Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“IDEOLOGI NEGARA”

OLEH:
Sang Ayu Made Pradnya Mahardani
NIM; 2217041232

PRODI S1 MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2022/2023
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER……………………………………………………………….i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………..ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………..3


1.2 Rumusan masalah……………………………………………………………….5
1.3 Tujuan masalah………………………………………………………………….5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ideologi Negara……………………………………………………..6


2.2 Pancasila sebagai Ideologi Negara……………………………………………...8
2.3 Pancasila sebagai Ideologi Terbuka…………………………………………….12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………..15

3.2 Saran……………………………………………………………………………15

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Ideologi mempunyai arti pengetahuan tentang gagasangagasan, pengetahuan


tentang ide-ide, science of ideas atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar. Dalam
pengertian sehari-hari menurut Kaelan ‘idea’ disamakan artinya dengan citacita. Dalam
perkembangannya terdapat pengertian Ideologi yang dikemukakan oleh beberapa ahli.
Istilah Ideologi pertama kali dikemukakan oleh Destutt de Tracy seorang Perancis pada
tahun 1796. Menurut Tracy ideologi yaitu ‘science of ideas’, suatu program yang
diharapkan dapat membawa perubahan institusional dalam masyarakat Perancis.
Karl Marx mengartikan Ideologi sebagai pandangan hidup yang dikembangkan
berdasarkan kepenti-ngan golongan atau kelas sosial tertentu dalam bidang politik atau
sosial ekonomi. Gunawan Setiardjo mengemukakan bahwa ideologi adalah seperangkat
ide asasi tentang manusia dan seluruh realitas yang dijadikan pedoman dan cita-cita
hidup.
Ramlan Surbakti mengemukakan ada dua pengertian Ideologi yaitu Ideologi
secara fungsional dan Ideologi secara struktural. Ideologi secara fungsional diartikan
seperangkat gagasan tentang kebaikan bersama atau tentang masyarakat dan negara
yang dianggap paling baik. Ideologi secara fungsional ini digolongkan menjadi dua
tipe, yaitu Ideologi yang doktriner dan Ideologi yang pragmatis. Ideologi yang
doktriner bilamana ajaran-ajaran yang terkandung di dalam Ideologi itu dirumuskan
secara sistematis, dan pelaksanaannya diawasi secara ketat oleh aparat partai atau
aparat pemerintah. Sebagai contohnya adalah komunisme. Sedangkan Ideologi yang
pragmatis, apabila ajaran-ajaran yang terkandung di dalam Ideologi tersebut tidak
dirumuskan secara sistematis dan terinci, namun dirumuskan secara umum hanya
prinsip-prinsipnya, dan Ideologi itu disosialisasikan secara fungsional melalui
kehidupan keluarga, system pendidikan, system ekonomi, kehidupan agama dan sistem
politik.
Pelaksanaan Ideologi yang pragmatis tidak diawasi oleh aparat partai atau
aparat pemerintah melainkan dengan pengaturan pelembagaan(internalization),contohn
ya individualisme atau liberalisme. Ideologi secara struktural diartikan sebagai system
pembenaran, seperti gagasan dan formula politik atas setiap kebijakan dan tindakan
yang diambil oleh penguasa.
Dengan demikian secara umum dapat ditarik kesimpulan bahwa Ideologi
adalah kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan yang menyeluruh dan
sistematis, yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia. Notonegoro
sebagaimana dikutip oleh Kaelan mengemukakan, bahwa Ideologi negara dalam arti
cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi dasar bagi suatu sistem kenegaraan untuk
seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas
kerokhanian yang antara lain memiliki ciri:

1. Mempunyai derajat yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan;

2. Mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia, pedoman hidup, pegangan


hidup yang dipelihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan kepada generasi
berikutnya, diperjuangkan dan dipertahankan dengan kesediaan berkorban.

 Ideologi merupakan cerminan cara berfikir orang atau masyarakat yang


sekaligus membentuk orang atau masyarakat itu menuju cita-citanya. Ideologi
merupakan sesuatu yang dihayati menjadi suatu keyakinan. Ideologi merupakan suatu
pilihan yang jelas membawa komitmen (keterikatan) untuk mewujudkannya. Semakin
mendalam kesadaran ideologis seseorang, maka akan semakin tinggi pula
komitmennya untuk melaksanakannya. Komitmen itu tercermin dalam sikap
seseorang yang meyakini ideologinya sebagai ketentuan yang mengikat, yang harus
ditaati dalam kehidupannya, baik dalam kehidupan pribadi ataupun masyarakat.

Ditengah era modern dan globalisasi di dunia saat ini, indonesia merupakan
negara yang berlandaskan ideologi terbuka, dimana indonesia membebaskan setiap
masyarakat untuk berpendapat dan melaksanakan sesuatu sesuai dengan keinginannya
masing-masing. Dalamhal ini rakyat indonesia bebas dalam berpendapat dan
mengeluarkan ide atau pendapat pribadi, namun bebas dalam arti masih ada koridor
koridor hukum yang membatasinya yang berlandaskan pancasila. Saat ini begitu
banyak masalah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia,khususnya yang timbul dari
dalam negara ini sendiri. sebagai beberapa contoh adalahkejadian perselisihan antar
suku bangsa, perselisihan antar kampung, tawuran antar pelajar,tawuran mahasiswa,
konflik antar agama, bahkan sampai dengan konfik ambon yang meng-isukan konflik
SARA, dan yang bahkan lebih parah lagi adalah beredar isu yaitu akanmunculnya NII
(Negara Islam Indonesia). Ini adalah masalah besar yang Indonesia sedanghadapi saat
ini.

Ideologi mempunyai peranan penting dalam menentukan pandangan hidup


suatu negara. Setiap negara di dunia mempunyai pandangan hidup masingmasing yang
telah disesuaikan dengan budaya dan karakter warganya. Pancasila sebagai ideologi
Negara Indonesia mengandung nilai-nilai kebangsaan, yaitu cara berfikir dan cara kerja
perjuangan bangsa. Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia mengandung nilai-
nilai kebangsaan, yaitu cara berfikir dan cara kerja perjuangan bangsa. Hal tersebut
sebagaimana diungkapkan oleh (Sugito, 2007:76). Diterimanya Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa dan dasar Negara, membawa konsekuensi logis bahwa nilai-
nilai Pancasila harus selalu dijadikan landasan pokok, landasan fundamental bagi
pengaturan serta penyelengggaraan negara.
Pengakuan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mengharuskan kita
sebagai bangsa untuk mentransformasikan nilai-nilai Pancasilai itu ke dalam sikap dan
perilaku nyata baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Derasnya arus globalisasi menyebabkan semakin lunturnya nilai-nilai karakter bangsa
di masyarakat khususnya pada anak-anak. Dengan adanya pertukaran budaya bangsa,
banyak budaya asing yang masuk yang akhirnya merusak nilai-nilai karakter bangsa.
Anak-anak lebih menyukai budaya asing daripada budaya asli bangsa ini. Hal ini
dibuktikan dengan perasaan yang bangga menggunakan produk luar negeri. Selain itu
lunturnya nilai-nilai kebangsaan bisa dibuktikan dengan semakin banyaknya fenomena
pembatasan bahkan penghapusan upaya penanaman nilai kebangsaan di sekolah.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan ideologi Negara?
b. Apa yang dimaksud dengan Pncasila sebagai Ideologi Negara
c. Mengapa Negara Indonesia menggunakan ideologi terbuka?

1.3 Tujuan Masalah


a. Agar mengetahui apa itu ideologi negara.
b. Agar mengetahui apa yang dimaksudkan Pancasila sebagai ideologi Negara.
c. Agar mengetahui alasan Negara Indonesia menggunakan ideologi terbuka.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ideologi Negara

Ideologi merupakan sebuah konsep yang fundamental dan aktual dalam sebuah
negara. Fundamental karena hampir semua bangsa dalam kehidupannya tidak dapat
dilepaskan dari pengaruh ideologi. Aktual, karena kajian ideologi tidak pernah usang dan
ketinggalan jaman. Harus disadari bahwa tanpa ideologi yang mantap dan berakar pada
nilai-nilai budaya sendiri, suatu bangsa akan mengalami hambatan dalam mencapai cita-
citanya. Menurut Syafiie (2001:61), ideologi adalah “sistem pedoman hidup yang
menjadi cita-cita untuk dicapai oleh sebagian besar individu dalam masyarakat yang
bersifat khusus, disusun secara sadar oleh tokoh pemikir negara serta kemudian
menyebarluaskannya dengan “resmi”.

