Anda di halaman 1dari 10

DOSEN PENGAMPU

Dr. Mangido Nainggolan, S.Th.,M.Si.S.Th., M.S

MAKALAH KELOMPOK 5

“ PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA “

Disusun Oleh
Alya Salshabila Putri (6223111021)

Andhini Arhyani (6223111068)

Asnidar Cintya Siregar (6223111032)

Ade Parningotan Tua Panjaitan (6223111088)

Arki Prancisko Silaban (6223111060)

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadiratnya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pendidikan
Pancasila ini. Materi yang sudah diberikan oleh dosen kami yaitu Pancasila sebagai
Ideologi Negara adalah salah satu materi yang sangat penting dalam memahami dasar-dasar
negara Indonesia. Pancasila bukan hanya sekedar seperangkat nilai atau prinsip, tetapi juga
merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia yang menjadi landasan eksistensi negara ini.
Dalam materi ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek yang terkait dengan Pancasila sebagai
ideologi negara, mulai dari latar belakang sejarahnya hingga relevansinya dalam kehidupan
masyarakat Indonesia saat ini.
Selain itu, kita juga akan mengeksplorasi bagaimana Pancasila sebagai ideologi negara
memengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk politik, hukum, sosial, dan budaya. Kita
akan melihat bagaimana Pancasila digunakan sebagai panduan dalam pembentukan
kebijakan, pengambilan keputusan, serta membangun masyarakat yang adil dan beradab.
Materi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang konsep
Pancasila sebagai ideologi negara dan pentingnya mempertahankan dan menerapkan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Semoga materi ini dapat menjadi panduan yang
bermanfaat bagi pembaca dalam memahami landasan moral dan filosofis yang menjadi dasar
eksistensi negara Indonesia. Selamat mengeksplorasi materi Pancasila sebagai Ideologi
Negara ini, dan semoga dapat memberikan wawasan yang berharga dalam memahami
Indonesia sebagai sebuah bangsa yang berlandaskan prinsip-prinsip Pancasila.

