Note:
- Perbedaan KD sama KI; kalo masalahnya di desain atau spesifikasi barangnya, dia
masalah di KD.
Kalo desainnya cocok, tapi pas barang datang ke pemesan eh ternyata malah gak bisa
dipasang, utilitasnya gak cocok, dan sebagainya, kabel-kabelnya gak berfungsi, part-
partnya ada yang ilang. Nah itu KI yang harus jadi sorotan.
- Perbedaan KO sama KK; Kualifikasi Operasional itu fokus FUNGSI MESIN saat
pertama kali dijalankan. Yang berhubungan dengan mesin/alat ketika digunakan setelah
pemasangan itu juga termasuk Kualifikasi Operasional.
Kalau Kinerja/Performa dia fokus banget di jangka panjang, biasanya di soal bilang
"Setelah bertahun-tahun dipakai dilakukan kualifikasi." alias dia dalam jangka waktu
tertentu. Nah di Industri farmasi kalo KD, KI, KO udah oke, satu-satunya Kualifikasi
yang diulang tahunan cuma KK.
- Perbedaan KD sama KO (kata kunci pertama); Jadi kalo desain: Barang/mesin yang
baru datang, dia terkait speknya: apakah benar dimensinya sesuai, apakah benar
barangnya sesuai yang diminta pemesan, apakah benar ada kabelnya, apakah benar ada
UPSnya, dan sebagainya. Jadi kita pesen kan biasanya punya spesifikasi, nah kalo barang
datang gak sesuai, itu KD. Contoh soal KD “Apa yang dilakukan ketika mesin pertama
kali datang?"
Sedangkan KO lebih pada operasional pertama kalinya.
VALIDASI
Apoteker di departemen Research and Development hendak melakukan validasi di
Industri Farmasi yang melihat parameter-parameter seperti akurasi, presisi, ripitabilitas,
linearitas, spesifitas, LOD maupun LOQ pada Pengujian Tablet Asetosal dengan Metode
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Validasi yang dilakukan oleh apoteker tersebut
termasuk validasi?
a. Proses
b. Pembersihan
c. Metode Analisa
d. Hibrida
e. Prospektif
Parameter Validasi Metode Analisa (VMA)
Pembagian validasi di industri:
Note:
- Teknik pembuatan steril terbagi menjadi 2 yaitu aseptis dan sterilisasi akhir. Yg
menggunakan sterilisasi akhir wlpun ada kmgkinan ada resiko slma proses pengisian tp
dapat terjamin sterilnya setelah dilakukan sterilisasi akhir, sedangkan produk aseptis
untuk menjamin sterilitasnya perlu dilakukan validasi media fill.
- Media pertumbuhan yang umum digunakan pada validasi media fill adalah Soybean
Casein Digest Medium (SCDM) atau yang dikenal sebagai Trypticase Soy Broth (TSB),
cocok untuk media pertumbuhan dari berbagai organism. Untuk kontaminasi anaerob
digunakan media Fluid Thioglycolate Medium (FTM)
PERSONIL KUNCI
Di Industri Farmasi dikenal adanya personil kunci. Pada CPOB 2018, personil kunci yang
bertugas untuk memastikan produk yang di produksi lulus sesuai spesifikasi dan memberi
persetujuan terhadap spesifikasi akhir produk adalah?
a. Kepala Pemastian Mutu (QA) Pelulusan bets (pemastian dan penjaminan
sama, jadi klo ada pilihan dua2nya berati
b. Kepala Penjaminan Mutu (QA)
menjebak/salah)
c. Kepala Pengawasan Mutu (QC)
d. Kepala Produksi Pelulusan spesifikasi
e. Kepala Riset dan Pengembangan Produk
Note:
- Obat diuji terlebih dahulu spesifikasi produk oleh QC, misalnya uji kekerasan, uji kadar
air, dll. Setelah itu baru di uji kelulusan betsnya oleh QA, misalnya terkait proses
produksi, penimbangan bahan, dokumen, dll.
RUANG KELAS
Ruang kelas kebersihan di Industri Farmasi adalah salah satu aturan yang dibahas ketat
dalam CPOB 2018. Apabila Industri Farmasi akan melakukan pengisian/filling untuk
produksi sediaan injeksi cair dengan teknik aseptis. Di ruang kebersihan manakah
pengisian akan dilakukan?
a. A
b. B
c. C
d. D
e. E
Ruang kebersihan kelas A, dalam praktiknya adalah mesin untuk kegiatan produksi di
bawah area Laminar Air Flow (LAF). LAF sendiri, berdasarkan regulasi, memiliki syarat
pertukaran udara dengan kecepatan berkisar diantara?
a. 0,34 - 0,56 m/detik
b. 0,43 - 0,56 m/detik
c. 0,43 - 0,54 m/detik
d. 0,36 - 0,54 m/detik
e. Tidak ada persyaratan pertukaran udara
Industri farmasi sedang melakukan produksi tablet hisap vitamin C dengan bentuk
kemasan strip. Agar memenuhi aturan CPOB maka pada saat pengemasan box setelah
strip perlu dilakukan pada kelas yang sesuai. Pada kelas mana proses tersebut
dilakukan?
a. Kelas A
b. Kelas C
c. Kelas E
d. Kelas B
e. Kelas D
D untuk produksi pengolahan
E untuk produksi pengemasan
Note:
- Ruang kelas paling minimal di CPOB 2018 adalah ruang kelas E yaitu untuk semua
pengemasan sekunder “steril dan non steril” = pengemasan yang tidak bersentuhan
langsung dengan produknya (misal sirup, kemasan primer: botol yang bersentuhan lnsg
dgn zat aktif sirup, kemasan sekunder: dus/boxs.. msl tablet, primer: blister, sekunder:
boxs).
(gudang= ruang terendah yang diakui di CPOB)
- Ruang kelas D = produksi (mis mixing, lubrikasi, cetak tab, dll)
Pencucian Alat Gelas baik Alat Gelas untuk Steril atau Non Steril Semuanya di D
Jadi ruang D bisa dibuat untuk produksi sed. non steril dan juga bisa buat cuci alat gelas
steril & non steril
- Beda kelas D dan E NON Steril; Kelas D itu PRODUKSINYA, Produksi meliputi
mixing/pencampuran sediaan dan filling/pengisian sediaan. Sedangkan ruang kelas E itu
untuk PENGEMASAN SEKUNDER SAJA dan tidak melakukan pengolahan apapun.
PENGEMASAN PRIMER ada di kelas D. Karena gak mungkin filling/pengisian tanpa
kemasan primernya.
- Ruang A dan C khusus steril, sedangkan ruang B hanya sebagai background ruang A.
Ruang A ada persyaratan aliran udara dan LAF, karena ruang kelas untuk proses
PENGISIAN/FILLING), ruang kelas B hanya sebagai LATAR BELAKANG.
- Beda kelas A dan C; A= untuk filling aseptis, C= untuk filling produk yg sterilisasi
akhir (misl produk yang disterilisasi panas kering dgn oven atau panas basah dgn
autoclav)
- Berdasarkan lampiran 3.5b CPOB 2012 ruang kelas A adalah untuk sediaan berikut:
Salep mata steril
Suspensi steril
Bubuk steril/injeksi serbuk.
Untuk Tetes mata Oksimetazoline sebenarnya kalo nggak dinyatakan lain di soal,
tembak ruang filling A gakpapa karena dia sediaan steril resiko tinggi.
Industri farmasi hendak memproduksi obat di dalam ruangan dengan kondisi tekanan pada
ruangan produksi lebih besar daripada tekanan selasarnya. Kondisi yang demikian,
dalam CPOB dikenal sebagai istilah?
a. Selasar Grey Area
b. Selasar Bersih
c. Selasar Kotor
d. Selasar Black Area
e. Selasar Tidak Terkendali
Pembuatan produk sirup dalam industri farmasi salah satu komponen utamanya adalah air.
Industri tersebut menetapkan air yang dipakai untuk produk sirup adalah air yang sudah
terfiltrasi baik dengan mekanisme ion exchange atau reverse osmosis (RO). Air apakah
yang dimaksud?
a. Feed Water
b. Tap Water
c. Purified Water
d. Scale Water
e. Water for Injection
Note:
- 3 hal yang ditinjau di SPK industri farmasi yaitu pengolahan air (SPA), sistem
tekanan udara (HVAC), sistem udara bertekanan/ compress air
- Air pasokan biasanya untuk nyuci2 alat gelas. air Purified Water adalah yg
minimal dipakai untuk proses produksi, misalnya utk sirup. Air high puriefied
water (air dgn tingkat pemurnian tinggi, RO nya EI double atau punya treatment
tambahan. Seluruh injeksi dan pelarut untuk injeksi harus menggunakan WFI
LOOPING AIR
Suatu industri ingin membuat sedian injeksi Streptomisin dengan pelarut WFI sesuai CPOB
suhu minimal yang digunakan pada proses pengolaahan air dengan teknik looping adalah
a. >60C
b. >70C
c. >80C
d. <70C
e. <80C
O
Note: air meskipun tidak digunakan tetap harus dilooping atau disirkulasi >70 C,
karena air yang berhenti di pipa atau saluran air berpotensi pertumbuhan mikroba sperti
lumut dll, suhu > 70 OC merupakan suhu yang paling optimum utk dipakai agar air tidak
terurai dan tidak berkurang kualitasnya.
