Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN

(SEJARAH KEPERAWATAN DI DUNIA DAN DI INDONESIA)

KELOMPOK 4

1. HANA AZZAHRA ALDI (223310975)


2. NADIYYA ZAHARA (223310982)
3. NAJWA SHOFIA SABRINA QUDRI (223310984)
4. NESTY CHANTIKA (223310985)
5. NUR RAHIMA ZHULIA (223310986)
6. SITI NAILA AQILAH (223310996)

DOSEN PEMBIMBING

EFITRA, S.KP, M. KEP

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai Sejarah Kerawatan Dunia dan di
Indonesia.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Dosen
pada mata kuliah yang sedang dipelajari. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan mengenai sejarah keperawatan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu, Efitra, S.Kp, M. Kep selaku dosen yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Padang, 9 Agustus 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................ iii
BAB I............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang…….......................................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 5
1.3. Tujuan Umum…............................................................................................................... 5
1.4. Tujuan Khusus ................................................................................................................. 5
BAB II........................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN............................................................................................................................ 6
2.1. sejarah Keperawatan Di Dunia......................................................................................... 6
2.2. Sejarah Dan Perkembangan Keperawatan Di Indonesia................................................. 10
2.3. Dampak Sejarah Terhadap Profil Perawat Di Indonesia................................................. 14

BAB III ....................................................................................................................................... 17


PENUTUP.....................................................................................................................................17
3.1. Kesimpulan...................................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pengertian keperawatan dapat kita lihat dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1239/MenKes/SK/XI/2001 tentang registrasi dan Praktik Perawat maka pada pasal 1 ayat 1 yang
berbunyi “ Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik didalam maupun
di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-uundangan yang berlaku ”. Jadi dari
pengertian perawat tersebut dapat artikan bahwa seorang dapat dikatakan sebagai perawat dan
mempunyai fungsi dan peran sebagai perawat manakala yang bersangkutan dapat membuktikan
bahwa dirinya telah menyelesaikan pendidikan perawat baik diluar maupun didalam negeri yang
biasanya dibuktikan dengan ijazah atau surat tanda tamat belajar. Dengan kata lain orang disebut
perawat bukan dari keahlian turun temurun, melainkan dengan melalui jenjang pendidikan
perawat.

Menurut hasil lokarya Keperawatan Nasional tahun 1983 yang disebut dengan
pengertian keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk
pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga, dan
masyarakat baik yang sakit maupun sehat yang mencakup seluruh siklus hidup manusia.
Keperawatan juga dapat dipahami sebagai pelayanan/pasuhan keperawatan profesional yang
bersifat humanistik, menggunakan pendekatan holistik, dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat
keperawatan yang berorientasi pada kebutuhan obyektif klien,mengacu pada standar profesional
keperawatan dan menggunakanetika keperawatan sebagai tuntunan utama.

Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan professional yang merupakan


bagian integral dari layanan kesehatan yang berdasarkan pada ilmu dan etikakeperawatan.
Keperawatan sebagai bagian intergral dari pelayanan kesehatan, ikut menentukan menentukan
mutu dari pelayanan kesehatan. Tenaga keperawatan secara keseluruhan jumlahnya
mendominasi tenaga Kesehatan yang ada, dimana keperawatan memberikan konstribusi yang
unik terhadap bentuk pelayanan Kesehatan sebagai satu kesatuan yang relative, berkelanjutan,
koordinatif dan advokatif. Keperawatan sebagai suatu profesi menekankan kaidah, etik dan
moral sehingga pelayanan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat dengan baik lanjut.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana sejarah keperawatan di dunia ?
2. Bagaimana sejarah keperawatan di Indonesia ?
3. Bagaimana dampak sejarah terhadap profil perawat di Indonesia ?

