PRODUKSI
Bagian dari tahap pembuatan yang melibatkan faktor sains, teknologi,
kemampuan, ketrampilan dan disiplin yang merupakan cerminan tingkat
kemampuan industri farmasi.
Bertujuan menghasilkan sediaan sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditetapkan.
Bab 5 CPOB 2018 tentang Produksi mengalami perubahan yang sangat signifikan,
terutama persyaratan tentang bahan awal yang digunakan dalam produksi obat
agar produk akhir yang dihasilkan terjamin keamanan, kualitas, identitas, potensi
dan kemurniannya.
PRODUKSI
1. DOKUMENTASI
2. KARYAWAN
MEMPEKERJAKAN KARYAWAN YANG :
a SAKIT
b. BELUM MENDAPAT PENGETAHUAN UMUM CPOB
c. (OPERATOR) BELUM MENDAPATKAN PELATIHAN YANG CUKUP
d. TIDAK MEMAKAI PERLENGKAPAN KERJA YANG MEMADAI
e. MAKAN, MINUM,MEROKOK DALAM RUANGAN PRODUKSI.
f. BERLALU LALANG TANPA TUJUAN
g. MENGOBROL (BATUK DI RUANG STERIL ADALAH BAGAIKAN BOM !)
h. MEMAKAI ORNAMEN/PERHIASAN. ( DI R.STERIL DILARANG MEMAKAI BEDAK)
3. PERALATAN
a. BELUM DIKALIBRASI
b. BELUM DI VALIDASI (DI KUALIFIKASI)
c. BELUM TERBEBAS DARI SISA PRODUK SEBELUMNYA.(INGAT “CAMPAIGN PRODUCTION”)
YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN DALAM AKTIVITAS PRODUKSI
4. RUANGAN
a. BELUM DINYATAKAN “BERSIH “ DARI PRODUK SEBELUMNYA.
b. AHU TIDAK BERFUNGSI SESUAI DENGAN PROTAP.
5. PROSES
BELUM DILAKUKAN PROSES VALIDASI
7. PENGEMASAN SEKUNDER
RUANGAN BELUM TERBEBAS DARI PRODUK SEBELUMNYA.(LINE CLEARANCE)
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PRODUKSI
1. Karyawan :
- dalam keadaan sehat, tidak mempunyai luka yang terbuka.
- telah memakai perlengkapan kerja yang memadai.
- tidak memakai ornamen atau kosmetika (khususnya bedak di R. Produksi Steril ).
- tidak makan, minum, merokok selama bekerja.
- tidak banyak bicara, batuk atau melakukan gerakan-gerakan berlebihan.
2. Bangunan dan peralatan dalam keadaan bersih, bebas dari cemaran produk sebelumnya.
AIR SHOWER
RUANG ANTARA ORANG
Air Shower : air jet n air curtain
RUANG ANTARA BARANG
PASS BOX
Bangunan/Lafial/TP/11-2006
R.ANTARA
PROSES PENGOLAHAN SEDIAAN FARMASI (NON STERIL)
Seperti dijelaskan di bab Bangunan dan Fasilitas ada perbedaan tekanan udara antara ruang
pengolahan sediaan padat dan sediaan semi padat/cair, untuk sediaan solida = clean koridor
(tekanan udara koridor> tekanan di ruang produksi ; sedangkan sediaan semi solida/cair = dirty
koridor (tekanan udara koridor < tekanan udara di ruang produksi).
PENANGANAN BAHAN AWAL
Proses pengemasan
primer di kelas E
Proses pengemasan
sekunder di kelas F
Proses Granulasi
Proses Coating
PENCAMPURAN PENCAMPURAN
AKHIR GRANUL
AKHIR GRANUL
BETS A BETS B
BAHAN AWAL
TIMBANG
PENGOLAHAN
PENCAMPURAN
AKHIR GRANUL
BETS A
Personel yang melakukan pengemasan tidak boleh menaruh bahan pengemas atau
produk di dalam sakut
Bahan yang diperlukan untuk pengemasan, seperti : pelumas, lem, tinta, cairan
pembersih, dsb. Harus disimpan dalam wadah yang berbeda dengan wadah yang
dipakai untuk pengemasan produk serta diberi penandaan yang jelas.
PENYELESAIAN PROSES PENGEMASAN
Setelah proses pengemasan selesai, kemasan terakhir harus diperiksa dengan
cermat, untuk memastikan bahwa kemasan produk jadi sudah dikemas dengan benar.
Hanya produk yang berasal dari satu batch dari satu kegiatan pengemasan saja
yang boleh ditempatkan pada satu palet
Bila ada karton yang tidak penuh, tulis jumlah kemasan dan nomor batch-nya
Lakukan proses rekonsiliasi segera setelah proses pengemasan selesai
Proses rekonsiliasi harus diawasi oleh supervisor
Setelah proses rekonsiliasi, segera singkirkan kelebihan bahan pengemas dan
produk ruahan (jika ada)
Hanya bahan pengemas dan (jika ada) produk ruahan sisa yang tidak dapat
dikembalikan, harus dimusnahkan.
Hitung dan catat jumlahnya pada catatan pengemasan batch.
KARANTINA DAN PENYERAHAN PRODUK JADI
Karantina produk jadi merupakan tahap akhir pengendalian sebelum penyerahan ke
gudang dan siap untuk didistribusikan. Sebelum diluluskan untuk diserahkan ke
gudang, pengawasan yang ketat hendaklah dilaksanakan untuk memastikan produk
dan catatan pengemasan batch memenuhi semua spesifikasi yang telah ditentukan.
Selama menunggu pelulusan dari bagian Manajemen Mutu (Pemastian Mutu), seluruh
bets/lot yang sudah dikemas hendaklah ditahan dalam status karantina.
Setelah pelulusan suatu bets/lot oleh bagian manajemen mutu (Pemastian Mutu=
QA), produk tersebut hendaklah disimpan sebagai stok yang dapat digunakan sesuai
ketentuan yang ditetapkan oleh industri farmasi.