Anda di halaman 1dari 30

KIMIA ANALISIS II (pert 4)

KOMPLEKSOMETRI
PENGERTIAN
KOMPLEKSOMETRI
 Titrasi dimana titran & titrat saling
mengkompleks / membentuk hasil berupa
kompleks
 Titrasi Kompleksometri digunakan u/
menentukan kandungan garam-garam
logam
 Dasar titrasi kompleksometri adalah :
pembentukan kompleks dg ion-ion logam
KOMPLEKS ITU APA ?
CuSO4 anhidrat adl senyawa berwarna putih
CuSO4.5 H2O : senyawa berwarna biru
Larutan Cu 2+ berwarna biru
Lar.Cu 2+ + NH4OH exces lar.biru tua
KESIMPULAN:
 Ion Cu2+ : tidak berwarna

 Jika ada H2O,NH4OH menjadi biru

 Jika ada HCl pekat menjadi agak hijau


 Ion Cu2+ dg spesies lain H2O, NH3 dan
Cl- akan terjadi kompleks yg
menyebabkan terjadi suatu warna
 KOMPLEKS terjadi dari :
logam(disebut ion inti / sentral ) &
komponen lain berupa ion / molekul yg
disebut ligand ( ligare = mengikat )
SENYAWA KOMPLEKS ??
 Senyawa yg terbentuk atr 2 senyawa
kimia dg mekanisme pasangan donor –
aseptor atau asam basa Lewis
 Donor(memberi pasangan elektron): tiap
atom/ion non metal baik bebas atau
terikat pd molek.netral atau ion
 Aseptor(menerima/bersama-sama
mengikat pasangan elektron): atom logam
atau atom yg netral
 DONOR : molekul yg paling sedikit memp.sepasang
elektron bebas dan donor ini disebut ligand
contoh ligand:
 Ion halogenida
 OH-, CN-, gugus karbonil ( C=O ) ; gugus
karboksil ( O );
- C - OH
 Basa nitrogen(amonia NH3);amin alifatik,piridin )
 Gugus atom yg mengandung S,P, As
LIGAND - LIGAND
 Unidentat : ligand yg ikt pd ion logam
hanya pada satu tempat
cth: amonia dg ion kupri membtk
kompleks
 Bidentat: ligand yg memberikan 2 tempat
ikatan pada ion logam
cth : etilendiamina
 Ligand yg memberikan 2 pasangan elektron/lebih
disebut Chelon / pembentuk kelat
komplekson
 Dalam titrasi Kompleksometri komplekson yg
dgnk:
1. Etilendiaminetetraasetat ( EDTA)
2. As. nitriloasetat ( NTA atau NITA/complexon I )
3. Asam diaminosikloheksan tetraasetat ( DCTA, DCYTA atau
complexon IV )
 Yg digunakan adl garamnya dinatrium etilen diamin tetra
asetat/ complexon III/Versone/Titriplek
III/Sequesterene/Chelaton III /Di Na EDTA/ Na2EDTA
( Na2C10H14N2O8.2H2O )
PEMBENTUKAN KOMPLEKS ANTARA ION
LOGAM DG EDTA
 EDTA : turunan asam amino karboksilat berbasa 4 dimana tiap atom
H pada gugus karboksilat dpt terdissosiasi
HOOC – CH2 CH2-COOH
N-CH2-CH2-N
HOOC – CH2 CH2-COOH
Ada 6 gugus yg dpt membentuk kompleks dg ion logam yaitu 2
gugus amino dan 4 gugus karboksilat
Pembentukan kompleks tjd atr logam dg ligand EDTA 1:1 dan ion
logam sbg pusat
 EDTA adl kristal yg sukar larut maka u/ dpt melarut direaksikan dg
NaOH agar terbentuk garamnya ( Na2EDTA)shg larut dlm aquades
 Na2EDTA yg dalam larutan membentuk anion yg bermuatan negatif
dua ( H2Y 2- )
EDTA ditulis H4Y dg dissosiasi bertingkat
H4Y H + + H 3Y -
H3Y- H + + H2Y2-
H2Y2- H + + HY3-
HY3- H + + Y4-

Yang membentuk kompleks dg logam adalah tetra anion disingkat Y 4-


PERSAMAAN UMUM PEMBENTUKAN KOMPLEK
KELAT
 EDTA akan membentuk kompleks 1:1 yg stabil dg semua
logam kecuali logam alkali seperti Na dan K
 Logam alkali tanah(Ca & Mg) membentuk kompleks yg tdk

stabil dg EDTA pd pH rendah mk titrasi logam-logam ini dg


EDTA dilakukan pd lar.buffer amonia pH 10
 PERSAMAAN REAKSI UMUM :

