Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN SEMENTARA FARMASETIKA 1

“SERI 1”

Penyusun :

Nama : Nur Adinda

Nim : 34210381

Golongan : A2

Kelas : A/DF-II

LABORATORIUM FARMASETIKA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

SURYA GLOBAL YOGYAKARTA

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

2022
I. RESEP

RESEP 1

dr. Antares
SIP 18/02/2009
Pakel Baru UH 6, Sorosutan
Telp. 0274-123456

Yogyakarta, 1 Maret 2019

R/ Extropect 30 mg Tab VI
Bronchosal 4 mg Tab VI
Equal Tab II

m.f.pulv.no XII
S.Prn.3.dd.pulv 1.pc

Nama : Melly
Umur : 18 tahun
Alamat : Jl. Parangtritis

RESEP 2

dr. Antares
SIP 18/02/2009
Pakel Baru UH 6, Sorosutan
Telp. 0274-123456

Yogyakarta, 1 Maret 2019

R/ Mentholum 2%
Sulf pp 1%
Zinc oxyd 5%
Amyl oryzae 10%
Talc veneti ad 30

m.f.pulv adspers
s.u.e

pro : Ratna (6 th)


Alamat : Jl.Mentri Supeno
RESEP 3

dr. Antares
SIP 18/02/2009
Pakel Baru UH 6, Sorosutan
Telp. 0274-123456

Yogyakarta, 1 Maret 2019

R/ salep 2-4 RP 12,5


Contain
Gentamycin 1%
Ichtycol 5%
m.d.s.u.e

pro : Billy (9 th)


Alamat : Jl. Nitikan

RESEP 4

dr. Antares
SIP 18/02/2009
Pakel Baru UH 6, Sorosutan
Telp. 0274-123456

Yogyakarta, 1 Maret 2019

R/ OBH RP 150
Contin
CTM X Tab
Salbutamol X Tab
m.f.pot
s.3.dd.1

pro : Daniel (19 th)


Alamat : Jl. Pramuka
II. KOMPOSISI BAHAN

RESEP 1
a) Extropect 30mg/tab mengandung Ambroxol hcl setara Ambroxol 30 mg
Pemerian : berbentuk serbuk kristal berwarna putih atau
kekuningan, Pseudoefedrin HCl berbentuk hablur atau
serbuk halus, berwarna putih atau hampir putih,
memiliki bau khas lemah
b) Bronchosal adalah obat dengan komposisi Salbutamol 4 mg
Salbutamol Sulfat (FI. IV Hal. 751)
Pemerian : serbuk putih atau hamper putih
Kelarutan : mudah larut dalam air,sukar larut dalam etanol ,dalam
kloroform dan dalam eter

RESEP 2
a) Mentholum (FI. III Hal. 362)
Pemerian : hablur berbentuk jarum atau prisma; tidak berwarna;
bau tajam seperti minyak permen; rasa panas dan
aromatic diikuti rasa dingin
Kelarutan : sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol,
dalam kloroform dan eter mudah larut dalam paraffin
cair dan dalam minyak atsiri
Khasiat : korigen; antiiritan
b) Sulf pp (FI.III Hal. 591)
Pemerian : Tidak berbau, tidak berasa
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; sangat mudah larut dalam
karbondisulfida; sukar larut dalam minyak zaitun,
sangat sukar larut dalam etanol
Khasiat : Antiskabies
c) Zinc oxyd (FI. III Hal. 636)
Pemerian : serbuk amorf, sangat halus; putih atau putih
kekuningan; tidak berbau; tidak berasa. Lambat laun
menyerap karbondioksida dari udara
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol; larut
dalam asam mineral encer dan dalam larutan alkali
hidroksida
Khasiat : antiseptikum lokal

d) Amyl oryzae (FI. III Hal. 93)


Pemerian : serbuk sangat halus; putih; tidak berbau; tidak berasa
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol
Khasiat : zat tambahan
e) Talc veneti (FI. III Hal. 771)
Pemerian : serbuk hablur; sangat halus licin; mudah melekat pada
kulit , bebas dari butiran; warna putih atau putih kelabu
Kelarutan : tidak larut dalam hampir semua pelarut
Khasiat : zat tambahan

