DISUSUN OLEH
KELOMPOK 7 :
DOSEN PEMBIMBING :
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Ideologi Negara-Negara di Dunia Serta Tantangan Implementasi Ideologi Pancasila.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Pancasila. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai
ideologi negara-negara di dunia serta tantangan implementasi Ideologi Pancasila.
Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Dr.Junaidi Indrawadi, M.Pd
selaku dosen pada mata kuliah Pancasila. Berkat tugas yang diberikan, kami dapat menambah
pengetahuan dan wawasan seputar topik yang dibahas. Kami juga mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................
3.2 Saran..................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sehingga negara yang memiliki ideologi pancasila juga memiliki sebuah dasar negara
yang berdasarkan pancasila. Dasar negara menjadi sebuah tatanan untuk mengatur
penyelenggaraan negara serta menjadi pedoman hidup bernegara.
Ideologi Pancasila adalah ideologi yang digunakan oleh Negara Indonesia Kesatuan
Republik Indonesia. Hal ini berarti bahwa semua nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila
harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari rakyat Indonesia.
3
BAB II
PEMBAHASAN
a) Ideologi komunisme
Komunisme adalah ebuah konsep politik dan konsep bernegara serta salah satu ideologi
politik, ekonomi, dan sosial dalam sejarah peradaban dunia modern. Secara umum,
pengertian komunisme adalah sebuah gagasan yang menghendaki adanya masyarakat tanpa
kelas, yaitu masyarakat yang tidak memiliki hak milik, uang, hingga negara untuk membuat
masyarakat terstratifikasi dalam kelas yang berbeda. Ideologi komunisme ini dikenal luas atas
pemikiran seorang tokoh yang bernama Karl Marx (5 Mei 1818 – 14 Maret 1883) dan
Friedrich Engels (28 November 1820 – 5 Agustus 1895), Meski demikian, istilah
“komunisme” itu sendiri sebenarnya sudah jauh dicetuskan dalam peradaban manusia modern
oleh tokoh yang bernama Victor d’Hupay (1746 – 1818).
Dalam konteks kajian nasionalisme dan sejarah bangsa-bangsa dunia, konsep politik dan
ideologi ini beriringan dengan konsep nasionalisme dalam menjadi penggerak terbentuknya
banyak negara-negara baru di sekitaran abad ke-20. Selain menjadi salah satu kelompok yang
terlibat dalam pergerakan nasional suatu bangsa, banyak juga warga masyarakat di negeri
jajahan atau di negeri kuno membangun rasa kebangsaannya melalui ideologi komunisme.
Mereka menganggap bahwa penjajahan negara Eropa yang notabene adalah negara liberal
berisikan kelas pemilik alat produksi (borjuis) menindas para negara koloni, sehingga
kemerdekaan adalah salah satu tahapan untuk mewujudkan keadilan masyarakat hingga
mewujudkan masyarakat tanpa kelas. Contoh kasus dari penerapan komunisme dalam
peristiwa nasionalisme dan sejarah bangsa-bangsa di dunia antara lain: revolusi Rusia (7-8
November 1917), kemerdekaan Vietnam (2 September 1945) hingga Republik Rakyat Cina
(1 Oktober 1949).
b) Ideologi sosialisme
Sosialisme merupakan ideologi yang muncul sebagai respons atas kemunculan ideologi
liberal dan kapitalis pada akhir abad-18 sampai dengan awal abad-19 Masehi di wilayah
benua Eropa seperti halnya komunisme, sosialisme pun muncul saat terjadinya revolusi
industri di Inggris yang mana pada waktu itu terjadi perbedaan kelas antara burjois dengan
proletar karena para burjois atau majikan melakukan eksploitasi kepada kaum proletar atau
4
buruh untuk kepentingannya sehingga para proletar mendapatkan gaji yang kecil dan tinggal
di kawasan kumuh dan jauh dari kata sejahtera sehingga hal tersebut menimbulkan revolusi
sosial yang di gerakan oleh Karl Marx serta Fredierch Engels dan lahirlah ideologi baru yakni
Sosialisme.
Dalam ideologi sosialisme erat kaitannya dengan kebersamaan dan rasa solidaritas
yang tinggi antar masyarakat sehingga terjadi pemerataan dalam kehidupan masyarakat dan
tidak terjadi kesenjangan seperti yang terjadi dalam masyarakat liberal-kapitalis. Adapun
negara yang menganut ideologi sosialisme yakni Laos.
Dalam konteks agama sosialis menganggap bahwa setiap individu berhak memeluk
agama yang diyakini setiap individu tetapi dalam sosialisme juga menganggap hal yang sah
dan lumrah apabila individu tidak menganut agama serta tidak percaya dengan keberadaan
tuhan atau ateisme. Dalam pemerintahan untuk menjalankan sebuah negara, Sosialisme
memiliki sifat yang sekuler yakni tidak melibatkan agama dalam urusan yang menyangkut
dengan negara seperti pembuatan keputusan maupun kebijakan pengaruh agama dihilangkan.