Menurut Sutrisno (2006:24), istilah “ideologi pertama diciptakan oleh Desstutt de


Tracy tahun 1976 di Perancis, telah terjadi pergeseran arti begitu rupa sehingga ideologi
dewasa ini merupakan istilah dengan pengertian yang kompleks”. Menurut Syamsudin
(2009:98), ideologi adalah Ideologi secara etimologis ideologi berasal dari kata idea dan
logos. Idea berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita. Kata idea berasal dari
bahasa Yunani ideos yang berarti bentuk atau idean yang berarti melihat, sedangkan
logos berarti ilmu. Dengan demikian ideologi berarti ilmu pengertian-pengertian dasar
ide-ide (the scince of ideas) atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar. Ide dapat di
artikan cita-cita yang bersifat tetap dan yang harus dicapai”. Berarti cita-cita ini pada
hakikatnya merupakan dasar pandangan atau faham yang diyakini kebenarannya.
Ideologi diharapkan dapat memberikan tuntunan atau pedoman perilaku bagi warga
masyarakat dalam kehidupan bernegara dan berbangsa. Inilah arti pentingnya sebuah
ideologi bagi bangsa dan negara.

Menurut Syamsudin (2009:98), ideologi adalah “keseluruhan prinsip atau norma yang
berlaku dalam suatu masyarakat yang meliputi berbagai aspek, seperti sosial politik,
ekonomi, budaya, dan hankam”. Menurut W.White sebagaimana dikutip Kansil
(2005:27), Ideologi ialah soal cita-cita mengenai berbagai macam masalah politik dan
ekonomi filsafat sosial yang sering dilaksanakan bagi suatu rencana yang sistematis
tentang cita-cita yang dijalankan oleh kelompok atau lapisan masyarakat. Dengan
demikian ideologi merupakan alat pengikat yang baik karena didasarkan pada pemikiran
yang menyatakan bahwa jika persatuan sudah terwujud maka alat pengikat sudah tidak
diperlukan. Kenyataan menunjukkan bahwa kebersamaan masyarakat sebenarnya
dibangun diatas keanekaragamaan (budaya, etnis, bahasa, agama dan sebagainya),
sehingga perpecahan merupakan benih yang subur dan siap meledak setiap saat.
Mengingat pentingnya ideologi bagi sebuah negara, maka pembinaan secara terus
menerus agar ideologi yang diterimanya semakin mengakar dan pada gilirannya mampu
membimbing masyarakat menuju pemikiran yang relatif sama. Upaya memahami
ideologi bagi suatu bangsa juga dapat dilakukan melalui pemahaman tentang fungsi
ideologi yang dianut oleh suatu negara.

Negara Indonesia telah memiliki suatu ideologi negara bernama Pancasila. Pancasila
menurut Darmodhiharjo (1991:230), yaitu: Pancasila merupakan “lima dasar atau lima
asas adalah nama dari Dasar Negara Republik Indonesia”. Istilah pancasila sudah dikenal
sejak jaman Majapahit pada abad XIV, yaitu terdapat dalam buku Negarakertagama
karangan Prapanca dan buku Sutasoma karangan Tantular.

Ditinjau dari sejarahnya istilah “Pancasila” pertama kali disampaikan oleh


Ir.Soekarno pada saat mengusulkan dasar Negara Indonesia. Selanjutnya, pancasila
dikenal saat ini adalah ideologi Negara Indonesia yang tertuang di dalam pembukaan
UUD 1945 pada alinea keempat. Hakikat pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan
sebagai dasar negara Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup
memiliki status yang resmi yaitu tercantum pada alinea IV dalam Undang-Undang 1945.
Menurut Widjaja (1995:72), “pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang berisikan
konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan dan pikiran-pikiran serta gagasan-
gagasan yang dianggap baik oleh bangsa”. Pandangan hidup merupakan kristalisasi nilai-
nilai yang diyakini kebenaran, ketepatan, dan kemanfaatannya. Itulah yang menimbulkan
tekad untuk mewujudkan dalam bentuk sikap, tingkah laku, dan perbuatan.

Nilai sebagai hasil pemikiran yang sedalam-dalamnya tentang kehidupan yang


dianggap paling baik bagi bangsa Indonesia adalah pancasila, baik sebagai falsafah
maupun pandangan hidup. Nilai-nilai pancasila dijadikan dasar dan motivasi dalam
segala sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam hidup masyarakat, berbangsa, dan
bernegara untuk mencapai tujuan nasional. Pancasila merupakan satu kesatuan yang
bulat dan utuh dari kelima sila lainnya Pancasila sebagai ideologi bangsa dalam berbagai
bidang dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara. Dengan kata lain,
seluruh tatanan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia menggunakan
pancasila sebagai dasar moral atau norma dan tolak ukur tentang baik buruk dan benar
salahnya sikap, perbuatan dan tingkah laku bangsa Indonesia. Pancasila merupakan jiwa
seluruh rakyat Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa
Indonesia dan pancasila menjadi tujuan hidup bangsa Indonesia.

Pancasila bagi bangsa Indonesia merupakan pandangan hidup kesadaran dan cita-cita
moral yang meliputi kejiwaan dan watak yang sudah berurat akar dalam kebudayaan
bangsa Indonesia. Pancasila sudah mengakar dalam kepribadian bangsa, maka dapat
diterima sebagai dasar negara yang mengatur hidup ketatanegaraan. Menurut Kaelan
(2009: 46), pancasila yaitu Mempunyai peranan dan fungsi dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, seperti pancasila sebagai jati diri bangsa, pancasila sebagai
ideologi bangsa dan negara Indonesia, pancasila sebagai dasar filsafat negara, pancasila
sebagai asas persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Untuk melaksanakan masyarakat
pancasila perlu usaha dilakukan secara berencana dan terarah. Tujuanya agar pancasila
sungguh-sungguh dihayati dan diamalkan segenap warga negara yang diharapkan
pembinaan masyarakat Indonesia agar menjadi insan pancasila dan pembangunan bangsa
untuk mewujudkan masyarakat pancasila. Pembinaan insan pancasila dapat melalui jalur
pendidikan maupun masyarakat atau sebuah organisasi masyarakat.

2.2 Pancasila sebagai Ideologi Negara


A. Pengertian Pancasila sebagai ideologi
Pancasila merupakan landasan/ide/gagasan yang fundamental dalam proses
penyelenggaraan tata pemerintahan suatu negara, mengatur bagaimana suatu sistem
itu dijalankan.visi atau arah dari kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia
ialah terwujudnya kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai
kemanusiaan, persatuan , kerakyatan serta nilai keadilan. visi atau arah dari
kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia ialah terwujudnya kehidupan yang
menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, persatuan , kerakyatan serta nilai
keadilan. seluruh warga negara Indonesia menjadikan pancasila sebagai dasar
sistem kenegaraan.
seluruh warga negara Indonesia menjadikan pancasila sebagai dasar sistem
kenegaraan. Pancasila adalah pilar ideologis negara Indonesia. Nama ini terdiri dari
dua kata dari Sanskerta: paca berarti lima dan la berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia.

Ideologi adalah suatu kumpulan gagasan, ide-ide dasar, keyakinan dan


kepercayaan yang bersifat dinamis. Ideologi merupakan cara pandang membentuk
karakter berpikir dalam mewujudkan keinginan atau cita-cita.
Pancasila merupakan landasan ideologi untuk kehidupan bangsa Indonesia. Pilar
ideologi ini memuat lima sila yang mencakup seluruh aspek. Mulai dari ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan hingga keadilan.
Sebagai ideologi negara, Pancasila juga dapat diartikan sebagai landasan
fundamental dalam kehidupan. Dengan kata lain, Pancasila memuat nilai dan norma
yang bisa dijadikan pedoman untuk berperilaku.
Selain itu, nilai dalam Pancasila juga dapat diartikan sebagai cita-cita bangsa.
Artinya, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dapat menjadi visi untuk
menjalankan kehidupan bernegara.
Butir-butir sila Pancasila juga dapat menjadi sarana untuk menyatukan masyarakat
di Indonesia. Seperti diketahui, bangsa Indonesia terdiri dari beragam suku, agama,
dan ras yang berbeda-beda.

Tanpa ideologi dasar, tentunya masyarakat akan sulit untuk disatukan. Namun
dengan kehadiran Pancasila, masyarakat akan bersatu sebagai bangsa Indonesia.
Ideologi Pancasila menjadi sangat penting bagi bangsa Indonesia karena Pancasila
memiliki beberapa kedudukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di
Indonesia.Kedudukan itu seperti Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia,Pancasila
sebagai kepribadian bangsa Indonesia, Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.
Sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa pancasila yang digunakan sebagai ideologi
negara memiliki peranan atau fungsi yaitu: Sarana pemersatu bangsa Indonesia.
Membimbing dan mengarahkan bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan.
Memberikan motivasi untuk menjaga dan memajukan jati diri bangsa Indonesia.
B. Makna Pancasila Sebagai Ideologi
 Sebagai cita-cita negara
Ideologi Pancasila sebagai cita – cita negara berarti bahwa nilai – nilai dalam
Pancasila diimplementasikan sebagai tujuan atau cita – cita dari penyelenggaraan
pemerintahan negara. Secara luas dapat diartikan bahwa nilai – nilai yang
terkandung dalam ideologi Pancasila menjadi visi atau arah dari penyelenggaraan
kehidupan berbangsa dan bernegara. Visi atau arah yang dimaksud adalah
terwujudnya kehidupan yang berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa, berperi
kemanusiaan, menjunjung tinggi persatuan, pro rakyat, serta adil dan makmur.
Dengan begitu, sudah sewajarnya apabila Pancasila diamalkan dalam seluruh
aspek kehidupan. Akan tetapi, contoh yang paling menggambarkan makna
Pancasila sebagai ideologi negara adalah dengan mengamalkan nilai Pancasila di
bidang politik. Contoh penerapan nilai–nilai pancasila dalam bidang politik ada
banyak sekali bentuknya. Sebagai contoh, pemilihan umum yang dilakukan
secara langsung, sebagai perwujudan dari sila ke-empat.Dan juga, penetapan
kebijakan – kebijakan yang lebih mementingkan kepentingan rakyat dari pada
kepentingan pribadi atau golongan. Hal itu sesuai dengan Pancasila sila kelima.

 Sebagai nilai integrative bangsa dan negara


Pancasila sebagai ideologi negara yang diwujudkan dalam nilai integratif bangsa
dan negara membuat Pancasila menjadi sarana untuk menyatukan perbedaan
bangsa Indonesia. Disitulah makna dari Pancasila sebagai ideologi negara
memegang peran yang penting untuk persatuan dan kesatuan. Sebagai wujud nilai
bersama yang menjadi pemecah konflik atau penyetara kesenjangan

C. Pandangan para ahli mengenai makna dari pancasila sebagai ideologi


Beberapa negarawan juga mengungkapkan makna Pancasila sebagai ideologi negara
menurut pandangan mereka.
1. Seperti yang disampaikan oleh mantan Presiden pertama Indonesia, Soekarno,
bahwa Pancasila adalah asas bersama yang mambu membuat semua kelompok
masyarakat di Indonesia ini bersatu dan menerima asas tersebut.
2. Selain itu, Adnan Buyung Nasution pada tahun 1995 ,mengemukakan bahwa
telah terjadi perubahan fungsi asli Pancasila. Walaupun mendapat julukan
sebagai filsafat atau buah piker yang mendalam, Pancasila sebenarnya
dimaksudkan sebagai sarana demokrasi bagi seluruh warga negara Indonesia.
Dalam perkembangannya, Pancasila menjadi ideologi yang unik hanya dimiliki
oleh Indonesia, dan berbeda dari ideologi yang lainnya.
3. Negarawan Notonegoro mengungkapkan Pancasila sebagai filsafat.
Pancasila adalah ideologi yang kemperhensif, mencapuk semua aspek. Hal
tersebut menggambarkan bahwa Pancasila itu bersifat massif dan bisa
diinterpretasikan dalam berbagai bentuk. Di masa pemerintahan orde baru,
bahkan Pancasila menjadi monopoli politik.

D. Fungsi Pancasila sebagai Ideologi


1. Mempersatukan bangsa, memelihara dan mengukuhkan persatuan dan
kesatuan itu. Fungsi ini sangatlah penting bagi bangsa Indonesia karena
sebagai masyarakat majemuk sering kali terancam perpecahan.
2. Membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya. Pancasila memberi
gambaran cita-cita bangsa Indonesia sekaligus menjadi sumber motivasi dan
tekad perjuangan mencapai cita-cita, menggerakkan bangsa melaksanakan
pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila.
3. Memberikan tekad untuk memelihara dan mengembangkan identitas bangsa.
Pancasila memberi gambaran identitas bangsa Indonesia, sekaligus memberi
dorongan bagi nation and character building berdasarkan Pancasila.
4. Menyoroti kenyataan yang ada dan mengkritisi upaya perwujudan cita-cita
yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila menjadi ukuran untuk melakukan
kritik mengenai keadaan Bangsa dan Negara.

E. Nilai Pancasila sebagai Ideologi


1. Nilai Dasar Artinya sila-sila Pancasila bersifat universal sehingga didalamnya
terkandung cita-cita, tujuan serta nilai-nilai yang baik dan benar. sebuah nilai
yang mendasar yang relatif tetap dan tidak berubah dan ini terdapat dalam isi
kelima sila dalam Pancasila.
2. Nilai Instrumental Artinya Pancasila dapat dijabarkan lebih lanjut secara
kreatif dan dinamis sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
dengan catatan, nilainilai penjabarannya tidak bertentangan dengan nilai-nilai
dasar Pancasila.
3. Nilai Praktis Artinya Pancasila dapat diterapkan secara riil dalam kehidupan
seharihari.perwujudan nilai instrumental dalam bentuk nyata di dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara. Dalam
perwujudannya nilai praktis bersifat abstrak, misalnya saling menghormati,
bekerjasama, dan kerukunan antar sesama.

2.3 Pancasila sebagai Ideologi Terbuka


Ditengah era modern dan globalisasi di dunia saat ini, indonesia merupakan negara
yang berlandaskan ideologi terbuka, dimana indonesia membebaskan setiap masyarakat
untuk berpendapat dan melaksanakan sesuatu sesuai dengan keinginannya masing-masing.
Dalamhal ini rakyat indonesia bebas dalam berpendapat dan mengeluarkan ide atau
pendapat pribadi, namun bebas dalam arti masih ada koridor koridor hukum yang
membatasinya yang berlandaskan pancasila. Saat ini begitu banyak masalah yang dihadapi
oleh bangsa Indonesia,khususnya yang timbul dari dalam negara ini sendiri. sebagai
beberapa contoh adalahkejadian perselisihan antar suku bangsa, perselisihan antar
kampung, tawuran antar pelajar,tawuran mahasiswa, konflik antar agama, bahkan sampai
dengan konfik ambon yang meng-isukan konflik SARA, dan yang bahkan lebih parah lagi
adalah beredar isu yaitu akanmunculnya NII (Negara Islam Indonesia). Ini adalah masalah
besar yang Indonesia sedanghadapi saat ini. Indonesia menganut sistem pemerintahan
demokratis yang di dalamnya membebaskansetiap masyarakat untuk berpendapat dan
melaksanakan sesuatu sesuai dengan keinginannyamasing-masing. Maka dari itu, ideologi
Pancasila sebagai ideologi terbuka.

Cara penyelesaian konflik yang terjadi diatas antara lain adalah sebagai berikut :
1. Konflik tersebut dapat dihentikan oleh pihak ketiga dalam hal ini pemerintah dan
aparat penegak hukum yang memberikan keputusan dan diterima serta ditaati oleh
kedua belah pihak dengan memberikan sanksi yang tegas apabila kejadian seperti ini
terjadi kembali
2. Melakukan Musyawarah yaitu usaha untuk mempertemukan keinginan pihak-pihak
yang berselisih sehingga tercapai persetujuan bersama tanpa merugikan kedua belah
pihak.
3. Perlunya diberikan pemahaman dan pembinaan mental secara konsisten dan
berkesinambungan terhadap para warga suku bangsa di Indonesia terhadap
eksistensiBhinneka Tunggal Ika sebagai faktor pemersatu keanekaragaman di
Indonesia, bukan sebagaifaktor pemicu perpecahan atau konflik.
4. Perlunya diberikan pemahaman kepada para pihak yang terlibat konflik bahwa
masing-masing pihak adalah sederajat dan melalui kesederajatan tersebut masing-
masing anggotasuku bangsa berupaya untuk saling memahami perbedaan yang
mereka punyai serta mentaati berbagai norma dan hukum yang berlaku di dalam
masyarakat.
5. Adanya kesediaan dari kedua belah pihak yang terlibat konflik untuk saling
memaafkan danmelupakan peristiwa yang telah terjadi.
6. Lebih saling menghargai dan saling menghormati adanya perbedaan yang ada di
Indonesia.

Ciri ciri dari Ideologi terbuka adalah :


 Merupakan cita cita yang sudah hidup dalam masyarakat
 Berupa nilai nilai dan cita cita yang berasal dari dalam masyarakat sendiri
 Hasil musyawarah dan konsesus masyarakat
 Bersifat dinamis dan reformis

Nilai nilai yang terkandung dalam ideologi terbuka adalah :

 Nilai dasar, yaitu : hakekat kelima sila Pancasila


 Nilai instrumental, yang merupakan arahan, kebijakan strategi, sasaran serta
lembaga pelaksanannya
 Nilai praktis, yaitu merupakan realisasi nilai nilai instrumental dalam suatu
realisasi pengamalan yang bersifat nyata, dalam kehidupan sehari hari dalam
masyarakat, berbangsadan bernegara.

Syarat Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

Selain nilai, terdapat tiga dimensi yang merupakan syarat Pancasila diklaim sebagai
gagasan atau ideologi terbuka. Berikut ini beberapa dimensi yang terdapat dalam
Pancasila.
1. Dimensi Idealistis

Bagian ini menyangkut nilai dasar yang sebelumnya disebutkan, yakni ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.Keberadaan Pancasila disebutkan
Soeryanto dalam Pancasila sebagai Ideologi Ditinjau dari Segi Pandangan Hidup
Bersama. Dalam “Pancasila Sebagai Indonesia” (1991:59) sebagai ideologi yang
bersumber pada nilai filosofis. Selain itu, Koento Wibisono dalam Pancasila sebagai
Ideologi Terbuka, Makalah pada Lokakarya Dosen-dosen Pancasila di PTN dan PTS
se Kopertis Wilayah V (1989) menerangkan, idealistis dari Pancasila mampu
memberikan harapan, optimisme, dan memotivasi masyarakat sesuai cita-cita bangsa.

2. Dimensi Normatif

Nilai dasar yang terdapat dalam Pancasila musti diperjelas dengan aturan atau sistem
norma negara. Masih menurut Soeryanto, bagian ini mengartikan bahwa Pancasila
bisa mengatur sesuatu secara mendalam untuk pelaksanaannya melalui norma yang
dibuat atau diubah.

3. Dimensi Realistis

Poin ini mencerminkan Pancasila bisa hidup dalam segala keadaan yang sedang
terjadi di Indonesia. Berkat dimensi ini, realita yang ada di Indonesia bisa diselesaikan
dengan keterbukaan ideologi negara. Dengan nilai dasar (yang disebutkan universal)
dan norma-norma normatif yang bisa diubah, Pancasila bisa diterapkan dalam
kehidupan nyata menghadapi berbagai dinamika masyarakat Indonesia. (YP/ER)
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Ideologi merupakan cerminan cara berfikir orang atau masyarakat yang


sekaligus membentuk orang atau masyarakat itu menuju cita-citanya. Ideologi
merupakan sesuatu yang dihayati menjadi suatu keyakinan. Ideologi merupakan suatu
pilihan yang jelas membawa komitmen (keterikatan) untuk mewujudkannya. Semakin
mendalam kesadaran ideologis seseorang, maka akan semakin tinggi pula
komitmennya untuk melaksanakannya. Komitmen itu tercermin dalam sikap
seseorang yang meyakini ideologinya sebagai ketentuan yang mengikat, yang harus
ditaati dalam kehidupannya, baik dalam kehidupan pribadi ataupun masyarakat.

3.2 SARAN

Kepada masyarakat disarankan untuk terus memperhatikan lingkungan sekitar


akan organisasi-organisasi kepemudaan yang membawa dampak baik atau dampak
buruk bagi kehidupan dan masyarakat karena organisasi tersebut dapat berpengaruh
bagi para pemuda sebagai generasi penerus bangsa yang menjadi harapan di masa
yang akan dating.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/resta25706/5fab9af38ede486cdb056b92/hubungan-
pancasila-dengan-ideologi-negara
https://www.academia.edu/8824305/Indonesia_menggunakan_Ideologi_terbuka
https://bpip.go.id/berita/1035/488/apa-maksud-dari-pancasila-sebagai-ideologi-
terbuka.html
BAB I_7.pdf
BAB_1.pdf

Anda mungkin juga menyukai