1.3. TUJUAN UMUM


1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan
2. Untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan tentang materi seputar sejarah
keperawatan di dunia dan di Indonesia

1.4. TUJUAN KHUSUS


1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah keperawatan di dunia
2. Untuk mengerahui bagaimana sejarah keperawatan di Indonesia
3. Untuk mengetahui dampak dan memahami sejarah terhadap profil perawat di
Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. SEJARAH KEPERAWATAN DI DUNIA

Sejarah keperawatan di dunia diawali pada zaman purbakala (Primitive Culture) sampai
pada munculnya Florence Nightingale sebagai pelopor keperawatan yang berasal dari
Inggris.Perkembangan keperwatan sangat dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan
kemajuan peradaban manusia.Perkembangan keperawatan diawali pada :

2.1.1. Zaman Purbakala (Primitive Culture)

Perkembangan keperawatan di dunia dapat diawali pertama, sejak zaman manusia


itudiciptakan (manusia itu ada). Manusia diciptakan memiliki naluri untuk merawat diri
sendiri(tercermin pada seorang ibu). Naluri yang sederhana adalah memelihara kesehatan dalam
halini adalah menyusui anaknya sehingga pada harapan pada awal perkembangan
keperawatanadalah perawat harus memiliki naluri keibuan (Mother Instinc). Dari masa Mother
Instickemudian bergeser ke zaman purba dimana orang masih percaya pada sesuatu tentang
adanyakekuatan mistik yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Kepercayaan ini
dikenaldengan nama Animisme, dimana seseorang yang sakit dapat disebabkan karena
kekuatanalam atau pengaruh kekuatan gaib sehingga timbul keyakinan bahwa jiwa jahat
akanmenimbulkan kesakitan dan jiwa sehat akan menimbulkan kesehatan atau
kesejahteraan.Pada saat itu peran perawat sebagaiibu yang merawat keluarganya yang sakit
dengan memberikan perawatan fisik sertamengobatipenyakit dengan menghilangakan pengaruh
jahat. Mereka meyakini bahwasakitnya seseorang disebabkan karena kekuatan alam/pengaruh
gaib seperti batu-batu, pohon- pohon besar dan gunung-gunung tinggi.Kemudian dilanjutkan
dengan kepercayaan pada dewa-dewa dimana pada masa itumereka menganggap bahwa penyakit
disebabkan karena kemarahan dewa, sehingga kuil-kuil didirikan sebagai tempat pemujaan dan
orang yang sakit meminta kesembuhan di kuiltersebut dengan bantuan priest physician. Setelah
itu perkembangan keperawatan terus berubah dengan adanya Diakones & Philantrop, yaitu suatu
kelompok wanita tua dan jandayang membantu pendeta dalam merawat orang sakit serta anggota
kasih saying yanganggotanya menjauhkan diri dari keramaian dunia dan hidupnya ditujukan
pada perawatanorang yang sakit sehingga akhirnya berkembanglah rumah-rumah perawatan dan
akhirnyamulailah awal perkembangan ilmu keperawatan.
2.1.2. Zaman Keagamaan

Perkembangan keperawatan mulai bergeser kearah spiritual dimana seseorang yangsakit


dapat disebabkan karena adanya dosa atau kutukan Tuhan. Pusat perawatan adalahtempat-tempat
ibadah sehingga pada waktu itu pemimpin agama disebut sebagai tabib yangmengobati pasien
karena ada anggapan yang mampu mengobati adalah pemimpin agamasedangkan pada waktu itu
perawat dianggap sebagai budak yang hanya membantu dan bekerja atas perintah pemimpin
agama.

