Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH DOKUMENTASI KEBIDANAN

“PELAYANAN KEPENDUDUKAN DAN KB”

DOSEN PENGAMPU: Siti Khadijah, S.Si.T, M. Biomed

Oleh:
KELOMPOK 1:
Adel Fitri Nabil (224210560)
Ananda Ghia Putri (224210564)
Bunga Rahmatika Fedona (224210568)
Elsi Maifitri (224210571)
Fatimah Zahra (224110573)
Fauziah Az-zahra (224210574)
Latifa Hayati (224210579)
Nadia Resya Inggrida (224210583)
Nurul Hanifa (224210587)
Rahimatul Hidayah (224210589)
Rindy Ardyan (224210591)
Tarikah Zuhara (224110595)
Yeni Meliya (224210598)
PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN BUKITTINGGI
POLTEKKES KEMENKES RI PADANG
2023
koKATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya se
hingga tim penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pelayanan Kependudukan da
n Kb ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata ku
liah Dokumentasi Kebidanan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawas
an tentang Pelayanan Kependudukan dan Kb bagi para pembaca dan penulis.
Tim penulis mengucapkan terimakasih kepada ibu Siti Khadijah, S. Si.T, M.Biomed s
elaku dosen mata kuliah Dokumentasi Kebidanan yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni.
Tim penulis menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh kare
na itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis nantikan demi kesempurnaan makala
h ini.

Bukittinggi, 8 Agustus 2023

Tim penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang......................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................................1
1.3. Tujuan...................................................................................................................2
1.4. Manfaat.................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. KONSEP DASAR KEPENDUDUKAN................................................................
A. Pengertian..........................................................................................................
B. Permasalahan Kependudukan di Indonesia.......................................................
C. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kependudukan..........................................
D. Upaya Pemerintah Mengatasi Permasalahan Kependudukan............................
2.2. KB...........................................................................................................................
A. Pengertian Kb....................................................................................................
B. Tujuan Kb..........................................................................................................
C. Sasaran dan Ruang Lingkup..............................................................................
D. Hubungan Kependudukan, Kb, dan Reproduksi...............................................
BAB III PENUTUP
3.1. KESIMPULAN......................................................................................................
3.2. SARAN..................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG

1.2. RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalahnya adalah:
1.2.1. Apa pengertian kependudukan?
1.2.2. Apa saja permasalahan kependudukan di indonesia?
1.2.3. Apa saja faktor- faktor yang mempengaruhi kependudukan?
1.2.4. Bagaimana upaya pemerintah mengatasi permasalahan kependudukan?
1.2.5. Apa pengertian KB?
1.2.6. Apa tujuan KB?
1.2.7. Apa sasaran dan ruang lingkup KB?
1.2.8. Apa hubungan kependudukan, KB, dan reproduksi?

1.3. TUJUAN
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang konsep dasar kependuduk
an dan pelayanan KB.

1.4. MANFAAT
Dengan adanya makalah ini semoga dapat menjadi salah satu sumber informasi bagi
penulis dan pembaca agar dapat memahami konsep kependudukan dan pelayanan KB.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KONSEP DASAR KEPENDUDUKAN


A. PENGERTIAN KEPENDUDUKAN
Definisi Ilmu kependudukan dan demografi sering disamakan karena b
erfokus pada penduduk. Namun para ahli menyatakan ada perbedaan yang ny
ata pada kedua cabang ilmu tersebut yaitu pada penekanan objek kajian. Dem
ografi lebih menekankan pada proses dan struktur demografi, sementara kepe
ndudukan menekankan pada penyebab dan akibat dari perubahan proses dan s
truktur demografi (Sukamdi, 2017).
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera, mendefinisikan bebera
pa hal yang terkait dengan kependudukan antara lain (Undang-Undang Repub
lik Indonesia Nomor 10 Tahun 1992, 1992):

Penduduk adalah orang dalam matranya sebagai diri pribadi, anggota keluarg
a, anggota masyarakat, warga negara, dan himpunan kuantitas yang bertempat
tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah negara pada waktu tertentu.

Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, ciri utama, pe
rtumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, kondisi kesejahteraan
yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, budaya, agama serta lingkungan p
enduduk tersebut.
Perkembangan kependudukan adalah segala kegiatan yang berhubungan deng
an perubahan keadaan penduduk meliputi kuantitas, kualitas, dan mobilitas ya
ng mempunyai pengaruh terhadap pembangunan dan lingkungan hidup.

B. PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DI INDONESIA


Kependudukan di Indonesia adalah masalah kuantitas dan kualitas penduduk.
Adapun masalah - masalah kependudukan tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Jumlah penduduk besar
b. Pertumbuhan penduduk cepat
c. Persebaran penduduk tidak merata
d. Kualitas penduduk rendah
e. Komposisi penduduk sebagian besar berusia produktif.

A. Jumlah Penduduk Besar


Penduduk dalam suatu negara merupakan faktor terpenting dalam pelaksanaan pe

2
mbangunan karena menjadi subyek dan obyek pembangunan. Penduduk merupaka
n pusat seluruh kebijakan dan program pembangunan yang
dilakukan. Pembangunan dikatakan berhasil jika mampu meningkatkan kesejahter
aan penduduk baik kualitas fisik maupun non fisik. Dinamika atau perubahan juml
ah penduduk sangat mempengaruhi dinamika pembangunan.

Manfaat dari jumlah penduduk yang besar adalah:


a. Dapat mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari Ne
gara lain.
b. Sebagai sumber daya manusia dalam penyediaan tenaga kerja untuk mengol
ah sumber daya alam.

Ada permasalahan untuk negara Indonesia yang berpenduduk besar yaitu nom
or 4 di dunia yaitu:
a. Pemenuhan kebutuhan hidup masih belum dapat terpenuhi oleh Pemerinta
h, karena kemampuan pemerintah masih terbatas. Pemerintah seharusnya d
apat menjamin terpenuhi kebutuhan hidup penduduk yang besar. Sebagai a
kibatnya masih ada penduduk yang kekurangan gizi makanan, timbulnya 3
permukiman kumuh, kerusakan lingkungan, ke-rawanan pangan, kelangka
an sumber daya, kemiskinan, serta konflik sosial.
b. Penyediaan lapangan kerja, sarana, dan prasarana kesehatan, pendidikasert
a fasilitas sosial lainnya masihbanyak yang kurang, karena dana yang terba
tas.Pemerintah seharusnya dapat dapat menyediakan itu semua. Maka pera
n serta sektor swasta perlu digalakkan untuk mengatasi masalah ini, seperti
pembangunan pabrik/industri, sekolah swasta, rumah sakit swasta dan lain-
lain.
B. Pertumbuhan penduduk cepat pertumbuhan penduduk Indonesia secara nasion
al masih relatif cepat, walaupun ada kecenderungan menurun antara tahun 196
1 - 1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 % pertahun, tahun 1971 - 1980 se
besar 2,32% pertahun, tahun 1980 - 1990 sebesar 1,98% pertahun,periode 199
0 - 2000 sebesar 1,6% pertahun, periode2000 - 2010 sebesar 1,49% Penurunan
pertumbuhan penduduk ini cukup menggembirakan, hal ini didukung oleh pela
ksanaan program keluarga berencana di seluruh tanah air. Keluarga berencana
merupakan suatu usaha untuk membatasi jumlah anak dalam keluarga,demi ke
sejahteraan keluarga. Program ini setiap keluarga dianjurkan mempunyai dua a
nak saja atau merupakan keluarga kecil.Terbentuknya keluarga kecil diharapka
n semua kebutuhan hidup anggota keluarga dapat terpenuhi sehingga terbentu
klah keluarga sejahtera.

Dari uraian tersebut jelaslah bahwa Program Keluarga Berencana mempun


ya dua tujuan pokok yaitu:
a. Menurunkan angka kelahiran agar pertambahan penduduk tidak meleb
ihi kemampuan peningkatan produksi.

3
b. Meningkatkan kesehatan ibu dan anak untuk mencapai keluarga sejaht
era.

Adapun dampak Laju Pertumbuhan penduduk Terhadap Lingkungan


Hidup antara lain:
a. Makin berkurangnya lahan produktif dan alih fungsi lahan, seperti
sawah/ perkebunan menjadi pemukiman dan kawasan industri.
b. Makin berkurangnya luas hutan konservasi akibat tuntutan pembu
kaan areal perkebunan rakyat/swasta.

