Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH GEOGRAFI

Alternatif Upaya Mengatasi Masalah Kependudukan, dan

Kuantitas Dan Analisis Demografi


Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran geografi lintas minat
Guru : Albi Pratama, S.Pd.

Disusun oleh :

Parlina Damayanti

Hariska Nopika

Rahma Aulia

Rahmi Natul Putri

Rival Seftia Yuhadi

XI MIPA 1

SMA NEGRI 2 LAUNG TUHUP


2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih
baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami,
kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini.

Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Muara Tuhup, 7 Januari 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................1

A. Latar belakang.......................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................2

C. Tujuan penulisan...................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................3

A. Alternatif Upaya Mengatasi Masalah Kependudukan.......3

B. Kuantitas Dan Analisis Demografi.......................................6

BAB III PENUTUP......................................................................15

A. Kesimpulan..........................................................................15

B. Saran.....................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penduduk merupakan salah satu objek kajian yang dipelajari dalam ilmu
geografi. Cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang penduduk
adalah geografi manusia, sedangkan ilmu yang mempelajari tentang
kependudukan disebut demografi. Penduduk mempunyai peranan
penting dalam pembangunan suatu daerah. Semakin banyak jumlah
penduduk maka dapat dikatakan bahwa semakin banyak pula potensi-
potensi yang dapat dikembangkan ataupun yang dapat digunakan untuk
pembangunan wilayah. Karena sumberdaya manusia merupakan
komponen pembangunan yang penting disamping sumberdaya alam dan
teknologi (Mantra, 2003). Akan tetapi, pada kenyataannya bahwa
pertambahan penduduk kerap kali lebih banyak membawa
permasalahan daripada membawa solusi terhadap pembangunan.

Banyak wilayah-wilayah di Indonesia yang mempunyai jumlah penduduk


tinggi terkadang mempunyai banyak permasalahan sosial yang timbul
akibat efek dari pertumbuhan penduduk. Terlebih lagi didaerah
perkotaan yang identik dengan banyanknya penduduk dan disertai
dengan terbatasnya lahan yang tersedia, menimbulkan banyak sekali
permasalahan sosial. Seringkali masalah yang timbul diperkotaan akibat
banyaknya penduduk antara lain kemiskinan, pengganguran,
kriminalitas, permukiman kumuh, gelandangan, dan lain-lain.
Permasalahan yang timbul kerap kali membuat pemerintah bekerja
ekstra keras demi menekan pertumbuhan penduduk dan sebagai PR
pemerintah dalam menentukan kebijakan perencanaan wilayah sebagai
upaya penyelesaian masalahmasalah yang ada.

1
Tidak dapat dipungkiri bahwa wilayah perkotaan merupakan suatu
magnet yang kuat bagi masyarakat di wilayah pedesaan ataupun
sekitarnya untuk mencari kerja ataupun mencari penghidupan yang lebih
baik. Sehingga pertambahan penduduk di kota dapat juga disebabkan
oleh mobilitas penduduk, selain disebabkan oleh pertumbuhan alami
penduduk wilayah tersebut. Mobilitas penduduk sendiri terjadi karena
adanya interaksi antar manusia dalam suatu wilayah ataupun antar
wilayah dalam memenuhi kebutuhan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja alternatif yang bisa dilakukan dalam upaya mengatasi


masalah kependudukan?

2. Apa itu kuantitas dan analisis demografi?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah

1. Untuk mengetahui apa saja alternatif yang bisa dilakukan dalam


upaya mengatasi masalah kependudukan

2. Untuk mengetahuai apa itu kuantitas dan analisis demografi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Alternatif Upaya Mengatasi Masalah Kependudukan

1. Kependudukan di Indonesia
Penduduk Indonesia sebagian besar hidup di daerah pedesaan yang
masih memiliki rasa kekeluargaan antar sesama. Kependudukan di
Indonesia memiliki empat ciri-ciri umum yakni Jumlah penduduk yang
dimana dalam hal ini semakin bertambah, sebagian besar penduduk
berusia muda, persebaran penduduk tidak merata pada setiap pulau,
sebagian besar penduduk bekerja di sektor pertanian.

Pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun ke tahun semakin


bertambah namun untuk mengatasi hal itu pemerintah menetapkan
kebijakan-kebijakan yang dapat mengendalikan jumlah pertumbuhan

Dalam hal bahwa permasalahan pendudukan di Indoensia yaitu:

a. Masalah Kuantitatif

• Jumlah penduduk yang besar.

