Kelompok 2
Shift B 2016
LAPORAN
PRAKTIKUM
PROTEIN
Tujuan
1. Menganalisis protein secara kualitatif
dengan menggunakan reagen
xanthoprotein.
2. Menganalisis kadar protein total
menggunakan metode biuret.
Prinsip
Uji Xanthoprotein Uji Biuret
Uji xanthoprotein digunakan untuk Prinsip metode biuret ialah
menunjukkan keberadaan gugus mengukur absorbansi cahaya
benzene pada protein. Metode kompleks berwarna ungu dari
analisis protein ini menggunakan protein yang bereaksi dengan
larutan asam nitrat pekat. Hasil reagen biuret. Protein dengan ion
positif pada uji xanthoprotein Cu2+ yang terdapat dalam reagen
adalah munculnya gumpalan atau biuret membentuk kompleks
cincin warna kuning. Pada uji ini, dalam suasana basa. Semakin
digunakan larutan asam nitrat yang tinggi intensitas cahaya yang
berfungsi untuk memecah protein diserap oleh larutan maka semakin
menjadi gugus benzena (Sumardjo, tinggi pula kandungan protein
2006). yang terdapat di dalam sampel
tersebut (Herdyastuti, 2006).
Data Pengamatan
No. Perlakuan Hasil
A Preparasi Sampel
Didapatkan sampel
1 Sampel ditimbang sebanyak 10 gram
sebanyak 10 gram
Sampel digerus dalam mortar sampai halus Didapatkan hasil sampel
2
kemudian ditambahkan dengan aquadest yang siap untuk disaring
Didapatkan sari dari
3 Sampel disaring menggunakan kain penyaring
sampel apel
Sampel dimasukkan ke dalam sentrifuge Didapatkan hasil sampel
4
kemudian dimasukkan ke dalam inkubator yang telah disentrifugasi
B Pembuatan Biuret
150 mg CuSO4.5H2O dan 600 mg Na-K Tartrat Didapatkan campuran
1
dilarutkan dalam 50 ml aquadest larutan
2 Larutan ditambahkan dengan larutan NaOH 10% Larutan berwarna biru
Ditambahkan aquadest hingga mencapai volume Larutan berwarna biru lebih
3
100 ml cerah
No. Perlakuan Hasil
C Uji Xanthoprotein
1 Sampel ditambahkan dengan HNO3 pekat Sampel berwarna lebih cerah
Warna larutan menjadi
2 Sampel dipanaskan kuning dan muncul sedikit
endapan oranye
Sampel yang telah didinginkan ditambahkan dengan Warna larutan menjadi
3
larutan NaOH oranye
D Uji Biuret
Larutan blanko (berupa air dan campuran kasein dan Larutan blanko masuk ke
1 air) dimasukkan ke dalam mikroplate menggunakan dalam mikroplate
mikropipet
Larutan sampel masuk ke
Larutan sampel dimasukkan ke dalam mikroplate
2 dalam mikroplate
dengan menggunakan mikropipet
Adsorbansi
No Konsentrasi Absorbansi
Blanko
2 50 0,118 0,074
3 25 0,108 0,064
Percobaan 3
Y = 0,0002x +0,0624
A Preparasi Sampel
Larutan sampel diteteskan 2-3 tetes pereaksi Tersedia larutan yang telah
1
fehling direaksikan
Larutan dipanaskan dengan air mendidih Terbentuk larutan berwarna merah
2
selama 1 menit bata
V . KIO3 = 10 ml V1 . N1 = V2 . N2
Indikator = amilum
N x Na2S2O3 = 1. N1 . 4,6 = 0,095 . 5 >> N2 = 0,103 N
(1) 11 ml 2. 4,7 . N1 = 0,095 . 5 >> N1 = 0,101 N
(2) 11 ml 3. 4,75 . N1 = 0,095 . 5 >> N1 = 0,1 N
0,103+0,101+0,1
N rata-rata = = 0,1013 N
3
Perhitungan
3. Pembakuan NaOH
N1 x V1 = V2 x N2
1. 0,1 x 10 = 10,5 x N2
N2 = 0,095 0,095+0,095+0,094
N rata-rata =
3
= 0,695 N
2. 0,1 x 10 = 10,5 x N2
N2 = 0,095
3. 0,1 x 10 = 10,6 x N2
N2 = 0,094
Perhitungan
4. Perhitungan kadar Karbohidrat Metode Luff-Schrool
𝑁 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑟𝑎𝑟
mg glukosa sampel = V blanko – V sampel x
0,1
0,1013
mg = ( 26 – 14 ) x = 12,156
0,1
0,1013
mg = ( 26 – 12,8 ) x = 13,3716
0,1
0,1013
mg = (26 – 15 ml ) x = 11,143
0,1
12,156+13,3716+11,143
mg rata-rata = = 12,223 mg
3
Tabel Luff Schoorl
ml Na2S2O3 glukosa
12 30,3
13 33
𝐴𝑇 𝑋 𝐹𝑃
% gula sebelum inversi = x 100%
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
30,9021 𝑥 4
= x 100%
10000
= 1,236 %
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Jilid Dua Edisi 3. Jakarta:
Erlangga.
Herdyastuti, N. 2006. Isolasi dan Karakterisasi Ekstrak Kasar
Enzim Bromelin dari Batang Nanas (Ananas comusus
L.merr). Jurnal Berkala Penelitian Hayati, Vol 12(1):
75-77.
Kamaludin. 2010. Intisari Kimia. Yogyakarta: ANDI.
Ngili, Yohanis. 2010. Bio Kimia Dasar. Bandung: Rekayasa
Sains.
Sudarmadji, S. 1989. Analisis Bahan Makanan dan Pertanian.
Yogyakarta: Liberti.
Sumardjo, Damin. 2006. Pengantar Kimia: Buku
Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran dan
Program Strata I Fakultas Bioeksakta. Jakarta:
EGC.