C. Persebaran penduduk tidak merata


Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antar pulau, pr
opinsi, kabupaten maupun antara perkotaan dan pedesaan.Pulau Jawa dan Madura
yang luasnya hanya +7% dari seluruh wilayah daratanIndonesia, dihuni 60-70 % p
enduduk Indonesiapersebaran penduduk antara kota dan desa juga tidak merata. P
erpindahan penduduk dari desa ke kota di Indonesia terus mengalami peningkatan
dari waktu ke waktu. Urbanisasi yang terus terjadi menyebabkan terjadinya pemus
atan penduduk di kota yang luas wilayahnya terbatas.

Pemusatan penduduk di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan


kota-kotabesar lainnya antara lain dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lin
gkungan hidup seperti:
a. Pencemaran udara yang berasal dari industry dan asap kendaraan.
b. Pencemaran air di sungai-sungai karena pembuangan sampah oleh masya
rakat dan industry.
c. Banyak terjadi permukiman liar.
d. Permasalahan sosial seperti pencurian, perampokan, pelacuran dan lain se
bagainya.Pemusatan penduduk mempunyai dampak yang cukup besar, m
aka perlu ada upaya untuk meratakan penyebaran penduduk di tiap-tiap d
aerah.

Upaya-upayameratakan penyebaran penduduk antara lain adalah:


a. Pada daerah yang jarang penduduk dan daerah pedesaan diciptakan lapan
gan pekerjaan misal didirikan daerah perindustrian.
b. Pemerataan pembangunan di semua daerah.

D. Kualitas penduduk rendah


Kualitas penduduk atau mutu sumber daya manusia yaitu tingkat kemampuan
penduduk dalam mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia un
tuk meningkatkan kesejahteraannya. Mutu sumber daya manusia pada 10 suatu ne
gara dapat dilihat dari tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan tingkat sehatan
nya.
E. Komposisi penduduk sebagian besar berusia produktif.
Penduduk yang berusia 15-64 adalah golongan produktif.Kebutuhan penduduk
usia produktif yang harus disediakan oleh pemerintah yaitu sarana 14 pendidikank
esehatan, serta lapangan pekerjaan. Kebutuhan saranapendidikan, kesehatan, serta

4
lapangan pekerjaan yang disediakan pemerintah sering tidak seimbang denganjum
lah penduduk. Pemerintah mewajibkan wajib belajar 12 tahun, serta terus menggal
akkan partisipasi pihak swasta agar bersedia membangun sekolah yang dapatmeni
ngkatkan kualitas kemampuan dan keterampilan usia produktif. Pemerintah juga h
arus mempermudah usia produktif untuk mendapatkan dana untuk modal usaha.Ju
mlah penduduk yang besar dalam suatu negara dengan kualitas yang rendah, meru
pakan beban atau tanggungan bagi pemerintah.Setiap negara selalu mengupayaka
n atau peningkatan kualitas penduduknya. Salah cara meningkatkan kualitas sumb
er daya manusia adalah meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja yang a
khirnya dapat meningkatkan taraf hidup.
D. UPAYA PEMERINTAHAN MENGATASI MASALAH KEPENDUDUKAN
Upaya Mengatasi Masalah Kependudukan
Untuk mengurangi masalah kependudukan yang terjadi di Indonesia, ada
beberapa upaya yang bisa dilakukan,

1. Pengurangan pertumbuhan penduduk. Salah satu cara yang sudah dilakukan oleh pemerintah Indo
nesia adalah memberlakukan program Keluarga Berencana (KB).

2. Meningkatkan pemerataan pembangunan.

3. Menciptakan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduk.

4. Melakukan program transmigrasi.

5. Melaksanakan program perbaikan gizi, salah satunya melalui POSYANDU.

6. Melengkapi sarana dan prasarana Kesehatan. Salah satu caranya adalah dengan membangun pusk
esmas dan rumah sakit.

7. Penyediaan air bersih.

8. Menambah jumlah sekolah dari tingkat SD sampai perguruan tinggi.

9. Menambah jumlah tenaga kependidikan di semua jenjang Pendidikan.

10. Melaksanakan program wajib belajar Pendidikan dasar 9 tahun.

11. Pemberian beasiswa.

12. Menyediakan kelengkapan fasilitas Pendidikan, seperti perpustakaan, laboratorium, dan alat kete
rampilan lainnya.

13. Menciptakan kurikulum Pendidikan yang sesuai.

14. Meningkatkan kualitas tenaga pengajar.

15. Meningkatkan pengolahan dan pengelolaan suber daya alam.

5
16. Meningkatkan kemampuan bidang teknologi.

17. Mengoptimalkan peranan BUMN dalam kegiatan perekonomian.


E. FAKTOR FAKTOR KEPENDUDUKAN DARI LUAR
A. Demografis
1. Besarnya Jumlah Penduduk (Over Population)
Telah disebutkan sebelumnya di awal bahwa jumlah penduduk Indonesia bera
da di urutan ke empat terbesar di dunia setelah berturut-turut China, India, A
merika Serikat dan keempat adalah Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia da
ri hasil Sensus 2010 mencapai angka 237.641.326. Dari tahun ke tahun jumla
h penduduk Indonesia semakin bertambah. Dari sensus tahun 1971-2010, jum
lah penduduk Indonesia semakin bertambah. Hal ini tentu nya memberikan b
erbagai dampak baik postif dan negatif. Sebelum membahas tentang masalah
kependudukan, ada baiknya kita mengetahui dampak positifnya lebih dahulu
antara lain
- sebagai penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam
- mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa
lain, dsb

Masalah yang muncul terkait dengan jumlah penduduk yang besar adalah
dalam penyedian lapangan pekerjaan. Kebutuhan akan bahan pokok menu
ntut orang untuk berkerja dan encari nafkah. Namun, penyedia lapangan k
erja sangatlah minim. Yang menjadi masalah adalah penduduk lebih senan
g untuk menggantungkan diri terhadap pekerjaan dan cenderung mencari
pekerjaan daripada membuka lapangan pekerjaan. Hal ini menyebabkan
masalah baru yaitu pengangguran. Apabila jumlah pengangguran ini tingg
i, maka rasio ketergantungan tinggi sehingga negara memiliki tanggungan
yang besar untuk penduduknya yang dapat menghambat pembangunan da
n menyebabkan tingkat kemiskinan menjadi tinggi. Jumlah penduduk yan
g besar memiliki andil dalam berbagai permasalahan lingkungan dan aspe
k lainnya. Jumlah penduduk yang besar tentunya membutuhkan ruang yan
g lebih luas dan juga kebutuhan yang lebih banyak namun lahan dan juga
wilayah Indonesia tidaklah bertambah. Oleh karena itu, perencaan yang
matang sangatlah diperlukan guna penentuan kebijakan terkait dengan bes
arnya jumlah penduduk Indonesia.

2.Tingginya Tingkat Pertumbuhan PendudukTerkait dengan jumlah penduduk yang tinggi


tentunya terdapat faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya adalat tingkat atau laju pe
rtumbuhan penduduk. Besarnya laju pertumbuhan penduduk membuat pertambahan juml
ah penduduk semakin meningkat. Semakin besar persentase kenaikannya maka semakin b
esar jumlah penduduknya. Kenaikan ini tentunya membawa dampak bagi kependudukan I
ndonesia. Dalam penentuan kebijakan semakin banyak yang perlu dipertimbangkan baik
dalam hal penyediaan berbagai sarana dan prasaranan, fasilitas-fasilitas umum dan yang t
erpenting adalah kebijakan dalam rangka mengurangi laju pertumbuhan yang ada di Indo
nesia. Dari situlah muncul program KB dan kini ditangani olah BKKBN. Apabila tinggin
ya tingkat pertumbuhan penduduk terus dibiarkan maka akan terjadi berbagai masalah bai
6
k masalah pengangguran, tingkat kualitas sumber daya manusia yang menurun, kejahatan,
lapangan pekerjaan dll yang memberikan dampak negatif bagi kelangsungan umat manusi
a Indonesia khususnya. Oleh karena itu, usaha untuk menekan laju pertumbuhan sangatla
h penting. Program-program yang ditawarkan pemerintah harus didukung oleh masyaraka
t seperti halnya KB, penggunaan alat kontrasepsi, penundaan usia perkawinan, dll sehingg
a penurunan laju pertumbuhan penduduk diharapkan menurun.

3. Persebaran Penduduk Tidak Merata


Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas
wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat. Berdasarkan sensus penduduk dan survey
penduduk, persebaran penduduk Indonesia antar provinsi yang satu dengan provinsi yang
lain tidak merata. Di Indonesia sendiri terjadi konsentrasi kepadatan penduduk yang berp
usat di Pulau Jawa. Hampir lebih dari 50% jumlah penduduk Indonesia mendiami Jawa.
Hal ini menjadi masalah apabila pusat pemerintahan, informasi, trasportasi, ekonomi, dan
berbagai fasilitas hanya berada di satu wilayah. Penduduk akan berusaha untuk melakuka
n migrasi dan akhirnya akan berdampak pada permasalahan pemerataan pembangunan.

Faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya persebaran penduduk:


1. Kesuburan tanah, daerah atau wilayah yang ditempati banyak penduduk, karena dapat
dijadikan sebagai lahan bercocok tanam dan sebaliknya.
2. Iklim, wilayah yang beriklim terlalu panas, terlalu dingin, dan terlalu basah biasanya ti
dak disenangi sebagai tempat tinggal
3. Topografi atau bentuk permukaan tanah pada umumnya masyarakat banyak bertempat t
inggal di daerah ddatar
4. Sumber air
5. Perhubangan atau transportasi
6. Fasilitas dan juga pusat-pusat ekonomi, pemerintahan, dll.

B. Non Demografis Bersifat Kualitatif

1. Tingkat Kesehatan Penduduk yang Rendah


Usaha untuk terus meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia terus digalakkan. Nam
un, kembali lagi permasala itu tetap muncul dan menjadi PR bagi penentu kebijakan guna
meningkatkan kualitas manusia Indonesia. Dalam hal kesehatan yang akan mejadi sorotan
bagaimana gambaran tingkat kesehatan adalah angka kematian bayi. Besarnya kematian y
eng terjadi menujukkan bagaimana kondisi lingkungan dan juga kesehatan pada masyarak
at. Hal ini menujukkan usaha peningkatan dan perbaikan kualitas kesehatan manusia Indo
nesia. Angka harapan hidup yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang b
aik. Kualitas kesehatan penduduk tidak dapat dilepaskan dari pendapatan penduduk. Sem
akin tinggi pendapatan penduduk maka pengeluaran untuk membeli pelayanan kesehatan
semakin tinggi. Penduduk yang pendapatannya tinggi dapat menikmati kualitas makanan
yang memenuhi standar kesehatan.

2. Pendidikan Yang Rendah Kesadaran masyarakat akan pendidikan di Indonesia masih terg
olong rendah. Dari UU yang dikeluarkan pun terlihat bahwa wajib belajar penduduk Indo
nesia masih terbatas 9 tahun sementara negara lain bahkan menetapkan angka lebih dari 1

7
2 tahun dalam pendidikannya. Namun bagi Indonesia sendiri, angka 9 tahun pun belum se
muanya terlaksana dan tuntas mengingat banyaknya pulau di Indonesia yang masih belum
terjangkau oleh berbagai fasilitas pendidikan. Dari HDI (Human Development Indeks) ta
hun 2011 pun rata-rata pendidikan bangsa Indonesia masih pada angka 5.8 tahun. Dari sin
i pun sudah terlihat bagaimana tingkat pendidikan di Ikesehatan Akan tetapi, sebenarnya t
ingkat pendidikan bukanlah satu-satunya indikator untuk mengukur kualitas SDM pendud
uk suatu negara. Kualitas SDM berhubungan dengan produktivitas kerja. Orang yang ting
kat pendidikannya tinggi diharapkan punya produktivitas yang tinggi. Namun kembali pa
da kenyataan yang terjadi di Indonesia adalah banyak orang berpendidikan tinggi namun t
etap saja menjadi penggangguran. Orang yang menganggur menjadi beban bagi orang lai
n. Seperti yang telihat pada grafik di bawah ini, pengangguran yang di maksud di sini mer
upakan pengangguran yang terjadi karena mereka sedang dalam proses mencari pekerjaan
mempersiapkan usaha, merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, dan atau sudah pu
nya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Terdapat angka yang menujukkan bahwa tingk
at pengangguran tertinggi berada pada tamatan SMA/Umum. Ini menujukkan bahwa pend
idikan setara SMA belum cukup untuk mengentaskan jumlah pengangguran yang ada di I
ndonesia. Lulusan ini masih menjadi pertanda bahwa tingkatan produktivitas tidak bertam
bah jika pendidikan hanya sebatas ini. Perlunya peningkatan pendidikan serta pendidikan
non formal tentunya akan membantu agar pengangguran tidak menumpuk pada lulusan S
MA.
F.

Anda mungkin juga menyukai