2.1.3. Zaman Masehi

Keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani, dimana pada saat itu
banyak terbentuk Diakones (deaconesses) yaitu suatu organisasi wanita yang bertujuan untuk
mengunjungiorang sakit sedangkan laki-laki diberi tugas dalam memberikan perawatan untuk
mengubur bagi yang meninggal, sehingga pada saat itu berdirilah rumah sakit di Romaseperti
Monastic Hospital. Pada saat itu rumah sakit digunakan sebagai tempat perawatanorang sakit,
orang cacat, miskin, dan yatim piatu. Pada saat itu pula di daratan benua Asia,khususnya di
Timur Tengah, perkembangan keperawatan mulai maju seiring dengan perkembangan agama
Islam. Keberhasilan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkanagama Islam diikuti dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti ilmu pasti, kimia, kesehatan, dan obat-
obatan. Sebagaimana dalam Al-Qur’an dituliskan pentingnya menjaga kebersihandiri,makanan,
lingkungan dan lain-lain. Perkembangan tersebut melahirkan tokoh Islamdalam keperawatan
yang dikenal dengan nama Rufaidah.

2.1.4. Permulaan abad XVI

Pada masa ini, struktur dan orientasi masyarakat berubah dari agama menjadikekuasaan,
yaitu perang, eksplorasi kekayaan dan semangat kolonial. Gereja dan tempat-tempat ibadah
ditutup, padahal tempat ini digunakan oleh orde-orde agama untuk merawatorang sakit. Dengan
adanya perubahan ini, sebagai dampak negatifnya bagi keperawatanadalah berkurangnya tenaga
perawat. Untuk memenuhi kurangnya perawat, bekas wanitatuna susila yang sudah bertobat
bekerja sebagai perawat. Dampak positif pada masa ini, dengan adanya perang salib, untuk
menolong korban perang dibutuhkan banyak tenagasukarela sebagai perawat, mereka terdiri dari
orde-orde agama, wanita-wanita yang mengikutisuami berperang dan tentara (pria) yang
bertugas rangkap sebagai perawat. Pengaruh perangsalib terhadap keperawatan :a. Mulai dikenal
konsep P3K b. Perawat mulai dibutuhkan dalam ketentaraan sehingga timbul peluang kerja bagi
perawat dibidang sosial.Ada 3 Rumah Sakit yang berperan besar pada masa itu terhadap
perkembangan keperawatan :1. Hotel Dieu di LionAwalnya pekerjaan perawat dilakukan oleh
bekas WTS yang telah bertobat. Selanjutnya pekerjaan perawat digantikan oleh perawat terdidik
melalui pendidikan keperawatan di RSini.2. Hotel Dieu di ParisPekerjaan perawat dilakukan
oleh orde agama. Sesudah Revolusi Perancis, orde agamadihapuskan dan pekerjaan perawat
dilakukan oleh orang-orang bebas. Pelopor perawat di RSini adalah Genevieve Bouquet.3. ST.
Thomas Hospital (1123 M)Pelopor perawat di RS ini adalah Florence Nightingale (1820). Pada
masa ini perawat mulaidipercaya banyak orang. Pada saat perang Crimean War, Florence
ditunjuk oleh negaraInggris untuk menata asuhan keperawatan di RS Militer di Turki. Hal
tersebut memberi peluang bagi Florence untuk meraih prestasi dan sekaligus meningkatkan
status perawat.Kemudian Florence dijuluki dengan nama “ The Lady of the Lamp”.

2.1.5. Zaman Sebelum Perang Dunia Kedua

Zaman sebelum perang dunia kedua,pada masa perang dunia ke dua ini timbul
prinsiprasa cinta sesama manusia dimana saling membantu sesama manusia yang
membutuhkan.Pada masa sebelum perang dunia kedua ini tokoh keperawatan Florence
Nightingale (1820-1910) menyadari adanya pentingnya suatu sekolah untuk mendidik para
perawat. Florence Nightingale mempunyai pandangan bahwa dalam mengembangkan
keperawatan perludisiapkan pendidikan bagi perawat, ketentuan jam kerja perawat, dan
mempertimbangkan pendapat perawat. Usaha Florence adalah dengan menetapkan struktur dasar
dipendidikan perawat diantaranya mendirikan sekolah perawat, menetapkan tujuan pendidikan
perawat serta menetapkan pengetahuan yang harus dimiliki oleh calon perawat. Florencedalam
merintis keperawatan diawali dengan membantu para korban akibat perang krim (1854-1856)
antara Roma dan Turki yang dirawat disebuah barak rumah sakit Thomas diLondon dan juga
mendirikan sekolah perawatan dengan nama Nightingale Nursing School.

