Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

FARMAKOEKONOMI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Farmakoekonomi yang diampu
oleh Ibu Yukia Wardati, S.Si.,Apt

Disusun Oleh :
ANGGI WINDARWATI
GINAN RINANDI
TINAR AGUSTIN
ERIKA AGUSTINA
RITA AMELIANI
SRI AJENG INDAH YANI
RIZKIANI NURFITRI
INDRIANA SETIANINGRUM
MARYANI LAILA
RISKA

Program Studi Farmasi


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Al – Ghifari
2019
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

Mata kuliah Farmakoekonomi mempelajari dekripsi dan analisis biaya


terapi, cara pegukuran outcome terapi, metode evaluasi Farmakoekonomi, analisis
keputusan dan pengukran kualitas hidup dalam evaluasi Farmkoekonomi, dan aplikasi
Farmakoekonomi pada pelayanan farmasi.

Adapun pengertian dari Farmakoekonomi itu sendiri adalah ilmu yang


mengukur biaya dan hasil yang diperoleh dihubungkan dengan penggunaan obat dalam
perawatan kesehatan. Analisis farmakoekonomi menggambrkan dan menganalisa biaya
obat untuk sistem perawatan kesehatan. Studi farmakoekonomi dirancang untuk
menjamin bahwa bahan-bahan perawatan kesehatan digunakan paling efisien dan
ekonomis.

Farmakoekonomi didefinisikan juga sebagai dskripsi dan analisis dari biaya


terapi dalam suatu sistem pelayanan kesehatan, lebih spesifik lagi adalah sebuah
penelitian tentang proses identifikasi, mengukur dan membandingkan biaya, resiko dan
keuntungan dari suatu program, pelayanan dan terapi serta determinasi suatu alternative
terbaik. Evaluasi farmakoekonomi memperkirakan harga dari produk atau pelayanan
berdasarkan satu atau lebih sudut pandang.

Pelayanan kefarmasian merupakan bagian yang secara integral tidak


terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit, yang berfokus pada patient
safety dengan tujuan akhir meningkatkan kualitas hidup pasien. Untuk dapat
merealisasikan hal tersebut, kita harus mampu memberikan pelayanan farmasi klinik
agar dapat memastikan bahwa obat yang diterima pasien memenuhi prinsip penggunaan
obat rasional, shingga tujuan akhir pengobatan tercapai.

Salah satu kegiatan dalam pelayanan farmasi klinik yang diselenggarakan


di rumah sakit adalah Pemantauan Terapi Obat (PTO) yang bertujuan untuk memastikan
bahwa obat yang diterima pasien adalah aman dan efektif. Untuk dpat melaksanakan
aktivitas tersebut, kita harus mampu berkomunikasi dan menganalisis data klinik pasien
terkait penggunaan obat. Selain itu, dalam mengambil keputusan klinik pada proses
terapi mulai dari pemilihan obat, penggunaan obat hingga pemantauan efektifitas dan
keamanan obat kita perlu memiliki kemampuan menginterpretasi data klinik. Kajian
farmakoekonomi mampu mempertimbangkan factor klinis (efektifitass) sekaligus factor
ekonomi (biaya) dapat membantu para pengambil kebijakan mendapat jawaban obyektif
terhadap pertanyaan untuk decision maker. Dengan demikian, ilmu farmakoekonomi
dapat membantu pemilihan obat yang rasional, yang bisa memberikan kemanfaatan
paling tinggi.

Efektifitas merujuk pada kemampuan suatu obat dalam memberikan


peningkatan kesehatan (outcome) kepada pasien dalam praktik klinik rutin (
penggunaan sehari-hari di dunia nyata, bukan di bawah kondisi optimal penelitian).
Dengan mengaitkan pad aspek ekonomi, yaitu biaya, kajian farmakoekonomi dapat
memberikan besaran efektivitas-biaya (cost effectiveness) yang menunjukkan unit
moneter (jumlah rupiah yang harus dibelanjakan) untuk setiap unit indicator kesehatan
baik klinis maupun nonklinis.

Hasil (outcomes) pengobatan adalah hasil yang diperoleh dari suatu


intervene kesehatan sebaliknya, tidak dilakukannya intervensi kesehatan yang secara
langsung mempengaruhi panjang usia, atau kualitas hidup seseorang, sekelompok orang
atau sebuah populasi.

Riset hasil akhir merupakan disipli ilmiah yang mengevaluasi efek


intervensi perawatan kesehatan pada hasil-hasil akhir yang berkaitan dengan pasien,
klinik, humanisticbdan hasil-hasil ekonomi. Riset hasil akhir umumnya berbasis pada
kerangka kerja konseptual dimana evaluasi aternatif pengobatan melibatkan penilaian
serentak sejumlah tipe hasil akhir yang berkaitan dengan penyakit.

Adapun riset hasil akhir ada tiga model yaitu model ECHO ( Ekonomi,
Klinik, Humanistik).

1. Perantara Klinik adalah pengukuran suatu status fisik atau biomedis pasien yang
digunakan sebagai suatu pengganti untuk menduga derajat penyakit, contohnya tekanan
darah tinggi, volume saluran pernafasan terdesak, dll.
Hasil akhir klinik : peristiwa-peristiwa medis yangterjadi sebagai akibat penyakit atau
pengobatan, sttaus fungsional, status kesehatan atau kualitas hidup. Contohnya stroke,
cacat, perawatan rumah sakit.
2. Perantara Humanistik adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukanpendapat
pasien tentang efek-efek penyakit atau pengobatam pada kehidupan dan
kesejahteraannya (contohnya nila-nilai, norma-norma, persepsi)
Hasil akhir humanistic : penilaian sendiri pasien tentang dampak penyakit atau
pengobatan pada kehidupan dan kesejahteraannya, contohnya kepuasan, kualitas
kehidupan.
3. Perantara Ekonomi adalah biaya-biaya medis langsung, non medis langsung dan
biaya-biaya tak langsung yang disertai dengan alternative pengobatan yang dievaluasi.
Hasil akhir ekonomi : biaya-biaya langsung dan tak langsung dibandingkan dengan
konsekuensi alernatif pengobatan medis secara khusus dinyatakan sebagai
perbandingan biaya terhadap konsekuensi, contohnya minimalisasi biaya, efektifitas
biaya,manfaat biaya dan perbandingan biaya keuntungan.

Anda mungkin juga menyukai