Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FARMASETIKA II

NAMA : Wida Falkhatiana


NIM : 052191103
GEL : B2
RESEP NO : 3

1. Resep

2. Skrining Resep (10)


a. Administratif

No Kriteria Pada Resep


Ada Tidak
Identitas Dokter
1 Nama Dokter √
2 SIP Dokter √
3 Alamat Dokter √
4 Nomor Telepon Dokter √
5 Paraf Dokter √
Identitas Pasien
6 Nama Pasien √
7 Umur Pasien √
8 Jenis Kelamin Pasien √
9 Berat Badan Pasien √
10 Alamat Pasien √
11 Tanggal Penulisan Resep √

1
12 Tanda R/ √
13 Tanda iter/lainnya √

b. Farmasetik

No Kriteria Pada Resep


Ada Tidak
1 Bentuk Sediaan √
2 Kekuatan obat √
3 Stabilitas √
4 Kompatibilitas √
5 Jumlah √
6 Nama obat √
7 Kesesuaian bentuk sediaan obat √

c. Klinis

No Kriteria Pada Resep


Ada Tidak
1 Indikasi √
2 Dosis √
3 Kontraindikasi √
4 Duplikasi dan polifarmasi √
5 Aturan dan cara penggunaan √
6 Kesesuaian durasi √
7 Interaksi antar obat √
8 Efek samping √
9 Obat tidak tercampur √

3. Indikasi (5) : ( tuliskan pustaka)


a. Efedrin HCl (MIMS EDISI 15 hal 77) anti asma
Asma bronkial, bronchitis asmatis, bronchitis kronis dengan emfisema,
bronkospasme emfisematus, asma karena ringitis alergi.
b. Theofiin (MIMS EDISI 15 hal 78) anti asma
Meredakan gejala dan mengobati asma bronkial
c. Paracetamol (ISO VOL 50 HAL 36) analgesic antipiretik
Meringankan sakit kepala pada keadaan sakit kepala, sakit gigi, dan menurunkan
demam.
4. Permasalahan ( bila terdapat interaksi, jelaskan interaksi dan mekanisme interaksinya)
(10) (tuliskan pustakanya )
a. Masih belum lengkapnya persyaratan administratif seperti alamat pasien, jenis
kelamin pasien, nomor telepon dokter, alamat dokter dan paraf dokter.
b. Terdapat kesalahan dalam menulis tahun resep yaitu tahun 2019
c. Bentuk sediaan kapsul tidak sesuai/cocok untuk anak usia 9 bulan.

2
d. Terdapat dua obat yang merupakan terapi kausal (theophillin dan efedrin),
keduanya menimbulkan efek sinergis. Efedrin dapat meningkatkan kerja
theophillin.
e. Efedrin merupakan obat yang digunakan untuk anak umur diatas 6 tahun.
Memiliki efek samping penyempitan pembuluh darah, sehingga menyebabkan
tekanan darah menjadi tinggi, takikardia nervourness, tremor, insomnia dan
retensi urin (ISO Farmakoterapi jilid 1 hal 467).
f. Signa obat
g. Penggunaan terapi simptomatis tidak harus dihabiskan dan digunakan saat pasien
demam
h. Penyesuaian perhitungan dosis

5. Rekomendasi permasalahan (10)


a. Alamat pasien : Jalan Strawberry No 7 Ungaran
b. Nomor telepon dokter 021292827 dan paraf dokter
c. Alamat dokter : Jalan Apel No 29 Ungaran
d. Tahun resep : 2020
e. Pada pasien anak-anak berumur 9 bulan akan mengalami kesulitan jika diberikan
bentuk sediaan obat kapsul, pasien akan sulit menelan kapsul, maka untuk
meningkatkan kepatuhan penggunaan obat dan memberikan rasa nyaman pada
pasien maka pasien diberikan bentuk sediaan obat pulveres dan penambahan
corigen saporis.
f. Efedrin dihilangkan karena menimbulkan efek samping jika diberikan kepada
anak 9 bulan.
g. Theophylline dan parasetamol dibuat secara terpisah
h. Signa parasetamol (S.q.d.d 1 pulv pc Jika Demam)
i. Signa theophylline (S.q.d.d 1 pulv pc)

