Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERILAKU CARING
Dosen Pengampu : Ibu Loseva Angelin Kudadiri, S.Tr.Kep.,Ners

Disusun oleh :
Kelompok 3 (A & B)

- Agzarian 152110002
- Annisa Rahmadina 152110006
- Aulia Siti Nureliza 152110008
- Barokatun Nissa 152110009
- Dwi Sartika 152110016
- Fitri Hermianti 152110022
- Haikal Zibran 152110025
- Intan Nuraini 152110026
- Laili Pertiwi 152110028
- Moh Arbima Ali 152110034
- Muhamad Irfan Sopian 152110037
- Muhamad Restu Fauzi 152110038
- Putri Mei Dilla Mulyadi 152110045
- Qory Sukma Nugraha 152110046
- Ria Aprianti Ridwan 152110049
- Yosi Febiola 152110066
- Widiana Cahyani 152110065
- Yuniatika Maraswati 152110067

1
- Alviah Wulandari 152110069
- Erlinda Febryani Sudrajat 152110075
- Rahmatunnisa 152110081
- Ratna Dwiyyanti 152110082
- Zhauza Mudzalifah 152110087
- Astika Permata 152110089
- Ferryansyah 152110095
- Nurfitri 152110099
- Risanti Rahmawati 152110100
- Sissi Juniati Rahayu 152110101
- Tasya Anindyta Putri.G 152110104

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN TK 2


STIKes-AKBID WIJAYA HUSADA
BOGOR
2022

2
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Caring.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yangtelah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tatabahasanya oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Caring ini dapat memberikan manfaat terhadap para
pembaca.

Bogor, 28 November 2022

Tim Penyusun

3
DAFTAR ISI

COVER..............................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................3
DAFTAR ISI......................................................................................................................4
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................5
1.1. Latar Belakang............................................................................................................5
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................5
1.3. Tujuan.........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................6
2.1. Pengertian Caring.......................................................................................................6
2.2. Manfaat Caring...........................................................................................................7
2.3. Penerapan Caring Terhadap Korban Bencana............................................................8
BAB III PENUTUP..........................................................................................................11
3.1. Kesimpulan ...............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................12

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam dunia keperawatan, sifat care seorang perawat sangat dibutuhkan dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada klien ataupun pasiennya khususnya dalam
memenuhi kebutuhan dasar pasien. Jika seorang perawat tidak menerapkan konsep
caring kepada pasiennya, maka asuhan keperawatan tidak akan berjalan sesuai dengan
tujuan yang diharapkan. Dengan demikian akan terjadi kesenjangan antar pasien Dan
perawat dan proses penyembuhan akan berjalan lambat.
Keperawatan sebagai sais tentang human care didasarkan pada asumsi bahwa
human science dan human care merupakan hal utama dan menyatukan tujuan
keperawatan. Sebagai human science keperawatan berupaya mengintegrasikan
pengetahuan empiris dengan estensi, humanities, dan kiat/art (watson, 1985). Sebagai
pengetahuan tentang human care fokusnya untuk mengembangkan pengetahuan yang
menjadi inti keperawatan, seperti yang dikatakan oleh watson (1985), ‘human care is
the heart of nursing’.
Sebuah studi literatur merupakan survei dan pembahasan literatur pada bidang
tertentu dari suatu penelitian. Studi ini merupakan gambaran singkat dari apa yang telah
dipelajari, argumentasi, dan ditetapkan tentang suatu topik. Sebuah studi litelatur ditulis
untuk menyoroti argumen spesifik dan ide suatu biang studi. Dengan menyoroti
argumen ini, berusaha untuk menunjukan apa yang telah dipelajari dilapangan, dan juga
dimana kelemahan, kesenjangan, atau daerah yang memerlukan studi yang lebih lanjut.
Tinjauan tersebut juga menunjukkan kepada pembaca mengapa penelitian ini berguna,
perlu, penting dan valid (Saint Mary’s university).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan Caring ?
2. Apa manfaaat perilaku Caring ?
3. Bagimana penerapan Caring kepada korban Bencana?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Caring
2. Untuk mengetahui Manfaat Caring
3. Untuk mengetahui bagaimana penerapan Caring kepada korban Bencana

