Anda di halaman 1dari 10

TITRASI

KOMPLEKSOMETRI
MODUL 6
Oleh Astiyani Sihotang (18030067)
TITRASI KOMPLEKSOMETRI
 Kompleksometri adalah suatu analisis
volumetri berdasarkan reaksi pembentukan
senyawa kompleks antara ion logam dengan
zat pembentuk kompleks (ligan) atau ligan
adalah suatu unsur yang memiliki pasangan 
elektron bebas untuk di donorkan pada
logam.Ligan yang banyak digunakan adalah
dinatrium etilen,dianida tetra asetat
(Na2EDTA).
TITRASI KOMPOLEKSOMETRI
 Kompleksometri merupakan jenis titrasi dimana
titran dan titrat saling mengkompleks,
membentuk hasil berupa kompleks. 

 Contoh reaksi titrasi kompleksometri:


 Ag+ + 2 CN- = Ag(CN)2
 Hg2+ + 2Cl- = HgCl2
 INDIKATOR:
1. reaksi warna harus sedemikian sehingga sebelum titik akhir,
bila hampir semua ion logam telah berkompleks dengan EDTA,
larutan akan berwarna kuat.
2. Reaksi warna itu haruslah spesifik (khusus), atau sedikitnya
selektif.
3. Kompleks-indikator logam itu harus memiliki kestabilan yang
cukup, kalau tidak, karena disosiasi, tak akan diperoleh
perubahan warna yang tajam.
4. Kompleks-indikator logam itu harus kurang stabil dibanding
kompleks logam-EDTA untuk menjamin agar pada titik akhir,
EDTA memindahkan ion-ion logam dari kompleks-indikator
logam ke kompleks logam-EDTA harus tajam dan cepat.
5. Kontras warna antara indikator bebas dan kompleks-indikator
logam harus sedemikian sehingga mudah diamati. Indikator
harus sangat peka terhadap ion logam (yaitu, terhadap pM)
sehingga perubahan warna terjadi sedikit mungkin dengan
titik ekuivalen. Larutan indikator bebas mempunyai warna
yang berbeda dengan larutan kompleks indikator.
PRINSIP DASAR :

 Pereaksi untuk titrasi kompleksometri sangat


banyak digunakan untuk menitrasi ion-ion
logam dalam larutan. Kebanyakan dari
pereaksi ini adalah zat-zat anorganik yang
mengandung beberapa gugus elektron yang
dapat berikatan kovalen dengan ion logam,
misalnya EDTA (H4Y) yang dapat bereaksi
dengan ion logam dengan perbandingan
stoikiometri 1:1 
BEBERAPA CONTOH SENYAWA
KOMPLEKS YAITU
 

 - [Co3+,(NH3)6]3+                     [Fe2+,(CN)6]4-

 - [Ni0(CN)4]4-                           [Co+,(CO)4]3
BERIKUT INI PROSEDUR-PROSEDUR YANG PALING PENTING
UNTUK TITRASI ION-ION LOGAM DENGAN EDTA, ADALAH :
 1) Titrasi langsung.
Larutan yang mengandung ion logam yang akan
ditetapkan, dibufferkan samapi ke pH yang
dikehendaki (misalnya, sampai pH = 10 dengan
NH4+ larutan air NH3), dan titrasi langsung
dengan larutan EDTA standar. Mungkin adalah
perlu untuk mencegah pengendapan hidroksida
logam itu (atau garam basa) dengan
menambahkan sedikit zat pengkompleks
pembantu, seperti tartrat atau sitrat atau
trietanolamina.
BERIKUT INI PROSEDUR-PROSEDUR YANG PALING PENTING UNTUK
TITRASI ION-ION LOGAM DENGAN EDTA, ADALAH:

 Titrasi-balik.
 Karena berbagai alasan, banyak logam tak dapat
dititrasi langsung, mereka mungkin mengendap dari
dalam larutan dalam jangka pH yang perlu untuk
titrasi, atau mereka mungkin membentuk kompleks-
kompleks yang inert, atau indikator logam yang sesuai
tidak tersedia. Dalam hal-hal demikian, ditambahkan
larutan EDTA standar berlebih, larutan yang dihasilkan
dibufferkan samapi ke pH yang dikehendaki, dan
kelebihan reagnesia dititrasi balik dnegan suatu larutan
ion logam standar, larutan zink klorida atau sulfat atau
magnesium klorida sering digunakan untuk tujuan ini.
Titik akhir dideteksi dengan bantuan indikator logam
yang berespons terhadap ion logam yang ditambahakn
pada titrasi balik.
BERIKUT INI PROSEDUR-PROSEDUR YANG PALING PENTING UNTUK
TITRASI ION-ION LOGAM DENGAN EDTA, ADALAH :
  Titrasi penggantian atau titrasi substitusi. Titrasi-titrasi substitusi
dapat digunakan untuk ion logam yang tidak bereaksi (atau berekasi
denagn tak memuaskan) dengan indikator logam, atau untuk ion
logam yang membentuk komplkes EDTA yang lebih stabil daripada
komplkes EDTA dari logam-logam lainnya seperti magnesium dan
kalsium. Kation Mn+ yang akan ditetapkan dapat diolah dengan
kompleks magnesium EDTA, pada mana reaksi berikut terjadi :

 Mn+ + MgY2- → (MY)(n-4)+ + Mg2+

 Jumlah ion magnesium yang dibebaskan adalah ekivalen dengan


kation-kation yang berada di situ, dapat dititrasi dengan suatu larutan
EDTA standar serta indikator logam yang sesuai. Satu penerapan yang
menarik adalah titrasi kalsium. Pada titrasi langsung ion-ion kalsium,
Hitam Solokrom (Hitam Erikrom T) memberi titik akhir yang buruk;
jika magnesium ada serta, logam ini akan digantiakn dari komplkes
EDTA-nya oleh kalsium, dan menghasilkan titik kahir yang lebih baik.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai