III. PERALATAN
-Alat-alat pembuatan suspensi
-Alat-alat gelas
-Pipet ukur 1 ml
-Cawan porselin besar
-2 labu takar 25 ml
Hal 2
IV. PENIMBANGAN
Tgl:
V. PROSEDUR PENGOLAHAN
Paraf
C. Evaluasi
1. Pengamatan dilakukan pada hari ke 1 dan 3.
2. Bandingkan hasil yang diperoleh dengan cara A dan B
3. Tentukan volume pengendapan (nilai F), lampirkan foto sebelum dan setelah uji!
4. Lakukan uji volume terpindahkan berdasar farmakope edisi V!
5. Ukuran Partikel
a. lakukan kalibrasi lensa okuler
1) setting lensa!
2) posisikan kalibrator lensa okuler setting lensa okuler sejajar dengan lensa kalibrator!
3) hitung skala lensa kalibrator terhadap lensa okuler sepanjang 10 µm!
4) Tentukan Faktor kalibrasi!
Hal 3
paraf
Mahasiswa Asisten
b. Sampel hari pertama
1) Lakukan sentrifuge untuk suspensi yang dibuat
2) uji redispersibilitasnya (lampirkan foto sampel sebelum dan setelah uji)!
c. Sampel hari ke 3
1) Lakukan uji redispersibiltas pada hari ke 3!
7.Waktu tuang
a. Suspensi dimasukkan ke dalam tabung reaksi 20 ml!
b. Sampel digojok homogeny!
c. Suspensi dituang dengan sudut 45° dengan bagian bawah tabung menempel pada alas alat
uji bagian atas!
d. Catat waktu yang diperlukan dimulai dari sampel menetes pertama kali sampai tetesan
akhir
suspensi !
Hal 4
VI. REKONSILIASI HASIL
( ) ( )
DATA SIMULASI
Percobaan 2: Preparasi Suspense dengan Metode Disperse dan Presipitasi
1. Uji waktu tuang:
Volume sample: 20 ml
Formula metode dispersi Formula metode presipitasi
no no
replikasi waktu (detik) replikasi waktu (detik)
1 16.9 1 22.3
2 16.2 2 21.8
3 16.5 3 22.1
4 17
4 21.9
5 16.5
5 22.0
6 16.7
6 21.5
Bagaimana pengaruh metode pembuatan terhadap waktu tuang. Jelaskan parameter yang berbeda di antara kedua metode tersebut
yang menyebabkan perbedaan waktu tuang.
16,9+ 16,2+ 16,5+ 17+16,5+16,7
-Waktu Tuang Metode Dispersi = = 16,633 detik
6
22,3+21,8+22,1+21,9+22,0+21,5
-Waktu Tuang Metode Presipitasi = = 21,993 detik
6
Kesimpulan: Dari hasil di atas diperoleh waktu tuang yang dibutuhkan suspensi metode dispersi yaitu 16,633 detik sedangkan
suspensi metode presipitasi yaitu 21,933 detik artinya pengaruh metode pembuatan suspensi secara dispersi memerlukan waktu
tuang yang lebih singkat dari metode pembuatan suspensi secara presipitasi. Uji waktu tuang merupakan uji yang berhubungan
dengan viskositas suatu suspensi. Perbedaan yang menjadi dasar dimana waktu tuang metode dispersi lebih singkat dari metode
presipitasi dikarenakan ukuran partikel yang lebih besar sehingga gaya gravitasi akan lebih meningkat dan suspensi akan lebih
mudah dituang.
Kalibrasi
Di taruh di lensa okuler, tampak garis-garis tak berskala, hasil kalibrasi adalah untuk mengetahui panjang (jarak) 1 skala adalah
kalibratornya. Berisi garis-garis berskala dengan jarak skala yang sudah diketahui. Ditaruh di tempat sampel di letakkan.
Hasil kalibrasi
Metode dispersi
Metode presipitasi
2
= x 0,1 = 0,04 µm
5
Metode Dispersi
diamete
(d x Fk) µm n (jumlah) d2 d3 nxd n x d2 n x d3
r
2 0,08 11 0,0064 5,12 x 10-4 0,88 0,0704 0,05632
3 0,12 19 0,0144 1,728 x 10-3 2,28 0,2736 0,032832
4 0,16 3 0,0256 4,096 x 10-3 0,48 0,0768 0,012288
5 0,2 27 0,04 8 x 10-3 5,4 1,08 0,216
6 0,24 23 0,0576 0,0138 5,52 1,3248 0,3174
7 0,28 6 0,0784 0,0219 1,68 0,4704 0,1314
8 0,32 6 0,1024 0,0327 1,92 0,6144 0,1962
9 0,36 5 0,1296 0,0467 1,8 0,648 0,2335
Jumlah 100 0,359104 19,96 4,5584 1,19594
Σnd 19,96
- dln = = = 0,1996 μm
Σn 100
Σnd 3 1,19594
- dvs = = =¿ 3,3303 μm
Σnd 2 0,359104
Metode Presiptiasi
Σnd 12,04
- dln = = =0,1204 μm
Σn 100
Σnd 3 0,276928
- dvs = = = 0,176432212 μm
Σnd 2 1,5696
3. Volume terpindahkan
Hitung volume terpindahkan dan analsis datanya menurut FI V atau FI VI. Apakah sediaan sudah memenuhi syarat? Kalau
belum tentukan langkah berikutnya dan kalau perlu data tambahan buatlah data simulasi. Hitunglah kembali dengan data simulasi
tambahan anda tadi.
