Anda di halaman 1dari 9

1

TUGAS KELOMPOK 4 - A2
“Identifikasi Hak Dan Kewajiban Warga Negara Indonesia”

Penyusun :
SITI AMANAH TUNGGAL PUTRI ( 34210394 )
SITI MAHENI (34210395)
NI’MATUS SHOLIHAH ( 34210380 )
NUR ADINDA ( 34210381)
YUNITA

Kelas : A/DF/II-A2

KEWARGANEGARAAN
PRODI DIII FARMASI STIKES SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA
2022

Pengertian Hak
2

Secara umum, hak adalah Sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan
penggunaannya tergantung kepada kita sendiri. Contohnya: hak mendapatkan
pengajaran, hak mendapatkan perlindungan, dll. Adapun Prof. Dr. Notonagoro
mendefinisikannya sebagai berikut: “Hak adalah kuasa untuk menerima atau
melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak
tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat
dituntut secara paksa olehnya”. Demikian pula dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, prinsip seperti itu pun tetap berlaku. Setiap warga negara yang dapat
diakui secara sah, berhak mendapat hak-haknya sebagai bagian dari warga Negara
Indonesia. Hak-hak yang bisa didapat oleh setiap warga negara tercantum dalam
undang-undang dasar 1945. Secara terperinci tertulis bahwa hak-hak warga negara
terbagi dalam beberapa aspek. Seperti hak untuk hidup, hal memperoleh pendidikan,
hak mendapat perlindungan keamanan, dll. Disamping hak-hak tersebut, juga ada
kewajiban-kewajiban sebagai warga negara yang wajib dipenuhi. Hak-hak warga
negara tercantum dalam UUD, contohnya pada pasal-pasal sebagai berikut:
1. Pasal 27 ayat 2 : setiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan.
2. Pasal 27 ayat 3: Setiap warga Negara berhak ikut campur dalam usaha
pembelaan negara.
3. Pasal 28 : kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran secara
lisan dan tulisan dan sebagainya.
4. Pasal 28A : Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan
keturunan.
5. Pasal 28C ayat 1 : Hak untuk mengembangkan diri melalui kebutuhan dasarnya,
berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan
dan teknologi, seni dan budaya, dan meningkatka kualitas hidupnya dan demi
kesejahteraan umat manusia.

1. Pengertian Kewajiban
Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan
atau diberikan oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain, manapun yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan (Prof. Dr.
Notonagoro). Sedangkan Kewajiban adalah Sesuatu yang harus dilakukan dengan
penuh rasa tanggung jawab. Contohnya : melaksanakan aturan-aturan hukum,
membayar pajak dengan teratur dan baik, dan lain sebagainya. Kewajiban dalam
3

kehidupan berbangsa dan bernegara juga banyak bentuknya. Terbagi dalam beberapa
aspek kehidupan dan pemerintahan. Kewajiban-kewajiban tersebut menjadi sangat
wajib karena telah terulis dan disahkan di dalam undang-undang. Bagi pihak-pihak
yang tidak melaksanakan kewajibanya dengan baik, tentunya akan mendapat sangsi
dari pihak berwenang atau pemerintah. Contoh kewajiban warga negara yang
tercantum dalam UUD 1945:
1. Pasal 27 ayat 3 : Setiap warga negara wajib ikut serta dalam usaha membela
negara.
2. Pasal 31 ayat 2 : Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya.
3. Pasal 23 ayat 2 : Setia membayar pajak untuk negara.

2. Pengertian Warga Negara


Warga Negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh
pemerintah negara tersebut dan mengakui pemerintahnya sendiri. Adapun pengertian
penduduk menurut Kansil adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu
yang ditetapkan oleh peraturan negara yang bersangkutan, diperkenankan
mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) dalam wilayah negara itu.
Kewarganegaraan Indonesia diatur menurut Undang-Undang 1945,yaitu:
1. Pasal 26 ayat 1: Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia
asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai
warga negara.
2. UU nomor 62 Tahun 1958 pasal 1:
Warga Negara Republik Indonesia adalah:
a. Orang-orang yang berdasarkan perundang-undangan dan/atau perjanjian-
perjanjian dan/atau peraturan-peraturan yang berlaku sejak Proklamasi 17
Agustus 1945 sudah warga negara Republik Indonesia.
b. Orang yang pada waktu lahirnya mempunyai hubungan hukum kekeluargaan
dengan ayahnya, seorang warga negara RI, dengan pengertian bahwa
kewarganegaraan karena RI tersebut dimulai sejak adanya hubungan hukum
kekeluargaan ini diadakan sebelum orang itu berumur 18 tahun, atau
sebelum ia kawin pada usia di bawah umur 18 tahun.
c. Anak yang lahir dalam 300 hari setelah ayahnya meninggal dunia, apabila
ayah itu pada waktu meninggal dunia warga negara RI.
4

