Anda di halaman 1dari 13

HALAMAN JUDUL

MAKALAH

SISTEM KESEHATAN NASIONAL

DOSEN PEMBIMBING :

Eni Rizky Rahayu, S.Kep , M .Kes

Disusun oleh :

Bagas Alfariza (152110073)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES WIJAYA HUSADA

BOGOR
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas segala kemampuan rahmat dan
hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul “ SISTEM
KESEHATAN NASIONAL “ pada mata kuliah Organisasi Manajemen Kesehatan. Dengan mengucap
puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan
salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad Swt. atas petunjuk dan risalahNya, yang telah
membawa zaman kegelapan ke zaman terang benderang, dan atas doa restu dan dorongan dari
berbagai pihak-pihak yang telah membantu kami memberikan referensi dalam pembuatan makalah
ini. Terutama kepada search engine google yang ikut berperan besar dalam pembuatan makalah ini.
Kami dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh
karena itu kami sangat menghargai akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini lebih baik
lagi. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG......................................................................................................................4

B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................4

C. TUJUAN.......................................................................................................................................4

D. METODE PENELITIAN...................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................6

A. Pengertian Sistem Kesehatan Nasional (SKN).............................................................................6

B. Landasan SKN.............................................................................................................................6

C. Prinsip dasar pembangunan kesehatan......................................................................................6

D. Tujuan SKN.................................................................................................................................7

E. Kedudukan SKN..........................................................................................................................7

F .Peran Perawat dalam SKN.............................................................................................................8

BAB III PENUTUP.................................................................................................................................10

A. Kesimpulan.................................................................................................................................10

B. Saran.......................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa
yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Dalam
kerangka mencapai tujuan tersebut, pembangunan kesehatan dilaksanakan secara terarah,
berkesinambungan dan realistis sesuai pentahapannya.
Kinerja sistem kesehatan telah menunjukkan peningkatan, antara lain ditunjukkan
dengan peningkatan status kesehatan, yaitu: penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) dari 46
per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1997 menjadi 34 per 1000 kelahiran hidup pada tahun
2007 (SDKI 2007). Angka Kematian Ibu (AKI) juga mengalami penurunan dari 318 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 1997 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2007 (SDKI, 2007). Sejalan dengan penurunan angka kematian bayi, Umur Harapan Hidup
(UHH) meningkat dari 68,6 tahun pada tahun 2004 menjadi 70,5 tahun pada tahun 2007.
Demikian pula telah terjadi penurunan prevalensi kekurangan gizi pada balita dari 29,5%
pada akhir tahun 1997 menjadi sebesar 18,4% pada tahun 2007 (Riskesdas, 2007). Namun
penurunan indikator kesehatan masyarakat tersebut masih belum seperti yang diharapkan.
Upaya percepatan pencapaian indikator kesehatan dalam lingkungan strategis baru, harus terus
diupayakan dengan perbaikan Sistem Kesehatan Nasional.
Seiring dengan berjalannya waktu maka dibutuhkan pelayanan kesehatan yang bermutu
sehingga menuntut perawat saat ini memiliki pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang.
Saat ini perawat memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan
dan pencegahan penyakit, juga memandang klien secara komprehensif untul pencapaian SKN
yang optimal.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Kesehatan Nasional?
2. ApaLandasan Sistem Kesehatan Nasional?
3. Apa Prinsip dasar pembangunan kesehatan?
4. Apa Tujuan Sistem Kesehatan Nasional?
5. Apakah Kedudukan Sistem Kesehatan Nasional?
6. Apa saja peran perawat dalam Subsistem Sistem Kesehatan Nasional?

C. TUJUAN
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Organisasi Manajemen Kesehatan.
2. Untuk mengetahui pengertian Sitem Kesehatan Nasional.
3. Untuk mengetahui Landasan Sistem Kesehatan Nasional.
4. Untuk mengetahui Prinsip dasar pembangunan kesehatan.
5. Untuk mengetahui Tujuan Sistem Kesehatan Nasional.
6. Untuk mengetahui Kedudukan Sistem Kesehatan Nasional.
7. Untuk mengetahui peran perawat dalam Subsistem Sistem Kesehatan Nasional.

D. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan penulis dalam mencari atau mengumpulkan data ini
menggunakan metode kepustakaan. Dimana metode ini pengumpulan data
dengan cara mengkaji dan menelaah data dari internet.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Kesehatan Nasional (SKN)


Adalah suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya Bangsa Indonesia secara terpadu
dan saling mendukung, guna menjamin derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagian
perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945 Pada
hakikatnya. SKN adalah juga merupakan wujud dan sekaligus metode penyelenggaraan
pembangunan kesehatan, yang memadukan berbagai upaya Bangsa Indonesia dalam satu derap
langkah guna menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan.

B. Landasan SKN
1. Landasan idil : Pancasila
2. Landasan konstitusional : UUD 1945, khususnya :
a. Pasal 28 A; setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya
b. Pasal 28 B ayat (2); setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan
berkembang
c. Pasal 28 C ayat (1); setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan
kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya
dan demi kesejahteraan umat manusia
d. Pasal 28 H ayat (1); setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan, dan ayat (3); setiap orang berhak atas jaminan
sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang
bermartabat
e. Pasal 34 ayat (2); negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat
dan memperdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan
martabat kemanusiaan, dan ayat (3); negara bertanggungjawab atas penyediaan
fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.

C. Prinsip dasar pembangunan kesehatan


Sesuai dengan UU 17/2007 RPJPN 2005-2025, pembangunan kesehatan diarahkan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
peningkatan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Penyelenggaraan
Pembangunan Kesehatan dan SKN, mendasar pada aspek:
1. Perikemanusiaan
2. Pemberdayaan dan Kemandirian
3. Adil dan merata
4. Pengutamaan dan Manfaat
5. HAM
6. Sinergisme & Kemitraan yang Dinamis
7. Komitmen dan Tata Kepemerintahan yang Baik
8. Dukungan regulasi
9. Antisipatif dan Pro Aktif
10. Responsif Gender
11. Kearifan lokal

D. Tujuan SKN
Tujuan SKN adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan oleh semua potensi bangsa,
baik masyarakat, swasta maupun pemerintah secara sinergis, berhasil guna dan berdaya guna,
sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

E. Kedudukan SKN
1. Suprasistem SKN
Suprasistem SKN adalgai subsistem lain, diarahkan untuk mencapai Tujuan Bangsa
Indonesia seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap
Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social.

2. Kedudukan SKN terhadap Sistem Nasional lain


Terwujudnya keadaan sehat dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang tidak hanya
menjadi tanggungjawab sektor kesehatan, melainkan juga tanggungjawab dari berbagai
sektor lain terkait yang terwujud dalam berbagai bentuk sistem nasional. Dengan
demikian, SKN harus berinteraksi secara harmonis dengan berbagai sistem nasional
tersebut, seperti :
a. Sistem Pendidikan Nasional
b. Sistem Perekonomian Nasional
c. Sistem Ketahanan Pangan Nasional
d. Sistem Hankamnas, dan
e. Sistem-sistem nasional lainnya
Dalam keterkaitan dan interaksinya, SKN harus dapat mendorong kebijakan dan
upaya dari berbagai sistem nasional sehingga berwawasan kesehatan.Dalam arti sistem-
sistem nasional tersebut berkontribusi positif terhadap keberhasilan pembangunan
kesehatan.
3. Kedudukan SKN terhadap Penyelenggaraan
Pembangunan Kesehatan di Daerah, SKN merupakan acuan bentuk dan cara
penyelenggaraan pembangunan kesehatan di daerah.
4. Kedudukan SKN terhadap berbagai sistem
kemasyarakatan termasuk swasta, Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat
ditentukan olehdukungan sistem nilai dan budaya masyarakat yang secarabersama
terhimpun dalam berbagai sistem kemasyarakatan.SKN merupakan bagian dari sistem
kemasyarakatan yangdipergunakan sebagai acuan utama dalam mengembangkanperilaku
dan lingkungan sehat serta berperan aktif masyarakatdalam berbagai upaya kesehatan.

F .Peran Perawat dalam SKN


A. Perawat profesional
Secara sederhana yang dimaksud dengan perawat profesional (professional nurse) adalah
seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan formal profesi keperawatan. Sesuai dengan disiplin
ilmu yang diajarkan, tugas dan tanggungjawab utama seorang perawat profesional adalah
menyelenggarakan pelayanan keperawatan (nursing services).
Pengertian pelayanan keperawatan mencakup bidang yang amat luas sekali. Secara sederhana
dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk membantu orang sakit maupun sehat, dari sejak lahir
sampai meninggal dunia, dalam bentuk meningkatkan pengetahuan, kemauan dan kemampuan yang
dimiliki, sedemikian rupa sehingga orang tersebut dapat secara optimal melakukan kegiatan sehari-
hari secara mandiri tanpa memerlukan bantuan dan/ataupun tergantung pada orang lain (Henderson,
1980).
Berbeda halnya dengan seorang dokter yang pada waktu menyelenggarakan pelayanan
kedokteran lebih menitikberatkan perhatiannya pada penyembuhan penyakit, maka perhatian utama
seorang perawat profesional pada waktu menyelenggarakan pelayanan keperawatan adalah pada
pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
Untuk ini dipelajarilah pelbagai faktor yang melatarbelakangi dan/atau yang menjadi penyebab
utama tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia tersebut, untuk kemudian dilanjutkan dengan
melaksanakan pelbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan dasar yang dimaksud, yakni dengan
memanfaatkan pelbagai sumber yang tersedia (Konsorsium Ilmu-Ilmu Kesehatan, DEPDIKBUD RI,
1991).
Ruang lingkup kebutuhan dasar manusia yang menjadi subjek dan objek kajian utama seorang
perawat profesional menyangkut bidang yang amat luas pula. Ruang lingkup yang dimaksud tidak
hanya yang menyangkut kebutuhan dasar biologik manusia saja, tetapi juga kebutuhan dasar
psikologis, sosial serta spiritual manusia, baik dalam keadaan sehat dan terlebih-lebih lagi dalam
keadaan sakit.
Apabila pelayanan keperawatan dapat diselenggarakan dengan baik, dalam arti dapat dikenali
serta dipenuhi semua kebutuhan dasar manusia, baik dalam keadaan sehat dan terlebih-lebih lagi
dalam keadaan sakit, akan banyak manfaat yang akan diperoleh. Bagi orang sakit akan mempercepat
kemandirian dan kesembuhan penyakit, sedangkan bagi orang sehat akan lebih meningkatkan derajat
kesehatan dan bahkan kesejahteraan hidup secara keseluruhan.

