Anda di halaman 1dari 64

KOMPLEKSOMETRI

Ion Kompleks
Atom pusat (Logam bermuatan
Positif)

Ligan :gugus atom yang dapat


berupa molekul netral ,atau ion
Molekul netral NH3 ;H2O ;NO ;CO
;dll
ion  Cl- ;I- ;S-2 ;OH- ;CN- ;NO
 [Fe(CN)6]-4 Ligan = CN
Fe2+ = Atom Pusat

 {Ag(NH3)2}+ Ligan berupa molekul netral,NH3


Ion Ag + sebagai atom Pusat

CONTOH ION KOMPLEKS


Pengertian Ion
Kompleks

Berasal dari logam


transisi yang
Ion Yang
mempunyai sifat
terbentuk dari
membentuk ion
penggabung yang khas bisa
an beberapa berupa anion
ion yang lain kompleks atau
kation kompleks
Ion
Pusat Ligan
Terbentuk
= =
berdasarkan
pembentukan Asam basa
ikatan kovalen lewis
Koordinasi antara
Lewis
ion pusat DENGAN
LIGAN

Pembentukan
ion kompleks
Bilangan koordinasi

[Fe(CN)6] 3-

Atom/ion pusat ligan Muatan ion kompleks

• Muatan atom/ion pusat = bilangan oksidasi atom/ion pusat


• Jumlah ligan = bilangan koordinasi
• Muatan ion kompleks =  muatan ion pusat +  muatan ligan
LIGAN
Monodentat Bidentat
(menyumbangkan (menyumbangkan 2
PEB) : Ion C2O4=
1 PEB) : Ion Cl- ; I-
:CO3=
;OH- ;CN- NH3
menyumbangkan
Ligan Tridentat lebih dari 2 PEB
(menyumbang dinamakan
kan 3 PEB) PolydentaT
Sifat Ligan
Dapat
Dapat
mempengaruhi
mempengaruhi
bilangan
bilangan koordinasi
koordinasi

Bilangan Ion logam


koordinasi
2 Ag+;Au+
4 Cu+;Cu2+;Hg2+;Ni2+;Pt2+;Zn2+;Cd2+
6 Cr2+;Cr3+;Fe2+;Fe3+;Co2+;Co3+;Ni2+;Ni3+;Pt4+;Al3+
;Hg2+;Zn2+;Cd2+
LIGANDS

oxalate ion ethylenediamin


2-
e
O O
CH2 CH2
C C *
H2N * 2
NH
*O *
O
ortho-phenanthroline
* CH
N CH
Donor Atoms *N C CH
HC C C

HC C CH
CH CH
O EDTA O

*O C CH2 CH2 C O*
*
N
*
CH2 CH2 N
*O C CH2 CH2 C O*

O O
POLYDENTATE LIGANDS
Donor Atoms
EDTA
 2 PEB dari ke dua atom N
( N mempunyai PEB 1)
 4 PEB dari ke empat atom O yang teikat dengan
H(OH)
(OH-) =Ligan Monodentat

JUMLAH LIGAN YANG


TERDAPAT DALAM EDTA
EDTA
Etilen diamin tetra
asetat
Dapat menuymbangkan 6 PEB
Tidak dapat larut dalam bentuk
asam
Dapat membentuk ion kompleks
dengan berbagai ion Logam
Bentuk basa dapat mudah larut
dalam air(Di NatriumEDTA)
Sebagai ligan bisa ditulis H2Y2-
Reaksi logam
dengan EDTA
Ln+ + H2Y2↔LY(n-4) + 2H+
Reaksi dilakukan dalam suasana basa
agar kesetimbangan bergeser ke arah
kanan,maka kadar H+ akan berkurang
Kestabilan kompleks ditentukan Oleh
harga KStab
Y4- + Ln+ ↔ LY(n-4) Harga Kstabnya =
Makin besar Kstab ion kompleksnya makin
stabil dan makin sukar mengurai
INDIKATOR
LOGAM

SENYAWA ATAU ION YANG DAPAT


MEMBENTUK KOMPLEKS DENGAN
ION LOGAM DAN WARNA ION
BEBASNYA BERBEDA DENGAN
WARNA KOMPLEKS LOGAMNYA
Cara kerja indikator
logam

L-ind + EDTA ↔ L-EDTA + Ind-


↑ ↑
Komp/Logm-Ind Ion Indikator bebas

Reaksi ini akan berlangsung bila


KStabL-indikator < KStab L-EDTA
Jenis-jenis
indikator Logam

Mureksid EBT

Xilenol
orange
EBT(Eriochrom Black T )

EBT (Eriochrome Black )


Warna ionnya berbeda tergantung dari pH larutan
lingkungannya
pH =5,5 pH =11,5
H3D - ↔
merah
HD -2 ↔
biru
D -3
Kuning jingga
Pada pH Diantara 5-, reaksi pembentukan kompleks
Logam-ind :
L2+ + HD -2 ↔ LD- + H+
Reaksin ini dapat terbentuk dengan Ion logam Mg2+
Mn2+,Zn2+,Cd2+,Hg2+,Pb2+. Dan
Kompleks logam –ind dengan logam Cu2+,Co2+ Ni2+ dan
Al3+ , Ca2+
Sangat stabil sehingga tidak bisa dipecahkan oleh EDTA
maka indikator ini tidak bisa digunakan untuk logam2 tsb
Murexid
Warna ion ionnya berbeda-beda
tergantung dari pH larutan
lingkungannya
pH=9 pH= 11
H4D - ↔ H3D2- ↔ H2D3-
merah ungu ungu biru ungu

Kestabilannya hanya memenuhi


sarat untuk kompleksnya dengan ion
Cu;Ni;Co dan Ca pada pH =11
XYLENOL ORANGE
MERUPAKAN INDIKATOR ASAM BASA
Bisa digunakan sebagai indikator logam
DAPAT BEKERJA DENGAN pH YANG SANGAT
RENDAH pH= 3,5 warna kuning
Digunakan untuk indikator pada titrasi
langsung ion-ion Bi2+,Zn2+,Cd2+,Pb2+,Co2+
Untuk menentukan jumlah atau kadar ion
logam dari campurannya dengan pH yang
berbeda
Campuran Bi3+ dan Zn2+ .Untuk ion Bi3+
dilaksanakan pada pH 1-3 .Dan Untuk Zn2+
Dilakukan pada pH 5
TEKNIK
PEKERJAAN
PENGKOMPLEKS
AN
TEKNIK PEKERJAAN
PENGKOMPLEKSAN

Titrasi Titrasi
Titrasi
langsung subsitusi/
kembali
Pertukaran
Titrasi langsung

Sarat : Kstab L-EDTA > Kstab L-Ind


Logam yang akan ditentukan
kadarnya langsung dititrasi oleh larutan
EDTA
Titrasi kembali

Syarat : Kstab Kompleks L-Ind > Kstab


L –EDTA Logam yang akan ditentukan
kadarnya ditambahkan sejumlah
tertentu larutan baku EDTA yang
berlebih.Kelebih EDTA dititrasi dengan
larutan baku ion logam tertentu
Titrasi
subsitusi/Pertukaran

Titrasi secara tidak langsung(bukan ion


logam cuplikan yang terukur tapi ion
logam yang di bebas kan pada suatu
reaksi
1. Kompleks logam (lain)-EDTA
L2+ + MgY2- LY2- + Mg2+
ion Mg 2+Yang dititrasi terhadap larutan EDTA
dengan indikator yang sesuai
2. Kompleks Logam (Lain)-Ligan(lain)
Ni(CN)42+ = 2Ag+  2Ag(CN)2- + Ni2+
Titrasi Terhadap campuran
Logam
Pengaturan pH larutan: pH dapat mempengaruhi
kestabilan kompleks L-EDTA
Penggunakan masking agent(suatu ligan yang dapat
membentuk kompleks yang stabil dengan logam yang
tidak akan ditentukan tetapi tidak dapat membentiuk
kompleks dengan ion logam yang ditentukan
Masking agent
1. CN- untuk menutupi Zn2+
2 Tri etanol amin Untuk ion
Ti4+,Fe3+dan Al3+
3. Ion F- (dari NH4F atau NaF)untuk ion-ion
Al3+,Be2+, Fe3+,Ti4+
LARUTAN BAKU EDTA