d. Orang yang pada waktu lahirnya ibunya warga negara RI, apabila ia pada
waktu itu tidak mempunyai hubungan hukum kekeluargaan dengan ayahnya.

A. Persamaan Hak dan Kewajiban


1. Hak-hak warga Negara yang harus dipenuhi
Di dalam perundang-undangan negara telah tercantum berbagai hak-hak
warga negara yang harus dipenuhi dan berhak didapatkan oleh setiap warga negara.
Beberapa ketentuan tentang hak-hak warga Negara yang tercantum dalm UUD 1945
tersebut, misalnya: pendidikan, pertahanan dan kesejahteraan sosial.
a. Pasal 27 ayat 2 : setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan.
Dalam petikan pasal tersebut dapat dimengerti bahwa setiap warga negara
berhak mendapat pekerjaan untuk bisa mendapatkan kelayakan hidup. Untuk
itu, pemerintah juga harus bertanggungjawab dalam mengatasi jumlah
pengangguran dalam negeri yang semakin lama semakin meningkat.
b. Pasal 27 ayat 3: Setiap warga negara berhak ikut campur dalam usaha
pembelaan negara.
Saat ini, kedaulatan negara kita tengah diusik oleh negara lain. Sebagai
Warga Negara Indonesia, kita mempunyai hak untuk ikut campur dalam usaha
pembelaan kedaulatan bangsa, seperti halnya yang dilakukan oleh para
pahlawan dalam perang kemerdekaan bangsa. Karena hak tersebut telah tertulis
jelas di dalam UUD, jadi tidak ada keraguan untuk medapatkan hak tersebut.
c. Pasal 28 : kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran secara
lisan dan tulisan dan sebagainya.
Pada masa orde baru hak kebebasan untuk berkumpul, mengeluarkan
pikiran secara lisan maupun tulisan sangatlah sulit didapatkan. Karena pada saat
itu kondisi pemerintahan di Indonesia sedang tidak stabil. Tapi sekarang,
perlahan kebebasan untuk medapatkan hak itu mulai terwujud. Masyarakat bisa
mengungkapkan semua pendapatnya dengan leluasa, baik berupa kritikan
ataupun dukungan-dukungan terhadap pemerintah.
d. Pasal 28A : Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan
keturunan.
5

Seperti halnya dengan hak-hak lainya, hak warga negara yang tercantum
pada pasal 28A juga mendukung hak untuk hidup, berkeluarga dan melanjutkan
keturunan tiap warga negara. Hak-hak tersebut sangat kuat kedudukanya,
karena legalitasnya telah diakui secara menyeluruh.

2. Kewajiban Warga Negara Yang Wajib Dilaksanakan


Selain hak-hak yang bisa didapat oleh warga negara, juga ada kewajiban-
kewajiban yang wajib dilaksanakan oleh setiap warga negara. Seperti halnya hak,
kewajiban-kewajiban tersebut juga tercantum di dalam Undang-Undang Dasar 1945,
misalnya:
a. Pasal 27 ayat 3 : Setiap warga negara wajib ikut serta dalam usaha membela
negara.
Pembelaan negara atau bela negara adalah tekad, sikap dan tindakan
warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang dilandasi
oleh kecintaan pada tanah air serta kesadaran hidup berbangsa dan bernegara.
Bagi Warga Negara Indonesia, usaha pembelaan negara dilandasi oleh kecintaan
pada tanah air (wilayah nusantara) dan kesadaran berbangsa dan bernegara
Indonesia dengan keyakinan pada pancasila sebagai dasar negara serta berpijak
pada UUD 1945 sebagai konstitusi negara.
Wujud dari usaha bela negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap warga
negara untuk berkorban demi mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan
negara, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, keutuhan wilayah nusantara
dan yuridiksi nasional, serta nilai-nilai pancasila dan UUD 1945.
b. Pasal 31 ayat 2 : Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya.
Sebagai warga negara yang mengerti akan hukum dan kewajiban Warga
Negara Indonesia, kita wajib melaksanakan kewajiban untuk megikuti
pendidikan dasar. Seperti yang diwajibkan oleh pemerintah, minimal warga
Indonesia harus mengenyam pendidikan selama 9 tahun. Ketetapan itu
dimaksudkan agar setiap generasi bangsa Indonesia memiliki standar pendidikan
yang lebih baik dan dapat bersaing dengan Negara lain.
c. Pasal 23 ayat 2 : Setia membayar pajak untuk negara.
Salah satu di antara kewajiban kenegaraan warga masyarakat yang sangat
melekat dengan kelangsungan hidup berbangsa dan bertanah air adalah
kewajiban perpajakan. Sebagai negara hukum, kewajiban perpajakan harus
6

