Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN LIQUID DAN SEMI

SOLID
PRAKTIKUM X

“PEMBUATAN PASTA GIGI MINYAK ATSIRI”

Di Susun Oleh :
Nama : siti Amanah tunggal putri
NIM 34210394
Kelas : A/DF/III
Kelompok :B
Instruktur : apt. Ari Wahyudi, S.Farm.,M.Pharm.

LABORATORIUM TEKNOLOGI SEDIAAN LIQUID DAN SEMI SOLID


PRODI DIII FARMASI STIKES SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA
2022
PRAKTIKUM X

“PEMBUATAN PASTA GIGI MINYAK ATSIRI”

I. TUJUAN

Agar mahasiswa dapat memahami dan mamu membuat pasta gigi minyak atsiri

cengkeh dan uji sifat fisiknya

II. DASAR TEORI

Pasta gigi didefinisikan sebagai bahan semi-aqueous yang digunakan

bersama-sama sikat gigi untuk membersihkan deposit dan memoles seluruh

permukaan gigi. Pasta gigi yang digunakan pada saat menyikat gigi berfungsi

untuk mengurangi pembentukan plak, memperkuat gigi terhadap karies,

membersihkan dan memoles permukaan gigi, menghilangkan atau mengurangi

bau mulut, memberikan rasa segar pada mulut serta memelihara kesehatan

gingival (Silje dkk., 2003)

Semua bagian dari pohon cengkeh mengandung minyak atsiri mulai dari

akar, batang (gagang) daun sampai bunga. Minyak atsiri daun cengkeh

mengandung 0,11% asam gallat, metal gallat, turunan triterpen kariofillin (asam

oleanolat), asam betulinat.Minyak astiri daun cengkeh terdiri atas eugenol (80,6-

85,1%) > asetil eugenol > kariofilen. Kuncup bunga mengandung 16-23%

minyak astiri yang terdiri dari 64-85% eugenol, 10% zat samak tipe gallat;

sianidin ramnoglukosida merupakan pigmen utama bunga; kuersetin, kaemferol,

mirisetin dan isokuersetin (Tjitrosoepomo, 1994).


Minyak cengkeh dapat digunakan sebagai bahan aktif pembuatan obat

kumur dan pasta gigi karena sifatnya sebagai antibakteri. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa formula obat kumur yang dihasilkan dapat menghambat

tumbuhnya bakteri Streptococcus mutans dan Streptococcus viridians yang

dapat menyebabkan terjadinya plak gigi. Senyawa eugenol sebagai hasil isolasi

dari minyak cengkeh sudah biasa digunakan untuk obat sakit gigi dan bahan

campuran untuk menambal gigi (Nurdjannah dkk., 2001).

Komposisi pasta gigi

Pasta gigi disusun dari berbagai jenis bahan dan setiap bahan mempunyai fungsi

spesifik antara lain :

1) Bahan abrasif (20-50%)

Bahan abrasif yang terdapat pada pasta gigi umumnya berbentuk bubuk

pembersih yang dapat memolis dan menghilangkan stain dan plak. Bentuk dan

jumlah bahan abrasif dalam pasta gigi membantu untuk menambah kekentalan

pasta gigi. Contoh bahan abrasif antara lain silika atau hydrated silica, sodium

bikarbonat, aluminium oxide, dikalsium fosfat dan kalsium karbonat

(Ikarowina,2008).

2)Air (20-40%)

Air dalam pasta gigi berfungsi sebagai pelarut (Silje dkk., 2003). 3)

Humektan atau pelembab (20-35%) Humektan adalah bahan penyerap air dari

udara dan menjaga kelembaban. Digunakan untuk menjaga pasta gigi tetap

lembab (Silje dkk., 2003).

2) Bahan perekat (1-2%)


Bahan perekat ini dapat mengontrol kekentalan dan memberi bentuk

krim dengan cara mencegah terjadinya pemisahan dalam solid dan liquid

pada suatu pasta gigi. Contohnya gliserol, sorbitol dan polietilen glikol

(PEG) (Davies dkk., 2010).

4) Surfaktan atau Deterjen (1-3%)

Bahan deterjen yang banyak terdapat dalam pasta gigi di pasaran adalah

Sodium Lauril Sulfat (SLS) yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan,

mengemulsi (melarutkan lemak) dan memberikan busa sehingga pembuangan

plak, debris, material alba dan sisa makanan menjadi lebih mudah. Sodium

Lauril Sulfat (SLS) ini juga memiliki efek antibakteri (Davies dkk., 2010).

5) Bahan penambah rasa (0-2%)

permen karet untuk pasta gigi anak. Tambahan rasa pada pasta gigi akan

membuat menyikat gigi menjadi menyenangkan (Davies dkk., 2010).

6) Bahan terapeutik (0-2%)

Bahan terapeutik yang biasa ditambahkan dalam pasta gigi adalah fluor,

bahan desensitisasi, bahan anti-tartar, bahan antimikroba, bahan pemutih, bahan

pengawet. Manfaat masing bahan terapeutik adalah : bahan desensitisasi, bahan

anti-tartar dan bahan antimikroba (Dalimunthe, 2008).


III. ALAT DAN BAHAN Alat

yang di gunakan yaitu :

1.glassware

2. timbangan

Bahan yang di gunakan yaitu :

1. Minyak atsiri cengkeh

2. CMC

3. Dikalsium Fosfat

4. Na lauril sulfat

5. Aquadest

IV. FORMULA
R/ tiap 50g mengandung :

minyak atsiri cengkeh 5g

CMC Na 0,25g

Gliserin 16 g

Dikalsium Fosfat 23,5 g

Na lauril sulfat 1g

Aqua 4,25g
V. CARA KERJA
1. Sodium karboksimetilselulosa dimasukka dalam mortar dan dibasahi dengan
gliserin dan air, diaduk, selanjutnya dimasukkan minyak atsiri cengkih

2. Ditambahkan dikalsium fosfat sedikit semi sedikit, campur hingga homogen

3. Ditambah dengan sodium lauril sulfat sedikit demi sedikit dan diaduk perlahan
dan dijaga supaya tidak timbul busa

4. Diaduk sampai homogen

VI. EVALUASI
a. Pemeriksaan warna, bau dan rasa

b. Kemampuan menyebar

c. Kemampuan melekat

d. Uji viskositas pasta

V. HASIL PRAKTIKUM
No Evaluasi Hasil
1. Organoleptis Warna : krem

Bau : khas cengkeh

Rasa : pedas

Tekstur : kental / semi solid

Bobot : 50g

2. Kemampuan menyebar Percobaan I : 5cm

Percobaan II : 4,5 cm

Percobaan III : 4,8 cm

3. Kemampuan melekat Percobaan I : 25,37 detik

Percobaan II : 33,47 detik

Percobaan III : 20,37 detik


4. uji viskositas
11600 mPa.s
( Rotor 4 ) ( 3 Rpm ) ( 5,8 %)
Pas : 10 cp
mPa.s : 10-3 cP
11600 mPa.s = 11600 x 10-3 Pas
= 11,6 Pas
Cp =11,6 x 10
=116 cp
VII. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini membuat pasta gigi dengan tujuan agar

mahasiswa Agar mahasiswa dapat memahami dan mamu membuat pasta

gigi minyak atsiri cengkeh dan uji sifat fisiknya, Pasta gigi didefinisikan

sebagai bahan semi-aqueous yang digunakan bersama-sama sikat gigi

untuk membersihkan deposit dan memoles seluruh permukaan gigi.

Pasta gigi yang digunakan pada saat menyikat gigi berfungsi untuk

mengurangi pembentukan plak, memperkuat gigi terhadap karies,

membersihkan dan memoles permukaan gigi, menghilangkan atau

mengurangi bau mulut, memberikan rasa segar pada mulut serta

memelihara kesehatan gingival (Silje dkk., 2003).

Adapun fungsi dari pasta gigi ini yaitu untuk membersihkan

gigi yang dianggap sebagai manfaat kosmetik. Pasta gigi yang

digunakan pada saat menyikat gigi berfungsi untuk mengurangi

pembentukan plak, memperkuat gigi terhadap karies, membersihkan

dan memoles permukaan gigi, menghilangkan atau mengurangi bau


mulut, memberikan rasa segar pada mulut serta memelihara

kesehatan gingival (Silje dkk., 2003).