OBAT TRADISIONAL
Apoteker di Industri Obat Tradisional (IOT) akan membuat sediaan farmasi yang
menggunakan bahan baku yang terbukti secara ilmiah keamanan dan khasiatnya telah teruji
secara praklinik. Dalam kemasan obat tersebut akan terdapat label penanda obat, obat
tersebut termasuk dalam golongan?
a. Jamu
b. Herbal
c. Fitofarmaka
d. Obat Herbal Terstandar
e. Obat kimia
Apoteker Produksi hendak melakukan produksi obat dengan salah satu bahannya adalah
Hidrogen Peroksida konsentrasi tinggi. Dalam melakukan penanganan terhadap suatu bahan
atau handling toksisitas bahan tersebut, maka apoteker memerlukan referensi bahan yang
berkaitan dengan tingkat bahaya, keamanan, dan juga penanganan apabila terjadi
kecelakaan. Dokumen apakah yang perlu dipersiapkan?
a. MSDS
b. DMF
c. ISO
d. COA
e. SOP
STABILITAS
Apoteker di Industri Farmasi hendak menguji stabilitas suatu formula tablet Parasetamol
dengan metode uji stabilitas dipercepat dengan alat Climatic Chamber. Kondisi yang
disyaratkan untuk uji stabilitas dipercepat tablet tersebut adalah?
a. 20 oC ± RH 60%
b. 25 oC ± RH 60%
c. 60 oC ± RH 75%
d. 20 oC ± RH 75%
e. 40 oC ± RH 75%
Apoteker bekerja pada sebuah Industri Farmasi di Jepang ditugaskan untuk melakukan
uji stabilitas long-term produknya yang akan dipasarkan di Indonesia. Agar dapat
memenuhi persyaratan stabilitas, untuk pengujian stabilitas di Indonesia, apoteker
tersebut harus menyesuaikan dengan zona dalam regulasi, termasuk zona berapakah
Indonesia?
a. Zona II
b. Zona III
c. Zona Iva
d. Zona Ivb
e. Zona Vb
Real Time; Tahun pertama setiap 3 bulan, tahun ke2 tiap 6 bulan, tahun ke3 tiap 12 bulan
(setahun sekali). ED 5 tahun, pengujian selama 6 tahun (ED+1)
SAMPLING
Note:
- di QC kedatangan bahan baku dalam jumlah yang banyak, jdi harus melakukan
sistem sampling.
- Pola p jarang digunakan karena industri farmasi otomatis ketika pemesanan bahan
baku atau bahan awal tentu sudah tahu zat apa yang mereka pesan.
- Perbedaan mendasar antara pola n dan pola p adalah pada bahan bakunya. Pola p
digunakan untuk bahan baku yang dateng itu gak tahu bahan apa. Jadi gunakan
pola p hanya jika disoal diketahui bahan baku saja tanpa tahu zatnya.
- Jika wadah 4 atau kurang (≤4) diambil semuanya
- Misalnya n=10 maka hasilnya 4,16 maka sampling yg diambil adalah 5 tong
(berapa pun angka diblkg koma tetap pembulatannya ke atas)
- Pola ini juga digunakan utk sampling bahan kemas (bahan awal= bahan baku dan
bahan pengemas), tp kenyataannya dilapangan utk bahan kemas sesuai dgn
industri masing2.
STERILISASI
Apoteker di Produksi hendak melakukan sterilisasi akhir terhadap produk yang baru saja
selesai diproduksi, diketahui bahwa produk tersebut memiliki sifat tahan terhadap
pemanasan dan stabil terhadap uap air. Jenis metode sterilisasi apakah yang dipakai?
a. Sterilisasi Panas Basah
b. Sterilisasi Panas Kering
c. Sterilisasi Filter
d. Sterilisasi Radiasi
e. Sterilisasi Uap
Note:
- Gas etilen dioksida biasanya memang dibuat alat medis, karena sifat gas yang
memenuhi ruangan, jadi alat medis yang punya detail banyak itu yang biasa
dipakai. Tapi karena handling toksisitasnya besar, gas etilen oksida jarang
digunakan di industri farmasi.
- Untuk teknik filtasi 0,22 untuk bakteri atau mikroorganisme, 0,45 untuk
partikulat/partikel.
Penggunaan praktis di lapangan biasanya digabung 0,22 + 0,45 terutama buat
teknik sterilisasi injeksi.