RESEP 3
Resep Standar (FORNAS Edisi II Hal 13)

Acidi Salicylici Sulfuris Unguentum


(Salep 24)
Tiap 10 g mengandung :
Acidum Salicylicum 200 mg
Sulfur 400 mg
Vaselinum album hingga 10 g

a) Acidum Salicylium (FI. III Hal. 56)


Pemerian : hablur ringan tidak berwarna atau serbuk berwarna
putih; hampir tidak berbau, rasa agak manis dan tajam
Kelarutan : larut dalam 550 baglan air dan dalam 4 bagian etanol
(95 %) P; mudah larut dalan kloroform P dan dalam eter
P; larut dalam larutan amonium asetat P, dinatrium
hidrogenfor fat P, kallum sitrat P dan natrium sitrat P.
Khasiat : keratolitikum, anti fungi
b) Sulfur pp (FI. III Hal. 591)
Pemerian : tidak berbau, tidak berasa
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, sangat mudah larut dalam
karbondisulfida; sukar larut dalam minyak zaitun,
sangat sukar larut dalam etanol
Khasiat : antiskabies

c) Vaselinum album (FI. III Hal. 633)


Pemerian : massa lunak, lengket, bening, putih; sifat ini tetap
setelah zat dileburkan dan dibiarkan hingga dingin
tanpa diaduk
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol; larut
dalam kloroform, dalam eter, dan dalam eter minyak
tanah, larutan kadang-kadang beropalesensi lemah
Khasiat : zat tambahan
d) Gentamycin (FI. III Hal. 266)
Pemerian : serbuk; putih sampai kuning gading
Kelarutan : mudah larut dalam air; praktis tidak larut dalam etanol,
dalam kloroform, dan dalam eter
Khasiat : antibiotikum
e) Ichtyol (FI. III Hal. 303)
Pemerian : cairan kental; hampir hitam; bau khas
Kelarutan : dapat campur dengan air, dengan gliserol, dengan
minyak lemak dan dengan lemak larut sebagian dalam
etanol dan dalam eter
Khasiat : antiseptikum ekstern

RESEP 4
Resep Standar (F.M.S Hal 45)

Potio Nigra Contra Tussim


(Obat Batu Hitam)

R/ Succ.liquir 10
Ammon Shlorid 6
S.a.s.a 6
Aq . dest. Ad 300
S. 4-5 d.d.c.

Resep Standar (FORNAS Edisi II. Hal 23)

Ammoniae Anisi Spiritus


(S.a.s.a)

Tiap 100 g mengandung :

R/ Oleum Anisi 4g
Aethanolum 90 % 76g
Ammonia Liquidum 20g
a) Succ. Liquir (F. Ned. Hal 347)
Pemerian : sari dari akar kayu manis yang segar yang dibuat
dengan merebus dengan air, memeras dan
menguapkannya. Batang-batang bulat gulungan, licin,
berat, sedikit mengkilap dalam keadaan kering keras
dan dapat dipisahkan
Kelarutan : kalau pada sebuah larutan dari 5 gram succus liquintae
dalam 50 cm3 air ditambahkan spiritus hingga
volumenya dan campurannya berjumlah 100 cm3 dan
setelah pengendapan selama 12 jam disaring
b) Ammon shlorid (FI.III. Hal. 87)
Pemerian : serbuk putih atau hablur; putih, tidak berbau; rasa asin
dan dingin; higroskopik
Kelarutan : mudah larut dalam air dan dalam gliserol; lebih mudah
larut dalam air mendidih; agak sukar larut dalam etanol
Khasiat : ekspektoran
c) Oleum Anisi (Minyak adasmanis) (FI.III. Hal. 451)
Pemerian : cairan; tidak berwarna atau warna kuning pucat ; bau
menyerupai buahnya; rasa manis dan aromatic.
Menghablur jika didinginkan
Kelarutan : dalam etanol larut dalam 3 bagian volume etanol;
larutan menunjukkan oplesensi tidak lebih kuat dari
opalesensi yang terjadi jika 0,5 ml perah nitrat 0,1 N
ditambahkan pada campuran 0,5 ml natrium klorida
0,02 N dan 50 ml air
Khasiat : zat tambahan
d) Aethanolum (FI.III. Hal. 65)
Pemerian : cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap dan
mudah bergerak; bau khas; rasa panas, mudah terbakar
dengan memberikan nyala biru yang tidak berasap
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform, dan
dalam eter
Khasiat : zat tambahan
e) Ammonia Liquidum (FI.III. Hal. 86)
Pemerian : cairan jernih tidak berwarna, bau khas , menusuk kuat
Kelarutan : mudah larut dalam air
Khasiat : zat tambahan