berdasar hukum yaitu UU Perpajakan. Sebagai negara hukum, kewajiban


perpajakan dilaksanakan berdasarkan hukum pajak. Merujuk pada pengertian
hukum pajak keadilan, yaitu dalam arti perlakuan yang adil; bahwa setiap warga
negara memenuhi persyaratan subjektif dan persyaratan objektif yang
mempunyai kewajiban membayar pajak, tanpa membeda-bedakan tingkatan,
kelompok masyarakat (imparsial). Kewajiban melaksanakan UU perpajakan
memperhatikan hak asasi dan keseimbangan antara hak dan kewajiban
kenegaraan seseorang. Adapun keadilan sosial termasuk dalam pengertian
pengenaan beban pajak besarnya sesuai dengan objek pajak yang dimiliki
dengan tetap memperhatikan kemampuan seseorang (ability to pay).

B. Hubungan Warga Negara Dengan Hak dan Kewajiban


1. Warga Negara Indonesia Meurut Undang-Undang Dasar 1945
Menurut pasal 26 ayat 1 UUD 10945, yang menjadi warga negara ialah
orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan
dengan undang-undang sebagai warga negara. Selain itu, menurut undang-undang
nomor 12 tahun 2006 orang-orang yang menjadi warga negara adalah:
a. setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI
b. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI
c. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu warga
negara asing (WNA), atau sebaliknya
d. anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah yang
tidak memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah tidak
memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut
e. anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI
f. anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir
tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya.
g. anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia
selama ayah dan ibunya tidak diketahui
Di samping perolehan status kewarganegaraan seperti tersebut di atas,
dimungkinkan pula perolehan kewarganegaraan Republik Indonesia melalui
proses pewarganegaraan. Warga negara asing yang kawin secara sah dengan
warga negara Indonesia dan telah tinggal di wilayah negara Republik Indonesia
sedikitnya lima tahun berturut-turut atau sepuluh tahun tidak berturut-turut dapat
7

menyampaikan pernyataan menjadi warga negara di hadapan pejabat yang


berwenang, asalkan tidak mengakibatkan kewarganegaraan ganda. Berbeda dari
UU Kewarganegaraan terdahulu, UU Kewarganegaraan tahun 2006 ini
memperbolehkan dwikewarganegaraan secara terbatas, yaitu untuk anak yang
berusia sampai 18 tahun dan belum kawin sampai usia tersebut.

2. Kehilangan Warga Negara


`Selain mendapatkan warga negara, ada kalanya negara akan kehilangan
seorang warga negaranya. Ada berbagai sebab yang dapat mengakibatkan seseorang
kehilangan statusnya sebagai warga Negara Indonesia. Hal-hal yang dapat
mengakibatkan hilangnya status warga negara seseorang antara lain:
a. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri
b. Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang
yang bersangkutan mendapatkan kesempatan untuk itu
c. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas permohonan sendiri,
yang bersangkutan sudah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin,
bertempat tinggal di luar negeri dan dengan dinyatakan hilang Kewarganegaraan
Indonesia tidak menjadi tanpa kewarganegaraan
d. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari Presiden
e. Secara sukarela masuk dalam dinas tentara asing, yang jabatan dalam dinas
semacam itu di Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan hanya dapat dijabat oleh Warga Negara Indonesia
f. Secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara
asing atau bagian dari negara asing tersebut
g. Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat
ketatanegaraan untuk suatu negara asing
h. Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat
yang dapt diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari
negara lain atas namanya; atau
i. Bertempat tinggal di luar wilayah negara Republik Indonesia selama 5 (lima)
tahun terus-menerus bukan dalam rangka dinas negara, tanpa alasan yang sah
dan dengan sengaja tidak menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi WNI
sebelum jangka waktu 5 (lima) tahun itu berakhir, dan setiap 5 (lima) tahun
berikutnya yang bersangkutan tidak mengajukan pernyataan ingin tetap menjadi
WNI kepada Perwakilan Republik Indonesia yang wilayah kerjanya meliputi
8

tempat tinggal yang bersangkutan padahal Perwakilan Republik Indonesia


tersebut telah memberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan,
sepanjang yang bersangkutan tidak menjadi tanpa kewarganegaraan.

3. Hubungan antara warga Negara dengan hak dan kewajiban


Warga Negara, hak dan kewajiban adalah sangat erat sekali hubunganya.
Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama lain tanpa
terkecuali. Persamaaan antara manusia selalu dijunjung tinggi untuk menghindari
berbagai kecemburuan sosial yang dapat memicu berbagai permasalahan di
kemudian hari. Untuk itu, penyamarataan hak dan kewajiban warga negara di
Indonesia haruslah adil. Seseorang berhak mendapatkan semua hak dan kewajibanya
saat menjadi Warga Negara Indonesia secara sah menurut UUD, begitu juga
sebaliknya hak-hak dan kewajiban tersebut akan hilang saat orang yang bersangkuta
tidak lagi tercatat sebagai Warga Negara Indonesia yang sah.

C. Menyamaratakan Kedudukan Hak dan Kewajiban Warga Negara


Pemerintah sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di Negara Indonesia,
bekewajiban untuk memenuhi semua yang menjadi hak warga negara dan juga mengatur
pelaksanaan kewajiban-kewajiban warga negara. Pemerintah harus adil dalam
mengawasi keteraturan dan keseimbangan pelaksanaan hak dan kewajiban pada Warga
Negara Indonesia. Karena melihat kenyataan yang terjadi saat ini, banyak warga negara
yang dipelakukan tidak adil. Mereka telah melaksanakan kewajibanya denga baik, tapi
haknya sebagai warga negara, tidak pernah terpenuhi. Terlebih saat mereka sangat
membutuhkan bantuan pemerintah. Pemerintah seolah tutup mata dengan hal itu,
pemeritah menganggap itu bukanlah masalah besar. Padahal mereka juga tahu bahwa
masih banyak rakyat yang tidak mereka perhatikan yang sangat membutuhkan bantuan.
Ironi yang terjadi, sebagian warga negara yang tidak melaksanakan kewajibanya dengan
baik justru mendapatkan semua hak-haknya. Untuk itu pemerintah hendaknya harus
banyak membenahi diri untuk lebih memperhatikan keadaan rakatnya yang tertindas.
Tidak hanya menikmati kehidupan yang telah diberikan oleh rakyatnya. Karena
bagaimanapun, rakyatlah yang telah memilih wakil rakyat dalam lembaga pemerintahan
untuk menjadi wakil rakyat yang sebenarnya.
9

A. Kesimpulan
Seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, bahwa hak,
kewajiban dan warga negara memiliki hubungan yang sangat erat. Karena adanya warga
negara, maka timbulah hak-hak dan kewajiban yang dibebankan pada setiap warga
negara. Hak dan kewajiban tersebut hanya berlaku selama warga negara yang dimaksud
masih memiliki status sebagai Warga Negara Indonesia yang sah menurut undang-
undang. Begitu juga sebaliknya, hak dan kewajiban tersebut akan hilang saat warga
negara tidak lagi menjadi Warga Negara Indonesia yang sah menurut undang-undang.
Pelaksanaan hak dan kewajiban harus adil, untuk itu pemerintah wajib ikut campur
dalam hal ini.
B. Saran
Melihat kenyataan yang terjadi saat ini, keadilan antara hak dan kewajiban warga
negara belumlah seimbang. Masih banyak aspek-aspek yang membutuhkan
pembenahan, baik dari warga negara maupun pemerintah sebagai pengatur. Untuk
mewujudkan keadilan antara hak dan kewajiban pada setiap warga negara dibutuhkan
kerja sama yang baik antara pemerintah dan warga negara itu sendiri. Karena semuanya
selalu berjalan bersamaan, kepentingan warga negara juga merupakan masalah
pemerintah yang harus diselesaikan.

Anda mungkin juga menyukai