Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME ,bahwa penulis telah
menyelesaiakan Makalah Geografi dengan membahas materi tentang Kualitas Penduduk Dan
Indeks Pembangunan Manusia.
Dalam penyusunan dan penulisan tugas atau makalah ini,tidak sedikit hambatan yang
penulis hadapi.Sehingga dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik dalam penulisan maupun materi,mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis.Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
menyempurnakan pembuatan makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini penulis juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu dalam memberikan informasi tentang materi
yang terkait.
Semoga materi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan dan menjadi motifasi,khususnya
bagi penulis.

Suka Agung, 13 Januari 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................................

KATA PENGATAR....................................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan...................................................................................................................1

BAB II PEMABAHASAN..........................................................................................................2

Kualitas Produk..........................................................................................................................2

Indeks Pembangunan Manusia..................................................................................................5

BAB III PENUTUP.....................................................................................................................7

Kesimpulan..................................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................8

ii

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penduduk haruslah berkualitas untuk membangun peradaban yang baik. Penting bagi kita
pengetahui hal hal mengenai kualitas penduduk dan indeks pembangunan manusia.

B. RUMUSAN MASALAH

Apa itu kualitas penduduk?

Apa yang di maksud dengan indeks pembangunan manusia?

C. TUJUAN PENULISAN

Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan kualitas penduduk.

Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan indeks pembangunan manusia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. KUALITAS PENDUDUK

1. Pengertian kualitas penduduk

Kualitas Penduduk Adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan non fisik serta
ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan dasar untuk mengembangkan
kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia yang berbudaya, berkepribadian dan
layak. atau Kualitas penduduk adalah tingkat/taraf kehidupan penduduk yang berkaitan dengan
kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan, seperti pangan, sandang, perumahan, kesehatan,
pendidikan

2. Faktor yang Memengaruhi Kualitas Penduduk


Kualitas penduduk suatu daerah dipengaruhi oleh:
a. Tingkat pendidikan penduduk
Pendidikan merupakan modal dasar dalam mengembangkan kemampuan intelektual
seseorang. Melalui pendidikan seseorang akan mampu meningkatkan kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotoriknya. Hal ini diwujudkan dalam bentuk kemampuan menyelesaikan
berbagai permasalahan dengan mengembangkan kreativitasnya.

b. Tingkat kesehatan penduduk

Kesehatan merupakan harta tak ternilai dan merupakan modal berharga bagi seseorang
untuk memulai aktivitasnya. Pencapaian pertumbuhan dan perkembangan manusia sangat
dipengaruhi oleh tingkat kesehatannya.Ada pepatah mengatakan “men sana in corpore sano”
yang terjemahan bebasnya mengandung makna bahwa dalam badan yang sehat terdapat jiwa
yang kuat.

c. Tingkat kesejahteraan penduduk

Pencapaian kesejahteraan merupakan arah cita-cita setiap manusia yang ditandai dengan
terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Masyarakat yang sejahtera merupakan
citacita pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.

3. Permasalahan Kualitas Penduduk dan Dampaknya terhadap Pembangunan

Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kualitas penduduk dan dampaknya


terhadap pembangunan adalah sebagai berikut:

a. Masalah tingkat pendidikan

Keadaan penduduk di negara-negara yang sedang berkembang tingkat pendidikannya


relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di negara-negara maju, demikian juga dengan
tingkat pendidikan penduduk Indonesia.Rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia
disebabkan oleh:

1) Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah.


2) Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan penyediaan sarana pendidikan.
3) Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah.

2
Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap pembangunan adalah:

1. Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari
negara maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia
besar, tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan
dalam pembangunan.

2. Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal-hal


yang baru. Hal ini nampak dengan ketidakmampuan masyarakat merawat hasil
pembangunan secara benar, sehingga banyak fasilitas umum yang rusak karena
ketidakmampuan masyarakat memperlakukan secara tepat.

Kenyataan seperti ini apabila terus dibiarkan akan menghambat jalannya pembangunan. Oleh
karena itu, pemerintah mengambil beberapa kebijakan yang dapat meningkatkan mutu
pendidikan masyarakat. Usaha-usaha tersebut di antaranya:

1. Pencanangan wajib belajar 9 tahun.

2. Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka dan Universitas Terbuka.

3. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan (gedung sekolah, perpustakaan,


laboratorium, dan lain-lain).

