Praktikum 2 Kelarutan (Kosolven)
Praktikum 2 Kelarutan (Kosolven)
VISI PRODI: PADA TAHUN 2028 MENJADI PROPHETIC TEACHING PROGRAM STUDI YANG MENGHASILKAN SARJANA FARMASI DENGAN
MEMILIKI KECERDASAN SPIRITUAL, INTELEKTUAL, EMOSIONAL, DAN SOSIAL BERKEMAJUAN.
QS. Al-Furqon: 2
VISI PRODI: PADA TAHUN 2028 MENJADI PROPHETIC TEACHING PROGRAM STUDI YANG MENGHASILKAN SARJANA FARMASI DENGAN
MEMILIKI KECERDASAN SPIRITUAL, INTELEKTUAL, EMOSIONAL, DAN SOSIAL BERKEMAJUAN.
Sub-CPMK
Sub-CPMK 2
• Mahasiswa mampu menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi
kelarutan senyawa
Sub-CPMK 3
• Mahasiswa mampu melakukan metode solubilisasi miselar dan kosolvensi
untuk meningkatkan kelarutan zat dalam formulasi sediaan farmasi
Sub-CPMK 4
• Mahasiswa mampu membedakan pelarut polar, semi polar, dan non polar
VISI PRODI: PADA TAHUN 2028 MENJADI PROPHETIC TEACHING PROGRAM STUDI YANG MENGHASILKAN SARJANA FARMASI DENGAN
MEMILIKI KECERDASAN SPIRITUAL, INTELEKTUAL, EMOSIONAL, DAN SOSIAL BERKEMAJUAN.
Tujuan Praktikum
a. Memahami pengertian pelarut campur dan fungsinya dalam sediaan farmasi
b. Memahami pengaruh konsentrasi penambahan pelarut campur terhadap kelarutan zat aktif
yang digunakan dalam sediaan farmasi
Teori (1)
1. Kelarutan obat sebagian besar disebabkan oleh polaritas pelarut, yaitu oleh dipol momennya.
2. Kosolvensi Pemakaian pelarut campur sebagai modifikasi polaritas dari sistem pelarut
terhadap kelarutan zat
3. Kosolven pelarut yang digunakan dalam kombinasi untuk meningkatkan kelarutan solut
6. Pelarut nonpolar memiliki nilai konstanta dielektrik yang rendah, tidak dapat memecahkan
ikatan kovalen serta tidak dapat membentuk ikatan hidrogen
7. Pelarut semipolar dapat menginduksi derajat polaritas pelarut nonpolar sehingga dapat larut
dalam pelarut polar
8. Like dissolve like pelarut polar suka zat polar; pelarut non polar suka zat non polar
9. Menurut Moore, besarnya konstanta dielektrik dapat diatur dengan penambahan pelarut lain
atau pelarut campur. Konstanta dielektrik campuran pelarut merupakan hasil penjumlahan
dari konstanta dielektrik masing-masing pelarut yang dikalikan dengan % volumenya
Alat dan Bahan
Aquades, gliserin / propilen glikol, asam salisilat, larutan FeCl3, labu volume 100 ml, labu
volume 50 ml, pipet volume 10 ml, spektrofotometer UV-Vis, corong, kertas saring dan peralatan
gelas lainnya.
Prosedur Kerja (1)
1. Pembuatan kurva spektrum dan kurva kalibrasi asam salisilat
296 nm
Prosedur Kerja (2)
2. Penentuan kadar asam salisilat dalam pelarut campur
10 ml filtrat +
Buat campuran 50mg as. salisilat + aquadest labu Hitung % as.
Saring campuran
pelarut pelarut campur ukur 50 ml ukur salisilat dan buat
larutan tsb filtrat
propilenglikol & (sesuai yg di tabel absorbansi dg grafik % PG thdp
(A-E)
aquadest (A-E) A labu ukur 50 % as. salisilat
spektro (AA-E)
ml kocok 15”
% kadar = (C/mg asam salisilat yang ditimbang) x 100 (4,8496/50,05 mg) x 100 = 9,792%
Perhitungan dan Pembahasan
Buat grafik dan hitung persamaan garis linier pada kurva kalibrasi!
Buat grafik antara % kosolven dengan % asam salisilat yang terlarut dan amati hubungan antara
konsentrasi kosolven dengan kelarutan asam salisilat!
Laporan Individu
Dari data dan hasil percobaan lakukan analisa dan pembahasan tentang pengaruh konsentrasi
kosolven terhadap kelarutan zat aktif yang digunakan dalam sediaan farmasi dan tuliskan
kesimpulan yang diperoleh dari percobaan ini.
Pengumpulan dilakukan pada H+2 setelah hari praktikum.
~ Sekian ~
ada pertanyaan?