f) CTM (FI.III. Hal. 153)


Pemerian : serbuk hablur,; putih; tidak berbau; rasa pahit
Kelarutan : larut dalam 4 bagian air, dalam 10 bagian etanol dan
dalam bagian kloroform; sukar larut dalam eter
Khasiat : antihistaminikum
g) Salbutamol (FI.IV. Hal. 751)
Pemerian : serbuk hablur, putih
Kelarutan : agak sukar larut dalam air, larut dalam etanol, melebur
suhu lebih kurang 156⸰

III. PERHITUNGAN BAHAN

RESEP 1
Perhitungan Bahan :
 Ekstropect 30 mg Tab VI
Ambroxol 30 mg x 6 tab = 180 mg/6 tab
Dosis dalam resep :
180 mg
1xp= = 15 mg
12
1H = 15 mg x 3 kali sehari = 45 mg
 Bronchosal 4 mg Tab VI
Salbutamol 4 mg x 6 tab = 24 mg/6tab
Dosis dalam resep :
24 mg
1xp= = 2 mg
12
1H = 2 mg x 3 kali sehari = 6 mg
 Equal Tab II
Equal 20 mg x 2 tab = 40 mg/2tab
Dosis dalam resep :
40 mg
1xp= = 3,3 mg
12
1H = 3,3 mg x 3 kali sehari = 9,9 mg
Penimbangan Bahan :
 Ambroxol = 180 mg/6tab
1xp = 15 mg
1H = 45 mg
 Salbutamol = 24 mg/6tab
1xp = 2 mg
1H = 6 mg
 Equal = 40 mg/2tab
1xp = 3,3 mg
1H = 9,9 mg
RESEP 2
Perhitungan Bahan :

 Mentholum 2%
2
x 30 g = 0,6 g + 10% = 0,66 g
100
 Sulf. pp 1%
1
x 30 g = 0,3 g + 10% = 0,33 g
100
 Zinc oxyd 5%
5
x 30 g = 1,5 g + 10% = 1,65 g
100
 Amyl oryzae 10%
10
x 30 g + 10% = 3,3 g
100
 Talc. Veneti ad 30
30 – (0,66 + 0,33 + 1,65 + 3,3) = 27,06 g
Penimbangan Bahan :
 Mentholum = 0,66 g
 Sulf. pp = 0,33 g
 Zinc oxyd = 1,65 g
 Amyl oryzae = 3,3 g
 Talc. veneti = 27,06 g

RESEP 3
Perhitungan Bahan :
 Acid salicylicum
200 mg
x 12,5 g = 0,25 g
10 g
 Sulfur
400 mg
x 12,5 g = 0,5 g
10 g
 Vaselinum album
12,5 g – (0,25 g + 0,5 g + 0,125 g + 0,625 g) = 11 g
 Gentamycin
1
x 12,5 g = 0,125 g
100
 Ichtyol
5
x 12,5 g = 0,625 g
100
Penimbangan Bahan :

 Acid salicylicum = 0,25 g


 Sulfur = 0,5 g
 Vaselinum album = 11 g
 Gentamycin = 0,125 g
 Ichtyol = 0,625 g

RESEP 4
Perhitungan Bahan :

 Succus Liquir
10 g
x 150 ml = 5 g
300 ml
 Ammon shlorid
6g
x 150 ml = 3 g
300 ml
DM Dewasa : satu kali = -
: Satu hari = 10 g

n 19
Rumus Dilling : x DM = x 10 g = 9,5 g = 9500 mg
20 20
Jumlah bahan dalam resep : 3 g = 3000 mg

3000 mg
1xp= x 15 ml = 300 mg
150 ml

1H = 300 mg x 3 kali = 900 mg ¿ 9500 mg (TOD)

Presentase Dosis :

900 mg
1H = x 100 = 9,47% ¿ 100% (TOD)
9500 mg

 S.A.S.A
6g
x 150 ml = 3 g
300 ml
 CTM
DM Dewasa : satu kali = -
: Satu hari = 40g
n 19
Rumus Dilling : x DM = x 40 mg = 38 mg
20 20
Jumlah bahan dalam resep : 40 mg
Dosis pemakaian sehari :
1H = 40 mg x 3 kali = 120 mg¿ 38 mg (OD)

Presentase Dosis :
120 mg
1H = x 100 = 315,7%¿ 100% (OD)
38 mg
Penimbangan Bahan :
 Succus Liq. =5g
 Ammon shlorid =3g
 S.A.S.A =3g

IV. WADAH DAN ETIKET

RESEP 1
Wadah : Kertas Perkamen dan plastik klip
Etiket : Putih (pemakaian oral)

APOTEK SURGA
Jl. Ringroad Selatan Bantul
Telp. 0856456123
APA : Dwi Kurniawati S.Farm.Msi.Apt

No : 1 Tgl: 5 Maret 2019


Nama : Melly (18 th)

3 x sehari 1 Tablet/Bungkus/Kapsul
Sebelum/Sesudah makan

RESEP 2
Wadah : Pot Bedak Tabur
Etiket : Biru (pemakaian topikal)

APOTEK SURGA
Jl. Ringroad Selatan Bantul
Telp. 0856456123
APA : Dwi Kurniawati S.Farm.Msi.Apt

No : 1 Tgl: 5 Maret 2019


Nama : Ratna (6 th)

Untuk Pemakaian Luar


RESEP 3
Wadah : pot salep
Etiket :Biru (pemakaian topikal)

APOTEK SURGA
Jl. Ringroad Selatan Bantul
Telp. 0856456123
APA : Dwi Kurniawati S.Farm.Msi.Apt

No : 1 Tgl: 5 Maret 2019


Nama : Billy (9 th)

Untuk Pemakaian Luar

OBAT LUAR

RESEP 4
Wadah : botol kaca gelap
Etiket : Putih (pemakaian oral)

APOTEK SURGA
Jl. Ringroad Selatan Bantul
Telp. 0856456123
APA : Dwi Kurniawati S.Farm.Msi.Apt

No : 1 Tgl: 5 Maret 2019


Nama : Daniel (19 th)

3 x sehari 1 Tablet/Bungkus/Kapsul
Sebelum/Sesudah makan
Obat Minum
V. INKOMPATIBILITAS DAN PENYELESAIANNYA

RESEP 1

Stabilitas fisika adalah kemampuan mempertahankan sifat fisika awal dari suatu
sediaan : penampilan, kesesuaian, keseragaman, disolusi, disintegrasi, dan kekerasan.
Dari data – data racikan yang tertera pada resep diketahui bahwa dapat terjadi
perubahan stabilitas fisika. Hal ini yang diamati adalah dengan menjadi basahnya
pulveres. Upaya – upaya yang dilakukan agar resep racikan tersebut tidak mengalami
inkompatibilitas adalah :
1. Bahan obat yang bersifat higroskopis ditambahkan terakhir.
2. Peracikan dilakukan pada ruangan yang dilengkapi dengan pendingin
ruangan
3. Resep racikan di simpan pada wadah tertutup baik.

