Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

BONUS DEMOGRAFI DAN DAMPAK TERHADAP


PEMBANGUNAN

Disusun Oleh
Kelompok 4
1. JONAL OFRANDA
2. EFRIDENI
3. GRESTY AMONIKA
4. FHILDA ALVIONITA

Guru Pembimbing
ALDITA RAFLI, S.Pd

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAMBI


SMA NEGERI 4 KERINCI
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat-Nya dan
Kemurahan-Nya kami dapat menyelesaikan tugas ilmiah ini dengan baik dan semampunya.
Tujuan kami membuat tugas kinerja ini agar kami dapat memiliki nilai kinerja ilmiah
mengetahui tentang bonus demografi dan dampak terhadap pembangunan..
Dalam pembuatan ini juga kami  mengucapkan terima kasih atas waktu yang telah
diberikan oleh guru pembimbing. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua teman –
teman yang membacanya untuk mengetahui kesehatan mata. Maka dari itu kami berharap
bagi pembaca/teman – teman yang membacanya dapat memberi saran dan kritik bagi kami.
Maaf apabila ada kata atau pun ada kalimat yang salah digunakan dalam pengetikannya.

Kerinci, Februari 2019


Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A Latar belakang........................................................................... 1
B Rumusan masalah...................................................................... 1
C Tujuan penulisan....................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 2
A Pengertian bonus demografi..................................................... 2
B Dampak bonus demografi pembangunan................................. 4
BAB III PENUTUP................................................................................... 5
A Kesimpulan.............................................................................. 5
B Saran......................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 6
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Transisi demografi sangat menguntungkan ketika penduduk usia produktif (15-64
tahun) mengalami jumlah terbesar dibandingkan dengan proporsi penduduk usia non-
produktif. Karena pada proporsi penduduk ini, terdapat suatu keuntungan yang bisa dinikmati
oleh suatu negara sebagai batu loncatan untuk memajukan negara yang bersangkutan.
Didalam ilmu demografi, kondisi ini disebut Bonus Demografi. Dan Indonesia diprediksi
akan mengalami Bonus Demografi pada tahun 2020-2030 yang akan datang.
Berdasarkan paparan Surya Chandra, anggota DPR Komisi IX, dalam Seminar
masalah kependudukan di Indonesia di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bahwa
jumlah usia angkatan kerja (15-64 tahun) pada 2020-2030 akan mencapai 70 persen,
sedangkan 30 persen adalah penduduk dengan usia non-produktif (di bawah 15 tahun dan
diatas 65 tahun). Bila dilihat dari jumlahnya, penduduk usia produktif mencapai sekitar 180
juta, sementara penduduk non-produktif hanya 60 juta.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian bonus demografi?
2. Bagaimana Dampak bonus demografi pembangunan?

C. Tujuan
3. Mengetahui Pengertian bonus demografi
4. Mengetahui Dampak bonus demografi pembangunan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bonus Demografi


