Anda di halaman 1dari 13

1

MAKALAH ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN


KESEHATAN

UJIAN AKHIR SEMESTER

1
2

OLEH :
WINDY RAHMADHANI
NIM: 2213201072

DOSEN PENGAMPU :
VINA NOVELA, SKM.M. Kes

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS FORT DE KOCK BUKITTINGGI
TAHUN 2022/2023

2
3

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami Panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan pertolongan- Nya
sehingga penyusunan makalah mengenai “UJIAN AKHIR SEMESTER” ini dapat terselesaikan.
Makalah ini di susun sebagai bahan referensi khususnya bagi mahasiswa yang ingin mendalami
tentang mata kuliah Administrasi Dan Kebijakan Kesehatan.

Dalam penyusunan makalah ini tentu banyak sekali kekurangan baik dari segi isi maupun
penulisan, jadi besar harapan kami atas kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca
sehingga dapat menjadi suatu masukan untuk kesempurnaan tugas-tugas berikutnya. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

PENULIS

WINDY RAHMADHANI

3
4

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG.................................................................................................................4

B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................................4

C. TUJUAN................................................................................................................................. ...5

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................................6

A. Pengertian Sistem Kesehatan Nasional (SKN)………………………………….………..…... 6

B. Landasan SKN…………………………………………………………………………………6

C. Prinsip dasar pembangunan kesehatan……………………………………………….………..7

D. Tujuan SKN…………………………………………………………………………………...7

E. Kedudukan SKN……………………………………………………………………………….7

BAB III SOAL DAN JAWABAN UAS……………………………………………………….…


..9

A. Bagaimana Menurut Analisa Saudara Tentang Penerapan SKN dalam pembangunan


Nasional kesehatan berkelanjutan. Apa yg menjadi priorotas dan kendala dalam
penerapan SKN tersebut?……………………………………………………………............10

B.Bagaimana strategi puskesmas menyikapi reformasi sektor kesehatan yang begitu cepat
dalam menjalankan setiap programnya. Dan apa dampak reformasi tersebut terhadap
pelayanan kesehatan di puskesmas saat ini…………………………….................................10

C.Lakukan analisis terhadap pelayanan kesehatan di puskesmas sebelum ada akreditasi


terhadap puskesmas dan saat ini setelah puskesmas di akreditasi…………………
….10

BAB IV PENUTUP.........................................................................................................................12

KESIMPULAN................................................................................. ........................................12

4
5

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa
yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Dalam kerangka
mencapai tujuan tersebut, pembangunan kesehatan dilaksanakan secara terarah, berkesinambungan
dan realistis sesuai pentahapannya.
Kinerja sistem kesehatan telah menunjukkan peningkatan, antara lain ditunjukkan dengan
peningkatan status kesehatan, yaitu: penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) dari 46 per 1.000
kelahiran hidup pada tahun 1997 menjadi 34 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI
2007). Angka Kematian Ibu (AKI) juga mengalami penurunan dari 318 per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 1997 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI, 2007).
Sejalan dengan penurunan angka kematian bayi, Umur Harapan Hidup (UHH) meningkat dari 68,6
tahun pada tahun 2004 menjadi 70,5 tahun pada tahun 2007.
Demikian pula telah terjadi penurunan prevalensi kekurangan gizi pada balita dari 29,5%
pada akhir tahun 1997 menjadi sebesar 18,4% pada tahun 2007 (Riskesdas, 2007). Namun
penurunan indikator kesehatan masyarakat tersebut masih belum seperti yang diharapkan. Upaya
percepatan pencapaian indikator kesehatan dalam lingkungan strategis baru, harus terus diupayakan
dengan perbaikan Sistem Kesehatan Nasional.
Seiring dengan berjalannya waktu maka dibutuhkan pelayanan kesehatan yang bermutu
sehingga menuntut perawat saat ini memiliki pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang.
Saat ini perawat memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit, juga memandang klien secara komprehensif untul pencapaian SKN yang
optimal.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka rumusan masalahnya adalah: Penerapan SKN
dalam pembangunan Nasional kesehatan berkelanjutan, strategi puskesmas menyikapi reformasi
sektor kesehatan yang begitu cepat dalam menjalankan setiap programnya.

C. TUJUAN

5
6

1. Bagaimana Analisa Tentang Penerapan SKN dalam pembangunan Nasional kesehatan


berkelanjutan. Apa yg menjadi priorotas dan kendala dalam penerapan SKN ?
2. Bagaimana strategi puskesmas menyikapi reformasi sektor kesehatan yang begitu cepat dalam
menjalankan setiap programnya. Dan apa dampak reformasi tersebut terhadap pelayanan
kesehatan di puskesmas saat ini.
3. Bagaimana analisis terhadap pelayanan kesehatan di puskesmas sebelum ada akreditasi
terhadap puskesmas dan saat ini setelah puskesmas di akreditasi.

6
7

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Sistem Kesehatan Nasional (SKN)

Sistem Kesehatan Nasional adalah suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya Bangsa
Indonesia secara terpadu dan saling mendukung, guna menjamin derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya sebagian perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam Pembukaan UUD
1945 Pada hakikatnya. SKN juga merupakan wujud dan sekaligus metode penyelenggaraan
pembangunan kesehatan, yang memadukan berbagai upaya Bangsa Indonesia dalam satu derap
langkah guna menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan.

B.   Landasan SKN

1. Landasan idil : Pancasila


2. Landasan konstitusional : UUD 1945, khususnya :
a. Pasal 28 A; setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya
b. Pasal 28 B ayat (2); setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan
berkembang
c. Pasal 28 C ayat (1); setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan
kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan
demi kesejahteraan umat manusia
d. Pasal 28 H ayat (1); setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan, dan ayat (3); setiap orang berhak atas jaminan sosial
yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang
bermartabat
e. Pasal 34 ayat (2); negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memperdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan, dan ayat (3); negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.

C.   Prinsip dasar pembangunan kesehatan

7
8

Sesuai dengan UU 17/2007 RPJPN 2005-2025, pembangunan kesehatan diarahkan untuk


meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
peningkatan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Penyelenggaraan
Pembangunan Kesehatan dan SKN, mendasar pada aspek:
1. Perikemanusiaan
2. Pemberdayaan dan Kemandirian
3. Adil dan merata
4. Pengutamaan dan Manfaat
5. HAM
6. Sinergisme & Kemitraan yang Dinamis
7. Komitmen dan Tata Kepemerintahan yang Baik
8. Dukungan regulasi
9. Antisipatif dan Pro Aktif
10. Responsif Gender
11. Kearifan lokal

D.  Tujuan SKN

Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua potensi bangsa,
baik masyarakat, swasta maupun pemerintah secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna,
sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

E.   Kedudukan SKN

1. Suprasistem SKN
Suprasistem SKN adalah Sistem Penyelenggaraan Negara. SKN bersama dengan berbagai
subsistem lain, diarahkan untuk mencapai Tujuan Bangsa Indonesia seperti yang tercantum
dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan social.
2. Kedudukan SKN terhadap Sistem Nasional lain
Terwujudnya keadaan sehat dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang tidak hanya menjadi
tanggungjawab sektor kesehatan, melainkan juga tanggungjawab dari berbagai sektor lain
terkait yang terwujud dalam berbagai bentuk sistem nasional. Dengan demikian, SKN harus
berinteraksi secara harmonis dengan berbagai sistem nasional tersebut, seperti :
a. Sistem Pendidikan Nasional
b. Sistem Perekonomian Nasional

8
9

c. Sistem Ketahanan Pangan Nasional


d. Sistem Hankamnas, dan
e. Sistem-sistem nasional lainnya
Dalam keterkaitan dan interaksinya, SKN harus dapat mendorong kebijakan dan upaya dari
berbagai sistem nasional sehingga berwawasan kesehatan.Dalam arti sistem-sistem
nasional tersebut berkontribusi positif terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan.
3. Kedudukan SKN terhadap Penyelenggaraan
Pembangunan Kesehatan di Daerah, SKN merupakan acuan bentuk dan cara
penyelenggaraan pembangunan kesehatan di daerah.
4. Kedudukan SKN terhadap berbagai sistem
kemasyarakatan termasuk swasta, Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan
oleh dukungan sistem nilai dan budaya masyarakat yang secara bersama terhimpun dalam
berbagai sistem kemasyarakatan. SKN merupakan bagian dari sistem kemasyarakatan yang
dipergunakan sebagai acuan utama dalam mengembangkan perilaku dan lingkungan sehat serta
berperan aktif masyarakat dalam berbagai upaya kesehatan.