Menjadi basahnya serbuk kemungkinan disebabkan oleh adanya obat tertentu


yang bersifat higroskopis atau lembab. Sehingga meskipun disimpan pada wadah
tertutup rapat masih mengalami penurunan stabilitas.. hanya saja dengan disimpan
pada wadah tertutup rapat dapat memperlambat terjadinya proses tersebut dalam hal
ini menjadi basahnya serbuk. Solusinya yaitu dengan mencampurkan bahan obat yang
tidak bersifat higroskopis terlebih dahulu. Hal ini di lakukan dengan memasukkan dan
menggerus halus Extropect ambroxol terlebih dahulu. Kemudian lanjut dengan
menambahkan Bronchosal dan digerus hingga homogen. Dan yang terkakhir barulah
di tambahkan equal ke dalam mortir sebagai bahan higroskopis dalam resep racikan
pulveres ini.

Pada resep 1 ini terdapat kandungan ambroxol dan salbutamol. Salah satu
interaksi bahan obat dari ambroxol ialah bisa merusak perlindungan selaput lender di
lambung. Karenanya pada orang dengan riwayat tukak lambung meski sudah sembuh
sekalipun penggunaan obat ini tetap tidak di sarankan.

Ambroxol merupakan obat yang harus dibeli dengan resep dokter dan
penggunaannya pun harus atas indikasi tertentu. Salbutamol merupakan golongan
obat keras. Obat ini juga memerlukan resep dokter untuk pembelian serta
penggunaannya. Kedua jenis obat ini dapat dikonsumsi atau dicampurkan dalam
sebuah racikan resep pada waktu yang sama namun harus dikonsumsi dalam dosis
yang benar dan dikonsumsi sesudah makan.
RESEP 2

Menthol dilarutkan dahulu dengan alkohol 95% agar mudah homogen dengan
bahan lainnya dan menthol yang berbentuk jarum tidak mengiritasi kulit.
Inkompatibilitas : Butylchloral hydrate; Pyrogallol; resorcinol; dan thymol

Pada praktikum kali ini dilakukan pembuatan sediaan dalam bentuk pulvis
adspers yaitu dengan tujuan memudahkan pasien dalam penggunaannya dan sesuai
dengan resep yang diminta. Adapun bahan – bahan yang di gunakan pada praktikum
kali ini yaitu menthol, sulfur, zinc oxyd, amyl oryzae dan talcum.

Obat – obat yang terkandung dalam sediaan resep tersebut memiliki khasiatnya
masing – masing seperti menthol berkhasiat sebagai korigen dan antiiritan dan talcum
sebagai zat tambahan.

Resep ini di buat dalam bentuk pulvis karena untuk memudahkan pasien dalam
penggunaannya dan ditujukan untuk pemakaian luar (bedak tabor ). Resep ini di
indikasikan untuk pasien yang terkena iritasi pada permukaan kulit yang disebabkan
oleh jamur.

Dalam resep ini terdapat obat yang mengalami inkompatibilitas yaitu zinc oxyd
dan menthol. Apabila digerus secara bersamaan akan mengakibatkan sediaan menjadi
rusak (menjadi cair). Hal ini dikarenakan menthol memiliki titik lebur yang rendah.
Sehingga terjadi inkompatibilitas fisika. Menthol juga sangat mudah larut dalam
etanol sedangkan zno tidak larut dalam etanol. Jadi solusinya kedua obat tersebut
harus digerus secara terpisah. Yaitu dengan melarutkan menthol terlebih dahulu,
kemudian melakukan pengayakan zno. Zinc oxyd harus diayak terlebih dahulu pada
pembuatan sediaan bedak. Karena pada penyimpanannya zinc oxyd bereaksi dengan
air + udara sehingga membentuk zinc Carbonate yang kurang memiliki manfaat
dalam pengobatan. Hal ini berkebalikan dengan sulfur. Belerang/sulfur tidak dapat
diayak dengan ayakan dari sutera. Inkompatibilitasnya selanjutnya yaitu antara
amylum oryzae dengan zno. Amylum oryzae sangat inkompatibilitas dengan zno
karena ano merupakan salah satu zat pengoksidasi kuat. Maka solusinya yaitu
amylum oryzae ditambahkan terakhir bersamaan dengan talcum pada saat
pencampuran bahan – bahan racikan pada resep 2 ini.
RESEP 3