Dalam negara yang menganut ideologi sosialis dalam bidang pendidikan peran
pemerintah sangat diperlukan karena dalam negara sosialis dalam pendidikan akan
melakukan doktrinisasi dan juga pengabdian secara total kepada negara sehingga dalam
negara sosialis para pelajar kelak nantinya tidak akan pernah lupa terhadap nilai-nilai yang
terdapat dalam sosialisme dengan melakukan doktrinisasi dalam dunia pendidikan menurut
negara yang menganut sistem sosialis akan dapat membentuk individu yang setia dan taat
pada negara.
Dalam negara sosialis setiap individu wajib untuk mendapatkan hak belajar sesuai waktu
yang ditentukan oleh setiap negara yang menganut sistem sosialisme. Negara juga
5
menyediakan fasilitas dan biaya pendidikan yang gratis untuk mengenyam pendidikan di
negara sosialis.
Dalam bidang politik dan hukum, sosialisme menganut pada demokrasi dengan
kolektivitas atau kebersamaan karena persamaan antar individu dalam masyarakat sosialis
sangat dijunjung tinggi dengan persamaan maka demokrasi akan dapat terlihat secara nyata
dengan menggunakan prinsip yang terdapat dalam sosialisme, dalam negara yang menganut
sistem sosialis pada umumnya akan mempunyai partai tunggal dalam sebuah negara artinya
warga negara hanya mempunyai satu pilihan partai saja.
Dalam bidang hukum negara sosialis menggunakan penguasa negara sebagai sumber
hukum dalam sebuah negara, hukum di negara sosialis diutamakan untuk kepentingan umum
bukan kepentingan individu. Hukum dalam negara sosialis digunakan untuk melanggengkan
prinsip-prinsip yang ada pada sosialisme. Sehingga dalam negara yang menganut ideologi
sosialisme hak setiap individu cenderung dibatasi dan individu tidak mempunyai kesempatan
untuk memperjuangkan kepentingan pribadinya karena bertentangan dengan hukum yang ada
pada ideologi sosialis.
Sosialisme memiliki ciri yang khas yaitu kebersamaan antar masyarakat, individu yang
harus saling membantu antar individu lainnya supaya tidak terjadi kesenjangan dan
merasakan kesejahteraan secara bersama-sama sehingga masyarakat yang hidup dalam
sosialisme sangat menjunjung tinggi adanya solidaritas.
c) Ideologi liberalisme
Liberalisme adalah sebuah konsep politik serta salah satu ideologi politik, ekonomi, dan
sosial dalam sejarah peradaban dunia modern. Secara umum, pengertian liberalisme adalah
sebuah gagasan dan prinsip yang menekankan kebebasan individu berdasarkan kemerdekaan
dan kesetaraan hak dalam banyak aspek kehidupan bernegara dan bermasyarakat; seperti:
pemerintahan, hak sipil, hak perekonomian, dan banyak lagi. Konsep ini sendiri berkembang
dari banyak pemahaman tokoh-tokoh serta berakar dari sebuah istilah bahasa Latin, sehingga
tidak ada satu pengertian tunggal yang telah dibakukan. Beberapa tokoh yang terkenal dalam
sumbangsihnya terhadap pemikiran ideologi liberalisme antara lain yaitu: Thomas Hobbes (5
April 1588 – 4 Desember 1679), John Locke (29 August 1632 – 28 October 1704),
Montesquieu (18 Januari 1689 – 10 Februari 1755), Jean-Jacques Rousseau (28 Juni 1712 – 2
Juli 1778), John Stuart Mill (20 Mei 1806 – 8 Mei 1873), Alexis de Tocqueville (29 Juli 1805
– 16 April 1859), hingga Adam Smith (5 Juli 1723 - 17 Juli 1790).
6
Dalam konteks kajian nasionalisme dan sejarah bangsa-bangsa dunia, konsep politik dan
ideologi ini menjadi dasar perkembangan negara-negara Eropa. Masyarakat Eropa yang
dahulu mengalami masa kemunduran dan kegelapan akibat Feodalisme mulai menyadari
pentingnya memperhatikan aspek individu dalam masyarakat. Berkat itulah, terdapat
perubahan besar dalam masyarakat Eropa baik dalam sisi positif (revolusi industri,
perkembangan sains dan teknologi, hingga pemerintahan untuk kesejahteraan umum) maupun
dalam aspek negatif (ketimpangan sosial, revolusi sosial, hingga imperialisme modern).
Contoh kasus dari penerapan liberalisme hingga perubahan berkat liberalisme antara lain
yaitu: revolusi industri, revolusi Amerika (4 Juli 1776), revolusi Prancis (14 Juli 1789),
hingga politik pintu terbuka di Indonesia (1870).
Tantangan pancasila sebagai dasar negara dalam bidang pemerintah, salah satunya
dengan tidak mengimplementasikan sebagai mana mestinya kekuasaan dan wewenang nilai-
nilai pancasila. Seperti dalam kasus korupsi, banyak pemerintah yang melakukan korupsi,
dapat dilihat dari banyaknya kasus korupsi akhir ini. Seharusnya pemerintah mengerti bahwa
korupsi sangat berdampak buruk, secara nyata memberi dampak kerusakan yang sistemik di
berbagai bidang. Seperti ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan sektor publik lainnya.
Tantangan pancasila sebagai dasar negara dalam bidang masyarakat, salah satunya
pada perkembangan teknologi. Pada perkembangan teknologi banyak hal positif dan tentu
saja hal negatifnya. Seperti pada masyarakat dengan berkembangnya teknologi banyak trend
atau budaya luar yang masuk di Indonesia. Akibatnya seperti gotong royong yang mulai
memudar seiring berjalannya waktu. Hal ini menjadikan masyarakat menjadi manusia yang
individualis, serta kurangnya rasa nasionalisme dan patriotisme. Maka kita sebagai
masyarakat harus bisa menyaring pengaruh baik atau buruk dari budaya luar tersebut.
7
Kemajuan teknologi dan era digital yang melanda dunia sekarang ini telah membawa
berbagai perubahan bagi masyarakat. kemudahan untuk mengakses berbagai informasi tanpa
batas dapat dilakukan dengan mudah, kejadian apapun di belahan bumi manapun dapat
diakses dan diketahui dalam sekejap tanpa ada yang membatasi.Kemajuan teknologi adalah
sesuatu hal yang tak bisa dihindari dan dibendung, karena teknologi berkembang seiring
dengan berkembangnya ilmu pengetahuan.
Indonesia termasuk salah satu negara yang juga menikmati dan dipengaruhi kemajuan
teknologi dan digital tersebut. Kemajuan zaman dan teknologi memiliki pengaruh positif dan
negatif. Meskipun banyak anak bangsa yang memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang
berguna namun pengaruh negatifnya juga telah terlihat nyata. Saat ini dampak negatif yang di
Indonesia, telah menggeser budaya luhur bangsa sendiri. Budaya asing sudah merajalela
masuk dalam pola kehidupan sehari-hari menjadi hal yang lumrah dapat ditemui dimana-
mana, mulai dari kebiasaan berpakaian, berbicara, berprilaku dan sebagainya.
Sekarang ini abad ke 21, kita hidup di zaman yang global atau globalisasi. Proses
globalisasi yang menimbulkan tantangan dan ancaman bagi bangsa Indonesia dewasa ini
adalah desakan konsumetisme yang melanda kehidupan bangsa bagaikamn tsunami.
Globalisasi membawa masyarakat dapat menyaksikan gedung-gedung menjualang dan hotel-
hotel mewah. Globalisasi mendorong mereka untuk mengunjungi mal-mal yang penuh
dengan barang-barang produk impor. Demikian juga dengan iklan-iklan televise yang
dibanjiri dengan produk-produk sehingga membawa pada sikap konsumerisme.
Saat ini bangsa Indonesia dibuat sebagai “bangsa importir” yang terpaksa hidup dari
barangbarang kebutuhan yang berasal dari luar negri. Dengan demikian masyarakat
8
menjalani kehidupan yang palsu, karena masyarakat dibuat mewah walaupun sebenarnya
miskin, karena produk yang dikonsumsi buatan Negara lain.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ideologi Pancasila adalah ideologi yang digunakan oleh Negara Indonesia Kesatuan
Republik Indonesia. Hal ini berarti bahwa semua nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila
harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari rakyat Indonesia.
Liberalisme adalah sebuah konsep politik serta salah satu ideologi politik, ekonomi,
dan sosial dalam sejarah peradaban dunia modern. Secara umum, pengertian liberalisme
adalah sebuah gagasan dan prinsip yang menekankan kebebasan individu berdasarkan
kemerdekaan dan kesetaraan hak dalam banyak aspek kehidupan bernegara dan
bermasyarakat; seperti: pemerintahan, hak sipil, hak perekonomian,
Komunisme adalah ebuah konsep politik dan konsep bernegara serta salah satu ideologi
politik, ekonomi, dan sosial dalam sejarah peradaban dunia modern. Secara umum,
pengertian komunisme adalah sebuah gagasan yang menghendaki adanya masyarakat tanpa
kelas, yaitu masyarakat yang tidak memiliki hak milik, uang, hingga negara untuk membuat
masyarakat terstratifikasi dalam kelas yang berbeda.
Sosialisme merupakan ideologi yang muncul sebagai respons atas kemunculan ideologi
liberal dan kapitalis pada akhir abad-18 sampai dengan awal abad-19 Masehi di wilayah
benua Eropa seperti halnya komunisme,
3.2 Saran
Setelah membaca makalah ini semoga para pembaca bisa memberikan kritik dan saran
yang mana hal tersebut bisa membantu pemakalah dalam pembuatan makalah selanjutnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.zenius.net/prologmateri/sejarah/a/1616/Macam-macam-Ideologi-Besar-di-Dunia
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-bekasi/baca-artikel/13951/Mencermati-Tantangan-
Pancasila-Sebagai-Ideologi-Negara-Di-Era-Digital.html
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-bekasi/baca-artikel/13951/Mencermati-Tantangan-
Pancasila-Sebagai-Ideologi-Negara-Di-Era-Digital.html
11