Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH TUGAS KEWARGANEGARAAN

RENCANA PEMBANGUNAN BIDANG “KESEHATAN”


KOTA BLORA DALAM TAHUN 2023

Disusun oleh :
1. DHIMAS MAULANA ADI PRASETYA (P1337420422085)

PRODI DIII KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
PTAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
nikmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Kewarganegaraan
tepat pada waktu. Terima kasih juga kami ucapkan kepada guru pembimbing ibu Siti Kistimbar,
S.Pd.,S.Kep.,Ns.,M.Kes. yang selalu memberikan dukungan dan bimbingannya
Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas Kewarganegaraan. Tak
hanya itu, kami juga berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk penulis pada khususnya dan
pembaca pada umumnya. Walaupun demikian, kami menyadari dalam penyusunan makalah ini
masih banyak kekurangan. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya kata, kami berharap semoga makalah Kewarganegaraan ini bisa memberikan
informasi dan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Kami juga mengucapkan terima kami kepada
para pembaca yang telah membaca makalah ini hingga akhir. 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN..............................................................................................................................
A. Latar Belakang............................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................
C. Tujuan........................................................................................................................................

BAB II
PEMBAHASAN................................................................................................................................
A. Pengertian pembangunan kesehatan.........................................................................................
B. Tujuan pembangunan kesehatan...............................................................................................
C. Manfaat pembangunan kesehatan.............................................................................................

BAB III
Penutup..........................................................................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................................................
B. Saran.........................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................
LAMPIRAN......................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Pembangunan
kesehatan di Indonesia sejak awal diarahkan kepada upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia
yang sehat, kualitas kehidupan dan usia harapan hidup manusia, meningkatkan kesejahteraan keluarga
dan masyarakat, serta untuk mempertinngi kesadaran akan pentingnya hidup sehat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja strategi pembangunan kesehatan?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi derajat kesehatan?
3. Bagaimana caranya strategi pembangunan kesehatan ini dapat berjalan lancar?
4. Siapa saja yang terlibat dalam strategi pembangunan kesehatan ini?
5. Perencanaan apa saja yang harus disiapkan dalam pembangunan kesehatan

C. Tujuan
1. Mengetahui dan menargetkan apa saja pembangunan dalam konteks kesehatan ini yang diperlukan di
Kota Blora

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian pembangunan kesehatan

Pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen
bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai
investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

B. Tujuan pembangunan kesehatan

a. Sebagai pedoman/acuan perencanaan yang konsisten sesuai dengan kebutuhan daerah di bidang
kesehatan.
b. Sebagai pedoman penyusunan rencana kerja tahunan.
c. Sebagai bahan untuk mengevaluasi kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Utara.
d. Memudahkan pemangku kebijakan (stakeholder) dan instansi terkait berperan aktif untuk mencapai
tujuan dan sasaran.
e. Merupakan komitmen bersama dalam melaksanakan program-program yang telah direncanakan.

C. Manfaat pembangunan kesehatan

Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

1. Apa saja strategi pembangunan kesehatan?

A. Pembangunan nasional berwawasan kesehatan;


B. Pemberdayaan masyarakat dan daerah;
C. Pengembangan upaya dan pembiayaan kesehatan;
D. Pengembangan dan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan; dan
E. Penanggulangan keadaan darurat kesehatan.

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi derajat kesehatan?

A. Gaya hidup (life style);


B. Lingkungan (sosial, ekonomi, politik, budaya);
C. Pelayanan kesehatan; dan
D. Faktor genetik (keturunan).

3. Bagaimana caranya strategi pembangunan kesehatan ini dapat berjalan lancar?

Pertama, peningkatan akses. Upaya ini dilakukan melalui pemenuhan tenaga kesehatan, peningkatan
sarana pelayanan primer (Puskesmas, klinik pratama, dokter praktek mandiri), pemenuhan prasarana
pendukung (alat kesehatan, obat, dan bahan habis pakai), serta inovasi untuk pelayanan di daerah
terpencil dan sangat terpencil, dengan pendekatan pelayanan kesehatan bergerak, gugus pulau, atau
telemedicine.

Kedua, peningkatan mutu baik fasilitas penyelenggara layanan, maupun sumber daya manusia
kesehatan diantaranya melalui penyediaan norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK) atau standar
prosedur operasional (SPO), peningkatan kemampuan tenaga kesehatan (Nakes), dokter layanan primer
(DLP) dan akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP).

Ketiga, regionalisasi rujukan melalui penguatan sistem rujukan baik di tingkat Kabupaten, Regional,
maupun Nasional. Sejak jaminan kesehatan nasional (JKN) dilaksanakan mulai awal 2014, kebutuhan
penataan sistem rujukan semakin dibutuhkan. Di era JKN, mekanisme rujukan penting untuk menjamin
mutu pelayanan dan efisiensi pembiayaan.

Keempat, penguatan peran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Dinas Kesehatan Provinsi melalui
sosialisasi advokasi dan capacity building.
Kelima, penguatan dukungan bagi penguatan pelayanan kesehatan dari lintas sektor, baik itu berupa
regulasi, infrastruktur, maupun pendanaan.

4. Siapa saja yang terlibat dalam strategi pembangunan kesehatan ini?

A. Masyarakat umum
B. Tenaga Kesehatan
C. Instansi pendukung
D. Pemerintah
E. Provider

5.

Program Pembangunan Kesehatan di Blora


Pengertian Stunting
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat dari
kekurangan gizi kronis pada 1.000 hari pertama kehidupan, sehingga
anak terlalu pendek untuk usianya, terganggu perkembangan otak,
kecerdasan dan metabolisme tubuh
Intervensi Gizi Spesifik adalah intervensi yang ditujukan kepada anak
khususnya dalam 1.000 hari pertama kehidupan dilakukan oleh
sektor kesehatan, dan bersifat jangka pendek.
Intervensi Gizi Sensitif adalah intervensi yang ditujukan melalui
berbagai kegiatan pembangunan di luar sektor kesehatan dengan
sasaran masyarakat umum.
2.2 Intervensi dan sasaran penurunan stunting
(1) Penurunan Stunting dilaksanakan melalui:
a. Intervensi Gizi Spesifik; dan
b. Intervensi Gizi Sensitif;
(2) Sasaran untuk Intervensi Gizi
a.ibu hamil;
b. ibu menyusui dan anak di bawah usia 6 (enam) bulan; dan
c.ibu menyusui dan anak usia 6-23 (enam sampai dengan dua puluh tiga
bulan).
d. masyarakat umum.
Gambaran Kegiatan
(1) Kegiatan Intervensi Gizi Spesifik dengan sasaran ibu hamil meliputi:
a.memberikan makanan tambahan pada ibu hamil untuk mengatasi
kekurangan energi dan protein kronis;
b. mengatasi kekurangan zat besi dan asam folat;
c.mengatasi kekurangan iodium;
d. menanggulangi kecacingan pada ibu hamil; dan
e.melindungi ibu hamil resiko tinggi antara lain diabetes mellitus,
hipertensi, post operasi, hepatitis.
(2) Kegiatan Intervensi Gizi Spesifik dengan sasaran ibu menyusui dan anak di bawah
usia 6 (enam) bulan meliputi :
a.mendorong inisiasi menyusu dini (IMD); dan
b. mendorong pemberian ASI Eksklusif.
(3) Kegiatan Intervensi Gizi Spesifik dengan sasaran ibu menyusui dan anak usia 6-23
(enam sampai dengan dua puluh tiga) bulan, meliputi:
a.mendorong melanjutkan pemberian ASI hingga usia 23 bulan
didampingi oleh pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI);
b. menyediakan obat cacing;
c.menyediakan suplementasi zink;
d. memberikan perlindungan terhadap ibu menyusui yang mengalami
penyulitan seperti: diabetes mellitus, hipertensi, post operasi, hepatitis, dan
lain-lainnya;
e.memberikan konseling kepada ibu menyusui yang mengalami
kesulitan menyusui; dan
f.melakukan pencegahan dan pengobatan diare.
(4) Kegiatan Intervensi Gizi Sensitif dengan sasaran masyarakat umum, meliputi:

a. menyediakan dan memastikan akses pada air bersih;


b. menyediakan dan memastikan akses pada sanitasi;
c. menyediakan akses kepada layanan kesehatan dan Keluarga Berencana
(KB);
d. menyediakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN);
e. menyediakan Jaminan Persalinan Universal (Jampersal);
f. memberikan pendidikan tentang pola asuh anak pada orang tua;
g. memberikan pendidikan anak usia dini universal;
h. memberikan pendidikan gizi masyarakat;
i. memberikan edukasi kesehatan seksual dan reproduksi, serta gizi
pada remaja;
j. menyediakan bantuan dan jaminan sosial bagi keluarga miskin; dan
k. meningkatkan ketahanan pangan dan gizi.
2.4 Evaluasi tindak lanjut
1. Melakukan Edukasi Gizi
• Edukasi gizi diselenggarakan dalam upaya menciptakan pemahaman
yang sama tentang hal yang terkait dengan gizi.
• Edukasi gizi meliputi:
a.pengertian gizi;
b. masalah gizi;
c.faktor yang mempengaruhi masalah gizi; dan
d. praktik yang baik dan benar untuk memperbaiki keadaan gizi.
• Edukasi gizi diselenggarakan
secara periodik oleh Dinas Kesehatan.
3. Melakukan Pelatihan Gizi
• Pelatihan gizi diselenggarakan dalam upaya peningkatan
pengetahuan, pemahaman dan keterampilan Petugas Gizi dan
masyarakat dalam upaya penurunan Stunting.
Pendanaan
Pendanaan bagi pelaksanaan upaya penurunan Stunting dapat bersumber
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah, dan sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari kegiatan yang telah dipaparkan di atas dapat disimpukan dalam
lingkungan masyarakat Blora masih banyak sekali anak-anak, remaja, dan ibu
hamil yang mengabaikan gizi dari makanan yang mereka makan.
Dengan adanya kegiatan pemberian gizi untuk mewujudkan blora zero new
stunting ini kita dapat melakukan pencegahan dini amteriadinya stunting pada
anak.
Kita sebagai tenaga kesehatan sudah seharusnya menjadi anggota dalam
pergerakan pemberian gizi dalam upaya mewujudkan Blora Zero New
Stunting.
Saran
Setelah menyusun makalah terkait rencana pembangunan bidang kesehatan
yang dibutuhkan oleh masyarakat Blora penulis berharap pembaca dan
masyarakat dapat menyadari pentingnya gizi untuk anak-anak dan ibu hami

Anda mungkin juga menyukai