Jawab:
Volume Terpindahkan Untuk Sediaan Wadah Dosis Ganda
VE = 60 ml
100%VE = 60 ml
59,3+58,9+59,7+59,1+60,1+58,2+60,1+58,3+59,1+60,2
VR10 = = 59,03 ml (Kurang dari 100% VE)
10
95
95%VE = x 60 ml = 57 ml (tidak ada wadah yang volumenya kurang dari 95% VE)
100
Uji terhadap 20 wadah tambahan
1778,5
VR30 = = 59,28 ml (Kurang dari 100% VE)
30
Kesimpulan: Uji tidak memenuhi syarat
PEMBAHASAN
Pada praktikum ini kami membuat sediaan suspensi dengan menggunakan zat aktif trisulfa yaitu sulfadiazine,
sulfamerazine dan sulfadimidine. Tujuan dari praktikum adalah dapat membuat kajian literatur sediaan suspensi, dapat
melakukan percobaan pembuatan suspensi dan evaluasinya. Tujuan dari kombinasi campuran sulfonamida adalah
untuk menurunkan terbentuknya kristal asetalsulfa di ginjal. Keuntungan lain kombinasi ini adalah dapat digunakan
terhadap bakteri yang sudah kebal terhadap sediaan tunggal sulfonamid. Efek samping dari kombinasi sulfonamid
yaitu gangguan kulit, muntah, diare, dan gangguan darah.
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tak larut yang terdispersi dalam cairan pembawa.
Suspending agent yang digunakan adalah Na CMC (Natrium Carboxyl Metil Cellulosa). Fungsi dari suspending agent
yaitu untuk mencegah agregasi. Khasiat dari zat aktif yang digunakan adalah untuk anti mikrobial terutama bakteri
gram positif, contohnya bakteri Staphylococus aureus, Clostridium tetani. Gliserin disini sebagai pemanis.
Pembuatan suspensi ada dua metode, yaitu metode presipitasi dan metode dispersi. Metode presipitasi
dilakukan dengan melarutkan zat aktif pada pelarut organik, pada percobaan ini digunakan NaOH yang terlebih dahulu
dilarutkan dalam aquadest. Sedangkan metode dispersi, suspensi dibuat dengan cara menambahkan bahan aktif dalam
mucilago yang telah dibuat terlebih dahulu.
Pada percobaan kali ini dibuat suspensi oral dengan dua metode, yaitu metode presipitasi dan dispersi. Selain
itu, dilakukan juga evaluasi suspensi atau kontrol kualitas dan menghitung derajat flokulasi. Kontrol kualitas yang
dilakukan meliputi, uji ukuran partikel, uji volume sedimentasi, uji redispersibilitas, uji waktu tuang, dan uji volume
terpindahkan.
1) Uji waktu tuang, dari hasil praktikum didapatkan metode presipitasi didapatkan sebesar 21,993 detik
sedangkan pada metode dispersi didapatkan sebesar 16,633 detik. Hal ini sesuai dengan teoritis bahwa waktu
tuang dari metode dispersi lebih cepat daripada metode presipitasi.
2) Uji ukuran partikel, bertujuan untuk mengukur diameter rata-rata partikel dari suspensi. Dalam teori diameter
rata-rata metode presipitasi lebih kecil daripada metode dispersi. Dari hasil praktikum pada metode presipitasi
dln dan dvs sebesar (0,1204 μm ; 0,1764 μm), pada metode dispersi hasil dln dan dvs sebesar (0,1996 μm ;
3,3303 μm). Dari hasil menunjukkan ukuran diameter partikel sesuai dengan teori bahwa metode presipitasi
lebih kecil daripada metode dispersi.
3) Uji volume terpindahkan, digunakan pada pengujian bahwa suspensi didalam wadah sudah sesuai dengan
etiket yang tertera. Pada uji tahap 1, digunakan 10 botol suspensi dengan syarat penerimaan volume rata-rata
tidak kurang dari 100% yang tertera pada etiket (<60ml). Sedangkan pada hasil uji tahap 1 didapat hasil 59,03
ml yang artinya kurang dari 100% namun tidak ada satu wadah yang kurang dari 95% sehingga tidak lolos uji
tahap 1. Maka dari itu dilakukan uji tahap 2 dengan penambahan 20 wadah (menjadi 30 wadah), memenuji
syarat jika vol rata-rata 30 wadah tidak kurang 100% (<60ml) dan tidak lebih 1 wadah yang volumenya kurang
dari 95% (<57ml), tetapi tidak kurang dari 90% (<54ml) dari volume yang tertera pada etiket. Dari hasil uji
tambahan 20 botol didapatkan hasil 59,28 ml yang artinya kurang dari 100% sehingga dapat disimpulkan
bahwa uji tidak memenuhi syarat.
KESIMPULAN
1. Hasil Uji Waktu Tuang sesuai dengan teoritis kaena waktu tuang metode disperse lebih cepat daripada metode
presipitasi
2. Hasil uji ukuran partikel sesuai dengan teoritis karena ukuran partikel metode prespitasi lebih kecil daripada
metode disperse
3. Hasil uji volume terpindahkan menunjukkan suspense tidak memenuhi syarat.
DAFTAR PUSTAKA
Farmakope Indonesia Edisi V., 2014., Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Rowe, R dkk. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th Edition. Pharmaceutical Press and The Pharmacists
Association. USA
LAMPIRAN