Anda di halaman 1dari 19

Tingkatan Teori Keperawatan

• Struktur hirarki ilmu keperawatan


dibedakan atas 4 komponen
• Komponen disusun dari yang
paling abstrak sampai yang paling
konkrit
1. metaparadigma,
2. Filosofi
3. model konseptual
4. teori-teori (Fawcett, 1997, 2000)
1. Metaparadigma
• Metaparadigma didefinisikan sebagai konsep global
yang mengidentifikasi fenomena dari minat sentral
dari suatu disiplin ilmu, dalil global
yang menggambarkan konsep, dan menyatakan
hubungan antara konsep (Fawcet, 2000,p.4)
• Konsep dan dalil dari metaparadigma merupakan
suatu hal yang sangat abstrak dan tanpa memberikan
arahan yang pasti pada aktivitas penelitian dan
prakteknya.
• Fungsi suatu metaparadigma adalah
mengidentifikasi materi dasar suatu
disiplin. Komponen dasar dari keperawatan meliputi
manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan (
Fawccet, 1978; Yura & Torres, 1975).
2. Filosofi

• Filosofi bisa didefinisikan


kepercayaan atau keyakinan dan
prinsip-prinsip tentang sifat
pengetahuan dan kebenarannya
(epistemologi) dan tentang sifat
(entitas) dari paradigma tersebut.
3. Model konseptual
• Model konseptual didefinisikan sebagai sekumpulan dari
abstrak dan konsep umum yang merupakan fenomena dari suatu
disiplin ilmu.
• Fungsi setiap model konseptual adalah menyediakan suatu
kerangka acuanyang khusus yang dikatakan pada suatu disiplin
ilmu bagaimana mengamati dan menginterpretasikan fenomena
dari disiplin ilmu.
• Model konseptual adalah sekumpulan ide yang menjelaskan dengan
menggunakan visualisasi symbol (dapat berupa kata-kata baik
secara lisan maupun verbal, skematis dan kuantitatif) dan fisik.
• Model konseptual merupakan sekumpulan konsep dan dalil-dalil
umum yang memberikan perspektif pada konsep utama dari
metaparadigma, seperti orang, kesehatan dan lingkungan.
• Model konsep juga mencerminkan sekumpulan nilai dan keyakinan
sebagai pernyataan filosofis dan juga pilihan pada pendekatan
praktek dan penelitian ( Asmadi, 2008).
4. Teori
• Teori didefenisikan sebagai satu atau lebih konsep secara relatif
konkrit dan spesifik yang diperoleh dari model konseptual.
• Teori adalah kumpulan konsep-konsep, definisi dan usulan yang
memproyeksikan sebuah pandangan sistematis atas fenomena
dengan merancang hubungan-hubungan khusus diantara konsep-
konsep untuk keperluan penggambaran, penjelasan, perkiraan dan
atau mengendalikan fenomena.
• Teori keperawatan merupakan pernyataan yang terorganisir dan
sistematik dan berhubungan dengan pertanyaan didalam displin
keperawatan.
• Teori keperawatan adalah penyataan yang menjelaskan,
menggambarkan atau memprediksi hubungan antar konsep yang
sistematik dan terorganisir tentang beberapa fenomena. Ada tiga
tingkatandalam teori; grand theory, middle range
theory, and practice theory/micro theory/situation specific
theory (Meleis A, 1997).
Ada tiga tingkatan dalam teori
(Meleis A, 1997).

1. grand theory
2. middle range theory
3. practice theory/micro theory/situation
specific theory
1. Grand Theory
• Grand theory merupakan satu atau beberapa konsep
yang spesifik yang didapatkan dari model konseptual,
preposisi yang didapatkan dari konsep tersebut dan
preposisi tersebut nyata dan hubungan yang spesial
antara dua konsep atau lebih.
• Grand theory kurang abstrak dan lebih spesifik
dibanding model konseptual tetapi tidak se-konkrit dan
sespesifik middle range theory (Fawcett, 2005).
• Grand theory merupakan teori yang cakupannya luas
dan kompleks, terdiri dari kerangka kerja konseptual
global yang mendefinisikan perspektif praktek
keperawatan dan melibatkan perbedaan cara dalam
melihat fenomena keperawatan, memuat konsep yang
menggabungkan teori-teori dengan cakupan lebih kecil
(Tomey & Aligood, 2010).
• Grand theory menyebutkan tujuan, misi dan
aturan nursing care yang dihasilkan dari
observasi/insight.
• Tujuan dari grand theory adalah untuk mengatur
beberapa informasi dan mengidentifikasi konsep
atau point penting serta menghubungkannya
dengan praktik keperawatan.
• Manfaat grand theory adalah sebagai alternatif
panduan untuk praktik selain tradisi/intuisi,
kerangka kerja untuk pendidikan dengan
mengusulkan fokus dan struktur kurikulum, dan
bantuan untuk profesional keperawatan dengan
menyediakan dasar praktek (McKenna, 1997).
• Meskipun grand theory masih sangat abstrak
dan normatif sehingga sulit untuk
mengaplikasikannya secara empiris, namun
grand teory lebih mudah dijadikan dasar
untuk perkembangan dari middle range theory
dan teori praktis yang lebih spesifik.
• Berdasarkan sebab inilah grand
theory berhasil memenuhi fungsi penting
sebagai pembeda keperawatan dari profesi
lain dan menyediakan legitimasi untuk ilmu
pengetahuan keperawatan (Peterson &
Bredow, 2004).
• Contoh: model konseptual Rogers’s Science of
Unitary Human Beings dihasilkan tiga grand
theory yaitu
– Theory of Accelerating Evolution,
– Theory of Rhythmical Correlates of Change, dan
– Theory of Paranormal Phenomena (Fawcett, 2005).
• Contoh grand theory lainnya yaitu King’s theory
of goal attainment, Leininger’s theory of culture
care and universality, Newman ‘s theory of health
as expanding consciousness, Orem’s self care
deficit theory, Parse’s theory of human
becoming (Peterson & Bredow, 2004).
2. Middle Range Theory
• Dalam lingkup dan tingkatan abstrak, Middle Range
theory cukup spesifik untuk memberikan petunjuk
riset dan praktik, sebagai petunjuk riset dan
praktik , Middle Range Theory lebih banyak
digunakan dari pada Grand Theory, dan dapat diuji
dalam pemikiran empiris.
• Middle Range Theory memiliki hubungan yang lebih
kuat dengan penelitian dan praktek. Hubungan antara
penelitian dan praktek menurut Merton
(1968), menunjukkan bahwa Middle Range
Theory amat penting dalam disiplin praktek
• Walker and Avant (1995) mempertahankan
bahwa Middle Range
Theorymenyeimbangkan kespesifikannya dengan
konsep secara normal yang nampak dalam Grand
Theory.
• Middle Range Theory memberikan manfaat bagi
perawat, mudah diaplikasikan dalam praktek dan
cukup abstrak secara ilmiah.
• Middle Range Theory, tingkat
keabstrakannya pada level pertengahan, inklusif,
memiliki sejumlah variabel terbatas, dapat diuji secara
langsung.
• Bila dibandingkan dengan Grand theory, Middle Range
Theory ini lebih konkrit.
• Merton (1968) yang berperan dalam
pengembangan Middle Range Theory mendefinisikan
teori ini sebagai sesuatu yang minor tetapi
penting dalam penelitian dan pengembangan
suatu teori.
• middle range theory jika dibandingkan
dengan grand theory:
– Ruang lingkupnya lebih sempit (Fawcett, 2000)
– Fenomena yang disajikan lebih spesifik dan kurang
abstract (Fawccet, 2000)
– Teridiri dari konsep dan proposisi yang konkrit dan
realitas (Fawccet, 2000, Walker, 1995)
– Merepresentasikan bidang keperawatan yang lebih
spesifik /nyata ( Jacox, 1974)
– Lebih dapat diuji secara empiris (Parker, 2001)
– Lebih dapat diaplikasikan secara langsung dalam
tatanan klinik (Renpening, 2001)
• Contoh middle range theory yaitu
– Pender’s health promotion in nursing practice
– Beck’s postpartum depression theory, dll (Peterson
& Bredow, 2004).
Perkembangan Middle Range Theory
• Liehr dan Smith (1999) menjelaskan bahwa
perkembangan middle range theory bersumber
pada proses intelektual yang meliputi :
– Teori induktif yang membangun teori melalui riset
– Teori deduktif yang berasal dari grand theory
– Kombinasi dari teori keperawatan dan non
keperawatan
– Sintesa teori yang berasal dari penelitian yang telah
terpublikasi
– Mengembangkan teori dari pedoman praktik klinik
Penggunaan Middle Range Theory
• Middle range theory telah digunakan dalam
bidang praktek dan penelitian. Teori ini mampu
menstimulasi dan mengembangkan pemikiran
rasional dari penelitian serta membimbing
dalam pemilihan variable dan pertanyaan
penelitian (Lenz,1998, p.26)
• Middle Range Theory dapat membantu
praktek dengan memfasilitasi
pemahaman terhadap perilaku klien dan
memungkinkan untuk menjelaskan beberapa
efektifitas dari intervensi.
3. Practice Theory/Micro Theory

• Practice theory lebih spesifik dan jelas cakupannya


dibanding middle range theory, teori pada level ini juga
didefinisikan juga sebagai prescriptive theory, situations-
spesific theory, dan micro theory.
• Practice theory menetukan tindakan atau intervensi
keperawatan yang cocok untuk mencapai tujuan tertentu,
fokus pada fenomena keperawatan yang spesifik dengan
memberikan arahan langsung pada praktek keperawatan
dan mempunyai pernyataan teoritis yang jelas, hipotesis
dengan menguraikan kejelasan fenomone.
• Practice theory menyediakan kerangka kerja untuk
intervensi keperawatan dan memprediksi hasil dan efek
dari praktek keperawatan itu sendiri (Peterson & Bredow,
2004).
• Practice theory berkembang dari middle range
theory, pengalaman praktik keperawatan dan uji
empiris. Pengalaman praktik klinis perawat dapat
menjadi sumber utama untuk
pengembangan practice theory keperawatan.
• Kedalaman dan kompleksitas teori keperawatan
digambarkan dan dijelaskan melalui apresiasi
secara mendalam terhadap fenomena
keperawatan dan hubungan antara aspek pada
situasi keperawatan (McKenna, 1997).
• Contoh Practice theory yaitu bonding attachment
theory, therapeutic touch, exercise as selfcare,
caring for patient with chronic skin disease,
quality of care, dll (Peterson & Bredow, 2004).

Anda mungkin juga menyukai