Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS

KONSEP NUSANTARA SEHAT

DISUSUN OLEH :

EKA KURNIATI
NIM. 191STYC21

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN ALIH JENJANG
MATARAM
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah


SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan
makalah “ Konsep Nusantara Sehat” ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik.
Penulis tentu menyadari makalah ini hadir dengan segala
kesederhanaannya dan masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar dalam
penyusunan makalah berikutnya dapat lebih baik lagi. Akhirnya, semoga makalah
ini bisa bermanfaat bagi setiap pembacanya dan Allah senantiasa meridhai segala
urusan kita.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Nusantara Sehat.................................................... 3
B. Tujuan Nusantara Sehat.......................................................... 4
C. Landasan Hukum.................................................................... 4
D. Target Nusantara Sehat........................................................... 5
E. Peserta Tim Nusantara Sehat.................................................. 6
F. Pendekatan.............................................................................. 6
G. Proses Implementasi............................................................... 7
H. Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan.................................... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................. 9
B. Saran....................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan investasi dalam mendukung pembangunan
nasional. Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 Pasal 28H menyatakan bahwa setiap orang berhak
hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan.
Indonesia yang mempunyai geografi berupa daratan, lautan,
pegunungan serta banyaknya pulau-pulau yang tersebar menyebabkan
akses pelayanan kesehatan untuk daerah tertentu sangat sulit dijangkau.
Fasilitas pelayanan kesehatan yang disediakan Pemerintah masih banyak
yang belum tersedia tenaga kesehatannya. Hal tersebut menyebabkan
pelayanan kesehatan di daerah tidak dapat dilaksanakan secara optimal.
Pasal 26 ayat (1) menyebutkan bahwa Pemerintah mengatur penempatan
tenaga kesehatan untuk pemerataan pelayanan kesehatan dan Pasal 5
ayat (1) menyebutkan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama
dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan dan
pada ayat (2) menyebutkan bahwa setiap orang mempunyai hak dalam
memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau.
Dengan melihat dua aturan tersebut diatas bahwa seluruh rakyat
Indonesia mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan.
Fokus kebijakan Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) untuk
periode 2015 – 2019 adalah penguatan Pelayanan Kesehatan (Yankes)
Primer. Prioritas ini didasari oleh permasalahan kesehatan yang
mendesak seperti angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi, angka
gizi buruk, serta angka harapan hidup yang sangat ditentukan oleh
kualitas pelayanan primer. Penguatan yankes primer mencakup tiga hal:
Fisik (pembenahan infrastruktur), Sarana (pembenahan fasilitas), dan

1
Sumber Daya Manusia (penguatan tenaga kesehatan).
Program Nusantara Sehat merupakan salah satu bentuk kegiatan
yang dicanangkan oleh Kemenkes dalam upaya mewujudkan fokus
kebijakan tersebut. Program ini dirancang untuk mendukung pelaksanaan
program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Kartu Indonesia Sehat
(KIS) yang diutamakan oleh Pemerintah guna menciptakan masyarakat
sehat yang mandiri dan berkeadilan.
Oleh karena itu Pemerintah menugaskan tenaga kesehatan melalui
Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Dalam Mendukung Program
Nusantara Sehat yang diharapkan mampu melaksanakan program secara
terintegrasi dan memberikan pelayanan kesehatan secara optimal di
tingkat pelayanan dasar khususnya di DTPK. Penugasan khusus tenaga
kesehatan tersebut dilaksanakan sesuai dengan amanat Pasal 23 ayat (2)
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Dalam Mendukung Program
Nusantara Sehat dilaksanakan untuk mendukung fungsi puskesmas
dalam hal penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama
dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Program Nusantara Sehat ?
2. Apa Tujuan Nusantara Sehat ?
3. Apa Landasan Hukum Nusantara Sehat ?
4. Bagaimana target Nusantara Sehat ?
5. Bagaimana peserta Nusantara Sehat ?
6. Bagaimana Pendekatan Nusantara Sehat ?
7. Bagaimana Implementasi Nusantara Sehat?
8. Bagaimana Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan Nusantara Sehat?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Nusantara Sehat