9
10

BAB III
SOAL DAN JAWABAN UAS

1. Bagaimana Menurut Analisa Saudara Tentang Penerapan SKN dalam pembangunan


Nasional kesehatan berkelanjutan, Apa yg menjadi priorotas dan kendala dalam
penerapan SKN tersebut ?
Menurut analisa saya tentang penerapan SKN dalam pembangunan Nasional kesehatan
berkelanjutan sudah baik dan sudah dilakukan secara berkelanjutan dan telah berhasil
meningkatkan status kesehatan masyarakat. Kinerja sistem kesehatan telah menunjukkan
peningkatan, antara lain ditunjukkan dengan peningkatan status kesehatan, yaitu penurunan angka
kematian bayi, angka kematian ibu juga mengalami penurunan. Dan akan ada perubahan terhadap
sistim penyelenggara kesehatan yang lebih baik dari sebelumnya dan dapat dipergunakan sebagai
landasan dan pedoman penyelenggara pembangunan kesehatan selanjutnya, baik oleh masyarakat,
swasta maupun pemerintah, serta pihak-pihak terkait lainya. Serta saling mendukung guna
menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat seting-tingginya.
Banyak tantangan yang dihadapi dalam membangun sistem kesehatan yang kuat dan handal,
diantaranya kurangnya tenaga kesehatan, kurangnya koordinasi antar lembaga dan pembiayaan
pelayanan kesehatan yang tidak memadai. SKN yang lemah sangat berbahaya ketika
diperhadapkan dengan kondisi tidak normal (bencana dan krisis kesehatan). Kebijakan dari SKN
ini telah banyak melakukan perubahan, salah satunya dalam hal perubahan sub sistem upaya
kesehatan dan pembiayaan kesehatan. Namun demikian, permasalahan kesehatan yang terus
berkembang menuntut SKN menjadi suatu tatanan yang kuat dalam pembangunan kesehatan.
Penguatan SKN harus mampu memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat baik dalam kondisi
normal dan kondisi tidak normal.
Yang menjadi prioritas dan kendala dalam penerapan SKN adalah Masalah pembiyaan
kesehatan, karena belum seluruh masyarakat terlindungi secara optimal terhadap beban
pembiayaan kesehatan, anggaran yang disediakan pemerintah masih belum mencukupi untuk
penyelenggara kesehatan, terbatasnya operasional penyelenggara kesehatan, belum terpenuhnya
sumber daya manusia, pemerataan SDM yang masih kurang merata sehingga tidak terpenuhnya
kebutuhan SDM di daerah yang terpencil dan yang paling menjadi masalah yaitu keterlibatan
masyarakat untuk saling bahu membahu untuk meningkatkan pembangunan kesehatan masih
rendah.

10
11

2. Bagaimana strategi puskesmas menyikapi reformasi sektor kesehatan yang begitu cepat
dalam menjalankan setiap programnya. Dan apa dampak reformasi tersebut terhadap
pelayanan kesehatan di puskesmas saat ini ?
Adapun strategi puskesmas menyikapi reformasi sektor kesehatan yang begitu cepat dalam
menjalankan setiap programnya adalah:
⁕ Peningkatkan akses dan mutu pelayanan, upaya ini dilakukan untuk pemenuhan tenaga
kesehatan, peningkatan sarana dan prasarana pelayanan primer di puskesmas, pemenuhan
prasarana pendukung seperti peralatan kesehatan, obatobatan dan bahan habis pakai, serta
inovasi untuk ases dan pelayanan di daerah terpencil. 
⁕ Meningkatkan mutu fasilitas penyelenggara layanan di puskesmas.
⁕ Meningkatan kemampuan tenaga kesehatan di puskesmas serta SDM Puskesmas  Sistem
rujukan semakin ditingkatkan dengan baik, agar rujukan dapat berjalan dengan cepat dan lancar
tanpa adanya kendala.
⁕ Mengikut sertakan pihak terkait dalam program kesehatan agar jangkauan program kesehatan
dapat berjalan dengan baik dan diterima oleh masyarakat.
⁕ Lebih memperhatikan lagi pelayanan kesehatan dari lintas sektor, baik itu berupa regulasi,
infrastruktur, maupun pendanaan.
Adapun dampak dari reformasi tersebut terhadap pelayanan kesehatan di puskesmas saat ini,
yaitu denga adanya reformasi sektor kesehatan ini telah menjadikan puskesmas meningkatkan
mutu dan kualitas pelayanannya terhadap masyarakat. Serta meningkatnya manajemen di
puskesmas menjadikan puskemas semakin menjadi pilihan bagi masyarakat untuk berobat atau
mendapatkan informasi tentang kesehatan.

3. Lakukan analisis terhadap pelayanan kesehatan di puskesmas sebelum ada akreditasi


terhadap puskesmas dan saat ini setelah puskesmas di akreditasi.
Puskesmas sebagai salah satu FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) yang difungsikan
sebagai gate-keeper dalam pelayanan kesehatan. Puskesmas dituntut untuk memberikan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat dan perorangan yang paripurna, adil,
merata,berkualitas, dan memuaskan masyarakat.
Akreditasi puskesmas adalah pengakuan terhadap Puskesmas yang diberikan oleh lembaga
independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan setelah dinilai
bahwa Puskesmas telah memenuhi standar pelayanan Puskesmas yang telah ditetapkan oleh
Menteri Kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan puskesmas secara berkesinambungan.