• Pertumbuhan penduduk yang tinggi.

• Persebaran dan kepadatan penduduk yang tidak merata.

b. Masalah Kualitatif

• Tingkat kesehatan penduduk yang rendah.

• Tingkat pendidikan yang rendah.

• Tingkat pendapatan yang rendah.

3
Jumlah penduduk dan pertumbuhannya diatasi dengan program keluarga
berencana (KB). Persebaran dan kepadatan penduduk diatasi dengan
seperti program transmigrasi dan pembangunan lebih intensif di
kawasan indonesia timur. Tingkat kesehatan yang rendah diatasi dengan
seperti pembangunan fasilitas seperti pusat kesehatan masyarakat
“puskemas” dan rumah sakit umum “RSUD” dan pelayanan kesehatan
gratis bagi penduduk miskin. Tingkat pendidikan yang rendah diatasi
dengan seperti penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih lengkap dan
merata di semua daerah di Indonesia, penciptaan kurikulum pendidikan
yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, peningkatan kualitas
tenaga pengajar “guru dan dosen” di lembaga pendidikan milik
pemerintah, penyediaan program pelatihan bagi para pengajar dan
pencari kerja dan mempelopori riset dan penemuan baru dalam bidang
IPTEK di lembaga-lembaga pemerintah. Tingkat pendapatan yang rendah
diatasi dengan seperti penciptaan perangkat hukum yang menjamin
tumbuh dan berkembangnya usaha/investasi baik PMDN ataupun PMA,
optimalisasi peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian sehingga
dapat lebih banyak menyerap tenaga kerja, penyederhanaan birokrasi
dalam perizinan usaha.

2. Unsur-unsur Dinamika Penduduk


Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dinamika Penduduk. Jumlah
penduduk dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu yaitu
bertambah atau berkurang. Dinamika penduduk atau perubahan jumlah
penduduk dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu :

• Kelahiran (natalitas)

• Kematian (mortalitas)

• Migrasi (perpindahan)

Jumlah kelahiran dan kematian sangat menentukan dalam pertumbuhan


penduduk Indonesia, oleh karena itu kita perlu mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi kelahiran dan kematian.

4
3. Masalah Kependudukan Dunia

Tahun 1650 = 500 juta orang

Tahun 1830 = meningkat menjadi 1 milyar orang

Tahun 1930 = 2 milyar orang

Tahun 1975 = 4 milyar orang

UNFPA 1989 = 5,2 milyar dan setiap tahunnya meningkat > 90 juta

Tahun 2025 diperkirakan bertambah menjadi 8,5 milyar

Seabad dari sekarang diperkirakan pertumbuhan penduduk berhenti


pada 10 milyar

Sebagian besar tinggal di negara berkembang oleh karena pertumbuhan


penduduk di negara maju sudah terkendali.

Deklarasi Kependudukan Dunia 1967

Kami percaya, masalah kependudukan harus ditempatkan sebagai unsur


yang amat penting bagi tujuan-tujuan nasional suatu bangsa, serta dalam
menyalurkan aspirasi rakyatnya

Kami percaya, bahwa sebagian besar dari orangtua dunia sangat


berhasrat untuk mendapat pengetahuan mengenai KB untuk
merencanakan keluarga

Kami percaya, bahwa keberlangsungan maupun arti kehidaupan yang


damai sangat bergantung terhadap pemecahan dalam masalah
kependudukan dunia

Kami percaya, bahwa tujuan dari KB secara hakiki justru berada pada
pemerkayaan kehidupan itu sendiri dan bukan pada pembatasan. KB juga
meningkatkan harkat seorang manusia untuk dapat mencapai tingkat
potensi yang sepenuhnya sebagai manusi utuh

5
Forum Kependudukan abad ke-21 November 1989 “Deklarasi Amsterdam”

Menyatakan “untuk melaksanakan berbagai tujuan kependudukan abad


ke-21, maka semua negara perlu memperkuat enam pilar yang sangat
penting:

• Memperkuat komitmen politik

• Mengembangkan strategi & program nasional

• Mengakselerasikan & meningkatkan mobilitas sumber-sumber dana &


daya

•Meningkatkan status & peranan wanita

•Meningkatkan mutu, efektifitas & daya jangkau pelayanan KB baik


pemerintah maupun swasta

• Meningkatkan kesadaran masyarakat & pertisipasi masyarakat di


semua lapisan dengan memperhatikan kepentingan mereka secara luas.

