Anda di halaman 1dari 11

Hubungan karyawan dan perusahaan

6 akuntansi f

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Kelompok 5
Vinna Fedrianty
Rofikah D. Hi Ali
Bambang Idham
Riyanti Titahelu
Aditya Ibrahim
Balda Goru
Sumarni Lambangu
Rahmat m. mape

Dalam bab ini kita mempelajari kewajiban


pada dua pihak: karyawan dan perusahaan.
Kita mulai dengan menyoroti kewajiban
karyawan terhadap perusahaan. Dalam
hubungan antara karyawan dan perusahaan,
korelasi kewajiban-hak ini pada umumnya
ada juga. Membahas segi kewajiban maupun
hak akan mengakibatkan kita sering harus
mengulangi hal yang sama sampai dua kali.
Kami memilih untuk membicarakan topik ini
dari segi kewajiban saja, tetapi perlu
disadari bahwa segi hak sering berperan
juga, secara implisit ataupun eksplisit.

Kewajiban Karyawan Terhadap


Perusahaan
1. Tiga kewajiban karyawan yang penting
a. Kewajiban ketaatan
Karyawan harus taat kepada atasannya di perusahaan,
justru karena ia bekerja disitu.
b. Kewajiban konfidensialitas
kewajiban konfidensialitas adalah kewajiban untuk
menyimpan informasi yang bersifat konfidensial- dan
karena itu rahasia- yang telah diperoleh dengan
menjalankan suatu profesi. Konfidensialitas berasal
dari kata Latin confidere, yang berarti mempercayai.
c. Kewajiban loyalitas
kewajiban loyalitas merupakan konsekuensi dari status
seseorang sebagai karyawan perusahaan. Dengan mulai
bekerja disuatu perusahaan, karyawan harus menghindari
apa yang bisa merugikan kepentingan perusahaan.

Lanjutan...
2. Melaporkan kesalahan perusahaan
dalam liberatur etika bisnis berbahasa inggris
masalah ini dikenal sebagai whistle blowing
(meniup peluit). Dalam bahasa inggris istilah
ini sering dipergunakan dalam arti kiasan:
membuat keributan untuk menarik perhatian
orang banyak. Dalam etika, whistle blowing
mendapat arti lebih khusus lagi: menarik
perhatian dunia luar dengan melaporkan
kesalahan yang dilakukan oleh sebuah
organisasi.

Pelaporan bisa dibenarkan secara moral, bila lima


syarat berikut ini terpenuhi. Dengan sedikit variasi,
syarat-syarat ini ditemukan pada banyak pengarang.
a. Kesalahan perusahaan harus besar
b. Pelaporan harus didukung oleh fakta yang jelas
dan benar
c. Pelaporan harus dilakukan semata-mata untuk
mencegah terjadinya kerugian bagi pihak ketiga,
bukan karena motif lain.
d. Penyelesaian masalah secara internal harus
dilakukan dulu, sebelum kesalahan perusahaan
dibawa keluar
e. Harus ada kemungkinan real bahwa pelaporan
kesalahan akan mencatat sukse.

Kewajiban Perusahaan Terhadap


Karyawan
1. Perusahaan tidak boleh mempraktekkan
diskriminasi
a. Diskriminasi dalam konteks perusahaan
b. Argumentasi etika melawan diskriminasi
c. Beberapa masalah terkait
2. Perusahaan harus menjamin kesehataan dan
keselamatan kerja
a. Beberapa aspek keselamatan kerja
b. Pertimbangan etika
c. Dua masalah khusus

Etika Diskriminasi Pekerjaan


Dalam sebuah sambutan bejudul mend it,
dont and it, mantan presiden Bill Clinton
mengatakan: kita menganggap keyakinankeyakinan ini sebgai hal yang nyata, bahwa
semua manusia diciptkan sama; bahwa kita
semua oleh Tuhan dianugerahi hak yang tidak
dapat diambil oleh orang lain; bahwa diantara
hak-hak tersebut adalah hak untuk memperoleh
kehidupan,
kebebasan,
dan
mencari
kebahagiaan.

Sifat Diskriminasi Pekerjaan


Diskriminasi dalam ketenagakerjaan melibatkan 3
elemen dasar:
1. Keputusan yang merugikan seorang pegawai atau
lebih karena bukan didasarkan pada kemampuan yg
dimiliki
2. Keputusan yang sepenuhnya (atau sebagian)
diambil berdasarkan prasangka rasial atau seksual,
stereotype yang salah, dll
3. Keputusn yang memiliki pengaruh negative atau
merugikan pada kepentingan-kepentingan.

Diskriminasi: Utilitas, Hak dan keadilan


argumen yang menentang diskriminasi secara
umum dapat dibagi menjadi tiga kelompok:
1. Argumen utilitarian, yang menyatakan bahwa
diskriminasi mengarahkan pada penggunaan
sumber daya manusia secara tidak efisien
2. Argumen hak, yang menyatakan bahwa
diskriminasi melanggar hak asasi manusia
3. Argumen keadilan, yang menyatakan bahwa
diskriminasi mengakibatkan munculnya perbedaan
distribusi keuntungan dan beban dalam
masyarakat.

Referensi :

1. K Bertnes. 2000. Pengantar etika


Bisnis.
Penerbit
Kanisius.
Yogyakarta
2. Manuel
G.
Velasquez.
1992.
Business Ethics: Concepts & Cases.
3rd edition. Englewoods Cliffs NJ:
Prentice Hall.el G. Velasquez 2005.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai