Anda di halaman 1dari 5

BAB II

KEPERAWATAN SEBAGAI ILMU DAN TEORI


KEPERAWATAN

A. DEFINISI ILMU
Ilmu merupakan sebuah pengetahuan tentang sebab akibat atau asal
usul yang memiliki ciri adanya suatu metodologi yang harus dicapai
secara logis dan koheren, memiliki hubungan dengan tanggung jawab
ilmuwan, bersifat universal, dapat dikomunikasikan, kritis dimana tidak
ada teori ilmiah yang definitif, terbuka bagi peninjauan kritis dan
berguna sebagai wujud hubungannya antara teori dan praktek.
(Hidayat, 2009: 35)
ilmu adalah Suatu pengetahuan tersusun secara sistematik, bersifat
rasional, logis dan dapat diterima secara umum untuk menyelidiki,
menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai
segi kenyataan dalam kehidupan manusia.
KARATERISTIK ILMU

Suatu kegiatan dikatakan sebuah ilmu apabila memiliki enam


karakteristik, di antaranya:
a.Masalah
b. Sikap
c. Metode
d. Aktivitas
e. Solusi
f. Pengaruh
FUNGSI ILMU
1. Fungsi Deskripsi
Ilmu dapat menjelaskan berbagai gejala alam yang terjadi.
Idealnya, suatu disiplin ilmu harus mampu menjelaskan berbagai
hal yang masuk dalam bidang garapannya. Fungsi deskripsi

membuat suatu ilmu bisa diterima oleh masyarakat umum, bukan


sebatas kalangan yang berkecimpung di bidang keilmuan itu saja,
sebab ilmu bersifat universal.
2. Prediksi
Ilmu dapat meramalkan kejadian yang akan terjadi secara ilmiah.
Salah

satu

cara

untuk

memperolah

ilmu

adalah

melalui

pengalaman dan upaya uji coba yang kemudian disimpulkan


hasilnya. Kesimpulan ini menjadi pedoman dalam menjelaskan
berbagai fenomena alam.
3. Fungsi kontrol
Ilmu dapat mengendalikan gejala alam. Fungsi ini baru bisa berlaku
jika ilmu telah mampu menjelaskan dan meramalkan berbagai
fenomena alam. Tujuan fungsi kontrol adalah untuk mencegah
peristiwa yang tidak diinginkan.
4. Fungsi eksplanasi
Ilmu dapat menjelaskan berbagai gejala alam yang memungkinkan
manusia melakukan serangkaian kegiatan untuk menguasai gejala
tersebut.
5. Fungsi pengembangan
yaitu fungsi untuk menemukan hasil ilmu yang baru. Ilmu harus
mampu memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi.
B. ILMU KEPERAWATAN DITINJAU DARI SUDUT EPISTEMOLOGI
Epistemologi merupakan asas yang berkaitan dengan cara
memperoleh dan menyusun materi pengetahuan menjadi suatu ilmu.
Epistemologi keilmuan dapat dilihat dari sifat pengetahuan ilmiah dan
proses pembentukan pengetahuan ilmiah.
ilmu keperawatan ditinjau dari sudut epistemologi memiliki sifat /
karakteristik antara lain :
a. Pengetahuan adalah milik umum. Artinya, pengetahuan itu
disampaikan kepada masyarakat melalui publikasi ilmiah. Ilmu
keperawatan dapat dipelajari oleh siapa saja yang berminat.