B. Kuantitas Dan Analisis Demografi


Demografi merupakan tulisan-tulisan mengenai rakyat atau
kependudukan manusia. Demografi juga dikenal sebagai ilmu
kependudukan yaitu ilmu yang mempelajari tentang dinamika
kependudukan manusia.

Demografi juga fokus mengkaji permasalahan kependudukan secara


kuantitatif, seperti jumlah, struktur, komposisi, dan ukuran
kependudukan sehingga teknik-teknik perhitungan data kependudukan.
Demografi sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil dan kualitas
perhitungan yang baik.

Pada dasarnya demografi ilmu yang menitikberatkan pada statistik


penduduk, perhitungan secara matematis dan statistik dari data
kependudukan, perubahan dalam jumlah, persebaran dan komposisi
akibat dari peristiwa fertilitas, mortalitas dan migrasi, sehingga
menghasilkan keadaan dan komposisi penduduk menurut umur dan jenis
kelamin yang dapat digunakan untuk berbagai kebijakan dalam
pembangunan sumberdaya manusia.

6
1. Kuantitas Penduduk

Merupakan Jumlah laju/tingkat pertumbuhan penduduk di suatu wilayah.

Perbandingan Jumlah Penduduk Indonesia di Dunia (sumber :


Wikipedia.org)

Laju Pertumbuhan Penduduk Indonesia Pertahun di berbagai Propinsi


(sumber BPS.go.id):

7
1. Pertumbuhan Penduduk
Jumlah penduduk senantiasa berubah dari waktu ke waktu. Terdapat
beragam faktor yang menyebabkan perubahan jumlah penduduk.
Misalnya, peperangan, wabah penyakit atau epidemi, kelaparan, dan
bencana alam. Di lain pihak, kestabilan negara, peningkatan gizi, dan
kesehatan dapat mengakibatkan jumlah penduduk cenderung naik.
Fenomena bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk dari waktu
ke waktu dalam suatu wilayah tertentu dinamakan dinamika penduduk.
Gejala dinamika penduduk dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu
kelahiran (fertilitas atau natalitas), kematian (mortalitas), dan
perpindahan penduduk (migrasi).

Pertumbuhan penduduk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu


pertumbuhan penduduk alami dan total.

a. Pertumbuhan penduduk alami

merupakan kenaikan atau penurunan jumlah penduduk yang


diakibatkan oleh selisih jumlah kelahiran dan kematian. Untuk
menghitung kenaikan atau penurunan jumlah penduduk akibat
pertumbuhan penduduk alami digunakan rumus sebagai berikut.

Adapun persentase pertumbuhan penduduk alami dapat dihitung dengan


menggunakan rumus sebagai berikut.

Keterangan:

Pt = jumlah penduduk tahun akhir perhitungan

Po = jumlah penduduk tahun awal perhitungan

L = jumlah kelahiran

M = jumlah kematian

% = persentase pertumbuhan penduduk alami

8
b. Pertumbuhan penduduk total

merupakan kenaikan atau penurunan jumlah penduduk yang


diakibatkan oleh selisih jumlah kelahiran, kematian, dan migrasi
(imigrasi dan emigrasi). Untuk menghitung kenaikan atau penurunan
jumlah penduduk akibat pertumbuhan penduduk total digunakan rumus
sebagai berikut.

Adapun persentase pertumbuhan penduduk total dapat dihitung dengan


menggunakan rumus sebagai berikut.

Keterangan:

Pt = jumlah penduduk tahun akhir perhitungan

Po = jumlah penduduk tahun awal perhitungan

L = jumlah kelahiran

M = jumlah kematian

I = jumlah imigrasi (penduduk yang masuk ke suatu wilayah)

E = jumlah emigrasi (penduduk yang keluar atau meninggalkan suatu


wilayah)

% = persentase pertumbuhan penduduk total.

Selain kedua jenis perhitungan tersebut, ukuran pertumbuhan penduduk


dapat ditentukan dengan menggunakan dua cara, yaitu sebagai berikut.

