“IDEOLOGI NEGARA”
OLEH:
Sang Ayu Made Pradnya Mahardani
NIM; 2217041232
PRODI S1 MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2022/2023
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER……………………………………………………………….i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..ii
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………..15
3.2 Saran……………………………………………………………………………15
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1. Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan;
Ditengah era modern dan globalisasi di dunia saat ini, indonesia merupakan
negara yang berlandaskan ideologi terbuka, dimana indonesia membebaskan setiap
masyarakat untuk berpendapat dan melaksanakan sesuatu sesuai dengan keinginannya
masing-masing. Dalamhal ini rakyat indonesia bebas dalam berpendapat dan
mengeluarkan ide atau pendapat pribadi, namun bebas dalam arti masih ada koridor
koridor hukum yang membatasinya yang berlandaskan pancasila. Saat ini begitu
banyak masalah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia,khususnya yang timbul dari
dalam negara ini sendiri. sebagai beberapa contoh adalahkejadian perselisihan antar
suku bangsa, perselisihan antar kampung, tawuran antar pelajar,tawuran mahasiswa,
konflik antar agama, bahkan sampai dengan konfik ambon yang meng-isukan konflik
SARA, dan yang bahkan lebih parah lagi adalah beredar isu yaitu akanmunculnya NII
(Negara Islam Indonesia). Ini adalah masalah besar yang Indonesia sedanghadapi saat
ini.
Ideologi merupakan sebuah konsep yang fundamental dan aktual dalam sebuah
negara. Fundamental karena hampir semua bangsa dalam kehidupannya tidak dapat
dilepaskan dari pengaruh ideologi. Aktual, karena kajian ideologi tidak pernah usang dan
ketinggalan jaman. Harus disadari bahwa tanpa ideologi yang mantap dan berakar pada
nilai-nilai budaya sendiri, suatu bangsa akan mengalami hambatan dalam mencapai cita-
citanya. Menurut Syafiie (2001:61), ideologi adalah “sistem pedoman hidup yang
menjadi cita-cita untuk dicapai oleh sebagian besar individu dalam masyarakat yang
bersifat khusus, disusun secara sadar oleh tokoh pemikir negara serta kemudian
menyebarluaskannya dengan “resmi”.
Menurut Syamsudin (2009:98), ideologi adalah “keseluruhan prinsip atau norma yang
berlaku dalam suatu masyarakat yang meliputi berbagai aspek, seperti sosial politik,
ekonomi, budaya, dan hankam”. Menurut W.White sebagaimana dikutip Kansil
(2005:27), Ideologi ialah soal cita-cita mengenai berbagai macam masalah politik dan
ekonomi filsafat sosial yang sering dilaksanakan bagi suatu rencana yang sistematis
tentang cita-cita yang dijalankan oleh kelompok atau lapisan masyarakat. Dengan
demikian ideologi merupakan alat pengikat yang baik karena didasarkan pada pemikiran
yang menyatakan bahwa jika persatuan sudah terwujud maka alat pengikat sudah tidak
diperlukan. Kenyataan menunjukkan bahwa kebersamaan masyarakat sebenarnya
dibangun diatas keanekaragamaan (budaya, etnis, bahasa, agama dan sebagainya),
sehingga perpecahan merupakan benih yang subur dan siap meledak setiap saat.
Mengingat pentingnya ideologi bagi sebuah negara, maka pembinaan secara terus
menerus agar ideologi yang diterimanya semakin mengakar dan pada gilirannya mampu
membimbing masyarakat menuju pemikiran yang relatif sama. Upaya memahami
ideologi bagi suatu bangsa juga dapat dilakukan melalui pemahaman tentang fungsi
ideologi yang dianut oleh suatu negara.
Negara Indonesia telah memiliki suatu ideologi negara bernama Pancasila. Pancasila
menurut Darmodhiharjo (1991:230), yaitu: Pancasila merupakan “lima dasar atau lima
asas adalah nama dari Dasar Negara Republik Indonesia”. Istilah pancasila sudah dikenal
sejak jaman Majapahit pada abad XIV, yaitu terdapat dalam buku Negarakertagama
karangan Prapanca dan buku Sutasoma karangan Tantular.
Pancasila bagi bangsa Indonesia merupakan pandangan hidup kesadaran dan cita-cita
moral yang meliputi kejiwaan dan watak yang sudah berurat akar dalam kebudayaan
bangsa Indonesia. Pancasila sudah mengakar dalam kepribadian bangsa, maka dapat
diterima sebagai dasar negara yang mengatur hidup ketatanegaraan. Menurut Kaelan
(2009: 46), pancasila yaitu Mempunyai peranan dan fungsi dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, seperti pancasila sebagai jati diri bangsa, pancasila sebagai
ideologi bangsa dan negara Indonesia, pancasila sebagai dasar filsafat negara, pancasila
sebagai asas persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Untuk melaksanakan masyarakat
pancasila perlu usaha dilakukan secara berencana dan terarah. Tujuanya agar pancasila
sungguh-sungguh dihayati dan diamalkan segenap warga negara yang diharapkan
pembinaan masyarakat Indonesia agar menjadi insan pancasila dan pembangunan bangsa
untuk mewujudkan masyarakat pancasila. Pembinaan insan pancasila dapat melalui jalur
pendidikan maupun masyarakat atau sebuah organisasi masyarakat.
Tanpa ideologi dasar, tentunya masyarakat akan sulit untuk disatukan. Namun
dengan kehadiran Pancasila, masyarakat akan bersatu sebagai bangsa Indonesia.
Ideologi Pancasila menjadi sangat penting bagi bangsa Indonesia karena Pancasila
memiliki beberapa kedudukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di
Indonesia.Kedudukan itu seperti Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia,Pancasila
sebagai kepribadian bangsa Indonesia, Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.
Sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa pancasila yang digunakan sebagai ideologi
negara memiliki peranan atau fungsi yaitu: Sarana pemersatu bangsa Indonesia.
Membimbing dan mengarahkan bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan.
Memberikan motivasi untuk menjaga dan memajukan jati diri bangsa Indonesia.
B. Makna Pancasila Sebagai Ideologi
Sebagai cita-cita negara
Ideologi Pancasila sebagai cita – cita negara berarti bahwa nilai – nilai dalam
Pancasila diimplementasikan sebagai tujuan atau cita – cita dari penyelenggaraan
pemerintahan negara. Secara luas dapat diartikan bahwa nilai – nilai yang
terkandung dalam ideologi Pancasila menjadi visi atau arah dari penyelenggaraan
kehidupan berbangsa dan bernegara. Visi atau arah yang dimaksud adalah
terwujudnya kehidupan yang berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa, berperi
kemanusiaan, menjunjung tinggi persatuan, pro rakyat, serta adil dan makmur.
Dengan begitu, sudah sewajarnya apabila Pancasila diamalkan dalam seluruh
aspek kehidupan. Akan tetapi, contoh yang paling menggambarkan makna
Pancasila sebagai ideologi negara adalah dengan mengamalkan nilai Pancasila di
bidang politik. Contoh penerapan nilai–nilai pancasila dalam bidang politik ada
banyak sekali bentuknya. Sebagai contoh, pemilihan umum yang dilakukan
secara langsung, sebagai perwujudan dari sila ke-empat.Dan juga, penetapan
kebijakan – kebijakan yang lebih mementingkan kepentingan rakyat dari pada
kepentingan pribadi atau golongan. Hal itu sesuai dengan Pancasila sila kelima.
Cara penyelesaian konflik yang terjadi diatas antara lain adalah sebagai berikut :
1. Konflik tersebut dapat dihentikan oleh pihak ketiga dalam hal ini pemerintah dan
aparat penegak hukum yang memberikan keputusan dan diterima serta ditaati oleh
kedua belah pihak dengan memberikan sanksi yang tegas apabila kejadian seperti ini
terjadi kembali
2. Melakukan Musyawarah yaitu usaha untuk mempertemukan keinginan pihak-pihak
yang berselisih sehingga tercapai persetujuan bersama tanpa merugikan kedua belah
pihak.
3. Perlunya diberikan pemahaman dan pembinaan mental secara konsisten dan
berkesinambungan terhadap para warga suku bangsa di Indonesia terhadap
eksistensiBhinneka Tunggal Ika sebagai faktor pemersatu keanekaragaman di
Indonesia, bukan sebagaifaktor pemicu perpecahan atau konflik.
4. Perlunya diberikan pemahaman kepada para pihak yang terlibat konflik bahwa
masing-masing pihak adalah sederajat dan melalui kesederajatan tersebut masing-
masing anggotasuku bangsa berupaya untuk saling memahami perbedaan yang
mereka punyai serta mentaati berbagai norma dan hukum yang berlaku di dalam
masyarakat.
5. Adanya kesediaan dari kedua belah pihak yang terlibat konflik untuk saling
memaafkan danmelupakan peristiwa yang telah terjadi.
6. Lebih saling menghargai dan saling menghormati adanya perbedaan yang ada di
Indonesia.
Selain nilai, terdapat tiga dimensi yang merupakan syarat Pancasila diklaim sebagai
gagasan atau ideologi terbuka. Berikut ini beberapa dimensi yang terdapat dalam
Pancasila.
1. Dimensi Idealistis
Bagian ini menyangkut nilai dasar yang sebelumnya disebutkan, yakni ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.Keberadaan Pancasila disebutkan
Soeryanto dalam Pancasila sebagai Ideologi Ditinjau dari Segi Pandangan Hidup
Bersama. Dalam “Pancasila Sebagai Indonesia” (1991:59) sebagai ideologi yang
bersumber pada nilai filosofis. Selain itu, Koento Wibisono dalam Pancasila sebagai
Ideologi Terbuka, Makalah pada Lokakarya Dosen-dosen Pancasila di PTN dan PTS
se Kopertis Wilayah V (1989) menerangkan, idealistis dari Pancasila mampu
memberikan harapan, optimisme, dan memotivasi masyarakat sesuai cita-cita bangsa.
2. Dimensi Normatif
Nilai dasar yang terdapat dalam Pancasila musti diperjelas dengan aturan atau sistem
norma negara. Masih menurut Soeryanto, bagian ini mengartikan bahwa Pancasila
bisa mengatur sesuatu secara mendalam untuk pelaksanaannya melalui norma yang
dibuat atau diubah.
3. Dimensi Realistis
Poin ini mencerminkan Pancasila bisa hidup dalam segala keadaan yang sedang
terjadi di Indonesia. Berkat dimensi ini, realita yang ada di Indonesia bisa diselesaikan
dengan keterbukaan ideologi negara. Dengan nilai dasar (yang disebutkan universal)
dan norma-norma normatif yang bisa diubah, Pancasila bisa diterapkan dalam
kehidupan nyata menghadapi berbagai dinamika masyarakat Indonesia. (YP/ER)
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
https://www.kompasiana.com/resta25706/5fab9af38ede486cdb056b92/hubungan-
pancasila-dengan-ideologi-negara
https://www.academia.edu/8824305/Indonesia_menggunakan_Ideologi_terbuka
https://bpip.go.id/berita/1035/488/apa-maksud-dari-pancasila-sebagai-ideologi-
terbuka.html
BAB I_7.pdf
BAB_1.pdf