Anda di halaman 1dari 15

Permasalahan-permasalahan dalam Pembangunan Kependudukan,

Kependidikan, dan Ketenagakerjaan

Dosen Pengampu: Rusdial Marta, M.Pd


Kelompok 6:
Alfin Khairi (2285201018)
M. Fahreza Ismi (2285201073)
Nabila Refa Islami (2286206166)
Rahmi Ayu Anggraini (2288203029)
Vina Aidil Fitri (2286206028)
Widya Indriani (2288203030)

PROGRAM STUDI SI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


PROGRAM STUDI SI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
PROGRAM STUDI SI PENDIDIKAN JASMANI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Permasalahan-
permasalahan dalam Pembangunan Kependudukan, Kependidikan, dan Ketenagakerjaan”.
Penulisan makalah ini merupakan kewajiban dan sebagian tugas Mata Kuliah Pendidikan
Lingkungan, Sosial Budaya, dan Teknologi.
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-
Nya, serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan nabi besar Muhammad Saw atas
petunjuk dan risalahnya, yang telah membawa zaman kegelapan ke zaman terang benderang
dan atas doa restu dan dorongan dan berbagai pihak pihak yang telah membantu penulis
memberikan referensi dalam pembuatan makalah ini. Terutama kepada search engine google
yang ikut berperan besar dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan hal itu disebabkan sangat terbatasnya kemampuan dan ilmu yang dimiliki oleh
penulis. Oleh karena itu kami menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun dan
positif. Semoga hasil laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak yang
berkepentingan.

Bangkinang, 19 Oktober 2023

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii


DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3
A. Pengertian Kependudukan ......................................................................................... 3
B. Permasalahan-Permasalahan Dalam Pembangunan Kependudukan ......................... 3
C. Upaya Untuk Mengatasi Permasalahan Kependudukan............................................ 4
D. Pengertian Kependidikan........................................................................................... 5
E. Permasalahan-permasalahan dalam Pembangunan Kependidikan ............................ 6
F. Upaya Untuk Mengatasi Permasalahan Kependidikan ............................................. 7
G. Pengertian Ketenagakerjaan ...................................................................................... 8
H. Permasalahan-permasalahan dalam Pembangunan Ketenagakerjaan ....................... 8
I. Upaya Untuk Mengatasi Permasalahan Ketenagakerjaan ......................................... 9
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 11
B. Saran .......................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Peningkatan jumlah penduduk tidak serta merta dapat menjadi sebuah pertanda baik
jika tidak diimbangi dengan peningkatan kesejahteraan. Kesejahteraan juga tidak serta
merta hanya dapat dilihat dari seberapa besar penghasilan yang diperoleh. Namun juga
mencakup aspek yang lebih esensial seperti halnya ekonomi, Pendidikan maupun
Kesehatan. Laju pertumbuhan penduduk merupakan bertambahnya angka jumlah
penduduk yang diakibatkan oleh meledaknya angka kelahiran. Indonesia merupakan salah
satu negara yang memiliki tingkat angka kelahiran cukup tinggi. Selain itu Indonesia, juga
menjadi salah satu negara dengan jumlah penduduk tinggi di dunia.
Dari pembahasan tentang kependudukan, maka muncul adanya suatu masalah dalam
kependudukan di antaranya problematika angka kelahiran, angka harapan hidup, jumlah
penduduk, serta masalah kepadatan penduduk. Untuk menanggulangi atau meminimalisir
problematika tersebut, maka pemerintah khususnya di Indonesia perlu adanya perhatian
khusus dengan berbagai strategi ataupun cara yang tepat dalam mengatasinya dengan
harapan adanya strategi yang tepat akan dapat membantu menjadikan perekonomian di
Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Dari masalah tenaga kerja. Tingkat penguasaan pengetahuan dan teknologi di
indonesia terbilang masih rendah. Hal ini menyangkut mutu kwalitas tenaga kerja yang
ada di Indonesia. Dari masalah tersebut menjadikan tingkat produksi yang dihasilkan
cenderung rendah. Selain itu penggunaan biaya produksi yang tinggi sehingga membuat
produk Indonesa agak sulit bersaing dengan negara lain.