Pada percobaan kali ini minyak atsiri yang di gunakan yaitu

minyak atsiri cengkeh yang mempunyai banyak manfaatnya salah

satunya yaitu sebgai antiseptic Selain antiseptik, minyak cengkeh

dipercaya mengandung antimikroba, antijamur, antivirus, serta

afrodisiak

Cara pembuatan nya yaitu Langkah pertama menyiapkan alat

dan bahan, alat yang di gunaka pada praktikum kali ini yaitu mortar dan

stemper, gelas ukur, cawan porselin, kertas pekrkamen timbangan dan

sendok, kemudian bahan bahan yang di gunkan yaitu Minyak atsiri

cengkeh, CMC, Dikalsium Fosfat, Na lauril sulfat dan Aquadest adapun

fungsi fungsi masin masing bahan nya yaitu untuk bahan minyak

cengkeh ini fungsi nya yaitu zat aktif yaitu sebgai anti sepetik dan lain

lain, pada bahan

CMC Na Natrium Karbosimetil Selulosa) Natrium Karbosimetil

Selulosa (Na-CMC) merupakan zat dengan warna putih atau sedikit

kekuningan, tidak berbau dan tidak berasa, berbentuk granula yang

halus atau bubuk yang bersifat higroskopis. Na-CMC ini mudah larut

dalam air panas maupun air dingin. Pada pemanasan dapat terjadi

pengurangan viskositas yang bersifat reversible (Tranggono dkk.,

1991). Natrium karbosimetil selulosa yang bersifat hidrofilik akan

menyerap air dan terjadi pembengkakan, sehingga keadaan larutan lebih


mantap dan terjadi peningkatan viskositas (Fennema dkk., 1996) ,.

Kemudian Sodium Lauril Sulfat (SLS) SLS sebagai salah satu

bahan kandungan untuk membentuk busa. Batas pemakaian SLS dalam

pasta gigi adalah 1-2%, sedangkan pemakaian rata-rata SLS dalam pasta

gigi di pasaran adalah sebanyak 1,5-5%. Penggunaan SLS yang

berlebihan dapat menyebabkan iritasi pada rongga mulut, ulserasi yang

parah, penurunan kelarutan saliva serta perubahan sensitivitas rasa

(Roslan dkk., 2009). 3) Kalsium Karbonat

Kalsium karbonat merupakan garam kalsium dengan kelarutan yang tinggi

(Hanzlik dkk., 2005). Kalsium karbonat mengandung tidak kurang dari

98,5% CaCO3, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan berbentuk

serbuk hablur putih, tidak berbau, dan tidak berasa. Kalsium karbonat

merupakan kalsium dalam bentuk yang dapat masuk melalui saluran

pencernaan dan lebih mudah diabsorbsi (Gulson dkk., 2001)

Air (H2O, BM 18,02) memiliki deskripsi cairan jernih, tidak

berwarna dan tidak berasa, mempunyai pH cairan antara 5,0 dan 7,0. Air

sering digunakan sebagai bahan pelarut dan disimpan pada wadah tertutup

rapat (Depkes RI, 1993). 5) Silika. Silika (SiO2) merupakan senyawa yang

umum ditemui dalam kehidupan sehari-hari dan banyak digunakan sebagai

bahan baku atau bahan tambahan dalam industri kosmetik. Silika

berbentuk serbuk padat berwarna putih, tidak berbau dan tidak berasa,

tidak larut dalam air maupun asam kecuali asam florida (Canham dan

Overton, 2002
Dan bahan yang terakhir yaitu sebagai Bahan abrasif (20-50%)

Bahan abrasif yang terdapat pada pasta gigi umumnya berbentuk bubuk

pembersih yang dapat memolis dan menghilangkan stain dan plak. Bentuk dan

jumlah bahan abrasif dalam pasta gigi membantu untuk menambah contoh bahan

abrasive nya yaitu dikalsium fosfat.

Langkah pertama yaitu timbang semua bahan sesuai dengan

formula kemudian Sodium karboksimetilselulosa dimasukka dalam mortar

dan dibasahi dengan gliserin dan air, diaduk, selanjutnya dimasukkan

minyak atsiri cengkih Ditambahkan dikalsium fosfat sedikit semi sedikit,

campur hingga homogen Ditambah dengan sodium lauril sulfat sedikit

demi sedikit dan diaduk perlahan dan dijaga supaya tidak timbul busa aduk

sampai homogen.

Setelah pembuatan pasta selesai Langkah selanjutnya yaitu

melakukan evaluasi apakah sediaan sesuai dengan syarat dan ketentuan

pada uji yang pertama yaitu uji organoleptis hasil pengamatan yaitu warna

nya coklat atau krem kemudian bau khas cengkeh rasanya nya agak pedas

dengan tekstur yang kental dan bobotnya yaitu 50g

Pada evaluasi yang keuda yaitu dengan uji daya sebar dilakukan

dengan 3 kali percobaan untuk percobaan pertama yaitu daya sebarnya

5cm pada percobaan kedua yaitu 4,5 cm dan pada percobaan yang ketiga

daya sebarnya yaitu 4,8 cm

Uji evaluasi yang ketiga yaitu daya lengket dengan menggunkan

alat di lakukan dengan ytiga kali percobaan hasil yang di dapatkan pada

percobaan pertama yaitu pada percobaan yaitu pada percobaan kedua yaitu
dan pada percobaan yang terakhir yaitu

Uji evaluasi yang terakhir yaitu dengan menggunakan alat

viscometer dengan rotor 4 dan rpm 3 hasil yang di dapatkan yaitu 11600

mpas.

VIII. KESIMPULAN

1. Pasta gigi didefinisikan sebagai bahan semi-aqueous yang

digunakan bersama-sama sikat gigi untuk membersihkan deposit

dan memoles seluruh permukaan gigi. Pasta gigi yang digunakan

pada saat menyikat gigi berfungsi untuk mengurangi pembentukan

plak, memperkuat gigi terhadap karies, membersihkan dan memoles

permukaan gigi, menghilangkan atau mengurangi bau mulut,

memberikan rasa segar pada mulut serta memelihara kesehatan

gingival (Silje dkk., 2003).

2. Pasta gigi berfungsi untuk mengurangi pembentukan plak,

memperkuat gigi terhadap karies, membersihkan dan memoles

permukaan gigi, menghilangkan atau mengurangi bau mulut,

memberikan rasa segar pada mulut serta memelihara

kesehatan gingival (Silje dkk., 2003).

3. Bahan abrasif yang terdapat pada pasta gigi umumnya berbentuk

bubuk pembersih yang dapat memolis dan menghilangkan stain dan

plak. Bentuk dan jumlah bahan abrasif dalam pasta gigi membantu

untuk menambah contoh bahan abrasive nya yaitu dikalsium fosfat.

4. Uji evaluasi pada pasta gigi ini meliputi organoleptis, uji daya sebar
, uji daya lengket dan viskositas

IX. SARAN

1. sebelum melakukan praktikum parktikan harus memahami cara

pembuatan terlebih dahulu atau memahami materi yang akan di

praktikumkan

DAFTAR PUSTAKA

Abd El Azim MHM, Amani M D El-Mesallamy , ElGerby M , and Awad


A. 2014.Anti-Tumor, Antioxidant and Antimicrobial and the Phenolic
Constituents of Clove Flower Buds (Syzygium aromaticum). Microbial
& Biochemical Technology S8 1-4.
Ahmed W. 2016. Monitoring antioxidant and antityrosinase activity
of clove aromatic flower buds. Journal of Medicinal Plants
Studies 4: 163-169.
Alma MH, Ertas M, Nits S, Kollmannsberger H. 2007. Chemical
composition and Content of essential oil from the Bud of
cultivated Turkish cloves (Syzygium aromaticum L.)
Bioresources 2 : 265- 269.
Ashley EA, White NJ. 2014. The duration of Plasmodium falciparum
infections.Malaria Journal. 13 : 1-11.
Azas N, Laurencin N, Delmas F, Giorgio CD, Gasquet, Laget M, Timon-
David P. 2002. Synergistic in vitro antimalarial activity of plant extracts
used as traditional herbal remedies in Mali. Parasitology Research 88 :
165-171.

Anda mungkin juga menyukai