Tidak menggunakan satuan Normal


Menggunakan satuan Molar
Larutan baku EDTA yang digunakan
adalah garam natriumnya
Air pelarut yang digunakan harius
demineralisasi lagi(Untuk rutin dapat
digunakan aqua DM)
Prosudur pembuatan
Larutan Mg- EDTA 0,01M(bila
digunakan secara rutin
penentuan Ca2+ )

1. Timbang dengan teliti 0,37225 g EDTA


p.a dan ± 0,01 g MgCl2.6H2O
2. Larutkan dalam 50 mL air pada labu
ukur 100 mL
3. Kocok sampai semua EDTA larut Dan
tanda bataskan dengan aqua DM
4. Konsentrasi EDTA dihitung dari hasil
pembakuan
Pembakuan larutan EDTA
terhadap larutan CaCl2
Membuat larutan
baku CaCl2
1. Timbang dengan teliti 0,04 g CaCO3 p.a
2. Masukan ke dalam labu ukur 50 mL ,dan tambahkan aqua
DM 10 mL.Tambahkan HCl 1:1 sampai dan larutan menjadi
jernihberhenti bergelegak dan larutan menjadi jernih lalu
tanda bataskan,dan homogenkan
3. Pipet larutan tsb 10 mL,, masukan ke Erlenmeyer ditambah
NH4OH sampai larutan netral. Tambahkan 1 ml Mgcl2 0.01 M
dan tambahkan 1 mL buffer pH 10 dan 2-3 tetes lar indikator
EBT
4. Titrasi hati hati sampai warna merah anggur berubah menjadi
biru ,warna merah harus lenyap sama sekali
5. Lakukan tirasi Blanko (Tanpa Larutan CaCl2/ diganti dengan
aqua DM 10 ml)
Prosedur pembuatan Larutan EDTA
0,01M (untuk penetapan berbagai
logam)

1. Timbang dengan teliti 0,37225 g EDTA p.a


2. Larutkan dalam 50 mL air pada labu ukur
100 mL
3. Kocok sampai semua EDTA larut Dan tanda
bataskan dengan aqua DM
4. Konsentrasi EDTA dihitung dari hasil nyata
penimbangan.Mr EDTA = 372,25 g/mol
5. Bakukan dengan larutan MgCl2
Pembakuan larutan EDTA
dengan larutan Baku MgCl2

1. Timbang dengan teliti 0,2 g MgCl2. 6H2O


Larutkan dalam air pada labu ukur 100
mL.
2. Pipet 10 mL larutan tersebut ke dalam
Erlenmeyer,tambahkan 20 mL aqua
DM,2 mL Buffer 10,dan 2-3 tetes Indikator
EBT dan titrasikan dengan larutan EDTA
Yang telah dibuat,sampai warna
indikator berubah dari merah ke biru
3. Lakukan langkah ke 2 hingga konstan
Reaksi:
Mg2+ + H Ind  Mg-Ind + H+
Biru Merah

Mg-Ind + H2Y-2MgY-2 + H-Ind + H+


Merah biru
PENETAPAN
KOMPLEKSOMETR
I
KESADAHAN AIR

Adanya ion Ca2+ dan Mg2+ :


Kesadahan tetap = air yang
mengandung Ca2+ dan Mg2+ tetapi tidak
mengandung HCO3-(Bukan dari senyawa
karbonat)Mengandung ion Sulfat atau
Pospat
Kesadahan sementara = mengandung ion
Ca2+ dan Mg2+ tapi mengandung ion HCO3-
MENGHILANGKAN KESADAHAN

