Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ETIKA HUMANIORA
SEMESTER GANJIL 2016 – 2017
IDEOLOGI-IDEOLOGI NEGARA DI DUNIA
KELOMPOK 1

Alia Resti Azura 260110160048

Kita Radisa 260110160051

Hammmam Hafidzurahaman S. 260110160053

Irsarina Rahma W. 260110160054

Nia Kurniasih 260110160060

Hanifa Rifdah Aiman 260110160063

Hanum Firdausya 260110160064

Diena Karfiena R. D. 260110160078

Vini Fakhriyani U. 260110160079

Quinzheilla Putri A. 260110160045

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kami kelompok 1 dapat menyelesaikan
tugas makalah ini. Shalawat serta salam tercurahkan kepada junjungan kita sang
revolusioner sejati Nabi Muhammad SAW, serta para sahabat dan pengikut beliau
yang memperjuangkan Dinul Islam di persada muka bumi ini, semoga kita dapat
melanjutkan cita-cita luhur beliau.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada para dosen yang telah
memberikan bimbingan kepada kami, dan kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam menyusun makalah ini kami ucapkan banyak terimah
kasih. Semoga kebaikanya benilai ibadah.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


terdapat kekurangan, kelemahan, dan keterbatasan. Olehnya itu kami sangat
membutuhkan sumbangan pikiran, saran, dan kritikan yang konstruktif demi
kesempurnaan penyusun makalah selanjutnya.

Mudah-mudahan dengan makalah yang singkat ini dapat memenuhi


harapan kita semua dan ada manfaatnya bagi para pembaca sehingga dapat
menambah ilmu pengetahuan.

Jatinangor, 10 Oktober 2016


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Istilah ideologi terbentuk dari kata idea dan logos. Idea berasal dari
bahasa Yunani ideos yang artinya bentuk atau idein yang berarti melihat.
Kata idea berarti gagasan ide, cita-cita atau konsep. Sedangkan logos berarti
ilmu. Jadi, secara harfiah ideologi berarti ilmu pengetahuan tentang ide-ide
(the science if ideas).
Dalam kehidupan suatu bangsa, adanya ideologi sangat diperlukan.
Dengan ideologi, suatu bangsa akan mampu memandang persoalan-persoalan
yang dihadapinya dan menentukan arah serta cara bagaimana bangsa itu
memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi sehingga tidak terombang-ambing dalam
menghadapi persoalan-persoalan besar, baik yang berasal dari dalam
masyarakat sendiri maupun dari luar. Lalu suatu bangsa akan memilki
pegangan dan pedoman bagaimana ia memecahkan masalah-masalah politik,
ekonomi, sosial dan budaya serta mempunyai pedoman bagaimana bangsa itu
membangun dirinya.

Di belahan dunia terdapat berbagai macam negara yang masing-


mansing memiliki ideologi berbeda-beda. Ideologi tersebut berbeda-beda di
setiap negara yang disesuaikan dengan tujuan dari suatu negara, karena
ideologi ini merupakan dasar atau ide atau cita-cita negara tersebut untuk
semakin berkembang dan maju. Namun, dengan semakin berkembangnya
zaman, ideologi negara tersebut tidak boleh hilang dan tetap menjadi
pedoman dan tetap tertanam pada setiap warganya. Begitu juga dengan
Negara Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu ideologi?


