Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH GEOGRAFI

BONUS DEMOGRAFI
DAN
DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN

DISUSUN OLEH :
………………
………………

GURU PEBIMBING :
………………

MATA PELAJARAN :
GEOGRAFI

DINAS PENDIDIKAN KERINCI


SMA NEGERI 6 KERINCI
TAHUN PELAJARAN 2022
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat tuhan yang maha Esa, karena atas berkat dan

rahmatnya lah sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Geografi

Kependudukan ini dengan tepat waktu.

Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas materi tentang “Bonus Demografi

dan Dampaknya Terhadap Pembangunan”.

Pada makalah ini, masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan, maka saya

berharap mendapatkan kritikan serta saran dari para pembaca dan mahasiswa lainnya,

terutama oleh Guru mata Pelajaran Geografi demi menyempurnakan makalah ini.

Demikian sepatah kata dari sayayang sempat saya utarakan pada kata pengantar ini.

Lebih dan kurangnya mohon di maafkan karena hanya hanya manusia biasa yang tidak luput

dari kesalahan. Adapun kesempurnaan pada makalah ini, itu semua datangnya dari sang

pencipta.

Kerinci, 15 Januari 2022

Penyusun
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ......................................................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH .................................................................................... 2

C. TUJUAN PENULISAN .................................................................................... 2

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KUALITAS PENDUDUK......................................................... 3

B. PERMASALAHAN KUALITAS PENDUDUK................................................ 5

C. KUANTITAS DI INDONESIA ......................................................................... 7

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN......................................................................................................... 9

B. SARAN..................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 11


1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Di era modern ini, banyak masalah yang terjadi bonus demografi adalah kondisi ketika

masyarakat berusia produktif lebih banyak daripada masyarakat berusia nonproduktif.

Usia produktif yang dimaksud ialah 15-64 tahun. Sementara itu, masyarakat

nonproduktif adalah mereka yang berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun. Tak hanya

itu, jumlah masyarakat berusia produktif ini menguasai 70% populasi suatu negara.

Sementara itu, jumlah masyarakat berusia nonproduktif hanya 30% di antaranya.

Pasalnya, semua negara akan mengalami kondisi ini sekali sepanjang sejarah. Di

Indonesia sendiri, isu ini ditaksirkan terjadi pada 2020-2030, seperti dikutip dari Tirto.

Puncaknya yaitu pada 2028-2030, ketika 100 orang produktif menanggung 44 orang

nonproduktif.

Setelah itu, perbandingan masyarakat produktif dengan nonproduktif diprediksikan

akan kembali normal karena mereka yang berusia produktif sudah mulai memasuki umur

nonproduktif.

Lalu, mengapa bonus demografi bisa terjadi?

Kondisi ini terjadi karena adanya perubahan struktur umur penduduk Indonesia. Hal ini

disebabkan oleh dua hal.

1. Pertama, angka kematian bayi (infant mortality rate) menurun sehingga jumlah

bayi yang tetap hidup hingga dewasa terus meningkat.


2

2. Kedua, angka kelahiran total (total fertility rate) menurun sehingga anak yang

berusia di bawah 15 tahun pun berkurang.

Kondisi ini memiliki dampak yang besar bagi tatanan sosial dan ekonomi suatu negara.

Fenomena ini bisa menjadi sebuah peluang baik menarik bagi Indonesia.

Namun, jika tidak dimanfaatkan dengan baik, bonus demografi justru bisa menjadi hal

buruk bagi sebuah negara. Oleh karena itu, pemerintah dan kita sendiri harus siap dalam

menghadapinya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari Bonus Demografi ?

2. Apa permasalahan yang terjadi pada saat bonus demografi ?

3. Bagaimana cara mengatasi mesalah masalah bonus demografi ?

4. Bagaimana dengan manfaat dari bonus demografi ? terutama terhadapa

pembangunan ?

C. TUJUAN PENULISAN

Dapat mengetahui makna dan memahami betapa besarnya pengaruh dari bonus

demografi. Terutama bagi negeri Indonesia saat ini, yang mana lebih banyak usia pruduktif

daripada usia nonproduktifnya. Yang mana seperti yang kita ketahui saat ini, permasalahan

yang paling sering ditemui saat ini, masalah yang sudah ada dan pasti selalu ada di masa

depan, yaitu pengganguran, yang mana merupakan salah satu contoh dari dampak negatifnya

dari bonus demografi ini.