Kesadahan tetap selain mengandung Ca2+


dan Mg2+ juga mengandung Ion SO4=
Kesadahan sementara dapat dihilanhgkan
dengan cara di panaskan
Ca2+(aq) + 2HCO3-(aq) CaCO3(s) +
H2O+CO2(g)
Akibatnya ion Ca akan Hilang
Kesadahan dinyatakan sebagai jumlah
mgram CaCO3/L air atau sebagai jumlah
mgram CaO /L air
Kesadahan dinyatakan juga
sebagai:
1. kesadahan Jerman dimana
1oDH=10 mgCaO/Liter air
2. Kesadahan Prancis dimana
1oF = 10 mg CaCO3/Liter air
3. Kesadahan Inggris dimana
1oE = 10 mg CaCO3 /0.7Liter air
4. Kesadahan Amerika dimana
1ppm = 1 mg caco3/Liter air
Penetapan kesadahan
Kesadahan Tetap , air
sadah dipanaskan
Ca2+(aq) + 2HCO3-(aq) CaCO3(s) +
H2O+CO2(g)

KESADAHAN TOTAL dapat


ditentukan dengan Cara
pengomleksan dengan
menggunakan indikator EBT

Kesadahan sementara dihitung dari


selisih kesadahan total –kesadahan
tetap
Penentuan Kesadahan Total
(Tetap +Sementara)

Sejumlah air sadah langsung dititrasi oleh


larutan -EDTA dengan Indikator EBT

Jumlah Mol EDTA = Jumlah mol ( Ca2+ + Mg2+)

Jumlah ( Ca2+ + Mg2+) seluruhnya


dapat dinyatakan sebagai Ca2+
Perhitungan
Penetapan kesadahan
Total
1.Pipet 10 mL Cuplikan air sadah ke
dalam labu Erlenmeyer,tambahkan
1mL larutan buffer pH 10,1-2 tetes
indikator EBT .dan titrasi oleh larutan
standarMg- EDTA
2. Lakukan langkah ke satu hingga
didapat hasil yang berturutan konstan
3. Hitunglah kesadahan total.
Penentuan kesadahan
Tetap
1. Didihkan kira-kira 100 mL cuplikan air sadah
selama 1- 1,5 jam,biarkan dingin dan saring
oleh kertas saring kering,tampung air tapisan
dalam labu Erlenmeyer kering.
2. Pipet 10 mL dari air tapisan kedalam labu
Erlenmeyer,tambahkan 1mL lar buffer pH 10,1-2
tetes indikator EBT dan titrasi oleh larutan baku
EDTA.
3. Lakukan langkah yang kedua sampai didapat hasil
yang berturutan konstan.
4. Hitung kesadahan tetap.
Kesadahan sementara

Kesadaha
n Kesad
Kesadaha
sementara ahan
n Total
Tetap
Penentuan kadar Zn dengan
indikator EBT

1. Zn Dapat bereaksi dengan EDTA maupun dengan EBT


2. Kstab Zn-Ind < Kstab Zn-EDTA sehingga dapat dititrasi
langsung dengan menggunakan indikator EBT
3. Ind EBT bekerja pada pH 5,5-11 ,maka Zn diendapkan
sebagai Zn(OH)2
4. Penggunaan Bufer 10 (NH4OH)menyebabkan Zn
dengan NH3 membentuk komplek yang larut
5. Zn2+ + 4NH3↔ Zn(NH3)42+
6. H2Y-2 + Zn(NH3)42+ZnY-2 + 2NH4+ + 2NH3
7. Pada reaksi ini berlaku 1 mol Zn2+ = 1mol ol
Zn(NH3)42+=1mol H2Y-2
8. Kadar Zn 2+
Penetapan Zn dengan
indikator EBT

1. Timbang dengan teliti 0,4 g cuplikan garam


Zn,larutkan oleh air dalam labu ukur 50mL .
2. Pipet 10 mL dari larutan cuplikan ke dalam
labu Erlenmeyer,tambahkan dengan air 15
mL, 1mL Larutan Buffer pH 10 dan 1-2 tetes
indikator EBT dan titrasi dengan larutan baku
EDTA sampai warna indikatorberubah dari
warna merah anggur ke warna biru tua.
3. Lakukan langkah ke dua sampai didapat
perbedaan Volume berturut=turut 0.02 mL.
4. Hitung kadar seng dalam cuplikan.
Kadar Zn dalam
Cuplikan
Penentuan kadar Mg2+
dengan Indikator EBT

KStab Mg-Ind < Kstab Mg- EDTA


Reaksi harus berjalan lambat
Tetes demi tetes harus dikocok dengan
kuat
Reaksi :
Mg2+ + H2Y-2  MgY-2 + 2H+
Kadar Mg2+
Penetapan Mg dengan
indikator EBT

1. .Timbang dengan teliti 1,2 g cuplikan garam


magnesium larutkan dalam labu ukur 50 mL.
2. Pipet 10 mL larutan ke dalam labu
Erlenmeyer,tambahkan 10 mL air,1 mL
larutan buffer 10,dan 1-2 tetes Indikator EBT
dan titrasi dengan larutan EDTA sampai
terjadi perubahan warna indikator dari
merah anggur ke biru.
3. Lakukan langkah ke dua sampai konstan
4. Hitung kadar Mg
Kadar Mg dalam Cuplikan
Penentuan kadar Ni Dengan
Indikator EBT
1. Ni2+ dapat bereaksi dengan EBT membentuk
Kompleks yang sangat stabil
2. Kstab Ni-EBT > KstabNi-EDTA
3. Titrasi tidak bisa dilaksanakan secara langsung
tapi dengan cara titrasi kembali
4. Larutan Cuplikan Ditambah dengan lar EDTA
berlebih ,dengan indikator EBT
5. Kelebihan EDTA Dititrasi dengan larutan baku
Mg2+ yang telah ditetapkan kemolarannya
6. Selama EDTA Masih ada reaksi pembentukan
Ni2+- EBT hampir tidak ada
7. EDTA habis baru Kompleks Ni2+ -EBT terbentuk
Reaksi-reaksi yang terjadi
saat penentuan kadar Ni2+

Ni2+ + H2Y-2  NiY-2 + 2H+


H2Y-2 +Mg2+  MgY-2 + 2H+
NiY-2 + H2D-2  NiD-2 + H2Y-2
biru merah
Pada titik ekivalen mol (Ni+2+Mg2+)= Mol
EDTA
Mol Ni2+ = Mol EDTA – Mol Mg2+
1. Ca tidak bereaksi dengan EBT
2. Ca tidak dapat dititrasi dengan EDTA dengan
indikator EBT,meskipun EDTA dapat bereaksi dengan
Ca
3. Mg Dapat bereaksi dengan EBT membentuk
kompleks berwarna merah
4. Mg dapat bereaksi denganEDTA KkompleksMgD<
KkompleksMg-EDTA(berwarna biru)
5. Untuk penentuan ini dilakukan dengan cara
menambahkan Sejumlah Mg2+ yang diketahui ke
dalam cuplikan

PENENTUAN KADAR CA
DENGAN INDIKATOR EBT
1. Timbang dengan teliti 0,20 g CaCO3(tidak
mengandung Mg) ,masukan secara kuantitatif dalam
labu ukur 50 mL dan larutkan kira kira 5 mL larutan HCl
1M dan tanda bataskan dengan aqua DM
2. Pipet laruta 10 mL larutan tsb ,masukan dalam
Erlenmeyer,tambahkan 0,5 mL larutan MgCl2,1 mL
larutan bufer pH 10,2-3 tetes larutan indikator EBT da
titrasi dengan larutan baku EDTA
3. Akukan titrasi blanko sbb: masukan 10 mL aqua DM ke
dalam labu erlenmeyer,tambah 0,5 mL MgCl2,1 mL
buffer pH 10 dan 2-3 tetes indikator EBT
4. Lakukan hingga di dapat beda o,o2 mL
5. Hitung kaar Ca

PENETAPAN KADAR CALSIUM


DENGAN INDIKATOR EBT
Reaksi yang terjadi

Ca2+ dapat bereaksi dengan EDTA


tetapi tidak bereaksi dengan EBT
Ca2+ + H2Y-2  CaY-2 + 2H+
Tetapi EBT dapat bereaksi dengan
Mg2+da dapat bereaksi dengan EDTA
Mg2+ + H Ind  Mg-Ind + H+
Mg-Ind + H2Y-2  MgY-2 + H-Ind + H+
 Jumlah mol EDTA = Jml Mol (Ca2+ + Mg2+)
 Jumlah Ca2+ = Jmlh Mol EDTA –Jumlh Mol Mg2+
= (VTr –V bl) M x 10-3