B. Rumusan Masalah
Yang menjadi Rumusan Masalah pada makalah ini, yaitu:
1. Apa itu Kependudukan?
2. Apa saja Permasalahan-Permasalahan Dalam Pembangunan Kependudukan?
3. Bagaimana Upaya Untuk Mengatasi Permasalahan Kependudukan?
4. Apa itu Kependidikan?
5. Apa saja Permasalahan-permasalahan dalam Pembangunan Kependidikan?
6. Bagaimana Upaya Untuk Mengatasi Permasalahan Kependidikan?
7. Apa itu Ketenagakerjaan?
1
8. Apa saja Permasalahan-permasalahan dalam Pembangunan Ketenagakerjaan?
9. Bagaimana Upaya Untuk Mengatasi Permasalahan Ketenagakerjaan?

C. Tujuan
Yang menjadi Tujuan pada makalah ini, yaitu:
1. Mengetahui pengertian Kependudukan.
2. Mengetahui Apa saja Permasalahan-Permasalahan Dalam Pembangunan
Kependudukan.
3. Mengetahui Bagaimana Upaya Untuk Mengatasi Permasalahan Kependudukan.
4. Mengetahui pengertian Kependidikan.
5. Mengetahui Apa saja Permasalahan-permasalahan dalam Pembangunan
Kependidikan.
6. Mengetahui Bagaimana Upaya Untuk Mengatasi Permasalahan Kependidikan.
7. Mengetahui pengertian Ketenagakerjaan.
8. Mengetahui Apa saja Permasalahan-permasalahan dalam Pembangunan
Ketenagakerjaan.
9. Mengetahui Bagaimana Upaya Untuk Mengatasi Permasalahan Ketenagakerjaan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kependudukan
Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia. Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur, umur,
jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan, kehamilan, kematian, persebaran, mobilitas
dan kualitas serta ketahanannya yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Studi kependudukan (population studies) adalah studi yang luas, karena di dalam
memahami struktur dan proses kependudukan di suatu daerah, faktor-faktor non
demografis ikut dilibatkan, misalnya dalam memahami trend fertilitas di suatu daerah
tidak hanya cukup diketahui trend pasangan usia subur, tetapi juga faktor social budaya
yang ada di daerah tersebut.
Pada masyarakat patrinial di yakni tiap keluarga mendambakan anak laki-laki, maka
besarnya jumlah anak yang diinginkan tergantung pada sudah ada tidaknya anak laki-laki
pada keluarga tersebut. Jadi, untuk mengetahui perkembangan penduduk di suatu daerah
perlu diketahui faktor-faktor determinant yang tidak hanya berasal dari faktor demografi
saja tetapi juga berasal dari faktor nondemografi. Studi atau analisis kependudukan yang
lebih luas Studi mengenai hubungan antara faktor-faktor perubahan penduduk dan faktor-
faktor. Studi yang berusaha memberi penjelasan tentang sebab akibat perubahan variabel
demografi (Inter disipliner).

B. Permasalahan-Permasalahan Dalam Pembangunan Kependudukan


Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar ke 4 setelah
Amerika Serikat. Selain jumlah penduduknya yang besar, luasnya negara kepulauan dan
tidak meratanya penduduk membuat Indonesia semakin banyak mengalami permasalahan
terkait dengan hal kependudukan. Tidak hanya itu, faktor geografi, tingkat migrasi,
struktur kependudukan di Indonesia dll membuat masalah kependudukan semakin
kompleks dan juga menjadi hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus guna
kepentingan pembangunan manusia Indonesia. Adapun masalah-masalah kependudukan
yang dialami oleh Indonesia antara lain:
1. Pertumbuhan penduduk yang tinggi: Tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia masih
relatif tinggi, meskipun telah mengalami penurunan dalam beberapa dekade terakhir.

