Anda di halaman 1dari 17

PERKEMBANGAN KEPERAWATAN DI DUNIA DAN DI INDONESIA

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

1. YUMEK PITRI ARYANI


2. EKA LISTIANINGSIH
3. KIKI PRAMASSARI
4. HENI ROHMAWATI
5. ANNA WULANDARI
6. AREIFIN SOLEH
7. MUHAMMAD ASFAHANI LASO
8. LAILY KURNIAWATI
9. DICKY
10. IMAM GUNAWAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)

MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-nya
makalah yang berjudul “Sejarah Perkembangan Keperawatan di Dunia dan Di
Indonesia” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Keberhasilan kami dalam penulisan makalah ini tentunya tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak kekurangan yang masih perlu diperbaiki, untuk
itu kami mengharapkan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini,
sehingga dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Pringsewu, Oktober 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................1


B. Tujuan Penulisan .....................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Keperawatan Internasional .........................................................2


B. Sejarah Perkembangan Keprawatan nasional .........................................5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................13
B. Saran ........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan profesional, yang
merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang berdasarkan pada ilmu
dan etika keperawatan. Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan
kesehatan, ikut menentukan mutu dari pelayanan kesehatan. Tenaga
keperawatan secara keseluruhan jumlahnya mendominasi tenaga kesehatan
yang ada, dimana keperawatan memberikan kontribusi yang unik terhadap
bentuk layanan kesehatan sebagai satu kesatuan yang relatif, berkelanjutan,
koordinatif, dan advokatif. Keperawatan sebagai suatu profesi, menekankan
kepada bentuk pelayanan profesional yang sesuai dengan standart dengan
memperhatikan kaidah etik dan moral. Sehingga pelayanan yang diberikan
dapat diterima oleh masyarakat dengan baik.

B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Umum :
Mengetahui perkembangan keperawatan dunia dan Indonesia
2. Tujuan Khusus :
a. Mengetahui bagaimana sejarah Keperawatan Internasional
b. Mengetahui bagaimana sejarah Keperawatan Nasional, dan
c. Mengetahui bagaimana hubungan dari sejarah Keperawatan
yang ada dengan Keperawatan saat ini.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Keperawatan Internasional (dunia)


Keperawatan sebagai suatu pekerjaan yang sudah ada sejak manusia ada di
bumi ini, meskipun profesi keperawatan sering di sebut sebagai asisten dokter
,tapi anggapan itu tidak selalu benar karena keperawatan terus berkembang
sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebudayaan.
Konsep keperawatan dari abad ke abad terus berkembang sesuai
perkembangan zaman saat ini.
1. Sejak Zaman Manusia Diciptakan
Pada dasarnya manusia diciptakan telah memiliki naluri untuk merawat
diri sendiri sebagaimana tercermin pada seorang ibu.Perawat harus
memiliki naluri keibuan (mother instinct).tapi pada zaman purbaorang
masih percaya pada sesuatu tentang adanya kekuatan mistis yang dapat
mempengaruhi kehidupan manusia, kepercayaan mereka ini dikenal
dengan nama animisme, di mana seseorang yang sakit dapat disebabkan
karena kekuatan alam atau pengaruh kekuatan gaib sehingga timbul
keyakinan bahwa jiwa yang jahat akan dapat menimbulkan kesakitan
dan jiwa yang sehat dapat menimbulkan kesehatan atau kesejahteraan.
Pada saat itu peran perawat bisa di samakan dengan dengan dukun
karena meraka mengusir roh-roh agar penyakit tersebut bisa di
sembuhkan. Setelah itu perkembangan keperawatan terus berubah
dengan adanya diakones dan philantrop yang merupakan suatu
kelompok wanita tua dan janda yang membantu pendeta dalam merawat
orang sakit serta kelompok kasih sayang yang anggotanya menjauhkan
diri dari keramaian dunia(mengasingkan diri) dan hidupnya ditujukan
untuk merawat orang-orang yang sakit sehingga akhirnya
berkembanglah rumah-rumah perawatan dan akhirnya mulai lah awal
perkembangan ilmu keperawatan.

2
2. Sejak Zaman Keagamaan
Pada zaman ini semua penyakit di anggap berasal dari dosa-dosa si
penderita karena perbuatan-perbuatannya sehingga dia mendapatkan
murka. Pusat perawatan pada zaman ini adalah tempat-tempat ibadah,
sehingga pada waktu itu pemimpin agama dapat disebut sebagai tabib
yang mengobati pasien karena ada anggapan yang mampu mengobati
adalah pemimpin agama sedangkan pada waktu itu perawat dianggap
sebagai budak yang hanya membantu dan bekerja atas perintah
pemimpin agama.