Medan, September 2023

KELOMPOK 5
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

A. PENGERTIAN DAN PENTINGNYA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI


Istilah ideologi berasal dari kata “idea” dan “logos”. Idea (edios) berasal dari bahasa
Yunani, yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, ide-ide dasar, cita-cita.
Sedangkan logos berarti ilmu. Secara harfiah , ideologi berarti ilmu pengetahuan tentang
ide-ide, atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar (Kaelan, 2010: 23). Istilah
“ideologi” pertama kali dilontarkan oleh seorang filsuf Prancis, Antoni Destutt de Tacy
pada tahun 1796 sewaktu revolusi Prancis tengah menggelora.Tacy menyebut ideologi
sebagai suatu studi tentang asal mula, hakikat, dan perkembangan ide manusia “Science
of Ideas”. Unsur ideologi ada tiga, yaitu (a) keyakinan, dalam arti bahwa setiap ideologi
menunjuk adanya gagasan-gagasan vital yang tekah diyakini kebenarannya untuk
dijadikan dasar dan raha strategik bagi tercapainya tujuan yang telag dutentujan, (b)
mitos, dalam arti bahwa setiap konsep ideologi selalu memitoskan suatu ajaran yang
secara optimik, dan setermistik pasti akan tercapainya tujuan melalui cara-cara yang telah
ditentukan pula (c) loyalitas, dalam arti bahwa setiap ideologi selalu menuntut
keterlibatan optimal atas dasar loyalitas dari para subjek pendukungnya Taniredja,
2016:130).
1. Karakteristik dan Makna Ideologi bagi Negara
Ideologi memiliki beberapa karakteristik yang penting bagi sebuah negara. Pertama,
ideologi adalah sistem pemikiran yang terkait dengan perilaku manusia dan tatanan sosial
dan politik . Ideologi juga mencakup serangkaian gagasan dan strategi untuk menciptakan
perubahan atau mempertahankan suatu tatanan sosial dan politik tertentu . Selain itu,
ideologi dapat menyatukan masyarakat dan memungkinkan partisipasi yang efektif dalam
kehidupan sosial dan politik . Selain itu, ideologi sering muncul dan berkembang dalam
situasi krisis ketika ideologi yang ada dianggap tidak memadai . Ideologi juga merupakan
pola pemikiran sistematis yang menawarkan penjelasan dan visi tentang cara hidup yang
diinginkan . Ideologi adalah entitas yang mandiri dan mandiri, mengintegrasikan premis
dasar dan aturan untuk perubahan dan pembaruan . Ideologi juga dapat disebut sebagai
identitas suatu negara dan memiliki fungsi yang penting untuk negara tersebut.
a. Ideologi Seringkali Muncul dan Berkembang Dalam Situasi Krisis
Ideologi seringkali muncul dan berkembang dalam situasi krisis ketika ideologi yang
ada dianggap tidak memadai . Krisis dapat menciptakan keraguan terhadap ideologi yang
dianut sebelumnya dan mendorong masyarakat untuk mencari alternatif yang lebih baik.
Dalam situasi krisis, masyarakat mencari solusi dan penjelasan yang memadai untuk
mengatasi masalah yang dihadapi. Ideologi baru dapat muncul sebagai hasil dari refleksi
dan perubahan pemikiran yang terjadi selama krisis. Ideologi baru ini mungkin
menawarkan visi yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat dalam
menghadapi tantangan yang dihadapi. Dalam beberapa kasus, ideologi baru ini dapat
menjadi dasar transformasi sosial dan politik yang signifikan.
b. Ideologi Merupakan Pola Pemirikan Yang Sistematis
Ideologi adalah pola pemikiran yang terintegrasi antara beberapa premis dasar dan
aturan-aturan . Ideologi adalah sistem pemikiran yang terkait dengan perilaku manusia
dan tatanan sosial dan politik . Ideologi juga mencakup serangkaian gagasan dan strategi
untuk menciptakan perubahan atau mempertahankan suatu tatanan sosial dan politik
tertentu . Ideologi juga merupakan penjelasan dan visi tentang cara hidup yang diinginkan
. Ideologi adalah entitas yang mandiri dan mengintegrasikan premis dasar dan aturan
untuk perubahan dan pembaruan . Ideologi juga dapat disebut sebagai identitas suatu
negara dan memiliki fungsi yang penting untuk negara tersebut
c. Ideologi Mempunyai Ruang Lingkup Jangkauan Yang Luas, Namun Beragam
Ideologi adalah sekumpulan keyakinan, nilai, dan prinsip yang membentuk
pandangan dunia seseorang atau kelompok. Ideologi memiliki ruang lingkup jangkauan
yang luas karena mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial,
budaya, dan agama. Setiap ideologi memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda, dan
seringkali muncul dalam konteks sejarah, budaya, dan sosial yang berbeda pula.
Contohnya, ideologi liberalisme menekankan pada kebebasan individu, hak asasi
manusia, dan pasar bebas. Sementara itu, ideologi sosialisme berfokus pada redistribusi
kekayaan dan keadilan sosial. Ideologi konservatisme memprioritaskan kelestarian tradisi
dan nilai-nilai yang sudah ada, sementara ideologi feminisme berjuang untuk kesetaraan
gender.
Selain itu, ideologi juga dapat bervariasi dalam tingkat ekstremisme atau radikalisme.
Ada ideologi yang moderat dan mencoba untuk mencapai perubahan melalui jalur
demokratis, tetapi ada juga yang ekstrem dan menganjurkan tindakan yang melanggar
hukum atau kekerasan. Secara keseluruhan, ideologi memiliki ruang lingkup yang luas
dan beragam karena mencerminkan perbedaan dalam nilai, kepercayaan, dan tujuan yang
berbeda dari individu dan kelompok di masyarakat.
d. Ideologi Mencakup Beberapa Strata Pemikiran dan Panutan
Ideologi mencakup beberapa strata pemikiran dan panutan yang membentuk
pandangan dunia seseorang atau kelompok. Strata-strata tersebut mencakup:
1. Pemikiran politik: Ideologi mencakup pandangan tentang bagaimana masyarakat dan
negara harus diatur. Beberapa ideologi politik yang umum meliputi liberalisme,
konservatisme, sosialisme, komunisme, anarkisme, dan nasionalisme.
2. Pemikiran ekonomi: Ideologi juga mencakup pandangan tentang sistem ekonomi yang
ideal. Beberapa ideologi ekonomi yang umum meliputi kapitalisme, sosialisme, dan
campuran antara keduanya.
3. Pemikiran sosial: Ideologi juga mempengaruhi pandangan tentang isu-isu sosial
seperti kesetaraan gender, hak asasi manusia, rasisme, dan keadilan sosial. Ideologi
juga dapat mempengaruhi pandangan tentang agama, keluarga, dan peran individu
dalam masyarakat.
4. Pemikiran budaya: Ideologi juga mencakup pandangan tentang budaya dan nilai-nilai
yang dijunjung tinggi dalam masyarakat. Misalnya, beberapa ideologi mungkin
menganjurkan tradisi dan konservatisme budaya, sementara yang lain mungkin lebih
terbuka terhadap perubahan dan pluralisme budaya.
Setiap ideologi memiliki strata-strata pemikiran ini yang membentuk pandangan
dunia dan nilai-nilai yang dianut oleh individu atau kelompok yang mengikuti ideologi
tersebut.
B. FUNGSI IDEOLOGI
Ideologi memiliki beberapa fungsi penting dalam kehidupan masyarakat, antara lain:
1. Panduan dan Identitas: Ideologi memberikan panduan dan identitas kepada individu
atau kelompok dalam menghadapi dan memahami dunia. Ideologi membantu
membentuk nilai-nilai, keyakinan, dan prinsip yang menjadi pijakan dalam
mengambil keputusan dan bertindak.
2. Pengorganisir Sosial: Ideologi juga berfungsi sebagai pengorganisir sosial, karena
dapat menyatukan individu atau kelompok yang memiliki pandangan dan tujuan yang
sama. Ideologi mendorong solidaritas, memperkuat ikatan sosial, dan membentuk
komunitas yang berbagi nilai-nilai dan visi yang serupa.
3. Justifikasi dan Legitimasi: Ideologi memberikan justifikasi dan legitimasi atas
tindakan dan kebijakan yang diambil oleh individu atau kelompok. Ideologi menjadi
landasan untuk membenarkan keputusan politik, ekonomi, dan sosial, serta
memberikan alasan rasional yang dapat diterima oleh masyarakat.
4. Perubahan Sosial: Ideologi juga berperan dalam mempengaruhi perubahan sosial.
Ideologi dapat menjadi motor penggerak perubahan, baik melalui reformasi atau
revolusi, yang bertujuan untuk mencapai tujuan-tujuan sosial, politik, atau ekonomi
yang diinginkan.
5. Penyaring Informasi: Ideologi berfungsi sebagai penyaring informasi, karena
membantu individu atau kelompok dalam menginterpretasikan dan memahami dunia.
Dengan memiliki kerangka berpikir yang sudah terbentuk melalui ideologi, individu
dapat memilah informasi yang relevan dengan pandangan dunia mereka dan
mengabaikan informasi yang tidak sesuai.
Dengan demikian fungsi-fungsi ideologi dapat dirumuskan sebagai
1. Etika bagi pelaksanaan kekuasaan/kewenangan negara
2. Dasar bagi persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Asas yang harus ditaati dan dipatuhi dalam pelaksanaan pemerintahan serta
hubungan hubungan antara yang memerintah dengan (rakyat) yang diperintah.
(Jika terdapat penyimpangan dalam hal ini, maka ideologi dapat digunakan
sebagai dasar untuk meluruskan penyimpangan itu).
4. Penegasan bagi fungsi negara yang diemban oleh pemerintah.
5. Pedoman bagi pilihan kebijakan dan kegiatan politik.
Meskipun ideologi memiliki berbagai fungsi penting dalam kehidupan
masyarakat, perlu diingat bahwa penggunaan ideologi tidak selalu positif. Ideologi
juga dapat digunakan untuk membenarkan tindakan yang merugikan atau
menghadirkan konflik antara kelompok yang memiliki pandangan yang berbeda.
Oleh karena itu, penting untuk memahami dan menganalisis ideologi dengan
kritis, serta membuka dialog dan menghargai perbedaan dalam masyarakat.

