DISUSUN OLEH
FAKULTAS TEKNIKs
MEDAN
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia mendapat bonus demografi berupa populasi usia produktif yang paling
besar sepanjang sejarah berdirinya negara ini. Bonus demografi ini adalah masa emas
bagi Indonesia. Namun bonus ini bisa berubah menjadi bencana besar jika mulai
sekarang kita tidak mempersiapkan generasi emas ini dengan baik. Jumlah penduduk
Indonesia saat ini pada usia produktif antara 15-64 tahun lebih banyak dari usia tidak
produktif anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas.
Tantangan besar yang dihadapi pendidikan adalah bagaimana mengupayakan agar
sumber daya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan
menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui
pendidikan agar tidak menjadi beban. (Permendikbud, 2013, hlm. 4).
B. Rumusan Masalah
1. Mengetahui pengertian bonus demografi, dan apa saja dampak yang diciptakannya.
2. Mengetahui dampak bonus demografi dalam pengembangan kurikulum.
3. Mengetahui Bagaimana cara menghadapi bonus demografi.
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dalam penulisan
makalah ini adalah Untuk mengetahui pengaruh bonus demografi dalam
pengembangan kurikulum dan di Indonesia dan bagaimana cara menghadapinya.
D. Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini di harapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak baik
pembaca secara langsung maupun masyarakat secara tidak langsung, dalam upaya
meningkatkan kualitas pendidikan pada umumnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Dampak Negatif
Jikalau bangsa indonesia tidak siap dan gagal dalam mengadapi bonus
demografi mendatang,maka bangsa indonesia akan semakin terpuruk dengan
adanya ekonomi yang melemah dan banyaknya kasus sosial dan kasus ekonomi
yang menjadi masalah internal yang mengancam keseimbangan bangsa.Oleh karena
itu generasi muda harus siap dalam menghadapi bonus demografi.
Contoh Dampak negatif :
a) Semakin sempitnya lapangan pekerjaan
b) Pengangguran semakin banyak
c) Kemisikinan semakin menjadi-jadi
3. Cara Menghadapi Bonus Demografi
Salah satu agar Indonesia siap dalam menghadapi persaingan global di tengah
fenomena bonus demografi, sala cara yang dapat dilakukan ialah melalui
pengembangan kurikulum pendidikan yang berorientasi meningkatkan pola pikir
kreatif dan inovatif. Menyadari tantangan bonus demografi yang akan dihadapi oleh
Indonesia, diharapkan generasi muda sebagai agent of change menuju Indonesia
mandiri. Generasi muda adalah generasi digital yang fasih teknologi, dan generasi
multitasking.. Hal tersebut menjadi keunggulan generasi muda sebagai penggerak
perubahan dalam mengoptimalkan peluang bonus demografi dalam rangka
mewujudkan Indonesia mandiri. Pengembangan kurikulum pendidikan pada
generasi muda untuk menghasilkan sumber daya manusia berkualitas dalam upaya
menghadapi bonus demografi, diperlukan lima aspek strategis.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bonus demografi adalah keadaan dimana jumlah usia produktif lebih banyak
daripada usia non-produktif. Jika Indonesia berhasil mengoptimalkan peluang dari
bonus demografi, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi negara hebat, dan
memiliki stabilitas nasional yang kuat. Namun apabila Indonesia tidak mampu
memanfaatkan peluang tersebut maka bonus demografi dapat menyebabkan
berbagai masalah bagi bangsa Indonesia, seperti pengangguran, memperbanyak
pemukiman kumuh, menurunnya angka produktivitas nasional hingga menimbulkan
dampak terburuk, yaitu meningkatnya angka kemiskinan.
B. Saran
Dalam menghadapi dampak dari bonus demografi tersebut semua harus berperan
aktif untuk menanggulangi bonus demokrasi, seperti guru, pemerintah daeran
maupun petinggi petinggi nasional
DAFTAR PUSTAKA
Kendari Pos. Sehari penuh belajar pendidikan karakter. Http ://kendaripos .fajar.co.id/ 2017
/01 /17/sehari-penuh-belajar-pendidikan-karakter/. Diakses pada tanggal 17 Januari
2017
BBC Indonesia. Asia peringkat tertinggi sekolah global, Indonesia nomor 69. http :// www
.bbc .com /indonesia/majalah/2015/05/150513_majalah_asia_sekolah_terbaik. Diakses
pada tanggal 18 Januari 2017
Jawa Pos. Kualitas guru Indonesia masih terendah http: //www .jawapos. com/read/ 2016
/04/27/25739/kualitas-guru-indonesia masih-terendah Diakses pada tanggal 9
September 2017.