2.1.6. Masa Selama Perang Dunia Kedua

Selama masa perang ini timbul tekanan bagi dunia pengetahuan dalam penerapan
teknologiakibat penderitaan yang panjang sehingga perlu meningkatkan diri dalam tindakan
perawatmengingat penyakit dan korban perang yang beraneka ragam
2.1.7. Masa Pasca Perang Dunia Dua

Masa ini masih berdampak bagi masyarakat seperti adanya penderitaan yang panjang
akibat perang dunia kedua, dan tuntutan perawat untuk meningkatkan masyarakat sejahtera
semakin pesat. Sebagai contoh di Amerika, perkembangan keperawatan pada masa itu
diawalikesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan, pertambahan penduduk yang
relativetinggi sehingga menimbulkan masalah baru dalam pelayanan kesehatan,
pertumbuhanekonomi yang mempengaruhi pola tingkah laku individu, adanya perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, kedokteran dengan diawali adanya penemuan-penemuan obat-
obatan atau cara-cara untuk member penyembuhan pada pasien, upaya-upaya dalam tindakan
pelayanan kesehatan seperti pelayanan kuratif, preventif, dan promotif, dan juga
terdapatkebijakan Negara tentang peraturan sekolah perawat. Pada masa itu perkembangan
perawatdimulai adanya sifat pekerjaan yang semula bersifat individu bergeser kea rah pekerjaan
yang bersifat tim. Pada tahun 1948, perawat diakui sebagai profesi sehingga pada saat itu
pulaterjadi perhatian dalam pemberian penghargaan pada perawat atas tanggung jawabnya
dalamtugas.

2.1.8. Periode Tahun 1950

Pada masa itu perawat sudah mulai menunjukkan perkembangan khususnya penataan
padasystem pendidikan. Hal tersebut terbbukti di Negara Amerika sudah dimulai
pendidikansetingkat master dan doctoral. Dan penerapan proses keperawatan sudah
mulaidikembangkan dengan memberikan pengertian bahwa perawatan adalah suatu proses,
yangdimulai.
2.2. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DI INDONESIA

Sejarah dan perkembangan keperawatan di Indonesia dimulai pada masa penjajahan


Belanda sampai pada masa kemerdekaan.

2.2.1. Masa Penjajahan Belanda

Pada masa ini, Negara Indonesia masih dalam penjajahan Belanda. Perawat berasaldari
Indonesia disebut sebagai verpleger dengan dibantu oleh zieken oppaser sebagai penjagaorang
sakit, perawat tersebut pertama kali bekerja di rumah sakit Binnen Hospital yangterletak di
Jakarta pada tahun 1799 yang bertugas untuk memelihara kesehatan staf dantentara
Belanda,sehingga akhirnya pada masa Belanda terbentuklah dinas kesehatan tentaraddan dinas
kesehatan rakyat. Mengingat tujuan pendirian rumah sakit hanya untuk kepentingan Belanda,
maka tidak diikuti perkembangan tentang keperawatan.

2.2.2. Masa Penjajahan Inggris (1812 – 1816)

Gurbernur Jenderal Inggris ketika VOC berkuasa yaitu Raffles sangat memperhatikan
kesehatan rakyat. Dengan moto kesehatan adalah milik manusia dan pada saat itu pula
telahdiadakan saha dalam memelihara kesehatan diantaranya, usaha pengadaan pencacaran
secaraumum, membenahi cara perawatan pasien dengan gangguan jiwa dan memperbaiki
kesehatan pada para tawanan.Setelah pemerintahan kolonial kembali ke tangan Belanda,
kesehatan penduduk lebihmaju. Pada tahun 1819 didirikan RS. Stadverband di Glodok Jakarta
dan pada tahun 1919dipindahkan ke Salemba yaitu RS. Cipto Mangunkusumo (RSCM). Tahun
1816 – 1942 berdiri rumah sakit – rumah sakit hampir bersamaan yaitu RS. PGI Cikini Jakarta,
RS. STCarollus Jakarta, RS. ST. Boromeus di Bandung, RS Elizabeth di Semarang.
Bersamaandengan itu berdiri pula sekolah-sekolah perawat.
02

