Dosen Pengampu:
Ns. Ida Ayu Putri Wulandari, S. Kep., M. Kep.,Sp.Kep.J
Oleh:
KELOMPOK 6
I Gede Eri Nanda Nugraha (1914201074)
I Nyoman Dodon Asadi (1914201077)
Ida Ayu Gede Tina Komaladewi (1914201080)
Komang Ayu Masri (1914201086)
Ni Luh Echa Putri Wahyuni (1914201104)
Ni Luh Putu Sri Pramayanti (1914201111)
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN BALI
PRODI SARJANA KEPERAWATAN
DENPASAR
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan dan rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Transkultural” dalam rangka memenuhi tugas mata ajar psikososial dan budaya
dalam keperawatan dapat selesai tepat pada waktunya. Untuk itu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak I Gede Putu Dharma Suyasa, S.Kp., M.Ng.,P.hD selaku Rektor Institut
Teknologi dan Kesehatan Bali (ITEKES Bali).
2. Bapak Ns. I Kadek Nuryanto, S.Kep., MNS selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Institut Teknologi dan Kesehatan Bali (ITEKES Bali).
3. Ibu Ns. A.A.A. Yuliati Darmini, S.Kep.,MNS selaku Ketua Program Studi Sarjana
Keperawatan Institut Teknologi dan Kesehatan Bali (ITEKES Bali).
4. Ns. Ida Ayu Putri Wulandari, S.Kep., M.Kep.,Sp.Kep.J selaku Koordinator Dosen
Mata Ajar Psikososial dan Budaya dalam Keperawatan Institut Teknologi Kesehatan
Bali (ITEKES Bali).
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini tidak luput dari segala
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya dan
berharap kepada pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini ke depannya. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi
pembaca dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi
kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................... i
Daftar Isi......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 .................................................................................................................. 3
2.2 .................................................................................................................. 4
2.3 .................................................................................................................. 4
2.4 .................................................................................................................. 5
3.1 Kesimpulan............................................................................................... 7
3.2 Saran......................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 8
LAMPIRAN .................................................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Kasus :
Ny. Y umur 23 tahun, agama islam, pendidikan SMP, pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. Klien
menikah dengan Tn. S umur 26 tahun, agama islam, pendidikan SMA, pekerjaan wiraswasta
(penjaga toko), suku sunda dan tinggal bersama mertuanya. Kehamilan ini merupakan kehamilan
yang pertama. Usia kehamilan 8 minggu. Ny. Y mendapatkan infromasitentang kehamilan dari
mertuanya. Ny. Y merasa pusing, lemas dan pucat selama 3 hari. Kemudian Ny. Y
memeriksakan keadaan dan kehamilannya dirumah sakit. Setelah diperiksa keadaanya , seperti
tensi, berat badan, tinggi badan, lingkar panggul, USG dan lain-lainnya. Lalu dokter memberikan
advis untuk cek darah yang dapat menunjang diagnosis Ny. Y. dari hasil pemeriksan tersebut
didapatkan bahwa kadar hemogoblin (HB)nya 8 mg/dl dan dari hasil USG didapatkan bahwa
bayi Ny. Y adalah perempuan dan sungsang. Dokter menyimpulkan bahwa Ny. Y menderita
anemia. Kemudian dokter mengkaji pola makan, istirahat, pola aktfitas dan lainnya. Dari hasil
pengkajian tersebut, didaerahnya masih percaya pada hal gaib dan sihir. Pada saat istrinya hamil,
suami maupun anggota keluarganya tidak boleh membunuh binatang yang mengakibatkan
nantinya sang anak lahir cacat dan didapatkan pantangan makanan pada ibu hamil tidak boleh
makan ikan laut karena bisa menyebabkan asinya menjadi asin. Ny. Y sering mengkonsumsi
jamu yang dianjurkan mertuanya agar setelah lahir bayinya lahir tidak amis.
Kepercayaan tersebut diyakini dan dianut oleh mertua dan semua anggota keluarga dari pihak
laki-laki. Dokter menganjurkan Ny. Y untuk mengurangi aktiftas yang berlebihan, sering
berolahraga (jalan-jalan), dianjurkan untuk melakukan senam hamil, istirahat yang cukup dan
diberi obat/vitamin penambah darah (zat besi). Dari hasil USG menyatakan bahwa bayi Ny. Y
sungsang kemudian Ny. Y dan mertuanya membawa ke dukun bayi untuk dipijatkan perutnya.
