Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FARMASETIKA II

NAMA : Eni Faristin


NIM : 052191168
GEL : D-1
RESEP NO : 1

1. Resep

2. Skrining Resep (10)

Tahap Poin skrining keterangan


Administratife  Inscription
 Tempat dan Tanggal resep tidak ada
 Nama pasien ada
 Umur pasien ada
 Jenis kelamin tidak ada
 Berat badan pasien ada
tidak ada
1
 Alamat pasien ada
 Nama dokter tidak ada
 Alamat prakter dokter ada
 SIP dokter

 Invocation ada
 Tanda R/ diawal penulisan resep

 Prescription ada
 Nama obat ada
 Kekuatan obat ada
 Jumlah obat

 Signature ada

 Aturan pakai tidak ada

 Iter/tanda lain

 Subscription tidak ada

 Tanda tangan dan paraf dokter


Farmasetis  Dosis obat Ampicillin
Pada FI III dosis
maksimum dewasa = 4
g/hari
1 hari = 3/(3+12) x 4 g
1 hari = 0,8 g (800mg)
Dosis pada resep
sehari = 150 mg x 2=
300 mg (dosis sesuai
tidak melebihi DM)
Asam mefenamat
Dosis pada ISO
Dewasa dan anak >14
th sehari = 500 mg di
awal dan dilanjutkan
2
250 tiap 6 jam
Dosis pada resep 2 x
500 mg= 1000mg
(dosis resep sesuai jika
digunakan untuk
dewasa dan anak >14
th tetapi tidak sesuai
pada pasien usia 3 th)
Ctm
Pada FI III dosis
maksimum dewasa =
40 mg/hari
1 hari = 3/(3+12) x 40
mg = 8 mg
Dosis pada resep 1 hari
= 2 x 4 mg = 8 mg
(dosis sesuai karena
tidak melebihi DM)
 Kekuatan sediaan Ada
 Jumlah obat dan Frekuensi Ada
pemberian obat
 Stabilitas obat Stabil
 Inkompatinilitas Tidak ada
 Rute pemberian obat Ada
 Bentuk sediaan obat Ada

Klinis  Indikasi (kausal dan Ampicillin sbg terapi


simpatomatis) kausal dan asmef+ctm
sbg terapi simptomatis
(sesuai)
 Jumlah obat dan frekuensi Jumlah dan frekuensi
pemberian pemberian belum
sesuai dg literature

3
(seharusnya ampicillin
diberikan 4 x sehari
selama 5 hari)
 Rute pemberian Rute pemberian sudah
sesuai yaitu oral
 Bentuk sediaan Bentuk sediaan
kurang sesuai karena
pada resep pasien
diberikan kapsul
sedangkan pasien
masih usia 3 th
 Interaksi obat Tidak ditemukan
interaksi dari
penggunaan ke tiga
obat dalam resep diatas

 Polifarmasi/duplikasi Tidak ada

 Kontraindikasi obat Tidak diketahui


informasi pasien
terkait kontraindikasi
(seperti
alergi/hipersensitivitas)
terhadap ke tiga obat
dalam resep di atas

3.Indikasi

4
 Ampicillin
Ampicillin adalah jenis antibiotic golongan penicillin yang digunakan untuk
terapi/pengobatan berbagai macam infeksi seperti bladder infection, pneumonia,
gonorrhea, meningitis, atau infeksi saluran pencernaan. (drugs.com)
 Asam mefenamat
Asam mefenamat termasuk NSAID. Obat ini digunakan sebagai antiinflamasi dan
antinyeri. (drugs.com)
 Paracetamol
Paracetamol digunakan untuk mengobati nyeri ringan hingga sedang, atau untuk
mengurangi demam. Termasuk sakit kepala, nyeri otot, radang sendi, sakit punggung,
sakit gigi, masuk angin dan demam. (drugs.com)
 Ctm
Ctm adalah antihistamin yang digunakan untuk mengobati pilek, bersin-bersin, gatal,
dan mata berair yang disebabkan oleh alergi, flu. (drugs.com)

3. Permasalahan
 alamat pasien - jenis kelamin pasien - tanggal penulisan resep - alamat dokter - dan
tanda tangan/paraf dokter (tidak ada)
 Bentuk sediaan : tidak sesuai karena dalam resep diminta dalam bentuk kapsul
sedangkan pasien masih usia 3 th
 Asam mefenamat : tidak sesuai digunakan pada anak <14th (ISO), <6th (DIH)
 Frekuensi Pemberin ampicillin : tidak sesuai karena dalam resep hanya 2x sehari.
Sedangkan dalam literature pemberian ampicillin adalah 4xsehari selama 5 hari
 Pemisahan obat : Pengerjaan resep tidak dipisah sedangkan dalam resep tersebut
mengandung antibiotic (terapi kausal) dimana pemakaian antibiotic adalah dihabiskan
sedangkan obat simptomatis seperti asmef dan ctm hanya digunakan saat terjadi
keluhan saja