C. MACAM-MACAM IDEOLOGI
Suatu ideologi pada suatu bangsa pada hakikatnya memiliki ciri khas serta
karakteristiknya masing-masing sesuai dengan sifat dan ciri khas bangsa itu sendiri.
Namun demikian dapat juga terjadi bahwa ideologi pada suatu bangsa, datang dari luar
dan dipaksakan keberlakuannya pada bangsa tersebut. Menurut Sukarna (1981: 38) ada
lima ideologi besar yakni Ideologi Fasis, Komunisme, Liberal, Pancasila, dan Islam.
1. Ideologi Fasisme adalah ideologi politik dan gerakan sayap kanan ekstrem,
otoritarianisme, dan ultranasionalistik, yang ditandai dengan kepemimpinan bak
diktator.
2. Ideologi Komunis adalah ideologi yang berkenaan dengan filsafat, politik, sosial,
dan ekonomi yang tujuan utamanya menciptakan masyarakat dengan aturan sosial
ekonomi.
3. Ideologi Liberal adalah sebuah pandangan filsafat politik dan moral yang
didasarkan pada kebebasan, persetujuan dari yang diperintah dan persamaan di
hadapan hukum.
4. Ideologi Islam adalah seperangkat ideologi yang berkeyakinan bahwa "Islam
harus menjadi pedoman bagi segala segi kehidupan manusia, baik sosial,
ekonomi, politik, budaya, serta kehidupan pribadi".
5. Ideologi Pancasila adalah pandangan hidup atau sistem nilai dasar yang menjadi
landasan bagi negara dan seluruh bangsa Indonesia.

D. PERBANDINGAN IDEOLOGI PANCASILA DENGAN PAHAM IDEOLOGI


BESAR LAINNYA DI DUNIA
Berikut beberapa perbandingan ideologi Pancasila dengan ideologi lain dalam
beberapa aspek, yaitu:
1) Politik Hukum
Pancasila > Demokrasi Pancasila, Hukum untuk menjunjung tinggi keadilan dan
keberadaan individu dan masyarakat.
Sosialisme > Demokrasi untuk kolektivitas. Diutamakan kebersamaan. Masyarakat sama
dengan negara.
Komunisme > Demokrasi rakyat, Berkuasa mutlak satu parpol, Hukum untuk
melanggengkan komunis.
Liberalisme > Demokrasi liberal. Hukum untuk melindungi individu. Dalam politik
mementingkan individu.
2) Ekonomi
Pancasila > Peran negara ada untuk tidak terjadi monopoli dan lain-lain yang merugikan
rakyat.
Sosialisme > Peran negara kecil, Kapitalisme, Monopolisme.
Komunisme > Peran negara dominan. Demi kolektivitas berarti demi Negara. Monopoli
Negara.
Liberalisme > Peran negara kecil. Swasta mendominasi, Kapitalisme,Monopolisme.
Persaingan bebas.
3) Agama
Pancasila > Bebas memilih agama, Agama harus menjiwai dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Sosialisme > Agama harus mendorong berkembangnya kebersamaan. Diutamakan
kebersamaan.
Komunisme > Agama harus dijauhkan dari masyarakat, Atheis.
Liberalisme > Agama urusan pribadi, Bebas beragama (memilih agama atheis).
4) Pandangan Terhadap Individu dan Masyarakat
Pancasila > Individu diakui keberadaannya, Hubungan individu dan masyarakat dilandasi
35 (selaras, serasi, dan seimbang).
Sosialisme> Masyarakat lebih penting daripada individu.
Komunisme > Individu tidak penting Masyrakat tidak penting. Kolektivitas yang
dibentuk negara lebih penting .
Liberalisme > Individu lebih penting daripada masyarakat. Masyarakat diabadikan bagi
individu.

E. PENTINGNYA IDEOLOGI PANCASILA DI TENGAH IDEOLOGI-


IDEOLOGI LAINNYA
Ideologi Pancasila memiliki peran yang penting di tengah berbagai ideologi lainnya,
terutama dalam konteks Indonesia. Berikut beberapa alasan mengapa Pancasila dianggap
penting:
1. Identitas Nasional: Pancasila merupakan dasar dan identitas nasional Indonesia.
Sejak kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, Pancasila telah menjadi landasan
ideologis negara yang mencerminkan nilai-nilai Indonesia. Ideologi ini membantu
menjaga persatuan dan keberagaman dalam satu negara.
2. Toleransi dan Kerukunan: Pancasila mengutamakan nilai-nilai seperti persatuan,
kerukunan, toleransi, dan gotong royong. Ini sangat penting di tengah keberagaman
etnis, agama, budaya, dan bahasa di Indonesia, sehingga menjaga kedamaian dan
stabilitas sosial.
3. Mengatasi Konflik: Dalam situasi di mana terdapat perbedaan pendapat atau konflik
antara berbagai kelompok dalam masyarakat, Pancasila dapat menjadi dasar bagi
negosiasi dan penyelesaian konflik. Prinsip-prinsip seperti musyawarah mufakat dan
keadilan sosial yang adil dapat digunakan untuk mencapai kesepakatan.
4. Kebebasan dan Hak Asasi Manusia: Pancasila mengakui hak asasi manusia sebagai
salah satu pilar utamanya. Ini mencakup hak atas kebebasan berpendapat, beragama,
dan berekspresi. Dalam lingkungan di mana hak-hak individu harus dihormati,
Pancasila memberikan landasan yang kuat.
5. Pengembangan Ekonomi: Prinsip ekonomi Pancasila adalah "keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia." Hal ini berarti bahwa ekonomi harus berorientasi pada
kesejahteraan seluruh masyarakat, bukan hanya kelompok tertentu. Prinsip ini dapat
digunakan untuk mengatasi kesenjangan ekonomi.
6. Keamanan Nasional: Pancasila juga memberikan landasan bagi keamanan nasional.
Prinsip-prinsip seperti gotong royong, persatuan, dan pertahanan semesta dapat
membantu menjaga stabilitas dan keutuhan negara.
7. Diplomasi Internasional: Pancasila memberikan dasar bagi kebijakan luar negeri
Indonesia. Negara ini menganut prinsip-prinsip perdamaian, kerja sama internasional,
dan ketidakcampuran dalam urusan dalam negeri negara lain.
Pentingnya Pancasila sebagai ideologi negara bagi mahasiswa adalah untuk
memperlihatkan peran ideologi sebagai penuntun moral dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara sehingga ancaman berupa penyalahgunaan narkoba, terorisme,
dan korupsi dapat dicegah. Di samping itu, Pancasila sebagai ideologi negara pada
hakikatnya mengandung dimensi realitas, idealitas, dan fleksibilitas yang memuat nilai-
nilai dasar, cita-cita, dan keterbukaan sehingga mahasiswa mampu menerima kedudukan
Pancasila secara akademis (Nurwardani, dkk 2016-137). Dalam menghadapi ideologi-
ideologi lainnya, Pancasila di Indonesia berfungsi sebagai pegangan bersama yang dapat
memfasilitasi dialog dan kerja sama antara berbagai kelompok masyarakat, agama, dan
etnis. Meskipun terdapat beragam pandangan dan kepentingan dalam masyarakat
Indonesia, Pancasila memberikan kerangka kerja yang mendorong kesepakatan, toleransi,
dan harmoni. Oleh karena itu, ideologi ini memainkan peran penting dalam
mempertahankan stabilitas dan keberlanjutan negara Indonesia.

KESIMPULAN
Pancasila sebagai Ideologi Negara merupakan dasar eksistensi Republik Indonesia
yang memiliki peran penting dalam membentuk identitas, tujuan, dan filosofi negara ini.
Materi ini telah menguraikan secara mendalam tentang lima prinsip utama Pancasila, yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan,
dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pancasila bukan sekadar seperangkat
nilai atau prinsip, tetapi juga merupakan pandangan hidup yang memengaruhi berbagai aspek
kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk politik, hukum, sosial, dan budaya. Hal ini
tercermin dalam konstitusi negara dan diimplementasikan dalam pembentukan kebijakan,
pengambilan keputusan, serta pembangunan masyarakat yang adil dan beradab.
Dalam perkembangannya, Pancasila telah menghadapi berbagai tantangan dan
kontroversi, tetapi nilai-nilai ini tetap menjadi pegangan yang kuat bagi bangsa Indonesia.
Pancasila menunjukkan kemampuannya untuk beradaptasi dengan perubahan zaman, sambil
tetap mempertahankan prinsip-prinsip intinya. Pentingnya memahami dan menerapkan
Pancasila sebagai ideologi negara tidak bisa diabaikan. Ini tidak hanya tentang menjaga
identitas nasional, tetapi juga tentang menciptakan masyarakat yang berkeadilan, beradab,
dan harmonis. Sebagai warga negara Indonesia, kita memiliki tanggung jawab untuk terus
memelihara dan menghormati nilai-nilai Pancasila, serta menggunakannya sebagai panduan
dalam berperilaku, berpikir, dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami
dan menerapkan Pancasila, kita dapat bersama-sama membangun negara yang lebih baik,
yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, persatuan, dan keadilan sosial. Pancasila
adalah pondasi yang kokoh bagi Republik Indonesia, dan dengan memegang teguh nilai-nilai
ini, kita dapat melangkah maju sebagai bangsa yang berdaya, bermartabat, dan bermanfaat
bagi dunia.

SARAN
1. Memahami Nilai-nilai Pancasila dengan Mendalam:
 Saran yang pertama adalah untuk semua warga negara Indonesia agar terus-
menerus belajar dan memahami nilai-nilai Pancasila dengan mendalam. Ini
bisa dilakukan melalui pendidikan formal, literatur, seminar, atau diskusi
kelompok. Semakin dalam pemahaman kita tentang Pancasila, semakin baik
kita dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Mengintegrasikan Pancasila dalam Pendidikan:
 Pemerintah dan lembaga pendidikan seharusnya terus mendorong integrasi
nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan. Ini dapat membantu
generasi muda memahami dan menginternalisasi prinsip-prinsip Pancasila
sejak dini, sehingga mereka menjadi warga negara yang bertanggung jawab
dan sadar akan nilai-nilai nasional.
3. Menerapkan Pancasila dalam Kehidupan Sosial dan Budaya:
 Masyarakat Indonesia dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari, baik dalam hubungan sosial maupun budaya. Kita dapat
menghormati keragaman agama dan budaya dengan semangat persatuan serta
mempromosikan toleransi dan keadilan sosial dalam segala aspek kehidupan.
4. Mengedepankan Semangat Gotong Royong:
 Pancasila mengajarkan semangat gotong royong, dan kita bisa menerapkannya
dalam membantu sesama dan berpartisipasi dalam pembangunan masyarakat.
Dengan gotong royong, kita dapat mengatasi berbagai masalah sosial dan
ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
5. Menyuarakan Kepentingan Bersama:
 Warga negara Indonesia dapat menggunakan hak mereka untuk berpartisipasi
dalam proses demokrasi, memilih pemimpin yang mewakili nilai-nilai
Pancasila, dan menyuarakan kepentingan bersama dalam pembentukan
kebijakan. Ini adalah cara penting untuk memastikan bahwa Pancasila tetap
menjadi landasan dalam pengambilan keputusan pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai