Contoh :
1) H+ + NH3 (H NH3)+
H H+
H
+
H N H (H NH3 )
Ikatan
koordinasi
Senyawa
Kompleks
Asam Basa
Lewis Lewis
KHELAT
HOOC-CH2 CH2-COOH
15 KOMPLEKSOMETRI
KOMPLEKSON : IV
H2
C
CH2 –
COOH
H2C – CH – – N
CH2 –
COOH
CH2 –
COOH
H2C – CH – – N
CH2 –
● asam 1,2 diamino siklo hexan N–N, N–N tetra asetat.
COOH
● sukar larut dalamCair, maka dipakai garam di-Na-nya.
H2
17 KOMPLEKSOMETRI
Reaksi yang Mendasari Titrasi Kompleksometri
Hasil reaksi:
1 ion logam dengan 1 mol. Komplekson tidak
tergantung dari valensi ion logam yang bereaksi.
Misalnya :
a) L2+ + HX= (Komplekson I) LX– + H+
L3+ + HX= LX + H+
1) Berdasarkan perubahan pH :
misalnya
L2+ + H2Y= LY= + 2H+
Prinsipnya :
I– + IO3– I2 + 3H2O
dimana I2 yang terjadi dititrasi dengan larutan
baku Thiosulfat :
2I2 + 2Na2S2O3 S4O6=+ 4NaI.
karena :
● Pb2+ + I– + IO3– PbI2
(Ln ) =
+
K-stab. (Ind.)
H2D– HD= D+
merah biru orange
Beberapa indikator logam yang dipakai pada titrasi
kompleksometri :
Titrasi langsung :
Larutan logam dibufer pada pH = 10 dgn buffer
salmiak kemudian dititrasi langsung dengan
larutan baku EDTA.
● K STABILITAS KOMPLEKS:
[My](n-4)+
● K= K semakin besar,
[Mn+] [ Y4-] Kompleks semakin
stabil
34 KOMPLEKSOMETRI
Contoh :
35 KOMPLEKSOMETRI
Contoh K stabititas kompleks EDTA-Logam
ION LOGAM K STABILITAS KOMPLEKS
Fe3+ 1,3 x 1025
Cu 2+ 6,3 x 1018
Ni2+ 4,2 x 1018
Cd2+ 2,9 x 1016
Zn2+ 3,2 x 1016
Al3+ 1,3 x 1016
Mn2+ 6,2 x 1013
Ca2+ 5,0 x108
Mg2+ 4,9 x 1018
Sr2+ 4,3 x108
Ba2+ 5,8 x107
KOMPLEKSOMETRI 36
Pada pH < 10 :
H+ H+ H+ H+
● Y4- → HY3- → H2Y2- → H3Y- → H4Y
● Pengurangan pH menyebkan konsentrasi Y4- berkurang
banyak
● Sehingga ion logam lebih sulit diubah secara kuantitatif
dalam kompleksnya
● Pada umumnya perlu pH besar (alkali) agar konsentrasi
Y4- besar molalitas besar
● Konsentrasi Y4- yang besar diperlukan untuk
pembentukan kompleks dengan EDTA supaya
menghasilkan K stabilitas kecil seperti Mg; Ca
37 KOMPLEKSOMETRI
● Untuk menghasilkan Kstabilitas yang kecil
perlu pH rendah,
● karena jumlah [Y4-] yang diperlukan
sedikit misal Cu; Zn
38 KOMPLEKSOMETRI
● Adalah zat warna yang dapat membentuk
komples dengan ion logam yang berwarna
pada daerah pH tertentu
● Misal:
● Eriochrom black T ( untuk p.k Mg)
● Calcein (untuk p.k Ca)
● Xylenol orange (untuk p.k Bi)
● Murexide (untuk pk Ca)
39 KOMPLEKSOMETRI
● Reaksi perubahan EBT pada berbagai pH:
pH pH
● H2In- HIn2- In3-
● Merah Biru Oranye
● pH 5,3-7,3 10,5-12,5
● Pada pH 7-10, indikator dalam bentuk HIn2-
(biru), dengan ion logam membeentuk
kompleks beerwarna merah
40 KOMPLEKSOMETRI
Reaksi:
● MgIn- Mg2+
●
+
H2Y2-
MgY MgY
+
H2In-
H2Y2-
43 KOMPLEKSOMETRI
● Kompleks logam-indikator harus cukup kuat
agar perubahan warnanya tajam, namun
harus lebih lemah dari kompleks logam-
EDTA, sehingga perubahan warna dari
kompleks logam-indikator ke kompleks
logam -EDTA cepat & tajam
● Reaksi perubahan warna sebelum titik akhir
titrasi terjadi bila hampir semua ion logam
membentuk kompleks dengan EDTA
44 KOMPLEKSOMETRI
● Reaksi warna spesifik
● Beda warna indikator (bebas) & warna
kompleksnya harus jelas
● Sensitif terhadap ion lo gam (perubahan
warna dekat dengan titik ekivalen titrasi
● Berlaku pada pH batas titrasi
45 KOMPLEKSOMETRI
● Kurang baik untuk ino Ca2+ denga EDTA ,
karena kompleks Ca-EBT >Ca –EDTA)
● Titik ekivalen terjadi terlalu cepat
● Agar penentuan Ca2+ dengan EDTA dapat
menggunakan indikator EBT, maka perlu
ditambah sedikit Mg2+ ke dalam EDTA
sebelum dilakukan standarisasi
46 KOMPLEKSOMETRI
Pentitrasi campuran MgY2- & H2Y2-
● Reaksi :
● Ca2+ + MgY2- CaY2- + Mg2+
● Mg2+ + HIn2- MgIn- + H+
merah
sempurna
2. Titrasi Kembali (tidak Langsung)
● Pada larutan ion logam ditambah EDTA berlebih
● Diatur pH larutan dengan bufer
● Kelebihan EDTA ditetrasi kembali dengan larutan baku
ion logam
● Cara ini digunakan bila :
● Dalam larutan terdapat ion lain selain ion logam yang
ditentukan, yang dapat mengendapkan ion logam yang
ditentukan misal: OH-, fosfat
● Tidak ada indikator yang cocok untuk logam yang
ditentukan
● Reaksi ion logam- EDTA lambat
49 KOMPLEKSOMETRI
3- TITRASI SUBSTITUSI
(pengusiras
50 KOMPLEKSOMETRI
TITRASI SUBSTITUSI (pengusiras
51 KOMPLEKSOMETRI
4. TITRASI ASAM-BASA
● Prinsip reaksi:
52 KOMPLEKSOMETRI
1. Larutan baku: ZnSO4 ; MgSO4
2. Larutan bufer pH 10 (salmiak)
88 mL NH4OH 25% + 13,5 g NH4Cl diencerkan dengan
air sampai 250 mL
3. Larutan baku sekunder : Na2EDTA.2H2O
(dinatrium EDTA)
4. Indikator: EBT (pengenceran 1:100 dalam
NaCl kering)
53 KOMPLEKSOMETRI
Penggunaan Titrasi Kompleksometri
54 KOMPLEKSOMETRI