Disusun Oleh :
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Rekayasa Ide Perpajakan ini dengan baik dan
tepat waktu. Kami juga berterima kasih kepada Bapak Drs. Jhonson, M.Si yang telah
memberikan tugas Rekayasa Ide ini kepada kami.
Kami sangat berharap hasil Rekayasa Ide ini dapat berguna bagi semua orang. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan yang telah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga hasil Rekayasa Ide sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Bangsa mana saja. Hal tersebut ditandai dengan adanya berbagai kekurangan dan
macam aspek seperti hak untuk terpenuhinya pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan
maupun eksternal yang membelenggu, seperti adanya keterbatasan untuk memelihara dirinya
sendiri, tidak mampu memanfaatkan tenaga maupun fisiknya untuk memenuhi kebutuhan dll.
Dengan begitu, segala aktivitas yang mereka lakukan untuk meningkatkan hidupnya
sangat sulit.Pada masa lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan,
tetapi miskin dalam bentuk minimnya kemudahan atau materi.Dari ukuran kehidupan modern
pada masa kini mereka tidak menikmati fasilitas pendidikan, pelayanan kesehatan, dan
Di Indonesia kemiskinan sudah terjadi sejak zaman dahulu dimana Pemerintah Indonesia
tidak dapat menekan angka kemiskinan dari tahun ke tahun bahkan kemiskinan sudah menjadi
pekerjaan yang serius untuk Pemerintah kita. Banyak cara yang telah dilakukan oleh Pemerintah,
tapi untuk menekan atau bahkan mengurangi angka kemiskinan sangatlah sulit. Indonesia
sebagai negara yang kaya akan sumber daya alamnya, ternyata tidak sedikit penduduk yang
tergolong miskin. Jumlah penduduk miskin tersebut terdiri dari gabungan penduduk di perkotaan
1
1.2 Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang yang telah dipaparkan artikel yang berjudul diatas dapat
di identifikasikan beberapa persoalan pokok yang dicarikan pemecahannya yaitu:
1.3 Tujuan
Berdasarkan uraian latar belakang serta perumusan masalah yang tidak diuraikan
sebelumnya.Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menemukan alasan terjadinya yang menimbulkan kemiskinan.
2. Menemukan ide atau gagasan yang dapat membantu menyelesaikan kemiskinan
tersebut.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kemiskinan memang adalah pekerjaan besar bagi pemerintah kita, tapi pekerjaan itu
tidak pernah di prioritaskan untuk mengurangi angka kemiskinan, berbagi cara telah di lakukan
Kemiskinan merupakan masalah yang ditandai oleh berbagai hal antara lain rendahnya
kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya
mutu layanan kesehatan, gizi anak, dan rendahnya mutu layanan pendidikan. Selama ini berbagai
upaya telah dilakukan untuk mengurangi kemiskinan melalui penyediaan kebutuhan pangan,
Adapun program yang diupayakan pemerintah dalam makalah ini adalah pemkot
Makassar dalam memajukan pembangunan ekonomi yaitu pogram Bantuan Usaha Ekonomi
Produktif(UEP). Usaha Ekonomi Produktif (UEP) adalah kegiatan di bidang ekonomi yang
dilaksanakan oleh Rumah Tangga untuk meningkatkan pendapatan, menciptakan lapangan kerja
dan ketahanan pangan masyarakat berbasis sumber daya lokal. Program bantuan Usaha Ekonomi
Produktif (UEP) merupakan salah satu kegiatan program pemberdayaan fakir miskin oleh dinas
sosial kota Makassar dengan memberikan bantuan modal usaha untuk kegiatan usaha ekonomi
produktif atau memberikan bantuan modal berupa alat dan bahan untuk usaha yang akan di
geluti, sehingga diharapkan mampu meningkatkan ketersediaan pangan bagi keluarga fakir
miskin sehingga mampu bangkit dari keterpurukan. Program selanjutnya yang dilakukan
peemerintah yaitu program bantuan Kelompok Usaha Besama (KUBE). Kelompok Usaha
Bersama (KUBE) adalah himpunan dari keluarga yang tergolong miskin dengan keinginan dan
3
kesepakatan bersama membentuk suatu wadah kegiatan, tumbuh dan berkembang atas dasar
prakarsa sendiri, saling berinteraksi antara satu dengan yang lain, dan tinggal dalam satuan
relasi sosial yang harmonis, memenuhi kebutuhan anggota, memecahkan masalah sosial yang
secara khusus dan terpadu oleh pemerintah dan merupakan tanggung jawab bersama antara
Ternyata kemiskinan itu tidak terjadi begitu saja melainkan memiliki faktor-faktor yang
Yang perlu digaris bawahi di sini adalah bahwa standar pendapatan per-kapita bergerak
seimbang dengan produktivitas yang ada pada suatu sistem. Jikalau produktivitas berangsur
meningkat maka pendapatan per-kapita pun akan naik. Begitu pula sebaliknya, seandainya
produktivitas menyusut maka pendapatan per-kapita akan turun beriringan. Berikut beberapa
4
Rusaknya syarat-syarat perdagangan
Beban hutang
Faktor ini sangat penting dalam pengaruhnya terhadap kemiskinan. Oleh karena itu, untuk
menaikkan etos kerja dan produktivitas masyarakat harus didukung dengan SDA dan SDM yang
bagus, serta jaminan kesehatan dan pendidikan yang bisa dipertanggung jawabkan dengan
maksimal
Melonjak tingginya biaya kehidupan di suatu daerah adalah sebagai akibat dari tidak adanya
dari realita di atas.Hal ini bisa disebabkan oleh karena kurangnya tenaga kerja ahli dan
banyaknya pengangguran.