Fokus kebijakan Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) untuk
periode 2015 – 2019 adalah penguatan Pelayanan Kesehatan (Yankes)
Primer. Prioritas ini didasari oleh permasalahan kesehatan yang mendesak
seperti angka kematian ibu dan bayi yang masih tinggi, angka gizi buruk,
serta angka harapan hidup yang sangat ditentukan oleh kualitas pelayanan
primer. Penguatan yankes primer mencakup tiga hal: Fisik (pembenahan
infrastruktur), Sarana (pembenahan fasilitas), dan Sumber Daya Manusia
(penguatan tenaga kesehatan).  
Program Nusantara Sehat merupakan salah satu bentuk kegiatan
yang dicanangkan oleh Kemenkes dalam upaya mewujudkan fokus kebijakan
tersebut. Program ini dirancang untuk mendukung pelaksanaan program
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang
diutamakan oleh Pemerintah guna menciptakan masyarakat sehat yang
mandiri dan berkeadilan.
Nusantara Sehat adalah program pemerintah kita (Kementerian
Kesehatan) untuk memperkuat pelayanan kesehatan primer demi
mewujudkan Indonesia Sehat melalui peningkatan jumlah, sebaran,
komposisi, dan mutu tenaga kesehatan. Nusantara Sehat merupakan program
penempatan tenaga kesehatan di Puskesmas Daerah Tertinggal, Perbatasan
dan Kepulauan (DTPK) dan Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK) berbasis
tim interprofesi.
Ini sesuai dengan visi dan misi Presiden dan Wapres Jokowi-JK yang
tertuang dalam 9 Agenda Prioritas Nawa Cita yaitu membangun Indonesia
dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka
persatuan. Pendekatan yang dilakukan dalam program Nusantara Sehat
bersifat lebih menyeluruh (holistik) dan melibatkan anggota tim yang berbeda
latar belakang, mulai dari dokter, perawat, serta tenaga kesehatan lainnya.
Inilah yang dimaksud dengan pendekatan Team-Based.

3
“Promotif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat
promosi kesehatan. “
Penguatan yankes primer adalah garda terdepan dalam pelayanan
kesehatan masyarakat yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan dan
melakukan upaya preventif melalui pendidikan kesehatan, konseling serta
skrining (penapisan).

B. Tujuan Nusantara Sehat


Program Nusantara Sehat bertujuan untuk menguatkan layanan
kesehatan primer melalui peningkatan  jumlah, sebaran, komposisi dan mutu
tenaga kesehatan dengan berbasis pada tim dan melibatkan dokter, bidan,
perawat, dan tenaga kesehatan lainnya. Program ini merupakan program
lintas Kemenkes yang fokus tidak hanya pada kegiatan kuratif tetapi juga
promotif dan preventif untuk mengamankan kesehatan masyarakat (public
health) dari daerah yang paling membutuhkan sesuai dengan Nawa Cita,
“Membangun dari Pinggiran”
“Kuratif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit, atau pengendalian
kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.”
Pada tahap kedua, setelah identifikasi masalah diharapkan mahasiswa
menyelesaikan masalah dengen problem solving.
“Problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam
menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang
akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat (Hamalik,
1994:151)”

C. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

4
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5607);
3. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1508);
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan
Pendekatan Keluarga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 1223);

D. Target Nusantara Sehat


 Wilayah capaian: 44 Kabupaten di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan
Kepulauan (DTPK)
 Unit capaian: Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
 Jumlah capaian: 120 Puskesmas
Target pelaksanaan program Nusantara Sehat adalah Puskesmas yang
berlokasi di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) di 44
Kabupaten di Indonesia dan melibatkan setidaknya 600 tenaga kesehatan.
Kesulitan yang dihadapi selama ini oleh Puskesmas, khususnya yang
berada di DTPK adalah kurangnya tenaga kesehatan sehingga mereka
tidak mampu menjalankan fungsi puskesmas dengan optimal.
Sehat, Kemenkes berupaya untuk memperkuat puskesmas yang ada di
daerah-daerah tersebut dengan menempatkan setidaknya 600 tenaga
kesehatan tambahan ke 120 Puskesmas yang tersebar di seluruh Indonesia.

5
E. Peserta Tim Program Nusantara Sehat (SDM)
Peserta program adalah para tenaga profesional kesehatan dengan latar
belakang tenaga kesehatan yang berbeda yang terdiri dari dokter, dokter gigi,
perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan,
tenaga ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi, dan tenaga
kefarmasian, dengan persyaratan usia di bawah 30 tahun dan bersedia
mengabdikan dirinya untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat sesuai kebutuhan Kementerian Kesehatan.
Peserta Tim Nusantara Sehat melalui proses seleksi administrasi dan
seleksi psikologi (test psikologi, FGD, dan wawancara). Peserta yang lolos
seleksi adalah peserta yang memperlihatkan kemampuan sosialisasi dan
berkomunikasi yang baik, memperlihatkan inisiatif dan pengambilan
keputusan yang baik, serta berkomitmen terhadap tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas.“Preventif adalah suatu kegiatan pencegahan terhadap
suatu masalah kesehatan/penyakit.”
Seluruh peserta dibekali materi bela negara, keahlian medis dan non-
medis. Mereka juga diberikan pemahaman terhadap budaya-budaya lokal
sehingga diharapkan mereka dapat berinteraksi dengan petugas kesehatan
setempat dan masyarakat sekitar di daerah penempatan.
Melalui program Nusantara Sehat diharapkan dapat menekan angka
kematian ibu dan bayi, menurunkan angka penyakit tidak menular, serta
menerapkan pola hidup bersih dan sehat di masyarakat. Program Nusantara
Sehat ini penekanannya pada kegiatan promotif dan preventif. Kegiatan
dilakukan secara tim dengan tenaga kesehatan lain yang ada di wilayah
tersebut.

F. Pendekatan Nusantara Sehat


Pendekatan yang dilakukan program Nusantara Sehat bersifat
komprehensif dengan melibatkan anggota tim dengan berbagai jenis tenaga
kesehatan yang terdiri dari dokter, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga

6
kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga ahli teknologi
laboratorium medik, tenaga gizi, dan tenaga kefarmasian. 

G. Proses Implementasi
Penempatan tenaga kesehatan akan dilakukan secara berkesinambungan
ke Puskesmas dan mereka akan bertugas di masing-masing Puskesmas selama
2 (dua) tahun. Seluruh peserta diberikan pembekalan materi bela negara,
keahlian medis dan non-medis serta pengetahuan tentang program – program
kesehatan yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan. Mereka juga
diberikan pemahaman terhadap budaya-budaya lokal sehingga diharapkan
mereka dapat berinteraksi dengan petugas kesehatan setempat dan masyarakat
sekitar di daerah penempatan. 

H. Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan


a. Pemantauan
Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan Penugasan
Khusus Tenaga Kesehatan Dalam Mendukung Program Nusantara
Sehat dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaannya
mulai dari perencanaan, rekrutmen, pengangkatan, penempatan,
pembiayaan, keberadaan, pembinaan dan pengawasan.
1) Pemantauan dilakukan oleh unit kerja pembina wilayah dengan
menggunakan instrumen yang disusun oleh kepala badan yang
membidangi penelitian dan pengembangan kesehatan.
Objek pemantauan antara lain:
a. Puskesmas Kabupaten/Kota; dan
b. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
2) Pemantauan dilakukan dengan norma-norma:
a. Objektif dan transparan;
b. Profesional dan efektif, serta lebih ditekankan pada
pemecahan serta mengatasi masalah;
c. Berkesinambungan; dan
d. Mendidik dan dinamis.

7
3) Pelaksanaan pemantauan juga dilakukan dengan menerapkan
prinsip-prinsip:
4) Pemantauan dan evaluasi harus dilakukan dalam tahun berjalan
dengan koordinasi antar unit terkait.
b. Evaluasi
Dilakukan melalui riset evaluatif badan yang membidangi
penelitian dan pengembangan kesehatan yang pelaksanaannya
diatur oleh kepala badan yang membidangi penelitian dan
pengembangan kesehatan.
c. Pelaporan
Peserta Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Dalam
Mendukung Program Nusantara Sehat membuat laporan individual
pelaksanaan kegiatan pertriwulan dan disampaikan kepada kepala
puskesmas dengan tembusan kepada dinas kesehatan
kabupaten/kota. Pimpinan puskesmas membuat laporan kinerja tim
pertriwulan disampaikan kepada kepala dinas kesehatan
kabupaten/kota, dinas kesehatan provinsi, dan Kementerian
Kesehatan.
Satu bulan sebelum berakhirnya masa tugas, peserta
Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Dalam Mendukung Program
Nusantara Sehat membuat laporan individual akhir pelaksanaan
kegiatan dan disampaikan kepada kepala puskesmas, dinas
kesehatan kabupaten/kota, dinas kesehatan provinsi, dan
Kementerian Kesehatan.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Program Nusantara Sehat merupakan salah satu bentuk kegiatan yang
dicanangkan oleh Kemenkes dalam upaya mewujudkan fokus kebijakan
tersebut. Program ini dirancang untuk mendukung pelaksanaan program
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang
diutamakan oleh Pemerintah guna menciptakan masyarakat sehat yang
mandiri dan berkeadilan.  Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer adalah
garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat yang berfungsi
memberikan pelayanan kesehatan dan melakukan upaya preventif melalui
pendidikan kesehatan, konseling serta skrining (penapisan). 

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan detail dalam menyusun makalah. Oleh karena
itu, kami mohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar penulis
dapat memperbaiki makalah selanjutnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ayuningtyas, Dumilah. (2014). Kebijakan Kesehatan (Prinsip dan Praktik).


Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Bata, dkk. (2013). Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan
Pasien Pengguna ASKES Sosial pada Pelayanan Rawat Inap di RSUD
Lakipadada Kabupaten Tana Toraja. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Usman, dkk. Strategi Penciptaan Pelayanan Kesehatan Dasar untuk Kemudahan
Akses Penduduk Desa Miskin. Jogjakarta: UGM.
Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Republik Indonesia No. 7 tahun 2013
tentang Pedoman Pengangkatan dan Penempatan Dokter dan Bidan
sebagai Pegawai Tidak Tetap.
Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2015
tentang Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan Berbasis Tim (Team
Based) dalam Mendukung Program Nusantara Sehat.
Saputra, Wiko. 2014. APBN Bidang Kesehatan dan Jaminan Sosial Kesehatan.
Jakarta: Prakarsa
Riyadi, dkk. (2005). Laporan Kajian Kebijakan Perencanaan Tenaga Kesehatan.
Jakarta: Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional.

10

Anda mungkin juga menyukai