3. Sejak Zaman Masehi


Pada zaman masehi Keperawatan dimulai pada saat perkembangan
agama Nasrani, di mana pada saat itu banyak membentuk diakones
(deaconesses), dan para wanita bertugas untuk merawat oarng yang
sakit sedangkan orang laki-laki bertugas mengubur mayat jika mereka
meninggal, sehingga pada saat itu berdirilah RUMAH SAKIT di Roma
seperti Monastic Hospital.

4. Sejak Zaman Permulaan abad 21


Pada permulaan abad ini perkembangan keperawatan berubah, tidak
lagi dikaitkan dengan faktor keagamaan atau doktrin-doktrin dinamisme
atau animisme akan tetapi berubah kepada faktor kekuasaan, mengingat
pada masa itu adalah masa perang dan terjadi eksplorasi alam sehingga
pesatlah perkembangan pengetahuan. Pada masa itu tempat ibadah yang
dahulu digunakan untuk merawat sakit tidak lagi digunakan kembali.

5. Sejak Perang Dunia ke-2


Selama masa selama perang ini timbul tekanan bagi dunia pengetahuan
dalam penerapan teknologi akibat penderitaan yang panjang sehingga
perlu meningkatkan diri dalam tindakan perawat mengingat penyakit
dan korban perang yang beraneka ragam.

3
6. Sejak Masa Pasca Perang Dunia ke-2
Masa ini masih berdampak bagi masyarakat seperti adanya penderitaan
yang panjang akibat perang dunia kedua, dan tuntutan perawat untuk
meningkatkan masyarakat sejahtera semakin pesat. Sebagai contoh di
Amerika, perkembangan keperawatan pada masa itu diawali adanya
kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.

7. Sejak Periode 1950


Pada masa itu keperawatan sudah mulai menunjukkan perkembangan
khususnya penataan pada sistem pendidikan. Hal tersebut terbukti di
negara Amerika sudah dimulai pendidikan setingkat master dan
doktoral. setelah itu penerapan proses keperawatan sudah mulai
dikembangkan dengan memberikan pengertian bahwa perawatan adalah
suatu proses, yang dimulai dari pengkajian, diagnosis keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

8. Perkembangan pada Masa Florence Nightingale


Perkembangan pendidikan keperawatan di luar negeri dipelopori oleh
Florence Nightingale sekitar abad ke 18 dan 19. Hasil didikan sekolah
Nightingale ini mempengaruhi perkembangan keperawatan di dunia.
Tidak hanya disitu,pendidikan keperawatan juga berkembang hingga
jenjang pendidikan tinggi. Ini ditandai dengan berdirinya progam
sarjana keperawatan British Columbia di Vancouver-Canada pada tahun
1919. Lalu,pada tahun 1924 sampai 1934, muncul konsep progam
pendidikan spesialis keperawatan yang baru terrealisasi pada tahun
1946 dengan didirikannya progam spesialis keperawatan jenjang
S1,hingga progam master dan doktor.

4
B. Sejarah Perkembangan Keperawatan Nasional (Indonesia)
1. Sejarah Perkembangan Keperawatan Sebelum Kemerdekaan
Pada masa pemerintahan kolonial Belanda, perawat berasal dari
penduduk pribumi yang disebut “velpleger” dengan dibantu “zieken
oppaser” sebagai penjaga orang sakit. Mereka bekerja pada rumah sakit
Binnen Hospital di Jakarta yang didirikan tahun 1799. Pada masa VOC
berkuasa, Gubernur Jendral Inggris Raffles (1812-1816), telah memiliki
semboyan “Kesehatan adalah milik manusia” Pada saat itu Raffles telah
melakukan pencacaran umum, membenahi cara perawatan pasien dengan
gangguan jiwa serta memperhatikan kesehatan dan perawatan tahanan.
Setelah pemerintah kolonial kembali ke tangan Belanda, di Jakarta pada
tahun 1819 didirikan beberapa rumah sakit. Salah satunya adalah rumah
sakit Sadsverband yang berlokasi di Glodok-Jakarta Barat. Pada tahun
1919 rumah sakat tersebut dipindahkan ke Salemba dan sekarang dengan
nama RS. Cipto Mangunkusumo (RSCM). Dalam kurun waktu 1816-
1942 telah berdiri beberapa rumah sakit swasta milik misionaris katolik
dan zending protestan seperti: RS. Persatuan Gereja Indonesia (PGI)
Cikini-Jakarta Pusat, RS. St. Carolos Salemba-Jakarta Pusat. RS. St
Bromeus di Bandung dan RS. Elizabeth di Semarang. Bahkan pada tahun
1906 di RS. PGI dan tahun 1912 di RSCM telah menyelenggarakan
pendidikan juru rawat. Namun kedatangan Jepang (1942-1945)
menyebabkan perkembangan keperawatan mengalami kemunduran.

