Reaksi ini berlangsung dengan garam perak yang hanya sedikit sekali
dapat larut, jadi memberi satu metode untuk penetapan ion halida Cl-, Br-, I-,
dan ion tiosianat SCN-. Anion-anion ini mula-mula diendapkan sebagai garam
perak, dan garam perak ini dilarutakn dalam larutan [Ni(CN)4]2-, dan nikel
yang dengan demikian dibebaskan dalam jumlah ynag ekivalen, lalu
ditetapkan dengantitrasi cepat dengan EDTA dengan menggunakn indikator
yang sesuai (Mureksida, Merah Bromopirogalol). Sulfat dapat ditetapkan
dengan mengendapkannya sebagai Barium sulfat atau Timbel sulfat, endapan
dilarutkan dalam larutan EDTA standar berlebih, dan kelebihan EDTA
dititrasi balik dengan larutan Magnesium atau Zink standar dengan
menggunkan Hitam Solokrom (Hitam Erikrom T) sebagai indikator. Fosfat
dapat ditetapakan dengan mengendapkannya sebagai Mg(NH4)PO4.6H2O,
melarutkan endapan dalam asam klorida encer, dan menambahkan larutan
EDTA standar berlebih, serta membufferkan pada pH = 10, dan menitrasi-
Istilah efek sepit mengacu pada fakta bahwa suatu kompleks bersepit
yaitu kompleks yang dibentuk oleh suatu ligan bidentat atau multidentat,
adalah lebih stabil banding kompleks padanannya dengan ligan-ligan
monodentat. Semakin banyak titik lekat ligan itu kepada ion logam, semakin
besar kestabilan kompleks. Efek sterik yang paling umum adalah efek yang
mengambat pembentukan kompleks yang disebabkan oleh adanya suatu
1. Kesadahan sementara
Adalah kesadahan yang disebabkan oleh adanya garam-garam
bikarbonat, seperti Ca(HCO3)2 dan Mg(HCO3)2. Kesadahan sementara ini
dapat dihilangkan dengan pemanasan atau pendidihan, sehingga terbentuk
endapan CaCO3 atau MgCO3.
Reaksinya :
2. Kesadahan tetap
Adalah kesadahan yang disebabkan oleh adanya garam-garam klorida,
sulfat, dan karbonat, misalnya CaSO4, MgSO4, CaCl2, MgCl2. Kesadahan
tetap dapat dikurangi dengan penambahan larutan soda kapur (terdiri dari
larutan natrium karbonat dan magnesium hidroksida) sehingga terbentuk
endapan kalium (padatan atau endapan) dan magnesium hidroksida
(padatan atau kalium) dalam air.
Reaksinya
Kandungan kapur yang terdapat dalam air, agar tidak kurang dan tidak
juga berlebih maka perlu diterapkan standar suatu air dikatakan sadah atau
berlebih kesadahannya. Standar kualitas menetapkan kesadahan total adalah
5-10 derajat Jerman. Apabila kurang dari 5 derajat Jerman maka air akan
terasa lunak dan sebaliknya. Jika dalam air mengandung lebih dari 10 derajat
Jerman maka akan merugikan bagi manusia. Di kalangan masyarakat yang
awam, sangat sulit untuk membedakan mana air yang tingkat kesadahannya
tinggi. Mereka hanya bisa memperkirakan saja berdasarkan apa yang
ditimbulkan dari air, misalnya mereka mengamati kerak yang ditimbulkan air
Air jika tidak mengandung kapur atau tidak sadah akan terasa lunak
atau hambar karena tidak mengandung garam-garam mineral sehingga akan
mengurangi selera dalam mengkonsumsinya. Akan tetapi, jika di dalam air
kandungan kapurnya sangat tinggi atau dengan kata lain terlalu banyak
mengandung garam-garam mineral justru akan memberikan dampak yang
buruk bagi kehidupan. Oleh karena itu, dirasa perlu untuk mengetahui dampak
apa saja yang dapat ditimbulkan jika kandungan kapur dalam air berlebih atau
kesadahannya tinggi.
a. Menyababkan lapisan kerak pada alat dapur yang terbuat dari logam;
Merah biru
Kosentrasi Na – EDTA
rata - rata
Air Sumur
Kesadahan Air
sumur
M ∙ n ∙ V =M ∙ n ∙ V
Kesadahan total air sumur
V EDTA x M EDTA x MrCa Co x 1000
ppm(mg/L) = 3
V sampel
Kemudian akan dihitung kesadahan rata-rata dari air sumur
sehingga diperoleh sebesar 323 ppm (mg/L) dan konsentrasi air sumur
rata-rata sebesar 0,00323 M.
X. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan kami dapat menyimpulkan bahwa pada
penentuan (standarisasi) larutan Na-EDTA dengan CaCl2 sebagai baku
kosentrasi larutan Na-EDTA yang digunakan untuk titrasi pada percobaan
pertama adalah 0,0115 M, pada percobaan kedua kosentrasinya adalah 0,111
M, dan pad percobaan ketiga kosentrasinya adalah 0,0114 M. sehingga
kosentrasi larutan Na-EDTA rata – rata adalah 0,0114 M. sedangkan pada
penentuan kesadahan total air sumur pada percobaan pertama kesadahan
total air adalah 399 ppm. Pada percobaan kedua kesadaha total airnya adalah
307,8 ppm. Dan pada percobaan yang ketiga kesadahan total air sumurnya
adalah 362,3 Ppm. Sehingga kesadahan total air sumur rata – rata adalah 328
ppm. Jadi kesadahan air sumur kami sangat sadah karena kesadahan total air
sumur kami lebih dari 300 ppm.
NCH2CH2N
HOOCCH2 CH2COONa
b. Rumus kimia EBT
LAMPIRAN DOKUMENTASI
N FOTO KETERANGAN
O
1 Menyiapkan alat
dan bahan, seperti:
labu ukur, pipet
seukuran, gelas
ukur, tabung
Erlenmeyer,
spatula, kaca arloji,
gelas kimia, buret,
satif dan juga klem.
Adapun bahan
yang dibawa dari
rumah ialah air
sumur dan juga air
laut.
2 Memindahkan
serbuk CaCO3 p.a
dalam labu ukur
menggunakan air
dengan bantuan
corong dan spatula
4 10 mL larutan
CaCl2 yang telah
dipindahkan
kedalam
Erlenmeyer,
ditambahkan
dengan 1 mL
larutan buffer pH
10.
6 Menitrasi larutan
dengan Na-EDTA
0.01 M hingga
terjadi perubahan
warna dari merah
muda ke biru.