PEMBAHASAN
Penentuan Kadar Ca dan
Mg dalam Campurannya

1. Indikator yang digunakan Mureksid


2. Mg tidak bereaksi dengan mureksid
Yang ditentukannya adalah Ca reaksinya
Ca2+ + H3D- CaD3- + 2H+
pH=11

3. Perubahan sangat sulit diamati dari Merah


ke Ungu
4. Penentuan campuran dilakukan 2 kali untuk
Mg + Ca digunakan indikator EBT
Penjelasan Penentuan Ca
dan Mg
1. Larutkan cuplikan dalam labu Ukur
Vlb
2. Setiap kali titrasi pipet sebanyak Vppt
3. Pada titrasi dengan EBT diperlukan
Larutan EDTA sebanyak VEBT
mLdengan Konsrntrasi M
4. Pada titrasi dengan mureksid
dibutuhkan lar EDTA sebanyak
VMurmL dengan konsentrasi M
Saat
Saat dititrasi oleh EBT menggunakan
Mureksid

Jumlah mol (Ca+Mg)yang ada


dalam cuplikan g gram
Yang ditentukan
hanya Jumlah mol
Calsium yang ada
dalam g gram
cuplikan
EDTA tidak bereaksi dengan anion
(SO4= PO43,Cl-)tapi anion2 ini masih
dapat ditentukan jumlah
kadarnya dengan cara
kompleksometri

Anion2 tsb
Endapan dicuci,bersih
diendapkan
,sesuai dengan larutan
dengan
pencucinya
dahulu

Kelebihan EDTA
dititrasi dengan
Reaksikan dengan Lar larutan standar
EDTA berlebih logam dengan
indikator yang
tepat
Penetapan kadar
Sulfat
1. Endapan Ion sulfat diendapkan sebagai
BaSO4
2. Endapan BaSO4 disaring dan dicuci
menggunakan air panas secukupnya sampai
bebas Cl
3. Larutkan dalam larutan EDTA yang berlebih
4. Kelebihan EDTA dititrasi dengan lar baku
MgCl2
5. indikator yang digunakan EBT
6. Maka :Jumlah mol SO4= = jumlah mol(EDTA-
Mg2+)
Reaksi - reaksi

SO4-2(aq) + Ba2+(aq)  BaSO4(s)


BaSO4 + H2Y-2  BaY-2 + SO4-2+2H+
H2Y-2 + Mg2+ --MgY-2 + 2H+
Mg2+ + Hind -2  MgInd- + H +

Kadar
SO4
Prosedur penetapan Sulfat

1. 0,6 gram cuplikan garam sulfat,larutkan dalam air


pada labu ukur 50 mL
2. Pipet 10 mL ke dalam gelas kimia 100 mL Tambah 2
mL HCl pekat,encerkan dengan air sampai kira-kira
50 mL,panaskan sampai tepat
mendidih.Tambahkan ke dalam cuplikan panas 4mL
BaCl 25%,panas sambil diaduk,biarkan endapan
mengendap.Periksa kesempurnaan
pengendapan,digest endapan diatas penangas air
selama 30 menit
3. Saring endapan dan cuci dengan air panas
secukupnya,sampai air pencuci turun dan bebas Cl
4. Masukan hati2 kertas saring yang ada endapannya ke
dalam labu Erlenmeyer,tambhkan larutan EDTA
sebanyak 25 mL.(menggunakan Vol pipet).dan 1 mL
NH4OH pekat dan didihkan selama 10
menit,tambahkan lagi 0,4 mL larutan NH4OH pekat
dan didihkan lagi selama 10 menit atau sampai
semua BaSO4 larut.biarkan larutan mendingin.
5. Tambahkan 1 mL bufer pH 10,3 tetes indikator EBT ,dan
titrasi terhadap larutan baku MgCl2 sampai terjadi
perubahan warna dari biru ke merah
6. Lakukan langkah ke 3 sampai ke 5 sehingga di dapat
hasil yang konstan
8. Hitung kadar sulfat

Anda mungkin juga menyukai