11
12

Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan, Puskesmas wajib diakreditasi secara berkala
minimal tiga tahun sekali. Tujuan diberlakukannya akreditasi puskesmas adalah untuk membina
puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan primer dalam upaya untuk berkelanjutan
memperbaiki sistem pelayanan dan kinerja yang berfokus pada kebutuhan masyarakat,
keselamatan, dan manajemen risiko. Pelayanan kesehatan primer yang dimaksudkan meliputi
peningkatan, pencegahan, pengobatan, maupun pemulihan. Adapun Indikator yang
digunakan dalam proses akreditasi meliputi lima hal : 
» Kepemimpinan dan manajemen Puskesmas.
» Penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat.
» Penyelenggaraan upaya kesehatan perseorangan penunjang.
» Penyelenggaraan Program Prioritas Nasional (PPN) seperti penanganan stunting.  »
Peningkatan mutu puskesmas.
Puskesmas Non akreditasi merupakan Puskesmas yang belum mendapatkan pengakuan
pemerintah dikarenakan Puskesmas tersebut belum memenuhi Standar Akreditasi yang telah di
tetapkan.
Puskesmas terakreditasi merupakan puskesmas yang sudah diakui oleh pemerintah karena
telah memenuhi Standar Akreditasi yang telah ditetapkan.
a. Analisis terhadap pelayanan kesehatan di puskesmas sebelum ada akreditasi adalah walau
bentuk layanan di puskesmas sudah baik atau sesuai SOP Cuma belum sebaik puskesmas yang
sudah terakreditasi. Jika kita lihat dari segi fasilitas juga masih belum memadai. Karena fasilitas
sangat menunjang kinerja petugas kesehatan maupun dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat, sebab pelayanan yang diberikan tentunya harus sesuai dengan prosedur, dan
pelayanan yang bagus tentunya memerlukan fasilitas yang baik. Standar Operasional yang masih
minim dan pencatatan dokumen serta fotofoto kegiatan yang belum ada dilaksanakan sewaktu
melakukan kegiatan di puskesmas atau di lapangan.
b. Analisis terhadap pelayanan kesehatan di puskesmas sesudah ada penilaian akreditasi adalah
Bentuk layanan kesehatan yang ada di Puskesmas sudah sangat baik yaitu bekerja sesuai dengan
SOP (Standar Operasional Prosedur) dan lebih mengutamakan pelayanan kepada masyarakat
terlebih dahulu, dimulai dari pelayanan administrasi, pemeriksaan maupun pemberian informasi
dengan sangat jelas kepada pasien. Petugaskesehatan juga sudah bekerja sesuai prosedur yang
telah ditetapkan oleh Puskesmas dengan visi dan misi yang ada dan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat, kemudian sarana dan prasarana yang ada di Puskesmas sudah memadai, obat yang
tersedia di Puskesmas juga sudah lengkap, serta fasilitas lainya sudah mencukupi.

12
13

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
penerapan SKN dalam pembangunan Nasional kesehatan berkelanjutan sangat baik dan
sudah dilaksanakan secara berkelanjutan dan telah berhasil meningkatkan status kesehatan
masyarakat. Strategi puskesmas menyikapi reformasi sektor kesehatan yang begitu cepat dalam
menjalankan setiap programnya. Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) sebagai ujung tombak
upaya kesehatan (baik upaya kesehatan masyarakat maupun upaya kesehatan perorangan). Upaya
puskesmas seperti kegiatan pelayanan yang ditujukan untuk pencegahan, menyembuhkan
penyakit, mengurangi penderitaan akibat penyakit serta pemulihan kesehatan, semua itu
merupakan kegiatan memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kolompok dan
masyarakat .Akreditasi puskesmas adalah pengakuan terhadap Puskesmas yang diberikan oleh
lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan setelah
dinilai bahwa Puskesmas telah memenuhi standar pelayanan Puskesmas yang telah ditetapkan
oleh Menteri Kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan puskesmas secara
berkesinambungan.

B. SARAN
Perlu adanya peningkatan Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, dan Sinergisme (KISS) baik
antar pelaku maupun subsistem SKN agar tercapainya tujuan SKN itu sendiri.Kerjasama antara
pemerintah, masyarakat dan swasta perlu ditingkatkan agar derajat kesehatan masyarakat
semakin tinggi.

13

Anda mungkin juga menyukai