PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Oleh :
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................5
C. Tujuan Penelitian.............................................................................5
D. Manfaat Penelitian...........................................................................6
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................7
A. Tinjauan Umum Tentang Daun Pepaya...........................................7
B. Skrining Fitokimia...........................................................................9
C. Ekstraksi..........................................................................................11
D. Klasifikasi Bakteri Staphylococcus aureus......................................12
E. Kerangka Konsep.............................................................................13
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................14
A. Jenis Penelitian.................................................................................14
B. Waktu dan Lokasi Penelitian...........................................................14
C. Alat dan Bahan Penelitian................................................................14
D. Prosedur Penelitian..........................................................................15
E. Analisis Data....................................................................................19
F. Lampiran Surat Determinasi Tanaman Papaya................................20
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................21
1
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Manado,……….2021
Pembimbing I Pembimbing II
2
HALAMAN PENGESAHAN
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
940 jenis tumbuhan berkhasiat obat. Diantara itu semua, banyak tumbuhan-
seperti obat cacingan, batu ginjal, obat luka, ekxim (akar) obat demam,
abortivum, pembesaran hati dan limpah (biji), obat hepatitis, (obat cacingan)
ASI (buah muda). Getah dapat di manfaatkan sebagai obat luka bakar,
4
Dari hasil penelitian kajiaan karakterisasi tanaman pepaya (carica
papaya L.) di kota madia bandar lambung yang dilakukan oleh Agustina
komponen bioaktif utama yang digunakan sebagai bahan tekstil yaitu papain
diabetes mellitus. Dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh Lisa pada
penyembuhan luka pada luka sayat pada kulit mencit serta aktivitas
5
etanol pada daun pepaya (carica papaya L.) terhadap bakteri Staphylococus
aureus dengan menggunakan metode well diffusion cakram
B. Rumusan Masalah
berikut:
Apakah ekstrak etanol 96% pada daun papaya (Carica papaya) dapat
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
lain:
Aureus.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pepaya adalah tanaman yang berasal dari Amerika tropis dan menyebar
sampai India pada abad ke 16. Tanaman ini dikenal sebagai papaya dalam bahasa
Inggris, papita dalam bahasa Hindi dan Erandakarkati dalam bahasa Sansekerta.
penyakit malaria, demam berdarah, penyakit kuning (Herry, 2015). Hal ini
Kingdom : Plantae
Kelas : Magnoliopsida
7
Sub kelas : Dilleniidae
Superdivisi : Spermatophyta
Pili : Steptophyta
Ordo : Brassicales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
tulang daun menjari atau palmate dan memiliki tangkai daun yang halus
untuk hidup. Pepaya tumbuh dengan kondisi daerah yang suhu udaranya
diatas 100°C.
8
infeksi amoeba, sebagai anti malaria, mengobati jaundice, kencing nanah,
demam dan juga asma. Daun papaya muda ialah daun yang berwarna
hijau yang terletak di 3 lapis pertama dari pucuk daun (Lisa, 2015). Daun
4. Kegunaan Pepaya
obat cacingan, batu ginjal, obat luka, ekxim (akar) obat demam,
abortivum, pembesaran hati dan limpah (biji), obat hepatitis, obat cacingan
ASI (buah muda). Getah dapat di manfaatkan sebagai obat luka bakar,
B. Skrining Fitokimia
kimia suatu tanaman. Kajian fitokimia meliputi uraian yang mencakup aneka
ragam senyawa organik yang dibentuk dan disimpan oleh organisme, yaitu
kental yang mempuyaai efek racun atau efek farmakologis lain yang
9
bermanfaat bila diujikan dengan sistem biologi atau bioassay (Harborne,
1987)
1. Alkaliod
mengandung satu atau lebih atom nitrogen dan banyak sekali ragamnya
2. Tanin
air. tanin secara kimia dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu tanin
yang lebih tinggi. Tanin terhidrolisis mengandung ikatan ester yang dapat
3. Saponin
10
Saponin adalah glikosa triterpena dan sterol yang telah terdeteksi dalam
4. Flavonoid
C. Ekstraksi
Ekstrasi adalah teknik pemisahan suatu senyawa berdasarkan
perbedaan distribusi zat terlarut diantara dua pelarut yang saling bercampur.
Pada umumnya zat terlarut yang diekstrak bersifat tidak larut atau larut
sedikit dalam suatu pelarut tetapi mudah larut dengan pelarut lain.
Metode ekstraksi yang tepat ditemukan oleh tekstur kandungan air
bahan-bahan yang akan diekstrak dan senyawa-senyawa yang akan
diisolasikan. Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan
mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati ataupun hewani menggunakan
pelarut yang sesuai.
Proses pemisahan senyawa dalam simplisia, menggunakan pelarut
tertentu sesuai dengan sifat senyawa yang akan dipisahkan. Pemisahan
pelarut berdasarkan kaidah ‘like dissolved like’ yang artinya suatu senyawa
polar akan larut dalam pelarut polar.
Ekstrasi dapat dilakukan dengan bermacam-macam metode yaitu
metode infundasi,maserasi,porkalasi, dan soklatasi, tergantung dari tujuan
ekstrasi, jenis pelarut yang akan digunakan dan senyawa yang diinginkan.