 Reaksi : M n+ + Na2 EDTA (MEDTA) n-4 + 2 H+


M n+ : ion logam dg muatan n+
Na2EDTA ( H2Y2-) : tetra anion
Contoh : Mg 2+ + H2Y2- Mg (Y)2- + 2 H+
Al 3+ + H2Y2- Al Y - + 2 H+
MASKING
 Adalah komponen zat penutup/yg
menutupi
 Gunanya jk sampel terdiri dr campuran
logam maka perlu di “masking” agar
komponen lain tsb membntk kompleks yg
kuat shg tetapan kondisional dg EDTA
menurun dg demikian logam itu tak
tertitrasi sedang logam lain dpt dititrasi
tanpa terganggu
 Masking agent dpt membentuk pengendapan
/ kompleks yg lebih stabil dr ion EDTA yg
diganggu
 Masking agent :

1. Pengendapan

logam berat(Co,Cu,Pb) dpt dipisah dg


di+natriumsulfida end yg terbentuk (end
sulfida)disaring diuraikan kembali baru
dititrasi dg EDTA
ATAU di+tioasetamida shg terbentuk
kompleks yg tdk larut
PENGENDAP / PENGKOMPLEKS
 Sulfat Barium dan Timbal
 Oksalat Kalsium dan Timbal
 Fluorida Kalsium dan Timbal
 Ferosianida Zn dan tembaga
 8-hidroksikinolin logam-logam berat
 Tioliserol u/masking Cu pd campuran Zn
dan tembaga dlm lotion
2.Pengontrolan pH
 Metode masking paling sederhana berdasr

bahwa logam-logam alkali tanah tidak


membentuk kompleks dg EDTA jika pH
dibawah 7, u/ unsur-unsur transisi
membentuk kompleks yg stabil dibawah
Ph = 3
TITRASI DENGAN EDTA
 Deteksi TAT digunakan indikator zat warna,diberikan pd
lar.logam saat awal sebelum titrasi & akan membentuk
kompleks berwarna dg logam,saat TAT (ada kelebihan
EDTA ) maka kompleks indikator logam akan pecah dan
menghasilkan warna yg berbeda.
 Contoh indikator :
1. Hitam Eriokrom /Eriochrome Black T (EBT )/Mordant
Black II/Solochrome Black T
semua komplek logam EBT berwarna merah
Logam-EBT pH 7-11 Eriokrom T + Logam(Metal)
( merah ) ( biru )
indikator EBT tdk stabil dlm bentuk larutan
2. Jingga ksilenol, Xylenol orange
adl indikator asam basa ( kuning sitrun jk asam dan merah
bila basa )
Kompleks logam jingga xilenol berwarna merah pd titrasi
dlm suasana asam
cth: Titrasi Pb dan Zn pada pH 4-5
3. Asam Kalkon karbonat
U/ titrasi Ca yg tercampur Mg pada pH 12,3
Dg menambah NaOH / dapar dietilamin 5ml tiap 100 ml
larutan. Mg diendapkan sbg hidroksida.
Perubahan warna dari kemerahan menjadi biru
4. Biru Hidroksi naftol
Pada pH 12-13 larutannya merah sampai lembayung (ada
Ca) akan menjadi biru jernih jk kelebihan EDTA
MACAM- MACAM TITRASI
KOMPLEKSOMETRI
1. Titrasi Langsung
lar.ion yg ditetapkan di+ buffer pH 10
di+indikator logam yg sesuai & dititrasi
langsung dg lar.baku DiNaEDTA.
U/ mencegah pengendapan logam OH- atau
garam basa dg buffer di+ pembentuk
kompleks pembantu spt tartrat,sitrat,trietanol
amin.TAT kadar ion logam yg ditetapkan
berkurang & ditunjukkan perub.warna indikator
logam.
2. Titrasi kembali
Dg ditambah lar,baku DiNaEDTA berlebih
lalu di+ buffer pd pH yg diinginkan dan
kelebihan DiNaEDTA dititrasi kembali dg
lar.baku ion logam. TAT ditandai dg
pertolongan indikator logam.
Perubahan warna berlawanan dg
perubahan warna pd titrasi langsung
u/ EBT dari w.biru ke w.merah
3. Titrasi substitusi
 u/ PK ion logam jk TAT tdk jelas dg
titrasi langsung atau titrasi kembali
 u/ jk ion logam membentuk dg
DiNaEDTA lebih stabil drpd logam lain spt
Mg dan Ca
 u/ PK Ca,Pb dan raksa dg indikator EBT
 4. Titrasi tidak langsung(indirect titration )
 u/ menentukan kadar ion-ion yg tdk
bereaksi dg pengkelat misal anion
cth barbiturat tdk bereaksi dg EDTA tp dpt
diendapkan dg ion merkuri dlm keadaan
basa sbg ion kompleks 1:1.Setelah
pengendapan kompleks dipindahkan dg
disaring dan dilarutkan kembali dlm
lar.baku EDTA berlebih dan dititrasi dg
lar.baku Zn(II) serta indikator yg sesuai
5. Titrasi alkalimetri
Proton dari DiNaEDTA dibebaskan o/logam
berat & dititrasi dg lar.baku alkali dg pers
reaksi :
M n+ + Na2 EDTA (MEDTA) n-4 + 2 H+
Larutan logam hrs netral thd indikator yg
digunakan.
TAT digunakan asam –basa atau
potensiometri
MANFAAT
 U/ PK bismut subkarbonat, bismut sub
nitrat,CaCO3, CaCl2, dan sediaan
injeksinya, kalsium glukonat, kalsium
hidrogen fosfat, kalsium hidroksida ,
larutan topikal kalsium hidroksida, kalsium
laktat dan sediaan tabletnya, kalsium
pantotenat, kalsium sulfat,magnesium
karbonat,magnesium
stearat,MgSO4,MnSO4, ZnCl2 & ZnSO4
 Soal
 Ditimbang saksama 20 tablet Kalsium Laktat
beratnya 12 gram, lalu diserbuk. Dari serbukan
ditimbang saksama 600 mg lalu dipijarkan.
Setelah dipijar sisa pemijaran dilarutkan dalam 5
ml asam klorida encer P, ditambah 100 ml
aquades dan 15 ml NaOH LP, kemudian dititrasi
dengan dinatrium edetat 0,05 M memerlukan
32,00 ml, indikatornya biru hidroksinaftol P.
 Pada etiket tertulis kadar Ca Laktat =
(CH3CHOHCOO)2 Ca adalah 500mg/tablet
PERTANYAAN :
 Jika asam klorida pekat 12 N maka bagaimana cara

