BONUS DEMOGRAFI
DAN
DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN
DISUSUN OLEH :
………………
………………
GURU PEBIMBING :
………………
MATA PELAJARAN :
GEOGRAFI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat tuhan yang maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatnya lah sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Geografi
Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas materi tentang “Bonus Demografi
Pada makalah ini, masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan, maka saya
berharap mendapatkan kritikan serta saran dari para pembaca dan mahasiswa lainnya,
terutama oleh Guru mata Pelajaran Geografi demi menyempurnakan makalah ini.
Demikian sepatah kata dari sayayang sempat saya utarakan pada kata pengantar ini.
Lebih dan kurangnya mohon di maafkan karena hanya hanya manusia biasa yang tidak luput
dari kesalahan. Adapun kesempurnaan pada makalah ini, itu semua datangnya dari sang
pencipta.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN......................................................................................................... 9
B. SARAN..................................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
Di era modern ini, banyak masalah yang terjadi bonus demografi adalah kondisi ketika
Usia produktif yang dimaksud ialah 15-64 tahun. Sementara itu, masyarakat
nonproduktif adalah mereka yang berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun. Tak hanya
itu, jumlah masyarakat berusia produktif ini menguasai 70% populasi suatu negara.
Pasalnya, semua negara akan mengalami kondisi ini sekali sepanjang sejarah. Di
Indonesia sendiri, isu ini ditaksirkan terjadi pada 2020-2030, seperti dikutip dari Tirto.
Puncaknya yaitu pada 2028-2030, ketika 100 orang produktif menanggung 44 orang
nonproduktif.
akan kembali normal karena mereka yang berusia produktif sudah mulai memasuki umur
nonproduktif.
Kondisi ini terjadi karena adanya perubahan struktur umur penduduk Indonesia. Hal ini
1. Pertama, angka kematian bayi (infant mortality rate) menurun sehingga jumlah
2. Kedua, angka kelahiran total (total fertility rate) menurun sehingga anak yang
Kondisi ini memiliki dampak yang besar bagi tatanan sosial dan ekonomi suatu negara.
Fenomena ini bisa menjadi sebuah peluang baik menarik bagi Indonesia.
Namun, jika tidak dimanfaatkan dengan baik, bonus demografi justru bisa menjadi hal
buruk bagi sebuah negara. Oleh karena itu, pemerintah dan kita sendiri harus siap dalam
menghadapinya.
B. RUMUSAN MASALAH
pembangunan ?
C. TUJUAN PENULISAN
Dapat mengetahui makna dan memahami betapa besarnya pengaruh dari bonus
demografi. Terutama bagi negeri Indonesia saat ini, yang mana lebih banyak usia pruduktif
daripada usia nonproduktifnya. Yang mana seperti yang kita ketahui saat ini, permasalahan
yang paling sering ditemui saat ini, masalah yang sudah ada dan pasti selalu ada di masa
depan, yaitu pengganguran, yang mana merupakan salah satu contoh dari dampak negatifnya
Oleh karena itu dengan adanya makalah ini, dapat menambah wawasan pembaca
BAB II
PEMBAHASAN
Apa bonus demografi itu? Bonus demografi adalah sebuah kondisi di mana usia
produktif antara umur 15 sampai 64 tahun jauh lebih besar dari usia tidak produktif. Artinya,
negara kita akan menerima ledakan masyarakat usia produktif, yang mana hal itu menjadi
Bonus demografi ini seperti pedang bermata dua. Di satu sisi bisa sangat
menguntungkan jika kualitas sumber daya manusianya baik, namun bisa menjadi petaka jika
kualitas sumber daya manusianya rendah. Kalau kamu termasuk anak muda yang kualitasnya
Sekarang kita bisa sama-sama lihat, banyak anak-anak muda Indonesia yang sukses
mendirikan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa berbasis teknologi, dan lebih
Change.org dan banyak lagi. Atau mulai berbisnis, dari makanan sampai pakaian, dari yang
cuma mengolah mie sampai sekedar mendaur ulang sampah. Tapi semua itu membuahkan
hasil dan mereka sukses. Itu karena mereka, beberapa anak muda Indonesia punya keinginan,
Sebenarnya dalam materi geografi ini, ada lho penjelasannya. Nah beberapa faktor yang
1. Pendidikan
pola pikir suatu bangsa menjadi lebih baik dan terarah. Dalam usaha meningkatkan kualitas
anak muda, sebagai penduduk produktif di masa mendatang, salah satu usaha yang tepat
pendidikan yang didukung oleh prasarana pendidikan yang lengkap serta tenaga pendidik
2. Kesehatan
kesehatan. Contohnya, pemerintah saat ini sedang berupaya memperbaiki tingkat kesehatan
masyarakat dengan berbagai program seperti jaminan kesehatan nasional dan diluncurkan
BPJS.
3. Lapangan Pekerjaan
Lapangan pekerjaan sangat berperan karena merupakan lahan dan sarana untuk
bagi masyarakat. Selain itu, masyarakat juga harus lebih kreatif untuk menciptakan
pekerjaan.
4. Pertumbuhan Penduduk
Semakin sedikit penduduk semakin mendukung adanya bonus demografi. Pemerintah melalui
BKKBN saat ini giat memberikan pencerahan masyarakat guna mengurangi jumlah kelahiran
dengan program KB. Kemudian, ada syarat-syarat supaya bonus demografi dapat mencapai
sasaran, yaitu:
5
2. Suplai tenaga kerja produktif yang besar diimbangin dengan lapangan kerja yang
meningkatkan pendapatan.
penanggulangan perilaku yang tidak sehat seperti seks bebas, alkohol, narkoba, dan
sebagainya.
memiliki kualitas sumber daya yang dapat menunjang untuk pembangunan negara.