b. Abstraksi, arinya ilmu keperawatan ditujukan bagi umat manusia


yang tidak lepas dari kebutuhan. Ini tertuang dalam sejumlah
konsep manusia, yakni manusia sebagai makhluk holistik, manusia
sebagai makhluk yang unik, manusia sebagai makhluk yang
memiliki kebutuhan, dan manusia sebagai makhluk dengan sistem
terbuka.
d. Objektif. Ilmu keperawatan dapat menginterpretasikan objek yang
sama dengan cara yang sama sehingga diperoleh hasil yang sama
pula.
e. Konseptual, artinya ilmu keperawatan mempunyai konsepsi yang
membangun teori keperawatan.
f. Generalisasi, artinya ilmu keperawatan dapat diterima oleh umum.
Masyarakat dapat mengenal ilmu keperawatan melalui realitas
asuhan keperawatan atau melalui bantuan yang diberikan.
C. TEORI DALAM KEPERAWATAN
Teori adalah hubungan beberapa konsep atau kerangka konsep atau
definisi yang memberikan suatu pandangan sistematis atau gejalagejala atau fenomena-fenomena dengan menentukan hubungan
spesifik

antara

konsep-konsep

tersebut

dengan

menguraikan,

menerangkan, atau mengendalikan suatu fenomena.


Teori keperawatan adalah usaha untuk menguraikan dan menjelaskan
berbagai fenomena dalam keperawatan.
Teori keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu
model konsep dalam keperawatan dan model konsep keperawatan
digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan.
Adapun faktor yang mendasari teori keperawatan yaitu:
a. Filosofi Florence Nigtingale
Florence merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasardasar teori keperawatan yang melalui filosofi keperawatan yaitu
dengan

mengidentifikasi

peran

perawat

dalam

menemukan

kebutuhan dasar manusia pada klien serta pentingnya pengaruh

10

lingkungan di dalam perawatan orang yang sakit yang dikenal


dengan teori lingkungannya.
Selain Florence juga membuat

standar

pada

pendidikan

keperawatan serta standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang


efesien.
Beliau juga membedakan praktek keperawatan dengan kedokteran
dan perbedaan perawatan pada orang yang
b. Kebudayaan
Kebudayaan juga mempunyai pengaruh dalam perkembangan
teori-teori keperawatan diantaranya dengan adanya pandangan
bahwa dalam memberikan pelayanan keperawatan akan lebih baik
dilakukan oleh wanita karena wanita mempunyai jiwa yang sesuai
dengan kebutuhan perawat, akan tetapi perubahan identitas dalam
proses telah berubah seiring dengan perkembangan keperawatan
sebagai profesi yang mandiri, demikian juga yang dahulu budaya
perawat

dibawah

pengawasan

langsung

dokter,

dengan

berjalannya dan diakuinya keperawatan sebagai profesi mandiri,


maka hak dan otonomi keperawatan telah ada sehingga peran
perawat dan dokter bukan di bawah pengawasan langsung akan
tetapi sebagai mitra kerja yang sejajar dalam menjalankan tugas
sebagai tim kesehatan.
c. Sistem Pendidikan
Pada sistem pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam
perkembangan teori keperawatan. Dahulu pendidikan keperawatan
belum mempunyai sistem dan kurikulum keperawatan yang jelas,
akan tetapi sekarang keperawatan telah memiliki sistem pendidikan
keperawatan yang terarah sesuai dengan kebutuhan rumah sakit
sehingga

teori-teori

keperawatan

juga

berkembang

dengan

orientasi pada pelayanan keperawatan.


d. Pengembangan Ilmu Keperawatan

11

Pengembangan

ilmu

keperawatan

ditandai

dengan

adanya

pengelompokan ilmu keperawatan dasar menjadi ilmu keperawatan


klinik dan ilmu keperawatan komunitas yang merupakan cabang
ilmu keperawatan yang terus berkembang dan tidak menutup
kemungkinan pada tahun-tahun yang akan datang akan selalu ada
cabang ilmu keperawatan yang khusus atau subspesialisasi yang
diakui sebagai bagian ilmu keperawatan sehingga teori-teori
keperawatan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan atau
lingkup bidang ilmu keperawatan.
Tujuan dari adanya teori keperawatan adalah untuk memahami berbagai
pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan, juga membantu
proses penyelesaian masalah dalam keperawatan dengan memberikan
arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan sehingga segala bentuk
dan tindakan dapat dipertimbangkan.

12

Anda mungkin juga menyukai