Bonus Demografi adalah bonus yang dinikmati suatu negara sebagai akibat dari
besarnya proporsi penduduk produktif (rentang usia 15-64 tahun) dalam evolusi
kependudukan yang dialaminya.
Pada tahun 2020-2030 Indonesia mengalami bonus demografi ini dikarenakan proses
transisi demografi yg berkembang sejak beberapa tahun yg lalu yang dipercepat dengan
keberhasilan program KB menurunkan tingkat fertilitas dan meningkatnya kualitas kesehatan
serta suksesnya program-program pembangunan lainnya. Akan tetapi usia produktif ini
apabila tidak berkualitas malah akan menjadi beban negara, oleh karena itu mari kita
tingkatkan wajib belajar 12 tahun, lakukan pembinaan pola asuh & tumbuh kembang anak
melalui posyandu dan PAUD, peningkatan usaha ekonomi keluarga, pokoknya peningkatan
segala bidang agar SDM kita mampu bersaing di dunia International
Bonus Demografi merupakan kondisi dimana suatu wilayah atau negara memiliki
jumlah penduduk usia produktif (usia 15-64 tahun) lebih banyak dibandingkan dengan usia
non-produktif (usia 65+). Dikatakan sebagai "bonus" karena kondisi ini tidak terjadi secara
terus menerus melainkan hanya terjadi sekali dan tidak bertahan lama.
Prasyarat yang harus dipenuhi oleh suatu negara apabila ingin memperoleh manfaat
besar dari bonus demografi yaitu sumber daya manusia yang berkualitas. Karena dengan
adanya masyarakat yang berkualitas dapat meningkatkan pendapatan perkapita suatu negara
apabila ada kesempatan kerja yang produktif. Yang kedua, terserapnya tenaga kerja menjadi
faktor penting dalam memanfaatkan bonus demografi karena dengan banyak dibutuhkannya
tenaga kerja, maka pengangguran akan berkurang dan kesejahteraan akan meningkat pesat.
Yang ketiga, meningkatkan tabungan di tingkat rumah tangga. Setiap rumah tangga memiliki
potensi untuk membuka suatu usaha yang akan memberi lapangan pekerjaan untuk orang lain
sehingga angka pengangguran menurun. Dan yang terakhir, peran perempuan yang masuk ke
dalam pasar kerja akan membantu peningkatan pendapatan dan akan lebih banyak lagi
penduduk usia produktif menjadi benar-benar produktif.
Banyaknya kualitas sumber daya manusia yang tinggi disuatu negara akan sangat
mempengaruhi perkembangan dari negara tersebut. Indonesia merupakan negara dengan
SDM yang berkesempatan untuk menjadi negara maju. Contohnya di negara Jepang yang
mengalami bonus demografi pada tahun 1950 membuat Jepang melesat menjadi negara
dengan kekuatan ekomoni tertinggi ke-3 di dunia pada dekade 70-an, setelah Amerika Serikat
dan Uni Soviet. Indonesia juga sampai saat ini memiliki modal SDM yang sama dengan
Jepang pada tahun 1950. Bahkan SDM di Indonesia bisa diprediksi akan meningkat pesat
hingga pada tahun 2035. Namun, yang menjadi masalah adalah banyaknya SDM tidak di
imbangi dengan kualitas yang memadai.
Maka dari itu, Bonus Demografi dapat menjadi suatu berkah dan peluang untuk
mendatangkan keuntungan yang besar bagi kemajuan bangsa Indonesia. Dengan persiapan
yang baik serta investasi yang tepat, bonus demografi bisa mengubah masa depan Indonesia
menjadi lebih baik dan sejahtera dengan cara mengoptimalkan sumber daya manusia
terutama yang berusia produktif.
Namun berkah ini bisa berbalik menjadi bencana jika bonus ini tidak dipersiapkan
kedatangannya. Bonus Demografi tidak serta merta datang dengan sendirinya. Tetapi, untuk
mewujudkan potensi nasional, perlu dipersiapkan dan selanjutnya dimanfaatkan dalam
peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Jumlah usia produktif yang besar harus ditunjang dengan kemampuan, keahlian, dan
pengetahuan yang baik. Sehingga usia produktif dapat menjadi tenaga kerja yang terampil
serta memiliki keahlian dan pengetahuan untuk menunjang produktivitasnya. Salah satu
persiapan dalam hal ini adalah komitmen pemerintah dalam penganggaran di bidang
