Latar belakang
Pelayanan dibidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan yang paling
banyak dibutuhkan oleh masyarakat.Salah satu saran pelayanan kesehatan yang
mempunyai teran sangat penting lainnya dalam memberikan pelayanan
kesehatahatan kepada masyarakat adalah rumah.
. 1. SYSTEM KLIEN
System klien adalah suatu totalitas yang kompleks yang terdiri dari berbagai
subsistem yang berkaitan, saling tergantung dan berinteraksi,dan saling menentukan
sehingga membentuk kesatuan terpadu untuk mencapai tujuan tertentu dan harus
diperhitungkan pada setiap pengambilan keputusan.
1. Sistem memiliki tujuan sehingga perilaku dan kegiatannya mengarah pada tujuan itu
(purposive behaviour).
2. Sistem merupakan kesatuan yang utuh dalam keterpaduan (wholism), lebih dari
sekedar bagian-bagian atau subsistem.
3. Sistem umumnya mempunyai sifat terbuka (openness). Suatu sistem berinteraksi
dengan sistem yang lebih besar dan luas yang terdapat dalam lingkungan sistem.
4. Sistem melakukan kegiatan transformasi, yaitu mengubah masukan menjadi
keluaran sesuai dengan tujuan sistem itu.
5. Sistem memiliki saling keterkaitan (interrelatedneess) dan saling ketergantungan
(interdependency) antar-subsistemnya sehingga terjadi interaksi antara sistem dan
lingkungannya.
6. Sistem mempunyai mekanisme kontrol (control mechanism) sehingga sistem yang
baik sampai batas tertentu mampu mengatur dirinya.
Model umum suatu sistem terdiri atas masukan (input), proses tranformasi , dan
keluaran (output). Sifat yang menentukan dalam suatu sistem adalah adanya
pembatas (boundary). Sistem adalah segala sesuatu yang berada dalam pembatas itu,
sedangkan lingkungan luar (external environment) adalah yang berada diluar
pembatas.
2. KETERPADUAN DALAM SITEM
Umpan Balik
Atau Balikan
Lingkungan
Umpan Balik
3. Pemecahan masalah selalu memiliki kemungkinan untuk menimbulkan masalah baru
4. Dalam pemecahan suatu masalah dan evaluasi, harus selalu mempertimbangkan efek
samping yang ditimbulkan
5. Pemecahan suatu masalah selalu bersifat sementara sehingga apabila kondisi
lingkungan berubah.
3. BAGIAN DAN LINGKUNGAN SISTEM
Sistem terdiri atas beberapa subsistem dan setiap terdiri lagi atas beberapa sub-
subsistem. Masing-masing subsistem dibatasi oleh pembatasnya.
Sistem yang bersifat terbuka dapat mengadakan pertukaran materi, energi dan
informasi dengan lingkungannya. Selanjutnya, sistem yang baik memiliki
kemampuan melakukan adaptasi sehingga dapat menyesuaikan dengan
lingkungannya.(FEED BACK ADAPTATION)
Contoh klasik sistem tertutup adalah arloji, sedangkan contoh sistem terbuka yaitu
sistem tubuh manusia ( yang terdiri atas sistem sirkulasi darah, sistem saraf, sistem
pencernaan makanan, ciri-ciri sistem terbuka dapat dikemukakan sebagai berikut.
1. Negatif entorpy (kadarluasaan) setiap sistem yang bersifat terbuka memiliki
kemampuan untuk membawa energi baru, materi baru, dan informasi baru berupa
masukan (input) maupun umpan balik dari lingkungannya.
2. Differentiation setiap sistem terbuka memiliki kecendrungan untuk menjadi lebih
kompleks dengan membentuk dapertement, subdepartement, dan bagian-bagiannya
sesuai tuntutan lingkungan.
3. Synergy sistem yang bersifat terbuka memiliki kemampuan untuk memadukan
bagian-bagiannya untuk mangantisipasi perubahan lingkungan.
Keadaan mantap sebuah sistem terbuka dapat digambarkan sebagai keseimbangan
dinamis dimana bergbagi subsistem beroperasi untuk mencapai sasaran dan tujuan,
beradaptasi dengan lingkungan, serta melakukan penganturan diri dengan kekuatan
maupun kelemahan internalnya.