pada praktikum kali ini dilakukan penggerusan dimortir yang berbeda karena
bila di lakukan dimortir yang sama maka akan terjadi inkompatibilitas antara sulfur
dan asam salisilat yang akan menghasilkan gas co2, jadi solusinya kedua bahan ini
digerus terpisah. Selanjutnya terdapat Gentamycin dan Ichtyol yang sangat mudah
larut dalam air. Sedangkan sulfur dan vaselin album tidak dapat larut dalam air. Hal
ini dapat dilakukan dengan solusi berupa proses melarutkan gentamycin dan Ichtyol
dengan pelarut aquadest. Kemudian larutan ini ditambahkan terakhir setelah semua
bahan tercampur, lalu homogenkan.

Khasiat dari masing –masing bahan yaitu sulfur yang berkhasiat meredahkan
gatal, asam salisilat berkhasiat keratolitikum, vaselin album berkhasiat sebagai dasar
salep dan etanol berkhasiat sebagai pelarut.

RESEP 4

Pada resep ini terdapat beberapa problema/inkompatibilitasnya karena resep ini


terdiri dari pembuatan sediaan likuida dengan bahan yang mudah menguap. Problema
tersebut diantaranya :

1. S.A.S.A dapat mengotori botol


2. Pembuatan sediaan likuid dengan bahan yang bersifat higroskopis (ammonia
chlorid)
3. Pembuatan sediaan likuid dengan bahan padat (ammonia chlorid)
4. Succus liquir hanya dapat larut dalam air panas

Penyelesaian dari problema tersebut antara lain :

1. Zat – zat yang mudah menguap bila di panasi, dilarutkan dalam botol tertutup
yang dipanaskan serendah – rendahnya sambil digoyang – goyangkan (IMO
hal 100)
2. S.A.S.A ditambahkan terakhir langsung dalam botol
3. Ammonium chlorida ditimbang menggunakan alas gelas arloji (Buku
Petunjuk Praktikum Formulasi dasar)
4. Bahan padat (Ammonium Chlorid) dilarutkan terlebih dahulu dengan pelarut
5. Succus liquir dilarutkan dalam air panas
VI. CARA KERJA

RESEP 1
siapkan alat dan bahan

timbang semua bahan

masukkan Extropect dalam mortir, gerus ad halus

tambahkan Bronchosal, gerus ad homogen

tambahkan equal, gerus ad homogen

bungkus dengan cara membagi 2 sama banyak diatas kertas perkamen, lalu setiap
bagian dibagi menjadi 6 bagian sama banyak, hingga menjadi 12 bungkus

masukkan dalam plastik klip, dan beri etiket putih

RESEP 2
siapkan alat dan bahan

timbang semua bahan

masukkan menthol + alkohol 96% dalam mortir

kemudian Zinc Oxyd diayak menggunakan ayakan 40

tambahkan sulfur pp dan zno kedalam mortir

tambahkan smylum oryzae, kemudian tambahkan talc ad 30 gerus ad homogen

masukkan dalam wadah serbuk tabur, dan beri etiket biru
RESEP 3
Siapkan alat dan bahan

Timbang semua bahan

Masukkan asam salisilat dalam mortir, tetes alkohol gerus halus

Tambahkan sulfur, tambahkan vaselin album gerus ad homogen

Larutkan Gentamycin dan Ichtyol dengan aquadest kemudian homogenkan dalam
mortir

Masukkan ke dalam pot salep, dan beri etiket biru

RESEP 4
Siapkan alat dan bahan

Timbang semua bahan

Proses melarutkan yang pertama yaitu larutkan Ammonium klorida dengan
aquadest 5 ml

Yang kedua yaitu succus liq digerus halus kemudian dilarutkan dengan aquadest

Yang ketiga yaitu CTM dan Salbutamol digerus sampai homogen kemudian
dilarutkan dengan etanol

Larutan 1 + larutan 2 + larutan 3, masukkan ke dalam botol hitam, kocok ad
homogen

Beri etiket putih
VII. CARA KERJA

RESEP 1

Anda mungkin juga menyukai