2.2.3. Zaman Penjajahan Jepang (1942 – 1945)

Pada masa ini perkembangan keperawatan mengalami kemunduran, dan


duniakeperawatan di Indonesia mengalami zaman kegelapan. Tugas keperawatan dilakukan
olehorang-orang tidak terdidik, pimpinan rumah sakit diambil alih oleh Jepang, akhirnya
terjadikekurangan obat sehingga timbul wabah.

2.2.4. Zaman Kemerdekaan

Pada tahun 1949 telah banyak rumah sakit yang didirikan serta balai pengobatan dan
dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan pada tahun 1952 didirikan sekolah
perawat, kemudian pada tahun 1962 telah dibuka pendidikan keperawatan setara dengandiploma.
Pada tahun 1985 untuk pertama kalinya dibuka pendidikan keperawatan setingkatdengan sarjana
yang dilaksanakan di Universitas Indonesia dengan nama program studi IlmuKeperawatan dan
akhirnya dengan berkembangnya ilmu keperawatan, maka menjadi sebuahFakultas Ilmu
keperawatan dan beberapa tahun kemudian diikuti berdirinya pendidikankeperawatan setingkat
S1 di berbaagi universitas di Indonesia seperti di Bandung,Yogyakarta, Surabaya, dan lain-lain.
Profesionalisasi merupakan suatu proses menuju kea rah professional. Dalam keperawatan
proses tersebut diawali dari presepsi pekerjaan yang sifatnya vokasional menuju ke pekerjaan
yang provisional, demikian juga pendidikan yang dulunya bersifat vokasional kemudian bergeser
kearah pendidikan professional melalui pendidikan tinggi keperawatan. Setelah lokakarya pada
tahun 1983, proses menjadikan diri professional sudah mulai dirasakan dengan adanya proses
pengakuan dari profesi lainnya. Dalam menuju pengakuan tersebut diperlukan langkah penting
dalam penataan perawat menuju suatu profesi.

Pendirian Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) pada tahun 1985 merupakan
momentum kebangkitan profesi keperawatan di Indonesia. Sebagai embrio Fakultas Ilmu
Keperawatan, institusi ini dipelopori oleh tokoh keperawatan Indonesia, antara lain Achir Yani
S, Hamid, DN.Sc; mendiang Dra. Christin S Ibrahim, MN, Phd; Tien Gartinah, MN dan Dewi
Irawaty, MA, dibantu beberapa pakar dari Konsorsium Ilmu Kesehatan dan sembilan pakar
keperawatan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO). Pada tahun 2000 mulai muncul Program
Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) diberbagai Universitas di Indonesia (Universitas Airlangga,
Universitas Gajah Mada, Universitas Hasanudin, Universitas Andalas dan Universitas Sumatra
Utara).

Tahun 1974 tepatnya tanggal 17 Maret didirikan Persatuan Perawat Nasional Indonesia
(PPNI). Sebagai fusi dari beberapa organisasi keperawatan yang ada sebelumnya, PPNI
mengalami beberapa kali perubahan bentuk dan nama organisasi. Embrio PPNI adalah
Perkumpulan Kaum Verpleger Boemibatera (PKVB) tahun 1921. Pada saat itu profesi perawat
Sangat dihormati oleh masyarakat berkenaan denga tugas mulia yang dilakukan dalam merawat
orang sakit. Lahirnya sumpah pemuda 1928, mendorong perubahan nama PKVB menjadi
Perkumpulan Kaum Verpleger Indonesia (PKVI). Pergantian nama ini berkaitan dengan
semangat nasionalisme . PKVI bertahan sampai tahun 1942 berhubungan dengan kemenangan
Jepang atas sekutu.