Pendekatan sistem diharapkan merupakan cara yang tepat untuk diterapkan dalam
manajeman sumber daya manusia dirumah sakit.
Teknologi Etika
Sosial Rumah Sakit
Politik dan
Hukum
Perundang-
Ekonomi undangan
Dalam posisinya sebagai suatu badan usaha, rumah sakit memiliki lingkungan usaha
yang lebih kompleks daripada lingkungan yang tampak pada gambar 1.2, misalnya
dalam lingkungan usaha dan bauran pemasaran seperti pada gambar 1.3.
Dalam praktiknya terdapat 3 kemungkinan bagi suatu sistem untuk mengambil sikap
terhadap lingkungannya, yaitu
1. Mengabaikan lingkungan, sikap ini merupakan ciri-ciri suatu sistem
tertutup,pengabaian lingkungan merupakan kesalahan yang fatal;
2. Berupa mengendalikan lingkungan, sikap ini adalah ideal, tetapi sangat sulit
dilaksanakan karena berbagai kepentingan yang berada diluar kemampuan dan
kendali sistem.
3. Berupaya menyeimbangkan kepentingan sistem dengan situasi dan kondisi
lingkungannya.
LINGKUP USAHA
MAKROEKONOMI
POLITIK
PEMERINTAH
UNDANG –UNDANG
PUBLIK
PRASARANA
PERSAINGAN
SOSIAL BUDAYA
BAURAN PEMASARAN:
PRODUK
HARGA
PROMOSI
KONSUMEN
DISTRIBUSI
PERS
DEMOGRAFI
TEKNOLOGI
GLOBALISASI
Sikap ini adalah sikap yang paling mungkin dilaksanakan dengan cara:
1. Berupaya mempengaruhi atau mengubah sebagian dari pengaruh lingkungannya
2. Menyesuaikan diri dengan lingkungan
3. Mengubah pola hubungan dengan lingkungannya.
1. Pengetahuan dasar tentang fakta (evidence) antara lain dengan memiliki kemampuan
fakta dan terminologi terkait;
2. Kemampuan menghubungkan sebuah fakta dengan fakta lainnya dan prinsip-prinsip
yang terkait dengan visi,misi,tujuan, dan sasaran sistem tersebut;
3. Kemampuan melakukan analisis, yaitu kemampuan untuk mengetahui adanya
persoalan,kendala,hambatan, yang merupakan bagian yang lebih besar
4. Kemampuan melakukan evaluasi, mengambil kesimpulan, dan menetapkan
keputusan.
Selanjutnya , setelah kemampuan tersebut dipenuhi, langkah-langkah yang
diperlukan dalam pendekatan sistem yang terkait dengan perubahan dari suatu
bentuk sistem ke bentuk sistem yang baru adalah :
1. Merumuskan masalah
2. Analisis situasi tentang sistem yang ada
3. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
4. Analisis faktor-faktor yang terkait dengan kebutuhan sistem yang diinginkan
5. Menyusun alternatif untuk memantapkan sistem yang ada sesuai dengan konfigurasi
sistem baru yang diinginkan
6. Memilih alternatif terbaik,dan
7. Strategi implementasi ke dalam sistem yang baru.
Sejak dahulu, rumah sakit merupakan bagian dari suatu sistem kesehatan.
Kedudukan rumah sakit dalam sistem kesehatan sangat strategis, bergantung pada
sistem ekonomi serta kemauan politik pemerintahan suatu negara. Dengan demikian,
rumah sakit dapat menjadi unit pelaksana pemerintahan dalam memberikan
pelayanan publik ataupun sebagai institusi pelayanan swasta. Sebagaimana telah
diuraikan, suatu rumah sakit yang berlaku sebagai sistem akan sangat dipengaruhi
oleh berbagai faktor lingkungan, baik hukum dan perundangan,
politik,ekonomi,maupun sosial budaya. Dalam lingkungan hukum dan perundangan,
sekurangnya terdapat dua undang-undang penting yang diterbitkan oleh pemerintah
indonesia yang berkaitan dengan perumahsakitan, yaitu Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan dan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Undang-Undang
No.23 Th.1992 tentang Kesehatan bertujuan untuk mengatur asas dan arah tujuan
pembangunan kesehatan, hak dan kewajiban setiap orang, tugas dan tanggung jawab
pemerintah, upaya kesehatan, sumber daya kesehatan ( termasuk sumber daya
manusia),serta ketentuan pidana untuk melindungi pemberi dan penerima jasa
layanan kesehatan.
Dewasa ini, rumah sakit mau tidak mau harus diselenggarakan secara efisien dan
efektif.
Kontroversi tentang peran dan fungsi rumah sakit muncul akibat perbedaan
pemahaman dan sudut pandang terhadap perundang-undangan dan kenyataan yang
ada dilingkungan sistem perumahsakitan.
Permasalahan kemudian timbul, apakah rumah sakit yang memiliki peran bisnis
dapat melaksanakan fungsi sosialnya? Seorang investor menulis sebagai berikut:
“...tidak ada aspek bisnis yang lebih menimbulkan pertanyaan menyangkut inovasi
dan perubahan selain etika dan nilai.
“ Today‘s managers are under enormous pressure to balance the tensions from all
side. The key success in the next decade will be a balanced approach to
management, which does not ignore or explain away the exsistence of paradox.
Intelligent managers will face in that direction . They will learn to balance deftly the
paradoxes to points of tensions that run through the development, operation,and
continual trasformation of their enterprises”.
Rumah sakit sebagai sistem, mau tidak mau, harus menghadapi kenyataan era
globalisasi yang akan terjadi tidak lama lagi. Seperti diketahui,Indonesia secara
resmi terjun dalam era globalisasi setelah DPR meratifikasi keanggotaan Indonesia
dalam WTO (World Trade Organization) dalam UU No. 7 Tahun 1995.
Pelayanan kesehatan termasuk dalam kategori jasa. Oleh karena itu, dalam
perjanjian perdagangan internasional, pelayanan kesehatan menjadi topik yang
cukup sering dibicarakan dalam liberalisasi perdagangan jasa.
Menurut Rudolf Adlung (2002, dikutip Untung Suseno, 2002), jasa adalah produk
yang tidak terlihat dan tidak dapat ditampung, tetapi dapat diestimasi kuantitasnya .
Dalam perdagangan jasa dibedakan empat perdagangan yang diatur dalam perjanjian
General Agree ment on Trade in Services(GATS):
Secara empiris memang belum ada data yang menunjukkan bahwa liberalisasi
perdagangan di bidang jasa kesehatan akan memberikan akibat yang buruk ataupun
baik.
Health promotion
Tingkat pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat pertama dalam memberikan
pelayanan melalui peningkatan kesehatan.
Specific protection (Perlindungan khusus)
Perlindungan khusus ini dilakukan dalam melindungi masyarakat dari bahaya yang
akan menyebabkan penurunan sttus kesehatan.
Early diagnosis and promt treatment (diagnosis dini dan pengobatan segera)
Tingkat pelayanan kesehatan ini sudah masuk kedalam tingkat dimulainya atau
ditimbulnya gejala dari suatu penyakit.
Rehabilitation (rehabilitasi)
Tingkat pelayanan ini di laksanakan setelah pasien didiagnosis sembuh.
5. politik
Kebijakan pemerintah melalui system politik yang ada akan sangat berpengaruh
sekali dalam system pemberian pelayan kesehatan.
Penutup
Kesimpulan
Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan.
Dalam sistem ini terdapat tingkat, lembaga lingkup dan faktor yang mempengaruhi
dalam terlaksananya sistem pelayanan kesehatan tersebut.
Saran
Dalam sistem pelayanan kesehatan perlu terus ditingkatkannya mutu serta kualitas
dari pelayanan kesehatan agar sistem pelayanan ini dapat berjalan dengan efektif, iut
semua dapat dilakukan dengan melihat nilai-nilai yang ada dimasyarakat ,dan
diharapkan perawat dapat memerikan pelayanan dengan kualitas yang bagus dan
baik.
Daftar pustaka
Suroso,Santoso
ISBN 979-448-616-7
362.73068