Pertumbuhan penduduk eksponensial, dengan rumus sebagai berikut.

9
Keterangan:
Pt = jumlah penduduk tahun akhir perhitungan

Po = jumlah penduduk tahun awal perhitungan

e = bilangan eksponensial, nilainya 2,7182819

r = rata-rata tingkat pertumbuhan pertahun (%)

n = lama waktu perhitungan

2. Fertalitas Dan Mortalitas


a. Fertilitas/Angka Kelahiran

Fertilitas merupakan gambaran mengenai jumlah kelahiran hidup dalam


suatu wilayah pada periode waktu tertentu. Fertilitas atau angka
kelahiran disebut juga natalitas.

Secara umum angka kelahiran atau fertilitas diklasifikasikan menjadi 2,


yaitu angka kelahiran kasar dan kelahiran menurut kelompok usia.

1) Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate = CBR)

Angka kelahiran kasar, yaitu angka yang menunjukkan banyaknya bayi


lahir hidup dari setiap seribu penduduk dalam periode tahun tertentu.
Untuk menghitung angka kelahiran kasar digunakan rumus sebagai
berikut.

Keterangan:

CBR = angka kelahiran kasar

B = jumlah bayi yang lahir hidup

P = jumlah penduduk

k = konstanta, nilainya 1.000

10
2) Angka Kelahiran Menurut Kelompok Usia (Age Specific Fertility Rate
=ASFR)
Angka kelahiran menurut kelompok usia, yaitu angka yang menunjuk kan
banyaknya bayi lahir hidup dari setiap seribu penduduk wanita
perkelompok umur pada usia reproduksi dalam periode tahun tertentu.
Dalam demografi, interval usia yang biasa digunakan adalah lima tahun.
Kelompok-kelompok umur dalam usia reproduksi adalah 15–19, 20–24,
25–29, 30–34, 35–39, 40–44, dan 45–49 tahun.

Untuk menghitung angka kelahiran menurut kelompok usia digunakan


rumus sebagai berikut.

Keterangan:

ASFRx = angka kelahiran menurut kelompok usia

Bx = jumlah bayi yang lahir hidup dari penduduk wanita kelompok usia
tertentu

Pf = jumlah penduduk wanita usia subur pada kelompok umur tertentu

k = konstanta, nilainya 1.000

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingginya angka kelahiran yaitu

1. Perkawinan di usia muda.

2. Anggapan bahwa banyak anak berarti banyak rezeki.

3. Kebutuhan tenaga kerja.

4. Kurangnya informasi tentang keluarga berencana.

5. Keinginan memperoleh anak laki-laki.

Sedangkan faktor-faktor yang menghambat kelahiran (antinatalitas),


antara lain:

1. Pelaksanaan program keluarga berencana.

11
2. Adanya undang-undang perkawinan yang membatasi usia
pernikahan, untuk wanita minimal 16 tahun dan laki-laki minimal
berusia 19 tahun.

3. Adanya anggapan anak menjadi beban keluarga.

4. Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri, yaitu


tunjangan yang diberikan hanya sampai anak ke 3. (peraturan tahun
2013)

5. Penundaan usia perkawinan.

b. Mortalitas

Faktor kedua yang memengaruhi pertumbuhan penduduk adalah angka


kematian atau mortalitas. Mortalitas adalah angka yang mem berikan
gambaran mengenai jumlah penduduk yang meninggal dunia dalam
waktu tertentu dalam tiap seribu penduduk.

1) Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate = CDR)

Angka kematian kasar menunjukkan banyaknya jumlah penduduk yang


meninggal dunia dari tiap-tiap seribu penduduk. Untuk menghitung
angka kematian kasar pada suatu wilayah digunakan rumus sebagai
berikut.

Keterangan

CDR = angka kematian kasar

D = jumlah penduduk yang meninggal dunia

P = jumlah penduduk

k = konstanta, nilainya 1.000


12
2) Angka Kematian Menurut Usia (Age Spesific Death Rate = ASDR)

Angka kematian menurut usia menunjukkan jumlah penduduk yang


meninggal dunia dari seribu penduduk pada kelompok usia tertentu.
Angka kematian menurut kelompok usia dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut.