4. Meningkatkan mutu guru melalui penataran-penataran.

5. Menyempurnakan kurikulum sesuai perkembangan zaman.

6. Mencanangkan gerakan orang tua asuh.

7. Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi.

b. Masalah kesehatan

Tingkat kesehatan suatu negara umumnya dilihat dari besar kecilnya angka kematian,
karena kematian erat kaitannya dengan kualitas kesehatan.

Kualitas kesehatan yang rendah umumnya disebabkan:

1) Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan.

2) Kurangnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

3) Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan.

4) Gizi yang rendah.

5) Penyakit menular.

6) Lingkungan yang tidak sehat (lingkungan kumuh).

Dampak rendahnya tingkat kesehatan terhadap pembangunan adalah terhambatnya


pembangunan fisik karena perhatian tercurah pada perbaikan kesehatan yang lebih utama karena
menyangkut jiwa manusia. Selain itu, jika tingkat kesehatan manusia sebagai objek dan subjek
pembangunan rendah, maka dalam melakukan apa pun khususnya pada saat bekerja, hasilnya
pun akan tidak optimal. Untuk menanggulangi masalah kesehatan ini, pemerintah mengambil
beberapa tindakan untuk meningkatkan mutu kesehatan masyarakat, sehingga dapat mendukung
lancarnya pelaksanaan pembangunan. Upaya-upaya tersebut di antarnya:

3
1. Mengadakan perbaikan gizi masyarakat.

2. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.

3. Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan.

4. Membangun sarana-sarana kesehatan, seperti puskesmas, rumah sakit, dan lain-lain.

5. Mengadakan program pengadaan dan pengawasan obat dan makanan.

6. Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gizi dan kebersihan lingkungan.

c. Masalah tingkat penghasilan/pendapatan

Tingkat penghasilan/pendapatan suatu negara biasanya diukur dari pendapatan per


kapita, yaitu jumlah pendapatan rata-rata penduduk dalam suatu negara. Pendapatan per kapita
diperoleh dari pendapatan nasional secara keseluruhan dibagi jumlah penduduk

Negara-negara berkembang umumnya mempunyai pendapatan per kapita rendah, hal ini
disebabkan oleh:

1) Pendidikan masyarakat rendah, tidak banyak tenaga ahli, danlain-lain.

2) Jumlah penduduk banyak.

3) Besarnya angka ketergantungan.

Berdasarkan pendapatan per kapitanya, negara digolongkan menjadi 3, yaitu:

1) Negara kaya, pendapatan per kapitanya > US$ 1.000.

2) Negara sedang, pendapatan per kapitanya = US$ 300 – 1.00.

3) Negara miskin, pendapatan per kapitanya < US$ 300.

Adapun dampak rendahnya tingkat pendapatan penduduk terhadap pembangunan adalah:

1. Rendahnya daya beli masyarakat menyebabkan pembangunan bidang ekonomi kurang


berkembang baik.

2. Tingkat kesejahteraan masyarakat rendah menyebabkan hasil pembangunan hanya


banyak dinikmati kelompok masyarakat kelas sosial menengah ke atas.

Untuk meningkatkan pendapatan masyarakat (kesejahteraan masyarakat), sehingga dapat


mendukung lancarnya pelaksanaan pembangunan pemerintah melakukan upaya dalam bentuk:

1) Menekan laju pertumbuhan penduduk.

2) Merangsang kemauan berwiraswasta.

3) Menggiatkan usaha kerajinan rumah tangga/industrialisasi.

4) Memperluas kesempatan kerja.

5) Meningkatkan GNP dengan cara meningkatkan barang dan jasa.

4
B. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

1. Pengertian

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI) adalah


pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk
semua negara seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara
adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur
pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.

2. Dimensi dasar IPM

Dalam buku Kebijakan Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia


(2018) karya Yusniah Anggraini, dijelaskan bahwa IPM memiliki tiga dimensi yang digunakan
sebagai dsar penghitungannya, yaitu:

a. Umur panjang dan hidup sehat

Umur panjang dan hidup sehat diukur dengan angka harapan hidup saat kelahiran. Angka
harapan hidup mencerminkan usia maksimum yang diharapkan seseorang untuk bisa bertahan
hidup. Angka harapan hidup merupakan indikator penting dalam mengukur panjang umur.
Panjang umur seseorang berkaitan dengan seberapa jauh masyarakat atau negara dengan
penggunaan sumber daya yang tersedia berusaha untuk memperpanjang hidup atau umur
penduduknya.