4. Rekomendasi permasalahan (10)

5
 Bentuk sediaan : sebaiknya diganti dengan pulveres/sirup karena pasien adalah anak-
anak usia 3th
 Asam mefenamat : sebaiknya diganti dengan paracetamol karena lebih aman untuk
anak (asmef tidak diperbolehkan untuk anak<14th (menurut ISO)) dan memiliki efek
antipiretik yang baik yang digunakan untuk menurunkan demam akibat infeksi
 Pemisahan Obat : sebaiknya dalam pengerjaan resep tersebut dipisah antara ampicillin
(antibiotic sebagai terapi kausal) yang diminum sampai habis dan pct+ctm sebagai
terapi simtomatis yang mana digunakan jika terjadi keluhan saja.
 Penggantian etiket : untuk ampicillin yaitu 4 x sehari 1 bungkus dan diberikan
keterangan HABISKAN (karena AB) dan hentikan jika terjadi reaksi alergi, untuk
pct+ctm ditambahkan “prn” pro re nata (jika perlu) dalam arti hanya digunakan jika
terjadi keluhan saja dan hentikan pemakaian jika sudah tidak terjadi gejala/keluhan.
 Penambahan informasi : ampiciliin diminum 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah
makan. Karena makanan dapat mempengaruhi absorbsi ampicillin sehingga
menurunnya efek terapi yang dihasilkan.
 Ctm memiliki efek samping mengantuk, jadi disarankan untuk tidak berkendara
setelah mengonsumsi obat tersebut.

5. Perhitungan dosis
 Ampicillin
Menurut FI III dosis maksimum dewasa ampicillin = 4g/hari
1 x sehari = 3/(3+12)x4gr = 0,8 g = 800 mg
Dosis pada resep sehari = 2 x 150 mg = 300 mg (dosis sesuai karena tidak
melebihi dosis maksimum)
 Paracetamol
(Pengganti Asam mefenamat)
2 x sehari 1 bungkus (sediaan 500 mg) 2 x 500 mg = 1000 mg
DM Dewasa Paracetamol = 4 g sehari (Drug Reference for Health Professions
(DRHP)) dosis tidak melebihi dosis maksimum
 Ctm
Menurut FI III dosis maksimum dewasa ctm adalah 40 mg/hari
1 x sehari = 3/(3+12)x40 mg = 8 mg
Dosis pada resep sehari = 2 x 4 mg = 8 mg (dosis sesuai karena tidak melebihi
dosis maksimum.
6
6. Pengambilan bahan dan penimbangan
 Ampicillin
Frekuensi pemberian x dosis sekali pakai x lama terapi
4 x 150 mg x 3 : 500 mg (kekuatan sediaan dalam tablet)
= 3,6 tablet
150 mg x 12 = 1800mg (jika sediaan dalam bentuk serbuk)
 paracetamol
2 x 500 mg x 3 : 500 mg = 6 tablet
500 mg x 6 = 3000 mg (jika sediaan dalam bentuk serbuk)
 Ctm
2 x 4 mg x 3 : 4 mg = 6 tablet
4 mg x 6 = 24 mg (jika sediaan dalam bentuk serbuk)

7. Kesimpulan
Berdasarkan skrining yang dilakukan pada resep di atas dapat disimpulkan
bahwa resep tersebut masih terdapat beberapa catatan (ketidaklengkapan resep.
ketidak sesuaian baik obat/asmef, bentuk sediaan maupun frekuensi pemberian ).
Sediaan diganti dalam bentuk pulveres, asmef diganti dengan pct, pulveres dipisah
ampiciliin menjadi 12 bungkus (karena 4 x sehari selama 5 hari) dan harus dihabiskan
agar tidak terjadi resistensi pada tubuh. (Informasi Spesialite Obat (ISO) Vol. 50 Th.
2016 Hlm. 88 dan 89). Kemudian pct+ctm sebanyak 6 bungkus dan diminum jika
perlu saja

8. Etiket selain di tempel di sediaan , juga ditempelkan di lembar kerja ini


( 15) dan copi resep ( 5 )

7
9. Daftar Pustaka (5)
 Drugs.com
 Medscape
 FI III
 ISO Vol 50 th 2016 hal 5

Ungaran, 6 Maret 2020

Praktikan Dosen Pengampu

(…Eni Faristin…) (Galih Adi Pramana, M.Farm.,Apt)

Anda mungkin juga menyukai