2. Sejarah Perkembangan Keperawatan Setelah kemerdekaan


a. Periode 1945 – 1962
Tahun 1945 s/d 1950 merupakan masa transisi pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perkembangan
keperawatan pun masih jalan di tempat. Ini dapat dilihat dari
pengembanagan tenaga keperawatan yang masih menggunakan
system pendidikan yang telah ada, yaitu perawat lulusan
pendidikan Belanda (MULO + 3 tahun pendidikan), untuk ijazah

5
A (perawat umum) dan ijazah B untuk perawat jiwa. Terdapat
pula pendidikan perawat dengan dasar (SR + 4 tahun pendidikan)
yang lulusannya disebut mantri juru rawat. Baru kemudian tahun
1953 dibuka sekolah pengatur rawat dengan tujuan menghasilkan
tenaga perawat yang lebih berkualitas. Pada tahun 1955, dibuka
Sekolah Djuru Kesehatan (SDK) dengan pendidikan SR ditambah
pendidikan satu tahun dan sekolah pengamat kesehatan sebagai
pengembangan SDK, ditambah pendidikan lagi selama satu
tahun. Pada tahun 1962 telah dibuka Akademi Keperawatan
dengan pendidikan dasar umum SMA yang bertempat di Jakarta,
di RS. Cipto Mangunkusumo. Sekarang dikenal dengan nama
Akper Depkes di Jl. Kimia No. 17 Jakarta Pusat.
Walupun sudah ada pendidikan tinggi namun pola pengembangan
pendidikan keperawatan belum tampak, ini ditinjau dari
kelembagaan organisasi di rumah sakit. Kemudian juga ditinjau
dari masih berorientasinya perawat pada keterampilan tindakan
dan belum dikenalkannya konsep kurikulum keperawatan.
Konsep-konsep perkembangan keperawatan belum jelas, dan
bentuk kegiatan keperawatan masih berorientasi pada
keterampilan prosedural yang lebih dikemas dengan perpanjangan
dari pelayanan medis.

b. Periode 1963 – 1983


Periode ini masih belum banyak perkembangan dalam bidang
keperawatan. Pada tahun 1972 tepatnya tanggal 17 April lahirlah
organisasi profesi dengan nama Persatuan Perawat Nasional
Indonesia (PPNI) di Jakarta. Ini merupakan suatau langkah maju
dalam perkembangan keperawatan. Namun baru mulai tahun
1983 organisasi profesi ini terlibat penuh dalam pembenahan
keperawatan melalui kerjasama dengan CHS, Depkes dan
organisasi lainnya.

6
c. Periode 1984 Sampai Dengan Sekarang
Pada tahun 1985, resmi dibukanya pendidikan S1 keperawatan
dengan nama Progran Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) di Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesi di Jakarta. Sejak saat itulah
PSIK-UI telah menghasilkan tenaga keperawatan tingkat sarjana
sehingga pada tahun 1992 dikeluarkannya UU No. 23 tentang
kesehatan yang mengakui tenaga keperawatan sebagai profesi.
Pada tahun 1996 dibukanya PSIK di Universitas Padjajaran
Bandung. Pada tahun 1997 PSIK-UI berubah statusnya menjadi
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK-UI), dan
untuk meningkatkan kualitas lulusan, pada tahun 1998 kurikulum
pendidikan Ners disyahkan dan digunakan. Selanjutnya juga pada
tahun 1999 kurikulum D-III keperawatan mulai dibenahi dan
mulai digunakan pada tahun 2000 sampai dengan sekarang.

C. Perkembangan Pendidikan, Pelayanan dan Riset Keperawata


1. Defenisi Pendidikan dalam Keperawatan
 Untuk mengatahui definisi pendidikan dalam perspektif kebijakan,
kita telah memiliki rumusan formal dan operasional, sebagaimana
termaktub dalam UU No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS,
yakni: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
 Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada
ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-
spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga

7
kelompok dan masyarakat, baik sehat maupun sakit yang mencakup
seluruh proses kehidupan manusia.
 Pendidikan dalam keperawatan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sesuai
dengan ilmu dan kiat keperawatan yang dimilikinya sehingga dapat
diaplikasikan dalam bentuk pelayanan professional yang berbentuk
bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada
individu, keluarga kelompok dan masyarakat, baik sehat maupun sakit
yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.
 Pendidik kesehatan adalah : seseorang yang memberi pendidikan
maupun bimbingan kepada orang lain dibidang kesehatan, dengan
tujuan terjadinya perubahan tingkah laku positif tentang kesehatan
untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
 Peserta didik adalah : klien (individu,keluarga,masyarakat) yang
mendapatkan materi pendidikan atau bimbingan di bidang kesehatan,
sehingga klien tersebut secara mandiri mau melakukan perubahan
tingkah laku yang positif dan permanen dalam meningkatkan derajat
kesehatannya.

2. Tujuan Pendidikan Dalam Keperawatan


Tujuan pendidikan sering bersifat sangat umum, seperti menjadi manusia
yang baik, bertanggung jawaab, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
mengabdi kepada masyarakat, bangsa dan negara, dan sebagainya.
Dalam dunia pendidikan dikenal sejumlah usaha untuk menguraikan
tujuan yang sangat umum tersebut. Salah seorang diantaranya adalah
Herbert Spencer (1860) yang menganalisis tujuan pendidikan dalam lima
bagian, yang berkenaan dengan:
1. Kegiatan demi kelangsungan hidup.
2. Usaha mencari nafkah.
3. Pendidikan anak.

8
4. Pemeliharaan hubungan dengan masyarakat dan negara.
5. Penggunaan waktu senggang.
Tujuan pendidikan yang dikemukakan Herbert Spencer tersebut
didasarkan atas apa yang dianggapnya paling berharga dan perlu untuk
setiap orang bagi kehidupannya dalam masyarakat.
Bloom cs mebedakan tiga kategori tujuan pendidikan, yaitu :
1. Kognitif (head)
Tujuan kognitif berkenaan dengan kemampuan individual mengenal
dunia sekitarnya yang meliputi perkembangan intelektual atau mental.
Tujuan kognitif dibagi dalam 6 bagian, yaitu;
a) Knowledge (Pengetahuan)
Meliputi informasi dan fakta yang dapat dikuasai melalui
hafalan untuk diingat.
b) Comprehension (Pemahaman)
Merupakan kesanggupan untuk menyatakan suatu definisi,
rumusan, menafsirkan suatu teori.
c) Application (Penerapan)
Merupakan kesanggupan menerapkan atau menggunakan suatu
pengertian, konsep, prinsip, teori yang memerlukan penguasaan
pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam.
d) Analysis (Analisis)
Yaitu kemampuan untuk menguraikan sesuatu dalam unsur-
unsurnya misalnya analisis hubungan antara masyarakat dengan
alam dan jagad raya.
e) Synthesis (Sintesis)
Yaitu kesanggupan untuk melihat hubungan antara sejumlah
unsur.
f) Evaluation (Penilaian)
Penilaian berdasarkan bukti-bukti atau kriteria tertentu.

9
2. Afektif (heart)
Tujuan afektif mengenai perkembangan sikap, perasaan, dan nilai-nilai
atau perkembangan emosional dan moral. Tujuan afektif dibagi dalam 5
bagian, yaitu;
a) Receiving
Menerima, menaruh perhatian terhadap nilai tertentu.
b) Responding (Merespon)
Yaitu memperlihatkan reaksi terhadap norma tertentu, menunjukan
kesediaan dan kerelaan untuk merespon, merasa puas dalam
merespon.
c) Valuing (Menghargai)
Yaitu menerima suatu norma, menghargai suatu norma, dan
mengikat diri pada norma tersebut.
d) Organization (Organisasi)
Membentuk suatu konsep tentang suatu nilai, menyusun suatu sistem
nilai-nilai.
e) Characterization by Value or Value Complex
Mewujudkan nilai-nilai dalam pribadi sehingga merupakan watak
seseorang, norma itu menjadi bagian diri pribadi.

3. Psikomotor (hand)
Tujuan psikomotor menyangkut perkembangan keterampilan yang
mengandung unsur motoris.
Peran perawat tidak hanya care giver (pemberi asuhan) saja tetapi juga
sebagai concelor, educator dan concultant, sehingga dengan perannya
tersebut seorang perawat memerlukan pengetahuan tentang pendidikan
agar bisa memberikan pendidikan secara sistematis sesuai cara, metode
dan media pendidikan yang benar dan tepat terhadap klien, sehingga hasil
dari pendidikan yang diberikan kepada klien bisa tercapai tepat sasaran
dan tepat guna.