Oleh karena itu dengan adanya makalah ini, dapat menambah wawasan pembaca

terhadap ap aitu bonus demografi ini.


3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bonus Demografi

Apa bonus demografi itu? Bonus demografi adalah sebuah kondisi di mana usia

produktif antara umur 15 sampai 64 tahun jauh lebih besar dari usia tidak produktif. Artinya,

negara kita akan menerima ledakan masyarakat usia produktif, yang mana hal itu menjadi

prioritas utama pemerintah sekarang ini.

Bonus demografi ini seperti pedang bermata dua. Di satu sisi bisa sangat

menguntungkan jika kualitas sumber daya manusianya baik, namun bisa menjadi petaka jika

kualitas sumber daya manusianya rendah. Kalau kamu termasuk anak muda yang kualitasnya

baik atau rendah?

Sekarang kita bisa sama-sama lihat, banyak anak-anak muda Indonesia yang sukses

mendirikan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa berbasis teknologi, dan lebih

mengedepankan kolaborasi. Seperti Traveloka, Gojek, Tokopedia, Ruangguru, Kitabisa,

Change.org dan banyak lagi. Atau mulai berbisnis, dari makanan sampai pakaian, dari yang

cuma mengolah mie sampai sekedar mendaur ulang sampah. Tapi semua itu membuahkan

hasil dan mereka sukses. Itu karena mereka, beberapa anak muda Indonesia punya keinginan,

kegigihan, daya juang, inovasi, dan daya kreativitias yang tinggi.

Memangnya apa sih faktor-faktor yang menentukan keberhasilan bonus demografi?

Sebenarnya dalam materi geografi ini, ada lho penjelasannya. Nah beberapa faktor yang

menentukan keberhasilan dari bonus demografi di antaranya:


4

1. Pendidikan

Pendidikan merupakan komponen paling utama karena pendidikan akan mengubah

pola pikir suatu bangsa menjadi lebih baik dan terarah. Dalam usaha meningkatkan kualitas

anak muda, sebagai penduduk produktif di masa mendatang, salah satu usaha yang tepat

adalah dengan menyediakan kesempatan pendidikan seluas-luasnya. Kemudahan akses

pendidikan yang didukung oleh prasarana pendidikan yang lengkap serta tenaga pendidik

yang berkualitas akan menciptakan masyarakat yang berkualitas pula.

2. Kesehatan

Kesehatan merupakan investasi jangka panjang dan setiap manusia memerlukan

kesehatan. Contohnya, pemerintah saat ini sedang berupaya memperbaiki tingkat kesehatan

masyarakat dengan berbagai program seperti jaminan kesehatan nasional dan diluncurkan

BPJS.

3. Lapangan Pekerjaan

Lapangan pekerjaan sangat berperan karena merupakan lahan dan sarana untuk

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari pemerintah harus mempersiapkan lapangan pekerjaan

bagi masyarakat. Selain itu, masyarakat juga harus lebih kreatif untuk menciptakan

pekerjaan.

4. Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk sangat berpengaruh terhadap bonus demografi dan pembangunan.

Semakin sedikit penduduk semakin mendukung adanya bonus demografi. Pemerintah melalui

BKKBN saat ini giat memberikan pencerahan masyarakat guna mengurangi jumlah kelahiran

dengan program KB. Kemudian, ada syarat-syarat supaya bonus demografi dapat mencapai

sasaran, yaitu:
5

1. Kualitas penduduk yang baik.

2. Suplai tenaga kerja produktif yang besar diimbangin dengan lapangan kerja yang

besar pula, sehingga meningkatkan pendapatan per kapita.

3. Tabungan rumah tangga diinvestasikan untuk kegiatan produktif.

4. Jumlah anak sedikit memungkinkan perempuan memasuki pasar tenaga kerja,

meningkatkan pendapatan.

5. Upaya peningkatan kesehatan remaja terutama kesehatan reproduksi dan

penanggulangan perilaku yang tidak sehat seperti seks bebas, alkohol, narkoba, dan

sebagainya.

B. Dampak Bonus Demografi Terhadap Pembangunan

Dampak bonus demografi terhadap pembangunan adalah menjadikan peluang bagi

Indonesia untuk memakmurkan masyarakat serta memajukan kesejahteraan apabila

masyarakat usia produkttif memberikan konstribusi terhadap pembangunan negara dan

memiliki kualitas sumber daya yang dapat menunjang untuk pembangunan negara.

Dampak bonus demografi terhadap pembangunan terbilang beragam, mulai dari yang

positif sampai negatif. Kalau kamu lihat di poin 1 dampak negatiif dari adanya bonus

demografi, pastinya itu jadi pertanyaan yang serius. Benarkah bonus demografi akan

menimbulkan pengangguran besar-besaran? Sebelum menjawab itu, sebaiknya kamu ketahui

dulu tentang industri 4.0.

Apa itu industri 4.0? Itu adalah kondisi di mana revolusi industri sudah mencapai

tahap ke 4. Revolusi industri pertama yaitu pada tahun 1784, saat itu mesin uap pertama kali

ditemukan dan mulai diterapkan. Revolusi industri yang kedua terjadi pada tahun 1870, saat
6

di mana mesin yang menggunakan listrik dan bbm baru ditemukan dan diterapkan. Ketiga

pada tahun 1969, pada tahun ini komputer dan mesin-mesin otomatis mulai diterapkan di

hampir seluruh perusahaan.

Nah pada tahun 2011 kita sudah masuk ke revolusi industi tahap 4, atau industri 4.0,

di mana robot dan kecerdasan buatan seperti artificial intelligence mulai digunakan oleh

banyak perusahaan dan mulai menggantikan banyak lapangan pekerjaan. Artinya, saingan

kamu-kamu nanti bukan hanya pekerja asing, tapi juga robot dan kecerdasan buatan.

Dampak positif dari bonus demografi yaitu:

1. Tersedianya sumber daya manusia usia produktif dalam jumlah yang banyak untuk

mewujudkan pembangunan.

2. Memacu pertumbuhan ekonomi.

3. Menumbuhkan pola pikir kreatif bagi generasi muda.

4. Merangsang penanaman modal baik dari dalam maupun luar negeri yang disebabkan

banyaknya tenaga kerja produktif.

5. Memacu pemerintah untuk mempersiapkan pembangunan fisik, sosial, dan ekonomi,

guna membangun negara menjadi lebih maju.undefined

Dampak negatif bonus demografi adalah

1. 1.Pengangguran semakin banyak karena semakin sempitnya lapangan pekerjaan

2. Semakin sempitnya lapangan pekerjaan karena banyaknya penduduk usia produktif

yang ingin mencari pekerjaan

3. Timbulnya kawasan kawasan kumuh yang menyebabkan tingkat kriminalitas juga

bertambah

4. Perekonomian yang memburuk


7

5. Kualitas kesehatan yang menurun

Bonus Demografi di Indonesia

C. Bonus Demografi di Indonesia

Terciptanya Bonus Demografi di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari kebijakan

pemerintah pada tahun 1970-an, yaitu Keluarga Berencana (KB). Keberhasilan kebijakan KB

berhasil menrunkan angka kelahiran, bersamaan dengan penurunan angka kematian melalui

kebijakan peningkatan kualitas kesehatan. Sejak kebijakan tersebut, Indonesia mengalami

transisi demografi atau perubahan struktur umur penduduk, dimana proporsi anak-anak usia

15 tahun ke bawah menurun dengan cepat, diiringi dengan peningkatan jumlah penduduk

usia kerja dan peningkatan perlahan penduduk lansia. Dengan demikian, sejak sekitar tahun

1980-an, Indonesia masuk dalam era Bonus Demografi yang puncaknya akan terjadi sekitar

tahun 2030, yang disebut sebagai jendela peluang (window of opportunity). Pada tahun 2030

tersebut, proposi penduduk usia 15-64 tahun di Indonesia mencapai angka 68,1% dan angka

rasio ketergantungan sebesar 46,9.

Prof. Sri Moertiningsih Adioetomo, yang merupakan dosen dan peneliti Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, mencetuskan istilah bonus demografi dalam

pidato pengukuhannya sebagai guru besar ilmu kependudukan. Sejak saat itu, konsep bonus
8

demografi dimasukkan dalam perencanaan pembangunan pemerintah. Beliau menyarankan

konsep pembangunan manusia berdasarkan daur hidup untuk menghasilkan sumber daya

manusia yang berkualitas, demi tercapainya bonus demografi. Pembangunan hidup manusia

ini harus diperhatikan untuk setiap tahapan daur hidup manusia, yaitu dimulai dengan seribu

hari pertama kehidupan, pendidikan usia dini, pendidikan formal, masa remaja, transisi

menuju dunia kerja, pada usia produktif dan masa kerja, perkawinan, dan lanjut usia.

Pemerintahan Presiden Joko Widodo mengadopsi konsep ini ke dalam kebijakan

pembangunannya. Dalam pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia dalam rangka Hari

Ulang Tahun ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2019 pada Sidang Bersama

DPR-RI dan DPD-RI, Presiden Joko Widodo menyampaikan keoptimisannya dalam

ketercapaian Bonus Demografi. Presiden menyatakan bahwa pemerintahannya akan fokus

untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dengan menekankan pentingnya

akses dan kualitas pendidikan serta kesehatan.


9

BAB III

PENUTUPAN

Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa :

Bonus Demografi (Bahasa Inggris: Demographic Dividend), adalah potensi

pertumbuhan ekonomi yang tercipta akibat perubahan struktur umur penduduk, dimana

proporsi usia kerja (15-65 tahun) lebih besar daripada proporsi bukan usia kerja (0-14 tahun

dan >65 tahun). Kondisi ini dapat terjadi ketika angka kelahiran dan angka kematian menurun

pada suatu negara, dimana hal ini menyebabkan usia non-produktif (0-14 tahun) menurun dan

penduduk usia kerja dapat hidup lebih lama untuk menghasilkan potensi pertumbuhan

ekonomi.Secara angka, terjadinya Bonus Demografi dapat diukur dengan menurunnya rasio

ketergantungan di suatu negara yang berarti proporsi usia produktif di negara tersebut

meningkat.

Namun, Bonus Demografi tidak dapat serta merta terjadi ketika jumlah penduduk usia

produktif besar, melainkan harus diiringi dengan peningkatan produktivitas dari penduduk

usia kerja tersebut. UNFPA menyatakan bahwa suatu negara dapat menikmati bonus

demografi ketika setiap orang menikmati kesehatan yang baik, pendidikan yang berkualitas,

pekerjaan yang layak, dan kemandirian anak muda. Kondisi ini dapat terjadi ketika suatu

negara yang memiliki potensi jumlah penduduk tersebut juga memiliki kebijakan yang baik.

Setiap negara pasti melalui era Bonus Demografi dan ini hanya terjadi sekali dalam

sejarah suatu bangsa.Apabila suatu negara tidak siap dalam menghadapi bonus demografi,

maka yang terjadi justru adalah bencana demografi, salah satunya angka pengangguran yang

tinggi dimana dapat menimbulkan potensi konflik sosial. Negara-negara di Asia, termasuk

Indonesia, saat ini sedang berada dalam era Bonus Demografi.


10

B. SARAN

Penulis mengetahui bahwa dalam pembuatan makalah ini masih sangat jauh dari

sempurna, oleh Karena itu penulis membutuhkan saran-saran yang membangun untuk

kesempurnaan makalah ini karena dengan adanya saran saran tersebut penulis dapat

mengetahui letak dari kekurangan makalah makalah ini dan bisa jadi pertimbangan

selanjutnya dalam pembuatan makalah yang lainnya.


11

DAFTAR PUSTAKA

"Demographic dividend". www.unfpa.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal

2020-04-25.

"Fact Sheet: Attaining the Demographic Dividend – Population Reference Bureau"

(dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-25.

Adioetimo, Sri Moertiningsih (Maret 2018). Memetik Bonus Demografi: Membangun

Manusia Sejak Dini. Depok: PT RajaGrafindo Persada. ISBN 978-602-425-241-

0.

Hidayat, Reja. ""Bonus Demografi Berpotensi Memunculkan Konflik Sosial"". tirto.id.

Diakses tanggal 2020-04-26.

Hidayat, Reja. "Pedang Bermata Dua Bernama Bonus Demografi". tirto.id. Diakses

tanggal 2020-04-26.

developer, mediaindonesia com (2019-08-16). "Presiden Optimistis Bonus Demografi

Jadi Lompatan Kemajuan Bangsa". mediaindonesia.com. Diakses tanggal 2020-

04-25.

Anda mungkin juga menyukai