B. Peran Perawat Profesional dalam SKN


Dari uraian tentang perawat profesional serta sistem kesehatan sebagaimana dikemukakan
diatas, jelaslah peran perawat profesional dalam sistem kesehatan tidak lain adalah berupaya
mewujudkan sistem kesehatan yang baik, sedemikian rupa sehingga di satu pihak penyelenggaraan
pelayanan kesehatan (health services) sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan kesehatan (health needs
and demands) masyarakat, serta di pihak lain biaya pelayanan kesehatan (health cost) sesuai dengan
kemampuan ekonomi masyarakat (ability to pay).
Untuk dapat terselenggaranya sistem kesehatan yang baik, yang perawat profesional serta
pelayanan keperawatan merupakan salah satu dari kunci pokoknya, semua elemen peran perawat
profesional, sebagaimana yang dikemukakan oleh Doheny, Cook dan Stopper (1982), yakni
1. pemberiasuhan keperawatan,
2. advokat,
3. konselor,
4. pendidik,
5. koordinator,
6. kolaborator,
7. konsultan,
8. pembawa perubahan,
harus dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Tentu saja aplikasinya tidak terbatas hanya
pada waktu berhadapan dengan klien dikamar praktek saja (sehat atau sakit), tetapi yang terpenting
lagi adalah pada waktu menyelenggarakan sub-sistem pelayanan kesehatan serta sub-sistem
pembiayaan kesehatan secara keseluruhan.
Untuk terselenggaranya sub-sistem pelayanan kesehatan yang baik, kedelapan elemen peran
perawat profesional sebagaimana dikemukakan diatas, harus dapat diarahkan sedemikian rupa
sehingga pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, yang dalam hal ini adalah pelayanan
keperawatan, dapat memenuhi kedelapan syarat sub-sistem pelayanan kesehatan yang baik, yakni
tersedia (available), menyeluruh (comprehensive), terpadu (integrated), berkesinambungan
(countinue), wajar (appropriate), dapat diterima (acceptable), tercapai (accesible), serta bermutu
(quality).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
SKN dipergunakan sebagai dasar dan acuan dalam penyusunan berbagai kebijakan, pedoman,
dan arahan penyelenggaraan pembangunan kesehatan serta pembangunan berwawasan kesehatan.
SKN merupakan sistem terbuka yang berinteraksi dengan berbagai sistem nasional lainnya dalam
suatu suprasistem, bersifat dinamis, dan selalu mengikuti perkembangan. Oleh karena itu tidak
tertutup terhadap penyesuaian dan penyempurnaan. Keberhasilan pelaksanaan SKN sangat
bergantung pada semangat, dedikasi, ketekunan, kerja keras, kemampuan, dan ketulusan para
penyelenggara, serta sangat bergantung pula pada petunjuk, rahmat, dan perlindungan Tuhan YME.
Selain itu menyadari peningkatan peran perawat dalam sistem kesehatan adalah penting, maka
berbagai upaya untuk meningkatkan peran tersebut harus dapat dilakukan. Untuk ini banyak saran
yang dapat diajukan. Untuk tingkat nasional saran yang dimaksud adalah segera lebih
mengembangkan pendidikan keperawatan profesional, menantapkan sistem pelayanan keperawatan
profesional, serta menyempurnakan organisasi profesi keperawatan.
Sedangkan untuk tingkat institusi pelayanan, khususnya rumah sakit, saran yang dimaksud
adalah segera meningkatkan kemampuan profesional tenaga perawat, menyempurnakan sistem
pelayanan keperawatan, mengembangkan sistem pengembangan karier, serta mengembangkan sistem
imbal jasa yang layak.

B. Saran
Pembaca yang budiman, kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki,
baik dari segi tulisan maupun bahasa yang kami sajikan, oleh karena itu kami berpesan kepada
pembaca, ambilah sesuatu yang positif dari sebuah coretan yang kami buat,dan semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi kami maupun pembaca. Dan menjadi wawasan kita dalam memahami bahasa
kita sendiri dan sebagai kata,marilah terus berusaha untuk menggapai sebuah cita-cita yang luhur.
DAFTAR PUSTAKA

Azwar A. 1996. Pengantar administrasi kesehatan. Edisi Ketiga. Jakarta: Binarupa Aksara.
Fakultas Ilmu Keperawatan UI. 1997. Pendidikan sarjana keperawatan. Jakarta: FIK-UI.
Hamid AY. 1995. Peranan Perawat Dalam Menunjang Keberhasilan Hubungan Dokter-
Pasien. Kongres Obstetri dan Ginekologi Indonesia IX. Jakarta 27 Nopember.
Konsorsium Ilmu-Ilmu Kesehatan DEPDIKBUD RI. Studi penataan fakultas, jurusan dan
program studi bidang ilmu kesehatan. Jakarta: KIK DEPDIKBUD RI, 1991.

Anda mungkin juga menyukai