11
Metode ekstrasi yang paling sederhana dan sering di gunakan adalah metode
maserasi.
Maserasi adalah proses pengekstraan simplisia dengan menggunakan
pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur
ruangan. Secara teknologi termasuk ekstrasi dengan metode pencapaian
konsentrasi dengan keseimbangan.
Perbedaan Maserasi kinetik dengan remaserasi kinetik yaitu
Maserasi kinetik berarti dilakukan pengadukan yang (terus-menerus).
Sedangkan Remaserasi berarti dilakukan pengulangan penambahan pelarut
setelah dilakukan penyaringan pertama sampai ketiga.
12
diketahui mempunyai kapsul polisakarida yang berperan dalam virulensi bakteri
(Jawets dkk., 2007).
Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif patogen
oportunistik yang dapat menyebabkan infeksi spektrum luas, infeksi berat, dan
penyakit invasif yang mamatikan. Bakteri ini muncul sebagai patogen atau
penyebab utama untuk penyakit infeksi nosokomial daan infeksi komunikatif
(Kadariya dkk., 2014). Penyakit infeksi yang disebabkan oleh S. aureus contohnya
seperti bisul, mastitis,pneumonia, meningitis, endokartis dan lain-lain. S. aureus
banyak hidup di permukaan kulit dengan karakter yang tahan terhadap perlakuan
fisik atau enzim, tetapi lebih sensitif dengan antibakteri (taylor dan unakal,
2018b).
13
E. Kerangka Konsep
Analisis ANOVA
14
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
experimental laboratories).
Manado.
1. Alat
(Stuart SSL 1), rotary evaporator (Strike 300), penyemprot reagen, TLC
chamber (Duran).
15
2. Bahan
heksana, butanol, metanol, etil asetat , gelatin, aseton, H2SO4 pekat dan
Bahan yang di gunakan untuk uji antibakteri adalah Nutrient Agar (NA),
D. Prosedur Penelitian
16
2. Determinasi tanaman
Universitas Sam Ratulagi Manado hasilnya akan keluar dalam waktu satu
hari saja.
sehat yang baru di petik dari pohonnya yang telah di keringkan dan di
4. Skrining Fitokimia
17
Skrining Fitokimia dilakukan untuk mengetahui metabolit sekunder
a. Uji Alkaloid
Ekstrak dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 0,5
g, ditambahkan HCl 2 N sebanyak 1 ml dan air suling 9 ml Setelah
itu dibagi menjadi tiga bagian kemudian diberi reagen dragendrof,
mayer, bouchardat, Akaloid positif jika terbentuk warna orange
dengan pereaksi dragendrof atau terbentuk endapan putih dengan
pereaksi meyer .
b. Uji Flavonoid
Sebanyak 0,5 gram ekstrak ditambahkan 10 ml air panas.
Dipanaskan hingga mendidih selama 5 menit dan disaring dalam
keadaan panas. Diambil 5 ml filtrat dan ditambah 0,1 mg serbuk
mg, 1 ml HCl pekat, dan 2 ml amil alkohol. Dikocok dan dibiarkan
memisah. Flavonoid positif jika terjadi warna merah, kuning,
jingga pada lapisan amil alkohol.
c. Uji Saponin
Sebanyak 0,5 gram ekstrak dimasukkan ke dalam tabung
reaksi. Ditambahkan 10 ml air panas, dinginkan dan kemudian
dikocok kuat-kuat selama 10 detik. Jika terbentuk buih yang
mantap setinggi 1-10 cm selama ± 10 menit tambahkan 1 tetes HCl
2 N, jika buih tidak hilang maka positif saponin.
d. Tanin
Sebanyak 0,5 mg ekstrak dikocok dengan 10 ml air suling,
disaring lalu filtratnya diencerkan dengan air suling sampai tidak
berwarna. Diambil 2 ml larutan lalu ditambahkan 1 sampai 2 tetes
pereaksi FeCl3. Terjadi warna biru atau hijau kehitaman
menunjukkan adanya tanin.
18
5. Pemeriksaan Karakteristik Ekstrak
a. Organoleptik
b. Rendemen Ekstrak
ekstrak 5%, 10%, dan 20% b/v dalam Dimethyl Sulfoxide (DMSO)
(Lova, 2018).
19
Pengujian aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun pepaya
E. Analisis Data
20
DAFTAR PUSTAKA
Aditama. R.Y., Ginting, E., Syafriadi. 2019. Efektivitas Ekstrak Daun Pepaya
(Carica Papaya L) sebagai Inhibitor pada Baja Karbon AISI1020
dalam Medium Korosif NaCl3%. Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika.
7(4):69-76.
Malle, D., Telussa, I., dan Lasamahu, A.A. 2015. Isolasi dan Karakteristik Papain
dari Buah Pepaya (Carica Papaya L) Jenis Daun Kipas. Idn. J.
Chem.res 2:182- 189.
21
Septiani, R. dan A. Tjitraresmi.2016. Tanaman Pepaya (Carica papaya L.) dan
Manfaatnya dalam Pengobatan. Jurnal Farmaka 14 (1): 1-18
22
LAMPIRAN GAMBAR
23