10
Perawat Harus menguasai bidang pendidikan, karena dengan mempelajari
ilmu pendidikan seorang mahasiswa prodi keperawatan diharapkan dapat
memberi dan menerima informasi yang akan dibutuhkan dalam
menghadapi pasien ( orang lain) sehingga mampu mengarahkan pada
pencapaian kompetensi profesional.

4. Fungsi Pendidikan Keperawatan


1. Fungsi pendidikan
Fungsi ini terdiri atas tiga hal yang perlu mendapat perhatian yaitu :
1. Peserta didik dalam hal kaulifikasi/persyaratan, mekanisme seleksi
dan penerimaan, serta daya tampung peserta didik.
2. Proses pendidikan yang mencakup tujuan pendidikan/rumusan
kompetensi, kurikulum pendidikan, proses pembelajaran/evaluasi
hasil belajar, fasilitas sumber daya pendidikan, dan rumah sakit
pendidikan.
3. Lulusan yang mencakup kaulifikasi/persyaratan, mekanisme
penilaian akhir/keprofesian, dan jumlah yang diluluskan dan
sebaran.
2. Fungsi penelitian
Fungsi ini mencakup :
1. Berperan aktif dalam riset dasar dan terapan, pengembangan ilmu
pengetahuan ilmu keperawatan, mengembangangkan teknologi
keperawatan, meningkatkan mutu, dan memperluas jangkauan
pelayanan
2. Manfaatkan tekhnologi maju secara tepat dalam rangka
meningkatkan mutu dan memperluas jangkauan pelayanan
professional
3. Melaksanakan berbagai bentuk kegiatan ilmiah yang meliputi
ceramah/diskusi ilmiah, forum ilmiah, tulisan ilmiah/majalah
ilmiah dan pengawal ilmu keperawatan.

11
3. Fungsi pengabdian masyarakat
Fungsi ini mencakup :
1. Pelayanan kepada masyarakat melalui berbagai bentuk, sifat dan
jenjang pelayanan kepada masyarakat, serta membangun model
pelayanan/asuhan keperawatan
2. Pendidikan dan bimbingan masyarakat dengan cara membina
kemampuan masyarakat mengatasi masalah keperawatan yang
dihadapi.
3. Mengarahkan kemampuan masyarakat untuk mengorganisir dan
melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan professional
4. Memberi konsultasi dalam keperawatan kepada berbagai pihak
yang memerlukan.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keperawatan merupakan sebuah ilmu dan profesi yang memberikan
pelayanan keseahatan guna untuk meningkatkan keseahatan bagi masyarakat.
Keperawatan ternyata sudah ada sejak manusia itu ada dan hingga saat ini
profesi keperawatan berkembang dengan pesat. Sejarah perkembangan
keperawatan di Indonesia tidak hanya berlangsung di tatanan praktik, dalam
hal ini layanan keperawatan, tetapi juga di dunia pendidikan keperawatan.
Tidak asing lagi, pendidikan keperawatan memberi pengaruh yang besar
terhadap kualitas pelayanan keperawatan. Karenanya perawat harus terus
meningkatkan potensi dirinya, salah satunya melalui pendidikan keperawatan
yang berkelanjutan.

B. Saran
Dari kesimpulan yang ada maka kita sebagai calon perawat harus terus
meningkatkan kompetensi dirinya, salah satunya melalui pendidikan
keperawatan yang berkelanjutan, sehingga kita tidak mengalami
ketertinggalan dari keperawatan internasional. Selain itu , sebagai calon
perawat kita sebaiknya mempelajari bagaimana sejarah perkembangan dunia
keperawatan yang ada, sehingga kita lebih mengenal bagaimana profesi
keperawatan dan melalui hal itu kita bisa belajar menghargai profesi yang
kita jalani.

13
DAFTAR PUSTAKA

_____. 2006. Buku Panduan Organisasi Profesi Persatuan Perawat Nasional


Indonesia. Jawa Timur:PengurusPropinsiPPNI.

Samba, Suharyati. 2009. Perjalanan Keperawatan Indonesia. Bandung: Yayasan


Nusantara Bandung.

http://www.tugaskesehatan.com/2012/05/hakekat-keperawatan.html

Ali, Zaidin. 2001. Dasar-dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya


Medika.

Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGG.

Simamora Roymond H.,M.Kep, Ns.2009.Pendidikan Dalam


Keperawatan.Jakarta:EGC.

Salam dan Salmon,Ferry.2009. Pendidikan Dalam Keperawatan.Jakarta:Salemba.

14

Anda mungkin juga menyukai