3
Pertumbuhan penduduk yang cepat dapat memberikan tekanan pada sumber daya
alam, infrastruktur, lapangan kerja, dan layanan publik.
2. Urbanisasi yang cepat: Proses urbanisasi yang cepat di Indonesia menyebabkan
lonjakan penduduk di kota-kota besar. Hal ini dapat mengakibatkan masalah seperti
kemacetan lalu lintas, kekurangan perumahan, dan ketimpangan pembangunan antara
daerah perkotaan dan pedesaan.
3. Kesenjangan regional: Ada kesenjangan yang signifikan antara pertumbuhan
penduduk di pulau-pulau besar seperti Jawa dan Sumatera, dibandingkan dengan
pulau-pulau kecil. Hal ini menyebabkan ketimpangan dalam pembangunan
infrastruktur, akses ke layanan kesehatan dan pendidikan, serta kesempatan ekonomi.
4. Kualitas pendidikan dan kesehatan: Pertumbuhan penduduk yang cepat dapat
memberikan tekanan pada sistem pendidikan dan kesehatan. Kualitas pendidikan dan
kesehatan yang rendah dapat menjadi hambatan bagi pembangunan manusia yang
berkelanjutan.
5. Penyediaan lapangan kerja: Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi juga berarti
ada kebutuhan untuk menciptakan lapangan kerja yang cukup. Namun, sulitnya
menciptakan lapangan kerja dalam jumlah yang cukup dapat menyebabkan
pengangguran dan kemiskinan.

C. Upaya Untuk Mengatasi Permasalahan Kependudukan


Untuk mengatasi permasalahan kependudukan di Indonesia, pemerintah telah mengadopsi
berbagai upaya dan kebijakan. Berikut adalah beberapa upaya yang dilakukan:
1. Program Keluarga Berencana (KB): Program KB telah menjadi salah satu upaya
terpenting dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk di Indonesia. Program ini
bertujuan untuk memberikan akses dan informasi tentang metode kontrasepsi kepada
pasangan usia subur. Pemerintah menyediakan layanan KB secara gratis atau dengan
biaya yang terjangkau, serta melakukan sosialisasi dan kampanye untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang pentingnya perencanaan keluarga.
2. Peningkatan akses ke pendidikan: Pemerintah terus berupaya meningkatkan akses
pendidikan untuk semua anak di Indonesia. Dengan memberikan pendidikan yang
berkualitas, diharapkan masyarakat akan lebih sadar akan pentingnya pendidikan dan
mempertimbangkan untuk memiliki jumlah anak yang lebih terkontrol.
3. Peningkatan akses ke layanan kesehatan: Pemerintah juga berusaha meningkatkan
akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas. Dengan meningkatkan
4
kesehatan ibu dan anak, serta memberikan informasi dan layanan kesehatan
reproduksi yang memadai, diharapkan kelahiran yang diinginkan dan sehat dapat
tercapai.
4. Pemberdayaan perempuan: Pemberdayaan perempuan dan peningkatan status sosial
ekonomi perempuan juga merupakan faktor penting dalam mengendalikan
pertumbuhan penduduk. Dengan memberikan akses perempuan ke pendidikan,
keterampilan, dan kesempatan ekonomi, mereka dapat membuat keputusan yang lebih
baik terkait dengan perencanaan keluarga.
5. Diversifikasi ekonomi: Pemerintah juga berupaya untuk menciptakan lapangan kerja
dan meningkatkan perekonomian di daerah-daerah, terutama di luar pulau Jawa.
Dengan menciptakan kesempatan kerja yang lebih baik, diharapkan masyarakat akan
lebih terdorong untuk meningkatkan kualitas hidup dan mempertimbangkan jumlah
anak yang lebih terkontrol.
6. Penyuluhan dan kampanye: Pemerintah juga melakukan upaya penyuluhan dan
kampanye yang terus-menerus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
dampak pertumbuhan penduduk yang cepat dan manfaat dari perencanaan keluarga.
Melalui kampanye media sosial, penggunaan media massa, dan kegiatan komunitas,
pemerintah berupaya untuk mencapai masyarakat dengan pesan-pesan penting terkait
dengan kependudukan.