membuat dengan konsentrasi 4 N sebanyak 100 ml!


 Sebutkan 3 indikator yang dapat digunakan pada

metode kompleksometri!
 Apakah yang anda ketahui dengan dinatrium edetat itu !

 Berapa mg Kalsium Laktat 5 H2O murni terdapat dalam

tiap tablet pada soal diatas !Tuliskan juga rumus Kalsium


Laktat !
 Apakah kadar tablet tersebut memenuhi syarat

Farmakope (syarat 90-110%) !Jelaskan


 Sebuah contoh murni CaCO3, seberat 0,2428 g
dilarutkan dalam asam klorida dan larutan
diencerkan menjadi 250,0 ml dalam suatu botol
ukur. Sebuah aliquot 50,0 ml memerlukan 
42,74 ml larutan EDTA untuk titrasi. Hitung
 (a)  molaritas larutan EDTA
 (b) jumlah garam Na2H2Y.2H2O (BM 372,2)
yang diperlukan untuk membuat 1 liter larutan.
 (a) 0,01135 M
 (b) 4,224 gram
 Sebuah contoh air 200 ml yang
mengandung ion-ion Ca2+ dititrasi dengan
16,38 ml larutan EDTA dalam Soal 1.
Hitung derajat kesadahan air dalam ppm
dari CaCO3. Ingat bahwa 1 ppm adalah 1
mg/liter.
 Jawab : Derajat kesadahan air = 93,1
ppm
 Sebuah contoh air 100 ml yang
mengandung ion-ion Ca2+ dan Mg2+ dititrasi
dengan 15,28 ml 0,01016 M EDTA dalam
suatu buffer amoniak pada pH 10,0. Suatu
contoh lain 100 ml dititrasi dengan NaOH
untuk mengendapkan Mg(OH)2, dan
kemudian dititrasi pada pH 13 dengan
10,43 ml larutan EDTA yang sama. Hitung
bagian per seribu CaCO3 dan MgCO3 di
dalam contoh.
 Jawab : (a) ppm CaCO3= 106,1 ppm
 (b) ppm MgCO3 =  41,55 ppm
 50,00 ml sebuah larutan yang
mengandung ion Ni2+ maupun ion Pb2+
memerlukan 46,32 ml larutan 0,02041 M
EDTA untuk titrasi kedua logam. Sebuah
contoh ke dua 50,00 ml dititrasi dengan
KCN untuk menutupi nikel dan kemudian
dititrasi dengan 30,28 ml larutan EDTA
yang sama. Hitung molaritas ion-ion Ni2+
dan Pb2+.
 Jawab : [Pb2+]= 0,01236 M
 [Ni2+]= 0,006548 M
 Sebuah contoh aloi seberat 0,5745 g yang
sebagian besar mengandung bismut dan
timbal dilarutkan dalam asam nitrat dan
diencerkan menjadi 250,0 ml dalam sebuah
botol pengukur. Sebuah 50,00 ml alikot
diambil, pH diatur pada 1,5 dan bismutnya
dititrasi dengan 30,26 ml 0,01024 M EDTA,
pH larutan kemudian dinaikkan sampai 5,0
dan timbalnya dititarsi dengan 20,42 ml
larutan EDTA yang sama. Hitung persentase
timbal dan bismut di dalam aloi.
 Jawab : %Bi = 56,36%
 %Pb= 37,71%

Anda mungkin juga menyukai