2. Apa fungsi ideologi?
3. Apa saja ideologi yang ada di dunia?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian ideologi


2. Untuk memahami fungsi ideologi bagi kehidupan
3. Untuk mengetahui ideologi yang ada di dunia

1.4 Manfaat

Agar pembaca dapat mengetahui apa itu ideologi, fungsi dari ideologi, dan
macam-macam ideologi yang ada di dunia
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ideologi

Ideologi merupakan sebuah konsep yang selalu menarik dikaji karena


akan menyentuh persoalaan yang fundamental dan aktual. Secara etimologis,
ideologi berasal dari kata idea dan logos. Idea berarti gagasan, konsep,
pengertian dasar, cita-cita. Kata idea berasal dari bahasa Yunani ideos yang
berarti bentuk atau idein yang berarti melihat. Sedangkan logos berarti ilmu.
Secara harfiah, ideologi berarti ilmu pengertian-pengertian dasar. Dalam
pengertian sehari-hari, idea disamakan artinya dengan cita-cita. Cita-cita
yang dimaksud adalah cita-cita yang bersifat tetap yang harus dicapai,
sehingga cita-cita yang besifat tetap itu sekaligus merupakan dasar,
pandangan, atau paham. Padahal hakikatnya, antara dasar dan cita-cita itu
sebenarnya dapat merupakan suatu kesatuan. Dasar ditetapkannya karena atas
suatu landasan, asas, atau dasar yang telah ditetapkan pula. Dengan demikian,
ideologi mencakup pengertian tentang ide-ide, pengetian dasar, gagasan dan
cita-cita. Sehingga ideologi berarti ilmu pengertian dasar ide-ide atau ajaran
tentang pengertian-pengertian dasar. Secara terminologis, ideologi merupakan
keseluruhan prinsip atau norma yang berlaku dalam suatu masarakat yang
meliputi berbagai aspek, seperti sosial politik, ekonomi, budaya, dan hankam.

Pengertian ideologi sama saja dengan kumpulan ide atau kumpulan


gagasan yang dapat diartikan sebagai visi yang luas dalam memandang segala
sesuatu. Pengertian ideologi berasal dari kata idea atau ideas yaitu ide. Akan
tetapi pengertian ideologi yang sesungguhnya bukan hanya sekedar ide
ataupun gagasan belaka, akan tetapi terbangun secara sistematis dengan
tujuan yang jelas dalam lingkup nasional ataupun kenegaraan. Walaupun
terkadang anak muda zaman sekarang menggunakan kata ideologi sebagai
kumpulan atau pendapat mereka untuk sebuah kelompok kecil.
Terdapat beberapa pendapat ahli mengenai pengertian ideologi, yaitu:

a. Menurut Karl Max, ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan


dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat.
b. Menurut Moerdiono, ideologi dipandang secara harfiah sebagai a system
of idea. Ideologi adalah kompleks pengetahuan dan nilai yang
keseluruhan menjadi landasan bagi seseorang untuk memahami jagat raya
dan bumi seisinya untuk menentukan sikap dasar untuk mengelolanya.
c. Menurut Machiavelli, ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan
yang dimiliki oleh penguasa.

2.2 Fungsi Ideologi

Ideologi memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah:

a. Fungsi Ideologi Secara Umum :


 Tumbuhnya keyakinan dan kepercayaan.
 Mengatur hubungan anatara manusia dan masyarakatnya.
 Membantu masyarakat dalam upaya melibatkan diri dalam berbagai
sektor kehidupan masyarakat.
b. Fungsi Ideologi Secara Khusus :
 Ideologi berfungsi melengkapi struktur kognitif manusia.
 Ideologi berfungsi sebagai panduan.
 Ideologi berfungsi sebagai lensa.
 Ideologi berfungsi sebagai kekuatan pengendali konflik.

Menurut Soerjanto Poespowardojo fungsi ideologi sebagai berikut:

 Struktur kognitif, yakni keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan


landasan untuk memahami kejadian dalam keadaan alam sekitarnya.
 Orientasi dasar, dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta
menunjukkan tujuan dalam kehidupan masyarakat.
 Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang.
 Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menentukan identitasnya.
 Kemampuan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk
menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
 Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati,
serta mempolakan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-
norma yang terkandung di dalamnya.

2.3 Ideologi Negara di Dunia

Di dunia ini terdapat tiga tipe ideologi, di antaranya adalah:

a. Ideologi Liberalis

Berkembang dari akar-akar rasionalisme, yaitu paham yang


meletakkan rasio sebagai sumber kebenaran tertinggi, materialisme yang
meletakkan materi sebagai nilai tetrtinggi, empirisme yang mendasarkan
atas kebenaran fakta empiris (yang dapat ditangkap dengan indera
manusia), serta individualisme yang meletakkan nilai dan kebebasan
individu sebagai nilai tertinggi dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara.

Manusia menurut paham liberalisme dipandang sebgai manusia


pribadi yang utuh dan lengkap dan terlepas dari manusia lainnya. Manusia
sebgaia individu memiliki potensi dan senantiasa berjuang untuk dirinya
sendiri. Negara menurut paham liberalisme harus tetap menjamin
kebebasan individu, dan untuk itu manusia secara bersama-sama mengatur
negara. Dalam kehidupan bernegara, kebebasan individu sebagai dasar
demokrasi, bahkan merupakan unsur yang fundamental. Dasar-dasar
demokrasi inilah yang merupakan referensi model demokrasi di berbagai
negara pada awal abad ke 19. Kebebasan manusia dalam realisasi
demokrasi senantiasa mendasarkan kebebasan individu diatas segalanya.
Ideologi liberalisme ini masih tetap hidup di negara barat terutama di
negara Eropa dan Amerika Serikat.
Ciri-ciri ideologi, antara lain sebagai berikut:

a. Bidang ideologi : menerapkan paham sekuler


b. Bidang politik : dikenal adanya partai oposisi
c. Bidang ekonomi : sistem ekonomi kapitalis, perekonomian diserahkan
kepada perseorangan.
d. Bidang sosial budaya: anggota masyarakat cenderung individualis
b. Ideologi Sosialisme-Komunisme

Ideologi ini bertolak belakang dengan ideologi liberalisme, maka


komunisme yang dicetuskan melalui pemikiran Karl Marx (1818-1883)
memandang bahwa hakikat, kebebasan dan hal individu tidak ada. Ideologi
komunisme mendasarkan pada suatu keyakinan bahwa manusia pada
hakikatnya adalah hanya makhluk sosial saja. Manusia pada hakikatnya
merupakan sekumpulan relasi sehingga yang mutlak adalah komunitas
bukan individualitas. Hak milik pribadi tidak ada karena hal ini akan
menimbulkan kapitalisme yang pada gilirannya akan melakukan
penindasan pada kaum proletar, sehingga dapat disimpulkan bahwa
individualisme merupakan sumber penderitaan rakyat oleh karena itu hak
milik individual harus diganti dengan hak milik kolektif, dan
individualisme diganti dengan sosialisme-komunisme.

Menurut komunisme, ideologi hanya diperuntukkan bagi


masyarakat keseluruhan. Etika idelogi komunisme adalah mendasarkan
suatu kebaikan hanya pada kepentingan demi keuntungan kelas masyarkat
secara totalitas. Atas dasar inilah maka komunisme mendasarkan moralnya
pada kebaikan yang relatif demi keuntungan kelasnya oleh karena itu
segala cara dapat dihalalkan.

Paham komunisme bersifat atheis karena manusia ditentukan oleh


dirinya sendiri. Agama menurut komunisme adalah realisasi fanatis
makhluk manusia, agama adalah keluhan makhluk tertindas.
Hingga sekarang ideologi sosialisme-komunisme ini masih tetap
hidup di negara China (walau kini telah mengalami liberalisasi) dan
sejumlah negara di Asia (Korea Utara, Myanmar, Vietnam, Laos) serta
Amerika Latin.

Ciri-ciri ideologi komunis, adalah sebagai berikut.

a. Bidang politik : politik bersifat tertutup hanya ada satu partal yang
berkuasa yaitu partai komunis, rakyat hanya sebagai objek negara.
b. Bidang ekonomi : sistem ekonomi yang diterapkan adalah sistem
ekoriomi etatisme.
c. Bidang sosial budaya: tidak percaya adanya Tuhan, masyarakat hanya
mengenal satu kelas sosial.
c. Ideologi Pancasila

Di Indonesia menganut ideologi Pancasila. Hal ini tercantum dalam


Alinea IV Pembukaan UUD 1945 yang merupakan landasan yuridis
konstitusional. Pancasila sebagai dasar negara berarti bahwa segala sesuatu
yang berhubungan dengan kehidupan ketátanegaraan negara RI harus
berdasarkan Pancasila. Semua peraturan yang berlaku di Indonesia harus
bersumber pada Pancasila, dalam arti Pancasila adalah sumber dan segala
sumber hukum di Indonesia.

Pancasila sebagai dasar negara, mempunyai kekuatan mengikat


secara hukum, sehingga semua peraturan hukum/ketatanegaraan yang
bertentangan dengan Pancasila harus dicabut. Perwujudan nilai-nilai
Pancasila sebagai dasar negara, dalam bentuk peraturan perundang-
undangan bersifat imperatif (mengikat) bagi penyelenggara negara,
lembaga kenegaraan, lembaga kemasyarakatan, warga negara Indonesia di
manapun berada, dan penduduk di seluruh wilayah.

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam tinjauan yuridis


konstitusional, Pancasila sebagai ideologi negara tercantum dalam Tap
MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan MPR RI No.
II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila (Eka Prasetya Pancakarsa) dan Penetapan tentang Penegasan
Pancasila sebagai Dasar Negara. Ketetapan tersebut menyatakan
bahwa Pancasila seperti yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945
adalah dasar negara dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang harus
dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara.

Ciri-ciri ideologi Pancasila, antara lain sebagai berikut.

a. Bidang politik : politik berdasarkan demokrasi Pancasila.


b. Bidang ekonomi : sistem ekonomi yang bertujuan mewujudkan
kesejahteraan bagi seluruh rakyat.
c. Bidang sosial budaya : pola kehidupan sosial adalah kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sampai saat ini ideologi memang lebih banyak digunakan dalam hal
politik, masyarakat, dan sistem pemerintahan. Memang apabila dikaitkan
dengan asal kata ideologi pengertian itu sudah sedikit jauh melebar dari arti
ideologi sebagai suatu ilmu yang mendasar menjadi berbau politik,
masyarakat, dan sistem pemerintahan. Jadi ideologi berarti ide-ide atau
gagasan yang menjadi akar atau pondasi suatu kegiatan yang dilakukan oleh
masyarakat luas di berbagai bidang kehidupan. Bisa diartikan juga ideologi
sebagai arah dasar suatu sistem atau aturan yang ada atau berlaku. Ada
beberap macam ideologi dunia, yaitu liberalisme, sosialisme dan komunisme.
Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik
yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang
utama. Sosialisme adalah gagasan tentang hidup manusia yang rukun tanpa
kerusuhan sosial. Komunisme adalah pemikiran bahwa setiap manusia harus
memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk hidup.
3.2 Saran
Saat ini banyak sekali orang menyalahgunakan ideologi. Banyak ideologi
yang digunakan untuk menghasut masyarakat luas agar mendukung seseorang
untuk menjadi pemimpin atau penguasa. Maka dari itu janganlah begitu
mudah menerima sebuah ideologi, namun berpikirlah terlebih dahulu apakah
ideologi itu sesuai dengan keadaan masyarakat saat itu atau tidak.
DAFTAR PUSTAKA

Mochlisin. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan SMP VIII. Jakarta: Ganeca Exact


Nurdiaman, Aa. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan
Bernegara. Bandung: PT Grafindo Media Pratama
Simanjuntak. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan SMP/MTs Kls VIII. Jakarta:
Grasindo
Supangkat, Jim. 2006. Ikatan Silang Budaya. Bandung: Kepustakaan Populer
Gramedia

Anda mungkin juga menyukai