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Caring


Secara bahasa, caring diartikan sebagai tindakan kepedulian. Caring secara umum
dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain, pengawasan
dengan waspada, serta suatu perasaan empati pada orang lain dan perasaan cinta atau
menyayangi. Suatu sikap hormat dan menghargai orang lain. Caring adalah suatu kemampuan
dalam bentuk perhatian dan tindakan kepada orang lain (pasien) untuk memberikan bantuan,
dukungan, penghormatan dan empati dalam memberikan asuhan fisik demi menghindari
terjadinya sesuatu yang buruk yang didukung dengan aspek-aspek pengetahuan, kesabaran,
harapan dan keberanian.
Caring adalah sifat dasar manusia untuk membantu, memperhatikan, mengurus, dan
menyediakan bantuan, serta memberi dukungan kepada orang lain (klien). Sikap caring
diberikan melalui kejujuran, kepercayaan, dan niat baik. Caring menolong klien meningkatkan
perubahan positif dalam aspek fisik, psikologis, spiritual, dan sosial. Dapat dikatakan
bahwa caring merupakan sebuah sikap atau perilaku sepenuh hati yang diberikan perawat
kepada klien dengan rasa peduli, perhatian dan memperhatikan emosi pasien untuk
menciptakan hubungan terapeutik. Hal ini menyebabkan pasien merasakan rasa nyaman, aman
dan lega karena berkurangnya rasa stress yang dirasakan akibat menderita suatu penyakit
(Gultom, 2014). Perilaku caring yang diberikan perawat akan membuat klien merasa puas, tak
hanya akan sembuh dari masalah kesehatannya tetapi juga klien akan merasakan nyaman dan
senang ketika diberikan asuhan keperawatan (Amali., 2019)
Adapula 4 komponen caring yang harus dimiliki oleh perawat dalam melakukan asuhan
keperawatan, Yaitu :
a. Kehadiran (Presence)
Seorang pasien ketika mengalami masalah kesehatan sangat senang jika diberikan
perhatian, oleh karena itu kehadiran seorang perawat sangatlah dibutuhkan. Seorang
perawat yang mampu hadir dalam memberikan asuhan keperawatan kepada seorang klien
akan memupuk tumbuhnya perilaku terbuka seorang klien kepada perawat.
b. Sentuhan (Contact)
Dalam suatu keadaan sakit seorang klien sangatlah senang jika mendapatkan perhatian.
Perhatian seorang perawat dapat ditunjukkan dengan melakukan sentuhan ketika

6
melakukan asuhan keperawatan. Sentuhan yang biasa dapat dilakukan ialah saat melakukan
tindakan keperawatan pasien.
c. Mendengarkan (Listen)
Menjadi pendengar yang baik merupakan suatu kelebihan yang patut dimiliki oleh seorang
perawat. Saat pasien mengalami suatu masalah kesehatan ia akan lebih senang
menceritakannya pada orang yang memberikan perhatian kepadanya. Seorang yang mampu
mendengarkan segala keluhan kliennya dengan baik maka akan dianggap oleh klien sebagai
seorang yang peduli pada dirinya.
d. Memahami klien
Seorang perawat harus memahami kliennya dan mampu masuk kedalam kondisi yang
sedang dihadapi oleh kliennya. Dalam melakukan asuhan keperawatan harus mampu turut
merasakan masalah yang sedang dihadapi oleh klien dan mampu memberikan solusi agar
masalah yang dihadapi tidak meluas.

2.2. Manfaat Caring


Caring merupakan dasar suatu tindakan keperawatan dalam menjalankan asuhan
keperawatan. Caring memberikan manfaat bagi seorang perawat yang melakukannya
(Widyawati, 2009). Manfaat-manfaat caring antara lain ialah :
a. Pasien memberikan respon yang positif
Maksud dari pasien memberikan respon yang positif adalah pasien zaman sekarang
sangatlah teliti, sehingga dapat membedakan perawat yang melakukan perilaku caring dan
tidak. Sehingga jika seorang perawat dalam menjalankan asuhan melakukan perilaku
caring maka pasien akan memberikan respon yang positif pula. Begitu sebaliknya, jika
perawat tidak melakukan perilaku caring dalam asuhan maka pasien akan memberikan
respon yang negatif.
b. Berkomunikasi dengan pasien
Manfaat caring dapat dirasakan saat melakukan komunikasi dengan pasien.Hal ini
ditunjukkan kelancaran dan munculnya rasa saling percaya antara perawat dan klien yang
memudahkan asuhan keperawatan berjalan lancar.
c. Kontribusi positif yang memuaskan
Caring yang dilakukan kepada pasien secara kontinu walaupun tidak selalu menghasilkan
suatu yang positif, namun perilaku caring akan memicu timbulnya aura positif pada suatu
kondisi selanjutnya yang nantinya dapat menghasilkan asuhan keperawatan yang
memuaskan.

7
d. Memandang pasien sebagai teman
Jika melakukan asuhan keperawatan dengan menempatkan pasien sebagai teman maka
tidak akan timbul rasa canggung dan pasien akan mendapatkan kenyamanan serta dapat
lebih terbuka kepada perawat.
e. Dihargai oleh pasien
Perawat yang melakukan perilaku caring kepada pasien akan lebih dihargai karena pasien
merasa dirinya ada yang memperhatikan saat memerlukan suatu support selain dari
keluarga. Namun tidak dapat dipungkiri motivasi utamacpasien dalam menghadapi
masalah kesehatan adalah perhatian dari keluarga.
f. Melakukan sesuatu yang berguna
Perilaku caring yang merupakan dasar perawat dalam melakukan asuhan akan
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi perawat yang mengamalkan secara sungguh-
sungguh dan ikhlas.
g. Belajar banyak tentang manusia
Perawat yang melakukan asuhan keperawatan dengan mengamalkan perilaku caring
kepada pasiennya dengan baik maka dari diri kita akan mampu bersyukur dan mampu
menempatkan diri jika suatu saat diri sendiri ataupun keluarga berada pada posisi pasien
yang dirawatnya sekarang.

2.3. Penerapan Caring Terhadap Korban Bencana


Pelayanan keperawatan tidak hanya terbatas diberikan pada instansi pelayanan
kesehatan seperti rumah sakit saja. Tetapi, pelayanan keperawatan tersebut juga sangat
dibutuhkan dalam situasi tanggap bencana. Perawat tidak hanya dituntut memiliki pengetahuan
dan kemampuan dasar praktek keperawatan saja, Lebih dari itu, kemampuan tanggap bencana
juga sangat di butuhkan saaat keadaan darurat. Hal ini diharapkan menjadi bekal bagi perawat
untuk bisa terjun memberikan pertolongan dalam situasi bencana. Seorang perawat, khususnya
perawat komunitas memiliki tanggung jawab peran dalam membantu mengatasi ancaman
bencana baik selama tahap preimpact, impact/emergency, dan postimpact.
Peran perawat disini bisa dikatakan multiple, ialah sebagai bagian dari penyusun
rencana, pendidik, pemberi asuhan keperawatan, dan bagian dari tim pengkajian kejadian
bencana. Tujuan utama dari tindakan keperawatan bencana ini adalah untuk mencapai
kemungkinan tingkat kesehatan terbaik masyarakat yang terkena bencana tersebut. Tugas dari
perawat sendiri ada dua macam, yaitu curing (memberikan pengobatan yang sifatnya medis)
dan caring (memberikan pendampingan). Seseorang yang mengalami sakit fisik, secara

8
otomatis orang tersebut juga bermasalah dengan psikisnya. Pada dasarnya, kedua hal itu tidak
dapat dipisahkan dari seorang pasien. Lalu yang tak kalah penting, pada akhir sesi satu,
ditekankan bahwa seseorang yang berprofesi melayani masyarakat seperti perawat, harus
memiliki kecerdasan emosi. Hal ini juga pastinya akan kita temukan dalam pada pasien - pasien
dilokasi terdampak bencana.
Penerapan sikap caring oleh perawat dilakukan dimana saja termasuk saat bencana dan
gawat darurat. Dalam bencana selain pasien akan mengalami cidera fisik , pasien juga akan
terganggu secara pskisinya juga dan hal tersebut dapat jauh lebih besar dibandingkan pasien
yang tidak di lokasi bencana. Hal ini dikarenakan dampak bencana itu sendiri pada para pasien
sehingga menimbulkan trauma yang mendalam. Perawat harus mampu mengatasi berbagai
masalah kesehatan pasien termasuk masalah psikologisnya, perawat tidak hanya berfokus pada
masalah fisik saja yang dialami pasien. Kegagalan dalam mengatasi masalah psikologis pasien
bisa berdampak pada semakin memburuknya keadaan pasien karena pasien mungkin akan
mengalami kecemasan yang semakin berat dan menolak pengobatan (Fuad Alzahrani dan
Yiannis Kyratsis., 2016; Moghaddam, N.M et al 2014; Seyedin, H et al., 2015; Luo, Y et al.,
2013).
Ketika merawat pasien, perawat dituntut untuk secara seimbang memenuhi kebutuhan
fisik dan emosional dirinya maupun pasien dan keluarganya. Untuk mencapai keseimbangan
ini perawat harus mempunyai pengetahuan tentang bagaimana keperawatan yang dialami
mempengaruhi kesehatan psikososial pasien, keluarga dan petugas kesehatan Keadaaan psikis
pasien sangat besar pengaruhnya terhadap kedinamisan dari rentang sehat sakit jiwa. Seseorang
mengalami stress yang berat dimana pasien mengalami kehilangan kesehatan, kehilangan
kemandirian, kehilangan rasa nyaman dan rasa sakit akibat penyakit yang dideritanya (Stuart
W. Gail, 2016). Di beberapa rumah sakit di luar negeri, dominan persiapan atau kesiapsiagaan
tenaga perawat dalam menghadapi bencana masih belum efektif dan masih mengalami
kendala, diantaranya kurangnya pendidikan seorang perawat, dimana dalam suatu rumah sakit
masih adanya tenaga berpendidikan diploma yang kompetensi maupun kualifikasinya sangat
jauh dari tuntutan kerja dalam bidang kesehatan yang berhubungan langsung dalam
penangganan bencana. Penatalaksanaan penanggulangan bencana di beberapa negara, hanya
sebatas pelatihan penangganan dasarnya saja, berfokus pada aspek fisiknya saja, jarang
melakukan penangganan pada aspek psikologis, sehingga tidak heran, banyak korban bencana
yang mengalami gangguan psikologis akibat dari bencana tersebut berupa post trauma stress
disorders (PTSD) berkepanjangan, stres bahkan depresi. PTSD ini sering ditemukan muncul

9
pada diri korban yang kemudian memberikan pengaruh negative terhadap kondisi fisik, mental,
maupun social mereka (Ali Rabiei., et al 2014 dan Moghaddam, et al, 2014).

10
BAB III
PENUTUP
3. 1. Kesimpulan
Penerapan caring oleh tenaga perawat dalam asuhan keperawatan sangatlah penting
dilakukan dalam kondisi apapun termasuk saat menangani pasien bencana. Perilaku caring
dapat meningkatkan derajat kesehatan ataupun semangat pasien dalam menjalani
pengobatannya. Caring tidak mutlak bersifat menyembuhkan tapi caring bermanfaat dalam
peningkatan citra diri pasien karena pasien mendapatkan kepedulian, perhatian dan kasih
sayang dengan demikian maka psikologis pasien tidak akan terganggu. Terdapat 6 komponen
intin caring yaitu rasa percaya, rasa tertarik yang tulus, empati, penerimaan, pujian positif dan
kesadaran diri. Jika 6 komponen penting tadi diterapkan oleh perawat dalam melakukan caring
saat asuhan keperawatan makan kualitas pelayanan keperawatan akan menjadi lebih baik dan
hal ini dapat meningkatkan derajat kesehatan pasien. Perawat harus mampu mengatasi
berbagai masalah kesehatan pasien termasuk masalah psikologisnya, perawat tidak hanya
berfokus pada masalah fisik saja yang dialami pasien. Kegagalan dalam mengatasi masalah
psikologis pasien bisa berdampak pada semakin memburuknya keadaan pasien karena pasien
mungkin akan mengalami kecemasan yang semakin berat dan menolak pengobatan.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/176/pentingnya-konsep-caring-dalam-asuhan-
keperawatan#:~:text=Caring%20secara%20umum%20dapat%20diartikan,dan%20perasaan%
20cinta%20atau%20menyayangi. http://repository.unimus.ac.id/4606/4/BAB%20II.pdf.
https://www.kajianpustaka.com/2019/12/perilaku-caring-perawat.html

12

Anda mungkin juga menyukai