Setelah beberapa hari, keadaan Ny. Y tidak membaik karena Ny. Y todak bisa atau jarang minum
obat yang diberikan oleh dokter. Pada akhirnya Ny. Y dirawat inap di rumah sakit S.
I. PENGKAJIAN
1. Faktor Teknologi
Klien memeriksakan kehamilannya di dokter dan berencana akan melahirkan disana. Klien
mendapatkan informasi tentang kehamilan dari mertua, klien merasa pusing, lemas dan pucat
selama 3 hari. Didaerahnya klien masih percaya pada hal gaib dan sihir.
a) Nama : Ny. Y
b) Umur : 23 Thn
c) Jenis Kelamin : Perempuan
d) Status : Sudah menikah
e) Tipe Keluarga : intim (tinggal bersama kelarga tanpa keluarga lain.)
f) Pengambilan Keputusan : Keluarga pihak laki-laki
a. Makanan pantangan yaitu ikan laut. Ny. Y makan habis dengan 1porsi 3xsehari. Ibu
jarang makan buah. Ibu sesekali minum jamu agar anaknya lahir tidak bau amis. Ny. Y
pergi kedukun untuk membenahkan keadaan bayi yang letaknya sungsang. Suaminya
tidak boleh membunuh binatang akibatnya anaknya lahir dalam keadaan cacat.
b. Persepsi sehat sakit berhubungan dengan aktifitas sehari-hari, yaitu :
1. Klien memeriksakan kehamilannya ke dokter dan berencana akan melahirkan
disana. Klien jarang minum vitamin dan jarang berolahraga.
2. Klien mengeluh pusing, leas dan pucat selama 3 hari. Dan dianjurkan untuk
mengurangi aktivitas berlebihan, sering berolahraga, sering melakukan senam
hamil, istrahat yang cukup dan diberi obat/ vitamin penambah darah (zat besi).
a. Klien datang kerumah sakit dengan alas an pusing, lemas dan pucat selama 3 hari
b. Kebijakan yang didapat di RS, klien diperiksa keadaannya seperti tensi, berat badan,
tinggi badan, lingkar pinggul, USG, cek darah
6. Faktor Ekonomi
7. Faktor Pendidikan
Diagnosis keperawatan yang mungkin dapat dirumuskan pada ibu hamil adalah sebagai
berikut :
a. Ketidakpatuhan dalam pengobatan yang berhubungan dengan sistem nilai yang
diyakini
b. Gangguan interaksi sosial berhubungan dengan disorientasi sosiokultur
c. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kepercayaan dan sistem nilai yang
dianun klien.
III. INTERVENSI
Intervensi keperawatan dengan pendekatan budaya yang dapat dilakukan dengan
pengambilan keputusan serta tindakan keperawatan (nursing care decisions and action)
melalui 3 aspek komponen pendekatan yaitu :
o Cultural care preservation/maintenance
o Cultural care accommodation/negosiation,
o Cultural care repartterning/restructuring
Cultural care reconstruction :
Memberi kesempatan kepada keluarga atau melalui orang ketiga untuk memahami
informasi yang telah diberikan mengenai perubahan kebiasaan dalam pengobatan
Dalam pengobatan sebaiknya dilakukan dengan 2 cara yaitu medis dan non medis
(dukun). Untuk pengobatan non medis sebaiknya memperhatikan obat yang diberikan,
sebab kemungkinan apabaila tidak cocok akan berakibat fatal atau memperburuk kondisi
dari Ny. Y
Mengubah pola keputusan pengambilan pengobatan, sebaiknya langsung dibawa ke RS,
apabila dibawa ke RS kemungkinan akan langsung diberikan penanganan dan tindakan
dari tenaga kesehatan.
IV. IMPLEMENTASI
V. EVALUASI
Beradaptasi dengan budaya baru yang sangat bertentangan dengan budaya klien. Setelah
diberikan rekonstruksi budaya, klien dan keluarga diharapkan mampu untuk menjalankan atau
melaksanakan anjuran yang diberikan sehingga tercipta keberhasilan hubungan perawat dan
klien yang terapeutik serta keberhasilan dalam proses penyembuhan. Melalui evaluasi dapat
diketahui asuhan keperawatan yang sesuai dengan latar belakang budaya klien.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Perawat diharapkan dapat memiliki kemampuan dalam memahami pasien lebih mendalam,
sehingga dalam memberikan kesimpulan interpretasi selama penilaian dapat berjalan dengan
tepat dan sesuai dengan landasan teori dan praktik keperawatan. Keperawatan transkultural
merupakan suatu tindakan pelayanan kesehatan yang berfokus kepada analisis dan perbandingan
tentang perbedaan budaya.