
dimiliki baik untuk mereka maupun anak cucu mereka. Tiada kata terlambat untuk
menuntut ilmu. Kembali kita berikan fasilitas untuk mereka dapat belajar,
setidaknya mereka melek huruf untuk para orang tua dan untuk anak-anaknya kita
berikan pengertian bahwa pemerintah telah memberikan bantuan kepada pelajar
yang tidak mampu untuk tetap bisa sekolah. Sehingga orang tua mereka tidak perlu
16
khawatir lagi tentang masalah biaya, dan jika mereka kelak pintar orang tua mereka
juga akan merakasan imbasnya.
Dan untuk masalah air bersih kita berikan pengertian bahwa kebiasaan BAK
dan BAB tidak baik jika dilakukan di sungai. Cepat atau lambat mereka akan
membutuhkan jamban. Oleh karena itu kita perlu membangun jamban umum bagi
mereka, dana untuk pembangunan bisa dari iuran rutin dari masyarakat tersebut
atau mungkin dana hibah dari masyarakat yang juga ingin membantu. Selain itu
untuk pemenuhan air pemerintah telah memberikan kemudahan bagi rakyatnya
yaitu dengan PDAM, kita berikan informasi kepada masyarakat dan membantunya
untuk dapat memperoleh fasilitas tersebeut.
Teratasinya masalah pendidikan maka di kemudian hari diharapkan
masyarakat tidak kesulitan dalam mencari pekerjaan atau bahkan menciptakan
lapangan pekerjaan bagi orang lain. Dengan itu terputuslah dua faktor penyebab
masalah yang ada. Dan berubahnya kebiasaan hidup dan lingkungan yang bersih,
membantu masyarakat untuk dapat hidup sehat, sehingga teratasinya masalah
kesehatan yang terjadi sebelumnya.
Dengan selesainya masalah yang terdapat pada masyarakat diharapkan tidak
ada lagi masyarakat yang tergolong dalam kategori miskin. Sehingga tidak timbul
lagi masalah kesenjangan sosial dan kemiskinan. Kita perlu sama-sama
membangun, dari radar yang paling kecil yakni lingkungan. Jika semua
membangun meski dalam lingkup yang kecil maka akan tercipta pembangunan
yang besar. Sehingga pertumbuhan ekonomi tidak hanya dinikmati oleh 20%
masyarakat Indonesia melainkan 100%. Dan tidak akan ada lagi istilah
ketimpangan distribusi pendapatan.
A. Kesimpulan
Kesenjangan sosial terjadi akibat banyaknya rakyat miskin dan pengangguran
di Indonesia. Banyaknya kemiskinan inilah yang menjadi tombak bagaimana
kesenjangan sosial bisa terjadi. Pemberantasan kemiskinan, memaksimalkan
pendidikan, dan membuka lapangan kerja adalah beberapa solusi memberantas
kesenjangan sosial di Indonesia. Selain itu, kita juga harus meminimalisasikan
kesenjangan dan memberantas korupsi dalam upaya meningkatan kesejahteraan
rakyat.
Berdasarkan uraian tersebutmemberikan pandangan tentang kinerja
pemerintah yang masih harus terus ditingkatkan lagi,dan benar-benar memperhatikan
kondisi kesenjangan di lingkungan kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan
bernegara.Agar setiap rakyat indonesia dapat memiliki penghidupan yang layak dan
bertanggung jawab. Sebagaimana dari fungsi negara itu sendiri yang harus
menyejahterakan masyarakat sesuai UUD yang telah mengaturnya.Supaya keadilan,
kesejahteraan bisa terwujud serta merata adalah tanggung jawab kita bersama maka
mulailah dengan diri kita sendiri dengan peduli dengan sesama.
B. Saran
Dengan banyaknya permasalah yang terjadi akibat kesenjangan sosial seperti
kriminalitas, maka pemerintah benar-benar diharapkan ikut andil dalam masalah ini.
Pemerintah harus menegakkan hukum yang berlaku dan memberantas Kesenjangan
Sosial agar tercipta Negara yang satu yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.
18
DAFTAR PUSTAKA
Maryati Kun, Juju Suryawati. 2017. SOSIOLOGI untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta.
Esis
Bahrien. 1996. Sosiologi pedesaan; suatu pengantar. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.
Sumber lain
Internet:
https://www.pelajaran.co.id/2017/20/pengertian-kesenjangan-sosial-faktor-penyebab-
dampak-contoh-dan-cara-mengatasi-kesenjangan-sosial.html
https://pustaka-makalah.blogspot.com/2011/03/kesenjangan-sosial.html
https://www.kompasiana.com/vuzi/586b8233b77a6116091bcb5e/kesenjangan-sosial-dan-
kemiskinan-yang-terjadi-di-desa-sawoo?page=2
https://sule-epol.blogspot.com/2016/11/makalah-kesenjangan-sosial.html
https://makalahtugasmu.blogspot.com/2015/09/makalah-kesenjangan-sosial.html
19