Anda di halaman 1dari 23

KOMPLEKSOMETRI

By Herdini
PENGERTIAN DAN PRINSIP
KOMPLEKSOMETRI
1. Titrasi kompleksometri yaitu titrasi berdasarkan
pembentukan persenyawaan kompleks (ion kompleks atau
garam yang sukar mengion), Kompleksometri merupakan
jenis titrasi dimana titran dan titrat saling mengkompleks,
membentuk hasil berupa kompleks.
2. Prinsip Titrasi kompleksometri adalah reaksi pembentukan
senyawa kompleks berdasarkan penetapan kadar logam :

Mg, Zn, Mn, Cd, Hg, Pb, Cu, Al, Fe, Co, Ca, Ni, Pt dll.
PEMBAGIAN SENYAWA KOMPLEKS

1. Kemampuan mengompleksi logam – logam, yang


dipengaruhi :
a. Teori asam basa Lewis
Senyawa kompleks adalah suatu proses netralisasi
yang membentuk ikatan koordinasi.
b. Teori senyawa koordinasi Werner.
Senyawa koordinasi mencakup atom atau ion logam
yang dikelilingi oleh ion – ion atau molekul netral
yang diketahui sebagai ligan, dimana logam
merupakan ion pusat.
2. Ligan
Ion/molekul yang berfungsi sebagai donor elektron dalam 1
atau lebih koordinasi.
Ligan mempunyai atom elektronegatif, misal: nitrogen, oksigen,
halogen.
Macam – macam Ligan :
a. Ligan unidentat (monodentat)
Ligan yg menyerahkan 1 (satu) pasang elektron untuk
membentuk ikatan kovalen dengan ion logam.
contoh: NH3

NH3 mempunyai 1 pasang elektron yang tak dipakai bersama


jadi dapat membentuk 1 ikatan dengan ion logam .
b. Ligan polidentat (multidentat)
Ligan yangg menyerahkan >1 (satu) pasang elektron
untuk membentuk ikatan kovalen dengan ion logam.

Ligan Bidentat
Ligan yang mempunyai 2 gugus donor pasangan
elektron .

Contoh : NH2CH2CH2NH2
Etilendiamin mempunyai 2 pasang elektron yang tak
dipakai bersama → jadi dapat membentuk 2 ikatan
dengan ion logam.
oCincin kelat (chelate):
Cincin heterosiklik yang terbentuk karena interaksi
antara suatu ion logam (atom pusat) dengan ligan
polidentat.
Kompleks yang terbentuk disebut Senyawa Khelat
Contoh :
Logam polidentat + logam → senyawa kompleks
( chelat )
Dasar : terbentuknya senyawa/ Ion kompleks

Ligand Ikatan koordinasi Ion Logam

senyawa/Ion
kompleks

Ion logam ligand Ion kompleks


CONTOH LIGAND YANG SERING DIPAKAI UNTUK KOMPLEKSOMETRI

Komplekson IV
Komplekson I Komplekson II
DASAR REAKSI TITRASI
KOMPLEKSOMETRI
 Reaksi penggabungan atau assosiasi antara ion logam
dan ligan membentuk kompleks yang larut air.
INDIKATOR KOMPLEKSOMETRI

 Adalahzat warna yang dapat membentuk


kompleks dengan ion logam yang
berwarna pada daerah pH tertentu
CONTOH INDIKATOR ION LOGAM
SYARAT INDIKATOR

 Kompleks logam-indikator harus cukup kuat


agar perubahan warnanya tajam, namun harus
lebih lemah dari kompleks logam-EDTA,
sehingga perubahan warna dari kompleks logam-
indikator ke kompleks logam -EDTA cepat &
tajam
 Reaksi perubahan warna sebelum titik akhir
titrasi terjadi bila hampir semua ion logam
membentuk kompleks dengan EDTA
SYARAT INDIKATOR
 Reaksi warna spesifik
 Beda warna indikator (bebas) & warna
kompleksnya harus jelas
 Sensitif terhadap ion logam (perubahan
warna dekat dengan titik ekivalen titrasi
CARA – CARA TITRASI
KOMPLEKSO METRI

Titrasi Langsung
Titrasi Kembali
Titrasi Substitusi
TITRASI ION LOGAM DENGAN EDTA DAPAT
DILAKUKAN SEBAGI BERIKUT:

TITRASI LANGSUNG
 Ion logam yang ditentukan diatur pHnya dengan
bufer salmiak pH=10
 Ditambah indikator EBT & masking agent
 Dititrasi langsung dengan EDTA
 Perubahan warna pada titik akhir titrasi
disebabkan karena indikator terusir dari
kompleks logam-indikator
 Titrasi dilakukan sampai perubahan warna
sempurna
TIT RAN
Na2EDTA

INDIKATOR LOGAM

LOGAM YANG
AKAN DI ANALISA
Titrasi langsung dengan Na2 EDTA

M+2 + Indikator → M_Indikator


(warna a) (warna b)
M_Indikator + Na2 – EDTA → M_EDTA + Indikator
(warna b) (warna a)
CH2─COO ─

N
CH2 CH2
M
CH2 C O
N
C O O

OOC- CH2
O
TITRASI KEMBALI
 Pada larutan ion logam ditambah EDTA berlebih
 Diatur pH larutan dengan bufer

 Kelebihan EDTA dititrasi kembali dengan larutan baku ion


logam
 Cara ini digunakan bila :
 Dalam larutan terdapat ion lain selain ion logam yang ditentukan,
yang dapat mengendapkan ion logam yang ditentukan misal: OH-,
fosfat
 Tidak ada indikator yang cocok untuk logam yang ditentukan
 Reaksi ion logam- EDTA lambat
Titrasi Kembali dengan Na2 EDTA

 M+2 + Na2 EDTA → M – EDTA + Na2 EDTA + Indik.


(V.M) (warna a)

Titr. + Zn+2 (Mg+2

(M)
Zn – Indik + Zn – EDTA
(warna b)
CONTOH : Ca3 ( PO4 )2 ( titrasi kembali )

Ca3 ( PO4 )2 tidak larut dalam air + HCl berlebih dan t0

+ Na2 Edta (V.M) lar. amonia amonium Cl- hingga pH 10

Titrasi Na2 Edta berlebih dengan ZnCl2 0,05 M ; indk. EBT


TITRASI SUBTITUSI
 Larutan ion logam yang ditentukan ditambah Mg atau Zn-
EDTA
 Ion Mg2+ & Zn2+ yang dibebaskan dititrasi dengan EDTA pada
dekat perubahan warna indikator

 Untuk logam yang membentuk kompleks Logam-EDTA lebih


stabil daripada ion logam lain

Mn+ + MgY2- → MY(n-4)+ + Mg2+

 Mg yang dibebaskan ekivalen dengan Mn+ , kemudian


dititrasi dengan EDTA
PEMBAKUAN LART. Na2Edta 0,01 M

Baku primer CaCl2 (asal CaCO3 + HCl → CaCl + CO2)


Δ
+ dapar + eriocrom black T

Titrasi dengan Na2Edta → merah → biru

Reakasi :
CaCl2 + Na(C10H16O8N2)  Ca(C10H16O8N2)2 + Na+ + Cl-
Kegunaan titrasi komplesometri

 Penetapan Total Kesadahan Air


 Penetapan kadar Mg dan MgCl2

 Analisis Kadar Attapulgite dalam Tablet A

Anda mungkin juga menyukai