Dampak bonus demografi terhadap pembangunan terbilang beragam, mulai dari yang
positif sampai negatif. Kalau kamu lihat di poin 1 dampak negatiif dari adanya bonus
demografi, pastinya itu jadi pertanyaan yang serius. Benarkah bonus demografi akan
Apa itu industri 4.0? Itu adalah kondisi di mana revolusi industri sudah mencapai
tahap ke 4. Revolusi industri pertama yaitu pada tahun 1784, saat itu mesin uap pertama kali
ditemukan dan mulai diterapkan. Revolusi industri yang kedua terjadi pada tahun 1870, saat
6
di mana mesin yang menggunakan listrik dan bbm baru ditemukan dan diterapkan. Ketiga
pada tahun 1969, pada tahun ini komputer dan mesin-mesin otomatis mulai diterapkan di
Nah pada tahun 2011 kita sudah masuk ke revolusi industi tahap 4, atau industri 4.0,
di mana robot dan kecerdasan buatan seperti artificial intelligence mulai digunakan oleh
banyak perusahaan dan mulai menggantikan banyak lapangan pekerjaan. Artinya, saingan
kamu-kamu nanti bukan hanya pekerja asing, tapi juga robot dan kecerdasan buatan.
1. Tersedianya sumber daya manusia usia produktif dalam jumlah yang banyak untuk
mewujudkan pembangunan.
4. Merangsang penanaman modal baik dari dalam maupun luar negeri yang disebabkan
bertambah
pemerintah pada tahun 1970-an, yaitu Keluarga Berencana (KB). Keberhasilan kebijakan KB
berhasil menrunkan angka kelahiran, bersamaan dengan penurunan angka kematian melalui
transisi demografi atau perubahan struktur umur penduduk, dimana proporsi anak-anak usia
15 tahun ke bawah menurun dengan cepat, diiringi dengan peningkatan jumlah penduduk
usia kerja dan peningkatan perlahan penduduk lansia. Dengan demikian, sejak sekitar tahun
1980-an, Indonesia masuk dalam era Bonus Demografi yang puncaknya akan terjadi sekitar
tahun 2030, yang disebut sebagai jendela peluang (window of opportunity). Pada tahun 2030
tersebut, proposi penduduk usia 15-64 tahun di Indonesia mencapai angka 68,1% dan angka
Prof. Sri Moertiningsih Adioetomo, yang merupakan dosen dan peneliti Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, mencetuskan istilah bonus demografi dalam
pidato pengukuhannya sebagai guru besar ilmu kependudukan. Sejak saat itu, konsep bonus
8
konsep pembangunan manusia berdasarkan daur hidup untuk menghasilkan sumber daya
manusia yang berkualitas, demi tercapainya bonus demografi. Pembangunan hidup manusia
ini harus diperhatikan untuk setiap tahapan daur hidup manusia, yaitu dimulai dengan seribu
hari pertama kehidupan, pendidikan usia dini, pendidikan formal, masa remaja, transisi
menuju dunia kerja, pada usia produktif dan masa kerja, perkawinan, dan lanjut usia.
pembangunannya. Dalam pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia dalam rangka Hari
Ulang Tahun ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2019 pada Sidang Bersama
untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dengan menekankan pentingnya
BAB III
PENUTUPAN
pertumbuhan ekonomi yang tercipta akibat perubahan struktur umur penduduk, dimana
proporsi usia kerja (15-65 tahun) lebih besar daripada proporsi bukan usia kerja (0-14 tahun
dan >65 tahun). Kondisi ini dapat terjadi ketika angka kelahiran dan angka kematian menurun
pada suatu negara, dimana hal ini menyebabkan usia non-produktif (0-14 tahun) menurun dan
penduduk usia kerja dapat hidup lebih lama untuk menghasilkan potensi pertumbuhan
ekonomi.Secara angka, terjadinya Bonus Demografi dapat diukur dengan menurunnya rasio
ketergantungan di suatu negara yang berarti proporsi usia produktif di negara tersebut
meningkat.
Namun, Bonus Demografi tidak dapat serta merta terjadi ketika jumlah penduduk usia
produktif besar, melainkan harus diiringi dengan peningkatan produktivitas dari penduduk
usia kerja tersebut. UNFPA menyatakan bahwa suatu negara dapat menikmati bonus
demografi ketika setiap orang menikmati kesehatan yang baik, pendidikan yang berkualitas,
pekerjaan yang layak, dan kemandirian anak muda. Kondisi ini dapat terjadi ketika suatu
negara yang memiliki potensi jumlah penduduk tersebut juga memiliki kebijakan yang baik.
Setiap negara pasti melalui era Bonus Demografi dan ini hanya terjadi sekali dalam
sejarah suatu bangsa.Apabila suatu negara tidak siap dalam menghadapi bonus demografi,
maka yang terjadi justru adalah bencana demografi, salah satunya angka pengangguran yang
tinggi dimana dapat menimbulkan potensi konflik sosial. Negara-negara di Asia, termasuk
B. SARAN
Penulis mengetahui bahwa dalam pembuatan makalah ini masih sangat jauh dari
sempurna, oleh Karena itu penulis membutuhkan saran-saran yang membangun untuk
kesempurnaan makalah ini karena dengan adanya saran saran tersebut penulis dapat
mengetahui letak dari kekurangan makalah makalah ini dan bisa jadi pertimbangan
DAFTAR PUSTAKA
2020-04-25.
0.
Hidayat, Reja. "Pedang Bermata Dua Bernama Bonus Demografi". tirto.id. Diakses
tanggal 2020-04-26.
04-25.