Hal ini selain menyulitkan akan terpenuhinya kebutuhan pokok dan jaminan keamanan untuk
para warga miskin, juga secara tidak langsung mematikan sumber pemasukan warga. Bahkan di
5
e. Terbatasnya Kesempatan Kerja dan Berusaha.
perbedaan upah serta lemahnya perlindungan kerja terutama bagi pekerja anak dan pekerja
perempuan seperti buruh migran perempuan dan pembantu rumahtangga. Masyarakat miskin
dengan keterbatasan modal dan kurangnya keterampilan maupun pengetahuan, hanya memiliki
sedikit pilihan pekerjaan yang layak dan terbatasnya peluang untuk mengembangkan usaha.
Terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia saat ini seringkali menyebabkan mereka terpaksa
melakukan pekerjaan yang beresiko tinggi dengan imbalan yang kurang memadai dan tidak ada
f. Lemahnya Partisipasi.
Salah satu penyebab kegagalan kebijakan dan program pembangunan dalam mengatasi
masalah kemiskinan adalah lemahnya partisipasi mereka dalam perumusan dan pelaksanaan
kebijakan. Berbagai kasus penggusuran perkotaan, pemutusan hubungan kerja secara sepihak,
dan pengusiran petani dari wilayah garapan menunjukkan kurangnya dialog dan lemahnya
2. Penanggulangan Kemiskinan
Untuk mengatasi masalah kemiskinan, pemerintah memiliki peran yang besar. Namun
nyatanya program yang dijalankan oleh pemerintah belum mampu menyentuh pokok yang
menimbulkan masalah kemiskinan. Beberapa program pemerintah yang sudah dijalankan untuk
mengatasi masalah kemiskinan diantaranya adalah program Bantuan Langsung Tunai serta
6
bantuan dibidang kesehatan yaitu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Namun kedua
hal tersebut tidak memiliki dampak signifikan terhadap pengurangan angka kemiskinan, bahkan
beberapa pakar kebijakan Negara menganggap bahwa hal tersebut sudah seharusnya dilakukan
pemerintah. Untuk itu pemerintah perlu membuat ketegasan dan kebijakan dalam rangka
1. Menciptakan lapangan kerja yang mampu menyerap banyak tenaga kerja sehingga
2. Memberikan subsidi pada kebutuhan pokok manusia sehingga setiap masyarakat bisa
menikmati makanan yang berkualitas, hal ini akan berdampak pada meningkatnya angka
kesehatan masyarakat.
3. Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok. Fokus program ini bertujuan menjamin
terutama beras dan kebutuhan pokok utama selain beras. Program yang berkaitan dengan
4. Mendorong pertumbuhan yang berpihak pada rakyat miskin. Fokus program ini bertujuan
mendorong terciptanya dan terfasilitasinya kesempatan berusaha yang lebih luas dan
berkualitas bagi masyarakat/keluarga miskin. Program yang berkaitan dengan fokus ini
seperti :
7
5. Menyempurnakan dan memperluas cakupan program pembangunan berbasis
perkotaan
6. Meningkatkan akses masyarakat miskin kepada pelayanan dasar. Fokus program ini
kesehatan, dan prasarana dasar. Program yang berkaitan dengan fokus ini seperti :
b. Pelayanan kesehatan rujukan bagi keluarga miskin secara cuma-cuma di kelas III
rumah sakit
menghadapi guncangan sosial dan ekonomi. Program yang berkaitan dengan fokus ini
seperti :
persyaratan).
8
BAB III
PENUTUP
2.1 KESIMPULAN
Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, dapat
disimpulkan bahwa masalah dasar pengentasan kemiskinan bermula dari sikap pemaknaan kita
terhadap kemiskinan. Kemiskinan adalah suatu hal yang alami dalam kehidupan, yang berarti
bahwa semakin meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka kebutuhan pun
akan semakin banyak. Pengentasan masalah kemiskinan ini bukan hanya kewajiban dari
pemerintah, melainkan masyarakat pun harus menyadari bahwa penyakit sosial ini adalah tugas
dan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat. Ketika terjalin kerja sama yang
romantis baik dari pemerintah, non pemerintah dan semua lini masyarakat. Dengan
digalakkannya hal ini, kemungkinan kemiskinan akan mencapai hasil yang seminimal mungkin.
2.2 SARAN
kreatif, inovatif, dan eksploratif. Selain itu, globalisasi membuka peluang untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat Indonesia yang unggul untuk lebih eksploratif. Di dalam menghadapi
zaman globalisasi ke depan mau tidak mau harus meningkatkan kualitas SDM dalam
pengetahuan, wawasan, skill, mentalitas, dan moralitas yang standarnya adalah standar global.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/100025-ID-peran-pemerintah-kota-makassar-dalam-pen.pdf
https://www.academia.edu/36214293/makalah-tentang-kemiskinan.docx
http://hukum.unsrat.ac.id/pres/72005bg4bab16.pdf
https://marx83.wordpress.com/2008/07/05/upaya-penanggulangan-kemiskinan/
10