Bersamaan dengan proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, tumbuh organisasi profesi


keperawatan. Tiga organisasi profesi yang ada antara tahun 1945-1954 adalah Persatuan Djuru
Kesehatan Indonesia (PDKI), Persatuan Djuru Rawat Islam (Perjurais) dan Serikat Buruh
Kesehatan (SBK). Pada tahun 1951 terjadi pembaharuan organisasi profesi keperawatan yaitu
terjadi fusi organisasi yang ada menjadi Persatuan Djuru Kesehatan Indonesia (PDKI) sebagai
upaya konsolidasi organisasi profesi tanpa mengikutsertakan SBK karena terlibat pada
pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Kurun waktu 1951-1958 diadakan kongres di Bandung dan mengubah nama PDKI
menjadi Persatuan Pegawai Dalam Kesehatan (PPDK) dengan keanggotaan bukan hanya dari
perawat. Tahun 1959-1974 terjadi pengelompokan organisasi keperawatan antara lain Ikatan
Perawat Wanita Indonesia (IPWI), Ikatan Guru Perawat Indonesia (IGPI) dan Ikatan Perawat
Indonesia (IPI) tahun 1969. Akhirnya tanggal 17 Maret 1974 seluruh organisasi keperawatan
kecuali Serikat Buruh Kesehatan bergabung menjadi satu organisasi profesi tingkat nasional
dengan nama Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Nama inilah yang secara resmi
dipakai sebagai nama organisasi profesi keperawatan Indonesia hingga kini.

Dengan berdirinya Pendidikan keperawatan, profesi keperawatan berkembang menjadi


sebagai profesi yang mandiri dan tidakbergantung pada profesi lain dan profesi keperawatan
telah mendapatkan pengakuan dari profesi lain. Dalam memberikan asuhan keperawatan,
terdapat suatu proses keperawatan yang harus dilaksanakan. Proses keperawatan merupakan
metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik keperawatan, hal ini disebut pendekatan
problem solving yang merupakan suatu modal untuk memecahkan masalah yangdidasari oleh
metode ilmiah yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pasien.

Proses keperawatan terdiri dari lima tahapan yang konsisten,sesuai dengan perkembangan
profesi keperawatan. Kelima proses ini saling berkaitan mulai tahap pertama hingga ke lima.

Lima tahapan proseskeperawatan yaitu :

1. Tahap Pengkajian keperawatan.


2. Tahap Diagnosa keperawatan.
3. Tahap Perencanaan keperawatan.
4. Tahap implementasi/tindakan.
5. Tahap evaluasi keperawatan.

Fungsi dari proseskeperawatan ini adalah:

1. Sebagai kerangka berfikir untuk melaksanakan fungsi dan tanggung jawab keperawatan.
2. Sebagai alat untuk mengenali masalah klien, merencanakan secara sistematis
2.3. DAMPAK SEJARAH TERHADAP PROFIL PERAWAT DI INDONESIA

Sejarah adalah setiap peristiwa atau kejadian di masa lampau yang menyenangkan
maupun memilukan. Sejarah bukan sebatas cerita untuk generasi mendatang yang ditulis sekadar
untuk dihafalkan. Setiap manusia memiliki sejarah masing-masing, baik yang bersifat individual,
komunal, maupun nasional. Sama halnya dengan sejarah perjuangan bangsa. Kemerdekaan yang
diraih bukan hanya melibatkan tentara, tetapi juga seluruh elemen bangsa. Mulai dari pemimpin
sampai rakyat jelata, orang tua sampai anak-anak. Semuanya bahu-membahu berjuang dengan
semangat patriotism.

Sejarah akan mewarnai masa depan. Apa yang terjadi di masa sekarang dipengaruhi oleh
sejarah pada masa sebelumnya. Kesuksesan yang diraih seseorang dalam hidupnya merupakan
hasil atau buah dari keuletan dan perjuangannya di masa lalu. Contohnya adalah negara Jepang.
Negara tersebut menjadi salah satu negara yang pesat perekonomiannya. Keberhasilan ini salah
satunya dipengaruhi oleh semangat bangsa ini untuk terus maju dan meningkatkan
produktivitasnya. Teori yang sama berlaku pula dinegara kita. Keterpurukan yang dialami
bangsa Indonesia di hampir segala bidangdisebabkan oleh perilaku korup yang telah mendarah
daging di negara ini sejak dulu.

Sistem hegemoni yang diterapkan oleh bangsa Eropa selama menjajah Indonesia telah
memberi dampak yang sangat besar pada seluruh lini kehidupan, termasuk profesi perawat.
Posisi Indonesia sebagai negara yang terjajah (subaltern) menyebabkan kita selalu berada pada
kondisi yang tertekan, lemah, dan tidak berdaya. Kita cenderung menuruti apa saja yang menjadi
keinginan penjajah. Situasi ini terus berlanjut dalam kurun waktu yang lama sehingga terbentuk
suatu formasi kultural. Kultur di dalamnya mencakup pola perilaku, pola pikir, dan pola
bertindak. Formasi kultural ini terus terpelihara dari generasi ke generasi sehingga menjadi
sesuatu yang superorganic. Sejarah keperawatan di Indonesia pun tidak lepas dari pengaruh
penjajahan. Kali ini, penulis mencoba menganalisis mengapa masyarakat menganggap perawat
sebagai pembantu profesi kesehatan lain. Edalam hal ini profesi dokter. Ini ada kaitannya
dengankonsep hegemoni. Seperti dijelaskan di awal, perawat awalnya direkrut dari Boemi Putera
yang tidak lain adalah kaum terjajah, sedangkan dokter didatangkan dari negara Belanda-sebab
pada saat itu di Indonesia belum ada sekolah kedokteran. Sesuai dengan konsep hegemoni, posisi
perawat di sini adalah sebagai Subaltern yang terus-menerus berada dalam cengkeraman
kekuasaan dokter Belanda (penjajah). Kondisi ini menyebabkan perawat berada pada posisi
yang termarjinalkan. Keadaan ini berlangsungselama berabad-abad sampai akhirnya terbentuk
formasi kultural pada tubuh perawat.

Posisi perawat sebagai subaltern yang tunduk dan patuh mengikuti apa keinginan
penjajah lama-kelamaan menjadi bagian dari karakter pribadi perawat. Akibatnya,muncul stigma
di masyarakat yang menyebut perawat sebagai pembantu dokter. Karena stigma tersebut, peran
dan posisi perawat di masyarakat semakin termarjinalkan. Kondisi semacam ini telah
membentuk karakter dalam diri perawat yang pada akhirnya berpengaruh pada profesi
keperawatan secara umum. Perawat menjadi sosok tenaga kesehatan yang tidak mempunyai
kejelasan wewenang atau ruang lingkup. Frientasi tugas perawat dalam hal ini bukan untuk
membantu klien mencapai derajat Kesehatan yang optimal, melainkan membantu pekerjaan
dokter. Perawat tidak diakui sebagai suatu profesi, melainkan pekerjaan di bidang kesehatan
yang aktivitasnya bukan didasarkanatas ilmu, tetapi atas perintah/instruksi dokter sebuah
rutinitas belaka. Pada akhirnya,timbul sikap ma-nut perawat terhadap dokter.

Dampak lain yang tidak kalah penting adalah berkembangnya perilaku profesional yang
keliru dari diri perawat. Ada sebagian perawat yang menjalankan praktik pengobatan yang
sebenarnya merupakan kewenangan dokter. Realitas seperti ini sering kita temui di masyarakat.
Uniknya, sebutan untuk perawat pun beragam. Perawat laki-laki biasa disebut mantri, sedangkan
perawat perempuan disebut suster. Ketimpangan ini terjadi karena perawat sering kali
diposisikan sebagai pembantu dokter& Akibatnya, perawat terbiasa bekerja layaknya seorang
dokter, padahal lingkup kewenangan kedua profesi ini berbeda.

Tidak menutup kemungkinan, fenomena seperti ini masih terus berlangsung hingga kini.
Hal ini tentunya akan menghambat upaya pengembangan keperawatan menjadi profesi kesehatan
yang professional. Seperti kita ketahui, kultur yang sudah terinternalisasi akan sulit untuk
diubah. Dibutuhkan persamaan persepsi dan cita-cita antarperawat serta kemauan profesi lain
untuk menerima dan mengakui perawat sebagai sebuah profesi kesehatan yang profesional.
Tentunya kita berharap pengakuan ini bukan sekedar wacana, tetapiharus terealisasikan dalam
kehidupan profesional.

Paradigma yang kemudian terbentuk karena kondisi ini adalah pandangan bahwa perawat
merupakan bagian dari dokter. +engan demikian,dokter berhak mengendalikan aktivitas perawat
terhadap klien. Perawat menjadi perpanjangan tangan dokter dan berada pada posisi submisif.
Kondisi seperti ini sering kali temui dalam pelajanan kesehatan di rumah sakit. Salah satu
penyebabnya adalah masih belum berfungsinya sistem kolaborasi antaradokter dan perawat
dengan benar.

Jika kita cermati lebih jauh, hal yang berlaku justru sebaliknya. Dokter seharusnya
merupakan bagian dari perawatan klien. Seperti kita ketahui, perawat merupakan tenaga
kesehatan yang paling sering dan paling lama berinteraksi dengan klien. Usuhan keperawatan
yang diberikan pun sepanjang rentang sehat-sakit. Dengan demikian, perawat adalah pihak yang
paling mengetahui perkembangan kondisi kesehatan klien secara menyeluruh dan bertanggung
jawab atas klien. Sudah selayaknya jika profesi kesehatan lain meminta “izin” terlebih dahulu
kepada perawat sebelum berinteraksi dengan klien. Hal yang sama juga berlaku untuk keputusan
memulangkan klien. Klien baru boleh pulang setelah perawat menyatakan kondisinya
memungkinkan. Walaupun program terapi sudah dianggap selesai, program perawatan masih
terus berlanjut karena lingkup keperawatan bukan hanya pada saat klien sakit, tetapi juga
setelahkondisi klien sehat.
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Keperawatan merupakan sebuah ilmu dan profesi yang memberikan pelayanan Kesehatan
guna untuk meningkatkan kesehatan bagi masyarakat. Keperawatan ternyata sudah ada sejak
manusia itu ada dan hingga saat ini Profesi keperawatan berkembang dengan pesat. Sejarah
perkembangan keperawatan di Indonesia tidak hanya berlangsung di tatanan praktik, dalam hal
ini layanan keperawatan, tetapi juga di dunia Pendidikan keperawatan. Tidak asing lagi,
pendidikan keperawatan memberi pengaruh yang besar terhadap kualitas layanan keperawatan.
Karenanya, perawat harus terus meningkatkan kompetensi dirin!a, salah satunya melalui
pendidikan keperawatan yang berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini Reni. 2020. Sejarah Keperawatan Di Dunia dan Di Indonesia. Makalah

Potter Irma. 2016. Sejarah Keperawatan Di Dunia dan Di Indonesia. Makalah

Efitra. 2022. Sejarah Pendidikan Keperawatan[Powerpoint Slides]

Febriana, Diva Viya. (2021). Konsep Dasar Keperawatan. Yogyakarta: Healthy

Anda mungkin juga menyukai