Pada dasarnya, seseorang bisa bertahan hidup lebih lama jika dia sehat. Apabila dia
menderita sakit, maka dia harus mengatur untuk membantu mempercepat kesembuhannya
(datang ke fasilitas kesehatan) sehingga dia bisa bertahan hidup lebih lama. Oleh sebab itu,
pembangunan manusia belum berhasil apabila pemanfaatan sumber daya masyarakat tidak
diarahkan pada pembinaan kesehatan agar dapat mencegah warga meninggal lebih awal dari
yang seharusnya.

Dengan demikian, variabel harapan hidup ini, diharapkan dapat mencerminkan lama hidup
sekaligus hidup sehat suatu masyarakat. Adapun indikator harapan hidup sebagai berikut:

1. Angka kematian bayi

2. Penduduk yang diperkirakan tidak mencapai usia 40 tahun

3. Presentase penduduk dengan keluhan kesehatan

4. Presentase penduduk yang sakit ”morbiditas”

5. Rata-rata lama sakit

6. Presentase penduduk yang melakukan pengobatan sendiri

7. Presentase kelahiran yang ditolong oleh tenaga medis

8. Presentase balita kekurangan gizi

9. Presentase rumah tangga yang memiliki akses ke sumber air minum bersih

10. Presentase rumah tangga yang menghuni rumah berlantai tanah

11. Presentase penduduk tanpa akses terhadap fasilitas kesehatan

5
12. Presentase rumah tangga tanpa akses terhadap sanitasi

b. Pengetahuan

Pengetahuan dalam hal ini tingkat pendidikan, merupakan unsur mendasar dari
pembangunan manusia. Harkat dan martabat masyarakat akan meningkat apabila memiliki
tingkat pengetahuan yang memadai.

Selain itu, tingkat pengetahuan yang tinggi akan membawa dampak pada peningkatan
kesejahteraan karena masyarakat bisa memanfaatkan sumber daya alam secara signifikan.

Pembangunan manusia belum berhasil apabila masyarakat belum memiliki tingkat


pengetahuan yang memadai. Indikator pengetahuan ini diukur melalui angka melek huruf, rata-
rata lama sekolah, angka partisipasi sekolah, dan angka putus sekolah.

c. Standar hidup layak

Dimensi dasar pembangunan manusia yang terakhir adalah standar hidup layak. Indikator
standar hidup layak dapat dilihat dari daya beli masyarakat yang meliputi:

1. Jumlah yang bekerja

2. Jumlah pengangguran terbuka

3. Jumlah dan presentase penduduk miskin

4. PDRB riil per kapita

Daya beli atau Purchasing Power Parity (PPP) merupakan indikator ekonomi yang digunakan
untuk melakukan perbandingan harga-harga riil antar wilayah. Untuk mengukur dimensi standar
hidup layak (daya beli), UNDP menggunakan indikator yang dikenal sebagai real GDP per capita
adjusted.

6
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan di Indonesia

2. Pendidikan (RLS) memiliki pengaruh positif dan singnifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi dan kemiskinan di Indonesia

3. Kesehatan (AHH) memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi, namun berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan di Indonesia

7
DAFTAR PUSTAKA

Ajija, Shochrul R,dkk, 2011, Cara Cerdas Menguasai Eviews, Salemba Empat, Jakarta. Anonim,
Jawa Tengah, https://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Tengah, diakses tanggal 7 Maret 2017 pukul
23.30 WIB. Arianto, K., 2011, Perubahan Pola Pembiayaan Kesehatan di Indonesia Sejalan
dengan Perubahan Pola Politik yang Terjadi, Makalah Diskusi, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta. Arifin, M.Y, 2015, Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Sektor Pendidikan dan
Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Jawa Timur 2006-2013,
Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Jember, Jember. Basuki, A.T., Yuliadi, I, 2015,
Ekonometrika Teori & Aplikasi, Edisi 1, Mitra Pustaka Nurani, Yogyakarta. BPS Jawa Tengah,
Indeks Pembangunan Manusia Jawa Tengah Menurut Kabupaten/Kota, 2010-2015,
https://jateng.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/25, diakses tanggal 10 September 2016 pukul
19.30 WIB. BPS Provinsi Jawa Tengah, 2016, Produk Domestik Regional BrutoMenurut
Pengeluaran Jawa Tengah Tahun 2011- 2015, BPS Provinsi Jawa Tengah

Anda mungkin juga menyukai