6. Perhitungan dosis ( tuliskan pustaka dosis yang digunakan) (25)


a. Theofillin (FI III 1979, hal. 990)
 Dosis Maksimum
1xp = 500 mg
1hr = 1000 mg

 Dosis dalam resep

1xp = 45 mg

1hr =4 x 45 mg = 180mg

 Perhitungan dosis

10 x 2,2
1xp = x 500 mg=73,33 mg
150

3
10 x 2,2
1hr = x 1000 mg=146,67 mg
150
 % Dosis (DIH)
dosis dalam resep
x 100 %
dosis maksimum

45 mg
1xp = x 100 %=61,37 % (TOD)
73,33mg

180 mg
1hr = x 100 %=122,72 % (OD)
146,67 mg

 Penurunan dosis
1hr = 80% x 146,67 mg = 117,34 mg
117,34 mg
1xp = =29,34 mg=¿ 30 mg
4
 Ratio penurunan dosis
29,34 mg
1xp = x 100 %=40,01 % (TOD)
73,33 mg
117,34 mg
1hr = x 100 %=80,003 % (TOD)
146,67 mg

b. Paracetamol
 Dosis Lazim
Dosis anak < 12 tahun: 10 mg – 15 mg/ kg BB/4-6 jam (DIH 2012 hal 136).
1xp = 10 kg × 10 mg - 15 mg/kgBB = 100 mg – 150 mg

1hr = 100 mg – 150 mg × 4-6 = 400 mg – 900 mg

 Dosis dalam resep

1xp = 500 mg (>DL)

1hr = 4 x 500 mg = 2000 mg (>DL)

 Penurunan dosis

80
1xp = x 100−150 mg=80−120 mg
100

80
1hr = x 400−900 mg=320−720 mg
100

 Usul penurunan dosis


1xp = 100 mg (TOD)

4
1hr = 100 mg x 4 = 400 mg (TOD)
7. Pengambilan bahan dan penimbangan (10)
Pengambilan diambil hanya setengah
a. Theofillin ( 8bungkus)
30 mg
x 8 x 1 tab=2,4 tab
100 mg
b. Paracetamol (8 bungkus)
100 mg
x 8 x 1 tab=1,6 tab
500 mg
c. Saccharum lactis qs

8. Kesimpulan ( 5)
Dari pengerjaan resep no 3 dapat disimpulkan, saat mengerjakan resep, hal
yang harus dilakukan pertama kali setelah menerima resep adalah proses skrining
resep. Proses skrining resep dibedakan menjadi 3 yaitu administratif, farmasetik, dan
klinis. Dari proses skrining akan diketahui mengenai kelengkapan resep. Pasien
menderita asma yang disertai demam, sehingga diberikan terapi kausatif
(theophylllin) dan terapi simptomatis (paracetamol). Pada pembuatan obat, terapi
kausatif dan terapi simptomatis dibuat secara terpisah. Aturan pakai theophyllin yaitu
4xsehari 1 bungkus, tiap 6 jam, sesudah makan. Aturan pakai parasetamol yaitu
4xsehari 1 bungkus, sesudah makan, jika demam. Obat diberikan untuk 2 hari
sehingga perlu dibuat copy resep. Efedrin tidak diberikan karena akan menimbulkan
efek samping jika diberikan kepada pasien umur 9 bulan.

5
9. Etiket selain di tempel di sediaan , juga ditempelkan di lembar kerja ini
( 15) dan copi resep ( 5 )

Copy resep

6
Etiket

7
10. Daftar Pustaka (5)

Ikatan Apoteker Indonesia. 2016. Informasi Spesialit Obat Indonesia Volume 50. PT
ISFI Penerbitan. Jakarta.

American Pharmacist Association., 2011-2012. Drug Information Handbook 20th


Edition. Lexi comp, Inc.

Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan RI.
Jakarta.

Depkes RI, 2012. MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi. UBM Medika Asia,
Jakarta.

Medscape., 2017. Medscape Reference. Aplikasi Medscape.

Ungaran, 24 April 2020

Praktikan Dosen Pengampu

(Wilda Falkhatiana) (Istianatus Sunnah, M.Sc.,Apt)

Anda mungkin juga menyukai