Nah untuk sterilisasi filter ini biasa dilakukan untuk produk yang tidak tahan
panas baik panas basah atau panas kering
LOGIKA PRODUKSI
Suatu industri akan membuat sediaan injeksi kering. Untuk dapat membuat sediaan
tersebut, sesuai dengan syarat CPOB, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Hal
apa yang paling harus diperhatikan dalam pembuatan injeksi kering?
a. Tekanan
b. Jumlah Partikel
c. Aliran Udara
d. Pakaian
e. rH
Note: injeksi cair yang paling penting diperhatikan partikel, karena berkaitan dgn sterilitas,
sdgkan injeksi kering dan effervescent adalah rH karena jika rHnya tidak sesuai rentang akan
mudah terjadi oksidasi
Apoteker yang bertugas pada bagian R&D suatu industri farmasi sedang mengembangkan
sediaan copy tablet furosemid 20 mg dari sediaan furosemid 40 mg yang sudah dimiliki
oleh industri berdasarkan permintaan bagian marketing. Agar produk copy tablet furosemid
20 mg tersebut dapat didaftarkan kepada BPOM, sediaan tersebut harus melalui uji
bioekivalensi. Apakah uji bioekivalensi yang tepat dilakukan oleh apoteker tersebut?
a. Uji absorbsi in vivo
b. Uji absorbsi in situ
c. Uji bioekivalensi
d. Uji bioavailabilitas obat
e. Uji disolusi terbanding
Note:
- Jika sebelumnya TELAH produksi SEDIAAN ZAT AKTIF SAMA DENGAN
DOSIS LEBIH TINGGI, maka cukup hanya UDT (Uji Disolusi Terbanding).
Sebaliknya, jika BELUM produksi sediaan dengan zat aktif dengan dosis lebih
tinggi, maka harus dilakukan Uji bioekivalensi in vivo
OBAT TRADISIONAL
Sebuah badan usaha ingin mendirikan UKOT (Usaha Kecil Obat Tradisional) yang
memproduksi sediaan sirup ekstrak daun sirsak dan sirup jahe. Kemanakah pemohon harus
mengajukan surat izin pendirian UKOT?
a. Kemenkes RI
b. BPOM
c. BBPOM
d. Dinkes Provinsi
e. Dinkes Kab/Kota
REGULASI UMUM
Pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi,
pengamanan, pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusian atau penyaluran obat, serta
pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional adalah pasal yang menjelaskan tentang
tugas, pokok dan fungsi tenaga kefarmasian. Diatur dalam peraturan perundang-undangan
apakah pasal tersebut?
a. UU No. 36 tahun 2009
b. UU No. 36 tahun 2014
c. PP No. 20 tahun 1962
d. PP. No. 51 tahun 2009
e. Permenkes RI No. 36 tahun 2016
REGULASI PENANGGUNGJAWAB
Seorang miliader ingin membangun pabrik obat tradisional berdasarkan Permenkes RI no
6 th 2012. Jika orang tersaebut ingin membuat pabrik obat tradisional maka apa syarat yang
harus dipenuhi?
a. 3 orang Apoteker
b. 1 orang Apoteker
c. 1 orang Apoteker + 1 TTK
d. 1 orang Apoteker + 3 TTK
e. 1 orang Apoteker + 1 Apoteker Pendamping
REGISTRASI OBAT
Apoteker di Industri farmasi akan mendaftarkan produknya yang mengalami perubahan
indikasi dari sebelumnya. Apoteker tersebut hendak mendaftarkan ke BPOM. Mengacu
kepada PERKA BPOM No. 24 tahun 2017, termasuk kategori apakah registrasi tersebut?
a. Registasi Baru
b. Registrasi Variasi Mayor
c. Registrasi Variasi Minor
d. Registrasi Variasi Notifikasi
e. Registrasi Ulang
TIPE GELAS
Seorang apoteker di industri farmasi akan memilih tipe gelas untuk digunakan sebagai
wadah larutan vitamin C sebagai suplemen makanan. Apakah tipe gelas yang tepat untuk
digunakan dalam sediaan tersebut?
a. Tipe I
b. Tipe II
c. Tipe III
d. Tipe IIIa
e. Tipe NP
Note:
- Tipe 1,2,3 untuk injeksi cair/ sediaan steril, selain itu menggunakan tipe NP
- Utk sediaan injeksi yg sering digunakan tipe 1 karena punya ketahanan dan
speck bahan yang paling bagus terkait pelepasan partikelnya
- Tipe 2 dan 3 jarang digunakan karena mudah pecah