D. Pengertian Kependidikan
Kependidikan adalah sebuah program akselerasi seperangkat kegiatan kependidikan
yang diatur dengan sedemikian rupa sehingga bisa dilakukan oleh anak didik di waktu
yang lebih singkat dibandingkan biasanya. Pengertian kependidikan tersebut juga merujuk
pada tenaga pendidik atau tenaga kependidikan yang bertugas sebagai pengajar,
pembimbing, maupun pelatih peserta didik.
Istilah pendidikan berasal dari bahasa latin yakni kata “e-ducere” maupun “educare”
yang artinya memandu keluar atau memimpin. Serta kata “terkemuka” artinya membawa
manusia sebagai pengemuka maupun proses menjadi terkemuka. Secara leksikal, dalam
sebuah kamus webster sendiri, kata pendidikan atau education diartikan sebagai berikut:
1. Tindakan atau proses mendidik maupun sebagai terpelajar.
2. Pengetahuan atau perkembangan yang didapatkan dari proses pendidikan.
3. Bidang kajian yang berhubungan dengan metode mengajar dan belajar di sekolah.

5
E. Permasalahan-permasalahan dalam Pembangunan Kependidikan
Permasalahan dalam kependidikan di Indonesia masih menjadi tantangan yang perlu
diatasi. Beberapa permasalahan yang umum ditemui adalah sebagai berikut:
1. Aksesibilitas: Masih ada daerah-daerah terpencil di Indonesia yang sulit dijangkau
oleh fasilitas pendidikan. Hal ini menyebabkan kesenjangan dalam aksesibilitas
pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan. Selain itu, biaya pendidikan yang
tinggi juga menjadi hambatan bagi beberapa keluarga dalam memenuhi kebutuhan
pendidikan anak-anak mereka.
2. Kualitas pendidikan: Meskipun ada peningkatan dalam akses pendidikan, masih
terdapat permasalahan terkait kualitas pendidikan di Indonesia. Kurikulum yang
kurang relevan dengan kebutuhan dunia kerja, kurangnya pendidik yang berkualitas
dan terlatih, serta keterbatasan fasilitas dan sumber daya pendidikan yang memadai,
semuanya berkontribusi terhadap rendahnya kualitas pendidikan.
3. Ketimpangan regional: Terdapat ketimpangan yang signifikan dalam pemerataan
pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan, serta antara pulau-pulau besar dan
kecil di Indonesia. Infrastruktur pendidikan yang tidak merata, kurangnya guru yang
berkualitas di daerah terpencil, dan kurangnya akses terhadap sarana dan prasarana
pendidikan yang memadai, semuanya berkontribusi pada ketimpangan regional dalam
pendidikan.
4. Kurangnya keterampilan yang relevan: Pendidikan di Indonesia masih menghadapi
tantangan dalam menyediakan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia
kerja. Kurikulum yang terlalu teoritis dan kurangnya pelatihan keterampilan praktis
yang diperlukan oleh industri, menyebabkan kesenjangan antara lulusan dan
persyaratan pekerjaan.
5. Kesenjangan gender: Walaupun ada kemajuan dalam meningkatkan akses pendidikan
bagi perempuan, masih terdapat kesenjangan gender dalam pendidikan. Beberapa
faktor, seperti pernikahan dini, kesulitan ekonomi, dan norma sosial yang tidak
mendukung, dapat menghambat partisipasi perempuan dalam pendidikan.
6. Kekerasan dan pelecehan di sekolah: Kekerasan dan pelecehan di sekolah masih
menjadi permasalahan serius di Indonesia. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas
pendidikan dan mempengaruhi kesejahteraan mental dan fisik siswa.

6
F. Upaya Untuk Mengatasi Permasalahan Kependidikan
Untuk mengatasi permasalahan dalam kependidikan, berbagai upaya yang dapat
dilakukan, yaitu:
1. Peningkatan aksesibilitas: Pemerintah dapat meningkatkan aksesibilitas pendidikan
dengan membangun lebih banyak sekolah, terutama di daerah terpencil, dan
menyediakan transportasi yang memadai. Selain itu, program beasiswa dan bantuan
keuangan dapat diberikan kepada keluarga yang kurang mampu untuk memastikan
bahwa biaya pendidikan bukanlah hambatan.
2. Peningkatan kualitas pendidikan: Pemerintah dan lembaga pendidikan perlu
meningkatkan kualitas pendidikan dengan memperbarui kurikulum agar lebih relevan
dengan kebutuhan dunia kerja. Pelatihan dan pengembangan profesional bagi pendidik
juga penting, termasuk pembekalan mereka dengan keterampilan teknologi informasi
dan komunikasi yang diperlukan dalam era digital.
3. Investasi dalam infrastruktur pendidikan: Pemerintah perlu mengalokasikan dana yang
memadai untuk membangun dan memperbarui fasilitas pendidikan, seperti gedung
sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan sarana olahraga. Infrastruktur yang baik akan
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendorong motivasi siswa.
4. Pemberdayaan pendidik: Peningkatan kualitas pendidikan juga tergantung pada
kualitas pendidik. Pemerintah harus memberikan pelatihan dan pengembangan
profesional yang kontinu bagi pendidik agar mereka dapat mengajar dengan metode
yang efektif dan menggunakan teknologi pendidikan yang tepat.
5. Keterlibatan aktif orang tua dan masyarakat: Orang tua dan masyarakat perlu terlibat
secara aktif dalam pendidikan anak-anak mereka. Mereka dapat mendukung
pembelajaran di rumah dan berpartisipasi dalam kegiatan sekolah. Kolaborasi antara
sekolah, orang tua, dan masyarakat akan menciptakan lingkungan pendidikan yang
positif dan mendukung.
6. Pemanfaatan teknologi pendidikan: Pemanfaatan teknologi pendidikan dapat menjadi
solusi untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan. Dengan memanfaatkan
platform pembelajaran online, aplikasi pendidikan, dan sumber daya digital,
pendidikan dapat menjadi lebih interaktif, mudah diakses, dan relevan dengan
kebutuhan siswa.
7. Penanganan masalah kekerasan dan pelecehan di sekolah: Penting untuk menangani
masalah kekerasan dan pelecehan di sekolah dengan serius. Pemerintah dan lembaga

7
pendidikan harus menerapkan kebijakan yang tegas, memberikan pelatihan kepada
pendidik, dan menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif bagi siswa.
8. Penyediaan pendidikan inklusif: Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang
berkualitas, termasuk anak-anak dengan disabilitas atau kelompok marginal.
Pemerintah harus memastikan bahwa ada layanan pendidikan inklusif yang memadai
untuk semua anak.

G. Pengertian Ketenagakerjaan
Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan,
antara lain mereka yang sudah bekerja, mereka yang sedang mencari pekerjaan, mereka
yang bersekolah, dan mereka yang mengurus rumah tangga. (MT Rionga & Yoga Firdaus,
2007:2). Sedangkan menurut pendapat Sumitro Djojohadikusumo (1987) mengenai arti
tenaga kerja adalah semua orang yang bersedia dan sanggup bekerja, termasuk mereka
yang menganggur meskipun bersedia dan sanggup bekerja dan mereka yang menganggur
terpaksa akibat tidak ada kesempatan kerja.
Ketenagakerjaan pada awalnya dikenal dengan istilah perburuhan. Perburuhan
berasal dari kata “buruh”, secara etimologis dapat diartikan dengan keadaan memburuh,
yaitu keadaan dimana seseorang buruh bekerja pada orang lain (pengusaha). Tenaga kerja
menurut Payaman Simanjuntak adalah penduduk yang sudah atau sedang bekerja, yang
sedang mencari pekerjaan, dan yang melaksanakan kegiatan lain Dalam Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dirumuskan pengertian istilah
ketenagakerjaan, yaitu segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu
sebelum, selama, dan sesudah masa kerja.

H. Permasalahan-permasalahan dalam Pembangunan Ketenagakerjaan


Permasalahan dalam ketenagakerjaan di Indonesia masih menjadi tantangan yang perlu
diatasi. Beberapa permasalahan yang umum ditemui adalah sebagai berikut:
1. Pengangguran: Tingkat pengangguran masih tinggi di Indonesia, terutama di
kalangan pemuda. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pekerjaan yang tersedia,
ketimpangan antara kualifikasi pendidikan dengan kebutuhan pasar kerja, dan
kurangnya lapangan kerja di daerah terpencil.
2. Pekerja informal: Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia adalah pekerja informal,
yang tidak memiliki akses terhadap hak-hak dasar seperti jaminan sosial dan upah

8
yang layak. Pekerja informal juga rentan terhadap kondisi kerja yang tidak aman dan
tidak sehat.
3. Upah yang rendah: Upah minimum di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan
standar internasional, yang menyebabkan kesenjangan upah dan ketimpangan sosial-
ekonomi. Upah yang rendah juga menghambat kemampuan pekerja untuk memiliki
kualitas hidup yang lebih baik.
4. Kurangnya keterampilan yang relevan: Meskipun banyak orang yang mencari
pekerjaan, masih banyak perusahaan yang kesulitan mencari karyawan yang
memiliki keterampilan dan kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Dalam
hal ini, kurangnya keterampilan yang relevan menjadi hambatan dalam mencari
pekerjaan dan merugikan produktivitas perusahaan.
5. Diskriminasi: Diskriminasi terhadap kelompok minoritas dan perempuan masih ada
di Indonesia. Hal ini dapat memengaruhi kesempatan kerja dan keterlibatan mereka
dalam pasar kerja.
6. Kondisi kerja yang buruk: Beberapa pekerja di Indonesia masih bekerja dalam
kondisi yang buruk, termasuk jam kerja yang panjang, kurangnya keselamatan dan
kesehatan di tempat kerja, dan kondisi kerja yang tidak manusiawi.

I. Upaya Untuk Mengatasi Permasalahan Ketenagakerjaan


Untuk mengatasi permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia, berbagai upaya dapat
dilakukan:
1. Peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan: Peningkatan kualitas pendidikan dan
pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja dapat membantu mengurangi
kesenjangan keterampilan antara lulusan dan kebutuhan industri. Pemerintah perlu
bekerja sama dengan lembaga pendidikan dan pelatihan untuk memperbarui
kurikulum dan menciptakan program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan
industri.
2. Pemberdayaan sektor informal: Pemerintah dapat memberikan dukungan dan
bantuan kepada pekerja informal, seperti akses ke jaminan sosial, perumahan layak,
dan pelatihan keterampilan. Ini akan membantu meningkatkan kesejahteraan dan
perlindungan pekerja informal.
3. Peningkatan akses ke pasar kerja: Pemerintah dapat mendorong pembukaan
lapangan kerja baru dengan memberikan insentif bagi perusahaan untuk
mempekerjakan lebih banyak pekerja. Selain itu, langkah-langkah juga dapat
9
diambil untuk meningkatkan investasi dalam sektor-sektor yang dapat menciptakan
lapangan kerja, seperti industri manufaktur, pariwisata, dan pertanian.
4. Perlindungan dan penegakan hak-hak pekerja: Pemerintah perlu memastikan
perlindungan hak-hak pekerja, termasuk upah yang layak, jam kerja yang wajar, dan
kondisi kerja yang aman dan sehat. Penegakan hukum yang kuat terhadap
pelanggaran hak-hak pekerja juga penting.
5. Peningkatan investasi dalam infrastruktur: Investasi dalam infrastruktur seperti
transportasi dan energi dapat membantu meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas
ke wilayah yang belum terjangkau. Ini dapat membuka peluang baru bagi
pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
6. Promosi kewirausahaan: Pemerintah dapat mendorong kewirausahaan dengan
menyediakan dukungan, pelatihan, dan akses ke modal bagi para wirausahawan. Ini
akan mendorong lahirnya lebih banyak usaha baru dan menciptakan lapangan kerja.
7. Kolaborasi antara pemerintah, serikat pekerja, dan perusahaan: Kolaborasi antara
pemerintah, serikat pekerja, dan perusahaan sangat penting dalam merumuskan
kebijakan ketenagakerjaan yang efektif. Dialog sosial dan negosiasi dapat membantu
mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan bagi semua pihak.
8. Peningkatan investasi dalam riset dan inovasi: Investasi dalam riset dan inovasi
dapat mendorong kemajuan teknologi dan menciptakan lapangan kerja di sektor-
sektor baru yang berkembang, seperti teknologi informasi, energi terbarukan, dan
manufaktur canggih.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kependudukan, kependidikan, dan ketenagakerjaan adalah tiga aspek penting dalam
pembangunan suatu negara. Ketiga aspek ini saling terkait dan memiliki dampak besar
terhadap kualitas hidup dan perkembangan masyarakat. Dalam konteks Indonesia, aspek
ketiga ini menghadapi berbagai permasalahan yang kompleks.
Dalam kependudukan, Indonesia menghadapi pertumbuhan penduduk yang tinggi,
urbanisasi yang cepat, kesenjangan regional, dan perlunya mengatasi permasalahan sosial
dan ekonomi yang berkaitan dengan hal ini. Upaya seperti Program Keluarga Berencana,
peningkatan akses ke layanan pendidikan dan kesehatan, serta pemberdayaan perempuan
merupakan langkah positif dalam mengatasi permasalahan kependudukan.
Dalam bidang pendidikan, Indonesia masih menghadapi tantangan seperti
aksesibilitas yang belum merata, kualitas pendidikan yang perlu ditingkatkan, dan
ketimpangan regional. Upaya seperti peningkatan aksesibilitas, investasi dalam
infrastruktur pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan, dan pemberdayaan pendidik
dapat membantu mengatasi permasalahan ini.
Dalam ketenagakerjaan, Indonesia dihadapkan pada masalah kemiskinan, pekerja
informal, upah rendah, dan kurangnya keterampilan yang relevan. Pemerintah perlu fokus
pada peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan, perlindungan hak-hak pekerja, serta
peningkatan investasi di sektor ekonomi yang dapat menciptakan lapangan kerja.
Dalam semua tiga aspek, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, masyarakat,
dan organisasi terkait sangatlah penting. Dengan kolaborasi yang baik, berbagai upaya dan
kebijakan dapat lebih efektif dalam mengatasi permasalahan yang ada.

B. Saran
Saran dari penulis,yaitu untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan, Indonesia
perlu terus bekerja sama dalam mengatasi permasalahan di ketiga bidang ini, dengan fokus
pada peningkatan kualitas.

11
DAFTAR PUSTAKA

Gatiningsih.2017. Modul Mata Kuliah Kependudukan dan Ketenagakerjaan. Sumedang:


Fakultas Manajemen Pemerintahan IPDN
https:// bamai.uma.ac.id/ 2023/ 02/21/ pengertian- kependidikan-unsur-tugas-dan-syarat-
syaratnya/ diakses pada 19 Oktober 2023
file:///C:/Users/HP/Downloads/877-Article%20Text-2087-6-10-20220625.pdf, diakses pada
19 Oktober 2023
https://repository.uin-suska.ac.id/17359/10/8.%20BAB%20III__2018471IH.pdf diakses pada
19 Oktober 2023
https://repository.radenintan.ac.id/2262/3/BAB_II_DAN_III.pdf diakses pada 19 Oktober
2023

12

Anda mungkin juga menyukai