pendidikan. Agar besarnya anggaran bidang pendidikan yang mencapai 20% dari nilai APBN
dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk peningkatan kulitas SDM, terutama SDM yang
akan masuk dalam bursa kerja dengan memperbanyak cakupan pendidikan kejuruan dan
ketrampilan serta melalui Balai-balai Latihan Kerja terutama di pusat-pusat pertumbuhan dan
pelibatan pihak Swasta (Industri,perkebunan,pertambangan)
Selain itu, pemerintah dihimbau supaya mampu menjadi agent of development
dengan cara memperbaiki mutu modal manusia, mulai dari pendidikan, kesehatan,
kemampuan komunikasi, hingga penguasaan teknologi. Solusi lainnya bisa dengan
memberikan keterampilan kepada tenaga kerja produktif sehingga pekerja tidak hanya
bergantung pada ketersediaan lapangan pekerjaan tapi mampu menciptakan lapangan
pekerjaan itu sendiri. Selain itu pemerintah juga harus mampu menjaga ketersediaan lapangan
pekerjaan, menjaga aset-aset negara agar tidak banyak dikuasai pihak asing yang pastinya
akan merugikan dari sisi peluang kerja. Masyarakat pun juga harus menjadi pendukung
utama pembangunan mutu manusia dengan cara menyadari pentingnya arti pendidikan,
kesehatan dan aspek-aspek yang dapat mengembangkan kualitas manusia itu sendiri.
B. Dampak Bonus Demoografi Terhadap Pembangunan
Bonus demografi ini tentu akan membawa dampak sosial – ekonomi. Salah satunya
adalah menyebabkan angka ketergantungan penduduk, yaitu tingkat penduduk produktif yang
menanggung penduduk nonproduktif (usia tua dan anak-anak) akan sangat rendah,
diperkirakan mencapai 44 per 100 penduduk produktif.
Tentu saja ini merupakan suatu berkah. Melimpahnya jumlah penduduk usia kerja
akan menguntungkan dari sisi pembangunan sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi
ke tingkat yang lebih tinggi. Impasnya adalah meningkatkannya kesejahteraan masyarakat
secara keseluruhan.
Namun berkah ini bisa berbalik menjadi bencana jika bonus ini tidak dipersiapkan
kedatangannya. Bonus Demografi tidak serta merta datang dengan sendirinya,tetapi untuk
menjadikan potensi nasional, perlu dipersiapkan dan selanjutnya dimanfaatkan bagi
peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Jumlah usia produktif yang besar harus ditunjang dengan kemampuan keahlian dan
pengetahuan yang baik. Sehingga usia produktif dapat menjadi tenaga kerja yang terampil,
memiliki keahlian dan pengetahuan untuk menunjang produktivitasnya. Salah satu persiapan
dalam hal ini adala kominten pemerintah dalam penganggaran di dunia pendidikan. Besarnya
anggaran bidang Pendidikan yang mencapai 20% dari nilai APBN,agar dapat dimanfaatkan
sebesar-besarnya untuk peningkatan kulitas SDM,utamanya SDM yang akan masuk dalam
bursa kerja dengan memperbanyak cakupan pendidikan kejuruan dan ketrampilan serta
melalui Balai-balai Latihan Kerja terutama di pusat-pusat pertumbuhan dan pelibatan pihak
Swasta (Industri,perkebunan,pertambangan) dengan sistem pemagangan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bonus Demografi adalah bonus yang dinikmati suatu negara sebagai akibat dari
besarnya proporsi penduduk produktif (rentang usia 15-64 tahun) dalam evolusi
kependudukan yang dialaminya. Melimpahnya jumlah penduduk usia kerja akan
menguntungkan dari sisi pembangunan sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi ke
tingkat yang lebih tinggi. Impasnya adalah meningkatkannya kesejahteraan masyarakat
secara keseluruhan.

B. Saran
Sebagai makhluk yang selalu bersyukur kita harus menjaga pemberian dari Yang
Maha Kuasa.
DAFTAR PUSTAKA

Rosari,Andhini. Catatan Materi Perkuliahan Kependudukan Minggu 15 : Isu Kependudukan.


Surabaya. 2017
Oleh : Andhini Rosari Putri (08211740000081) Perencanaan Wilayah dan Kota

Anda mungkin juga menyukai