Anda di halaman 1dari 5

Definisi Falsafah Keperawatan Falsafah keperawatan adalah dasar pemikiran yang harus dimiliki perawat sebagai kerangka dalam

berfikir, pengambilan keputusan dan bertindak yang diberikan pada klien dalam rentang sehat sakit, yang memandang manusia sebagai mahluk yang holistic, yang harus dipenuhi kebutuhan biologi, psikologi, social, cultural dan spiritual melalui upaya asuhan keperawatan yang komprehensif, sistematis, logis, dengan memperhatikan aspek kemanusiaan bahwa setiap klien berhak mendapatkan perawatan tanpa membedakan suku, agama, status social dan ekonomi.Perbedaan falsafah keperawatan dengan falsafah dari disiplin ilmu lainnya Falsafah keperawatan memandang manusia secara holistic sehingga harus dipenuhi kebutuhannya secara utuh/ holistic dan komprehensif juga. Hal ini tidak ditemukan pada falsafah profesi yang lain. Esensi keperawatan memandang bahwa pasien adalah mitra yang selalu aktif dalam pelayanan kesehatan. Contohnya :

Ketika klien sakit fisik maka tidak menutup kemungkinan untuk sakit psikisnya juga, keluarga klien ikut merasakan sakit karena harus menunggui anggota keluarganya yang sakit, sehingga secara ekonomi, peran atau pungsi keluarga, ikut terganggu. Selain itu komunitas tempat keluarga tinggal juga dapat terpengaruhi jika keluarga tersebut memiliki peran yang besar di komunitasnya. Pada pasien yang menderita penyakit stadium terminal yang menurut terapi medis sulit disembuhkan dan tergantung dari alat untuk menopang hidupnya, maka dalam asuhan keperawatan juga masih tetap dapat dijalankan melalui banyak cara, seperti terapi religious, tetap memanusiakan manusia, mengikutsertakan keluarga dalam mempersiapkan kematian dll.

Falsafah Keperawatan menurut Pakar keperawatan Roy (Mc Quiston, 1995) Memandang manusia sebagai makhluk biopsikososial yang merupakan dasar bagi kehidupan yang baik. Keperawatan merupakan disiplin ilmu yang berorientasi kepada praktik keperawatan berdasarkan ilmu keperawatan yang ditujukan untuk memberikan pelayanan kepada klien. Jean Watson (Caring) Caring adalah suatu ilmu pengetahuan yang mencakup suatu hal berperikemanusiaan, orientasi ilmu pengetahuan manusia ke proses kepedulian pada manusia, peristiwa, dan pengalaman. Ilmu pengetahuan caring meliputi seni dan umat manusia seperti halnya ilmu pengetahuan. Perilaku caring meliputi mendengarkan penuh perhatian, penghiburan, kejujuran, kesabaran, tanggung jawab, menyediakan informasi sehingga pasien dapat membuat suatu keputusan

Betty Neuman Newman menggunakan pendekatan manusia utuh dengan memasukkan konsep holistik, pendekatan sistem terbuka dan konsep stresor. Sistem klien terdiri dari lima variabel yang beriteraksi: a. b. c. d. e. fisiologi; struktur tubuh dan fungsi psikologi: proses mental dan hubungan sosiokultural: kombinasi fungsi sosiol dan kulkural perkembangan: proses perkembangan manusai spiritual: keyakinan spiritual

Florence Nightingale (Modern Nursing) Melihat penyakit sebagai proses pergantian atau perbaikan reparative proses. Manipulasi dari lingkungan eskternal perbaikan dapat membantu proses perbaikan atau pergantian dan kesehatan klien. Martha Rogers, 1970 Keperawatan adalah pengetahuan yang ditujukan untuk mengurangi kecemasan terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan , pencegahan penyakit, perawatan rehabilitasi penderita sakit serta penyandang cacat. Konsep Inti Falsafah Keperawatan Roy Konsep inti dari teori Roy menekankan pada kemanusiaan dan kebenaran dalam melaksanakan praktik keperawatan Jean Watson Konsep inti menurut Jean Watson adalah pentingnya perilaku caring dalam merawat klien. Betty Neuman Konsep inti dari Neuman adalah memandang manusia secara holistic. Florence Nightingale

Konsep inti dari teori Florence Nightingale tentang falsafah keperawatan adalah lingkungan berpengaruh terhadap proses pemulihan klien/ Membuat lingkungan yang kondutif bagi manusia untuk hidup sehat. Martha Rogers, 1970 Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang utuh , yang memiliki sifat dan karakter berbeda-beda. Penyebab para Perawat di Indonesia Belum Bersikap dan Berperilaku sesuai dengan Falsafah Keperawatan 1. Perawat kurang memahami maksud falsafah keperawatan secara menyeluruh 2. Perawat memahami falsafah keperawatan hanya pada tataran kognitif saja. 3. Sikap profesionalisme perawat belum memadai yang ditandai oleh kurangnya kemampuan perawat dalam berinspirasi, menurunnya kemampuan menjalin hubungan rasa saling percaya dan konfidensi dengan klien, pengetahuan yang belum memadai, dan kapabilitas terhadap pekerjaan. Selain itu juga, perawat cenderung kurang terbuka dengan ide-ide baru, kurang berinteraksi dengan orang lain secara harmonis, berpenampilan buruk, dan bekerja semata-mata berorientasi pada uang, jabatan atau yang lainnya. 4. Tingkat pengetahuan dan pendidikan para perawat yang tidak merata. 5. Kondisi layanan kesehatan/keperawatan saat ini dengan falsafah keperawatan yang telah dikembangkan oleh para pakar Roy

Perawat masih ada yang belum mampu meningkatkan respon adaptif pasien pada situasi sehat atau sakit. Perawat belum dapat mengambil tindakan untuk memanipulasi stimuli fokal, kontextual maupun residual stimuli dengan melakukan analisa sehingga stimuli berada pada daerah adaptasi. Pada situasi sehat, perawat belum banyak berperan untuk membantu pasien agar tetap mampu mempertahankan kondisinya sehingga integritasnya akan tetap terjaga. Misalnya melalui tindakan promotif perawat dapat mengajarkan bagaimana meningkatkan respon adaptif. Pada situasi sakit, Perawat perlu mempersiapkan pasien untuk menghadapi realita. Dimana pasien harus mampu berespon secara adaptif terhadap perubahan yang terjadi didalam dirinya. perawat belum berperan secara maksimal.

Jean Watson Untuk merawat manusia harus memahami 4 cabang kebutuhan yang saling berhubungan yaitu: biophysical (makan & cairan, eliminasi, ventilasi), psikofisikal (aktifitas dan istirahat, seksualitas), psikososial (berprestasi, berorganisasi), Interpersonal (aktualisasi diri). Perawat/ tenaga kesehatan kadang kurang memahami factor-faktor biophysical, psikofisikal, psikososial, Interpersonal secara komprehensif bahkan kurang memperhatikannya, padahal kondisi sejahtera pada manusia karena adanya keharmonisan antara pikiran, badan, dan jiwa.

Florence Nightingale Pandangannya lebih menekankan pada lingkungan fisik daripada lingkungan social dan lingkungan psikologik. Lingkungan ini meliputi 4 komponen yang mempengaruhi kesehatan individu yaitu: udara bersih, air yang bersih, pemeliharaaan lingkungan yang efisien, kebersihan, dan penerangan cahaya. Perawat / tenaga kesehatan masih belum maksimal dalam memperhatikan masalah lingkungan baik di kilinik maupun di rumah sakit. Di rumah sakit: pengaturan ruangan, kebersihan ruangan, pencahayaan, kondisi ruang mandi masih sering kurang diperhatikan. Di masyarakat, kondisi lingkungan rumah juga masih juga merupakan masalah yang belum maksimal teratasi yang sering menimbulkan masalah kesehatan. Betty Neuman Dalam kenyataannya perawat masih belum maksimal dalam menerapkan, karena dalam konsep holistik, pendekatan sistem terbuka dan konsep stresor. Karena sering dalam memecahkan masalah kesehatan dimasyarakat masih didasarkan pada kasus yang ditemukan karena laporan masyarakat tetapi tidak berdasarkan konsep yang holistic, kurang memperhatikan system yang terbuka dan konsep stressor. Martha Rogers Manusia mempunyai sifat dan karakter yang berbeda-beda dan selalu berinteraksi dengan lingkungan yang saling dipengaruhi dan mempengaruhi. Perawat atau tenaga kesehatan masih perlu peningkatan pemahama masalah ini. Agar dapat saling memahami perannya masingmasing. Sumber 1. Alison.1999. Research library. Philosophical Issues in Nursing. Journal of medical ethics. http://www.nursing-philosophy.com/2010/01/developing-personal-nursing/ diakses tanggal 26 september 2010 2. http://www.gonursingschools.com/Nursing_Philosophy.htm diakses tanggal 26 september 2010 3. http://allnurses.com/nursing_articles/philosophy-of-nursing-485449.html diakses tanggal 26 september 2010 4. Reweaving a Tapestry of Care: Religion, Nursing, and the Meaning of Hospice, 19451978 5. Joy Buck. Nursing History Review. New York: 2007. Vol. 15 pg. 113, 33 pgs 6. The Living Tree of Nursing Theories. Charlotte Tourville, Karen Ingalls. Nursing Forum. Philadelphia: Jul-Sep 2003. Vol. 38, Iss. 3; pg. 21 7. Textual Analysis as a Method for Historians of Nursing 8. Barbra Mann Wall. Nursing History Review. New York: 2006. Vol. 14 pg. 227, 16 pgs 9. Winters J. Ballouk . A. 2004. Nursing Theory and Concept Development or Analysis, the Idea of Nursing Science. Journal of Advanced Nursing 45 (5), 533-535. Diakses dari winters@cmsu1.cmsu.edu tanggal 26 september 2010

Anda mungkin juga menyukai