Keterangan

ASDR = angka kematian menurut kelompok usia

Dx = jumlah penduduk yang meninggal pada kelompok usia tertentu

Px = jumlah penduduk pada kelompok usia tertentu

k = konstanta, nilainya 1.000

3) Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate = IMR)

Angka kematian bayi menunjukkan jumlah bayi meninggal dunia dari


seribu bayi yang lahir hidup pada periode tahun tertentu. Infant mortality
merupakan salah satu indikasi kualitas penduduk, yaitu berhubungan
dengan tingkat kesehatan ibu dan anak, pemenuhan gizi keluarga, dan
kesiapan fisik saat proses persalinan. Perhitungan angka kematian bayi
ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Keterangan:

IMR = angka kematian bayi

Do = jumlah kematian bayi

B = jumlah kelahiran hidup


13
Berdasarkan jumlah kematian bayi, IMR dapat dikelompokkan sebagai
berikut.

1) IMR < 35 jiwa per 1.000 kelahiran, berarti angka kematian bayi rendah.

2) IMR 35–75 jiwa per 1.000 kelahiran, berarti angka kematian bayi
sedang.

3) IMR 75–125 jiwa per 1.000 kelahiran, berarti angka kematian bayi
tinggi.

4) IMR > 125 jiwa per 1.000 kelahiran, berarti angka kematian bayi sangat
tinggi.

Tinggi rendahnya tingkat kematian dipengaruhi oleh faktor pendukung


dan penghambat kematian.

a. Faktor pendukung kematian (Promortalitas)

Promortalitas merupakan faktor yang menyebabkan meningkatnya


jumlah kematian. Tingginya kematian bisa saja terjadi secara
natural/alami maupun karena kurangnya perhatian pada kesehatan dan
prasarana pendukungnya.

b. Faktor penghambat kematian (Antimortalitas)

Antimortalitas merupakan faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat


kematian. Faktor penghambat kematian bisa kamu temukan jika kamu
telah menyimpulkan faktor-faktor yang mendukung kematian. Karena
faktor penghambat kematian berbanding terbalik dengan pendukung
kematian.
14

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk
yang besar.

Setiap tahunnya jumlah penduduk Indonesia mengalamai peningkatan.


Pada tahun 2019, jumlah penduduk Indonesia mencapai 267 juta jiwa.

Jumlah penduduk yang besar berpotensi memunculkan berbagai


permasalahan, seperti laju pertumbuhan ekonomi terhambat, angka
pengangguran meningkat hingga kriminalitas meningkat.

Pemerintah terus berupaya untuk mengatasi atau menekan laju jumlah


penduduk.

Demografi merupakan sebuah studi yang mempelajari tentang populasi


manusia yang mencakup komposisi, penyebaran, fisik, dan proses
perubahan populasi di sebuah wilayah. Demografi sendiri bisa
dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya yaitu angka kelahiran dan
kematian, dan migrasi penduduk. Dimana ketiga hal tersebut akan
menghasilkan stabilitas atau perubahan populasi manusia.

B. Saran
Untuk mengurangi masalah kependudukan yang terjadi, ada beberapa
upaya yang bisa dilakukan.

1. Pengurangan pertumbuhan penduduk. Salah satu cara yang sudah


dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah memberlakukan program
Keluarga Berencana (KB).

2. Meningkatkan pemerataan pembangunan.

3. Menciptakan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduk.


15
4. Melakukan program transmigrasi.

5. Melaksanakan program perbaikan gizi, salah satunya melalui


POSYANDU.

6. Melengkapi sarana dan prasarana Kesehatan. Salah satu caranya


adalah dengan membangun puskesmas dan rumah sakit.

7. Penyediaan air bersih.

8. Menambah jumlah sekolah dari tingkat SD sampai perguruan tinggi.

9. Menambah jumlah tenaga kependidikan di semua jenjang Pendidikan.

10. Melaksanakan program wajib belajar Pendidikan dasar 9 tahun.

11. Pemberian beasiswa.

12. Menyediakan kelengkapan fasilitas Pendidikan, seperti perpustakaan,


laboratorium, dan alat keterampilan lainnya.

13. Menciptakan kurikulum Pendidikan yang sesuai.

14. Meningkatkan kualitas tenaga pengajar.

15. Meningkatkan pengolahan dan pengelolaan suber daya alam.

16. Meningkatkan kemampuan bidang teknologi.

17. Mengoptimalkan peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian.


16

Anda mungkin juga menyukai