Anda di halaman 1dari 110

PENTINGNYA CPOB

Mutu obat sangat penting bagi masyarakat


dan usaha farmasi

Mendapatkan obat bermutu tinggi dan


BERKESINAMBUNGAN??

CPOB
TUJUAN CPOB

Menjamin obat dibuat secara konsisten, memenuhi


persyaratan yang ditetapkan dan sesuai dengan tujuan
penggunaannya

CPOB mencakup seluruh aspek produksi dan pengendalian


mutu

CPOB merupakan pedoman yang bertujuan untuk


memastikan agar mutu obat yang dihasilkan sesuai
persyaratan dan tujuan penggunaannya
PRINSIP CPOB
SERTIFIKAT
CPOB
SERTIFIKAT CPOB
Aspek-aspek CPOB:

1. Manajemen mutu
2. Personalia
3. Bangunan dan Fasilitas
4. Peralatan
5. Sanitasi & Higiene
6. Produksi
7. Pengawasan Mutu
8. Inspeksi Diri dan Audit Mutu
9. Penanganan keluhan dan penarikan kembali obat yang
beredar
10. Dokumentasi
11. Pembuatan dan Analisis berdasarkan kontrak
12. Kualifikasi dan Validasi
ASPEK-ASPEK CPOB

1. MANAJEMEN MUTU
PEMASTIAN MUTU
(QUALITY ASSURANCE)
STRUKTUR ORGANISASI
Tugas dan tanggung jawab QA manager
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB QA MANAGER
Apa berbedaan antara QA dan QC ??
2. PERSONALIA

• Kualifikasi karyawan disesuaikan dengan beban tugas,


keterampilan, pengetahuan dan kemampuan yang
dibutuhkan terkait dengan posisi masing-masing karyawan
dalam struktur organisasi.
• Jumlah karyawan di semua tingkatan hendaklah cukup
serta memiliki pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan sesuai dengan tugasnya.
• Struktur organisasi perusahaan hendaklah sedemikian rupa
sehingga bagian produksi dan bagian pengawasan mutu
dipimpin oleh orang yang berlainan yang tidak saling
bertanggung jawab satu terhadap yang lain.
STRUKTUR ORGANISASI MODEL A
KEPALA
PABRIK

KA.BAG KA.BAG. KA. BAG. KA. BAG.


PRODUKSI URUSAN MUTU PPIC TEKNIK

KA. BAG. KA. BAG.


PEMASTIA PENGAWAS
N MUTU AN MUTU

PPIC: Production, Planning and Inventory Control


BERDASARKAN C-GMP/CPOB DINAMIS
KHUSUSNYA BAGIAN MANUFACTURING
PELATIHAN KARYAWAN
PENILAIAN HASIL PELATIHAN
TUGAS

- QA dan QC
- Produk antara
- Produk ruahan
- Produk jadi
- Produk stengah jadi
- Bahan baku
- Pengemasan primer
- Pengemasan sekunder
- Bahan kemas
- Ruang antara
- Beta laktam dan non beta laktam
- PPIC
- HVAC
- AHU
- Klasifikasi Ruangan dan contoh produk yang di produksi
STORY TIME….

LULUS TEPAT WAKTU


3. BANGUNAN & FASILITAS
(Premises)
PERSYARATAN BANGUNAN
LANJUTAN…
KEKUATAN CAHAYA LAMPU DALAM
RUANGAN
JENIS BAHAN BANGUNAN
Bangunan & Fasilitas

Bangunan industri farmasi terbagi jadi beberapa area:


Area Penimbangan
Area Produksi
Antibiotik (beta-laktam & non beta-laktam)
Hormon seks
Produk sitotoksik bangunan terpisah
Produk ttt dgn b. aktif berpotensi tinggi
Produk biologi
Produk non-obat

Area Penyimpanan
Kapasitas memadai
Didesain menjamin kondisi penyimpanan
Area sampling kondisi terkendali
B. aktif ttt (radioaktif, narkotik, dll)
Status karantina tempat terpisah
Bahan label
Bangunan & Fasilitas …………….

Area Pengawasan Mutu


Lab. QC terpisah dari area produksi
Desain sesuai kegiatan
Ruangan terpisah untuk instrumen
Desain Lab memperhatikan : - bahan bangunan
- ventilasi
- AHU
Sarana Pendukung
R. istirahat & kantin terpisah dari area produksi & Lab.
Sarana untuk mengganti pakaian kerja
Toilet
Sarana pemeliharaan hewan diisolasi & pengendali udara terpisah
GUDANG PENYIMPANAN

• Persyaratan Gudang:
1. Daerah penyimpanan harus cukup luas (sesuai dengan
kapasitas penyimpanan) sehingga memungkinkan
sistem pengeluaran barang secara FIFO atau FEFO
2. Cukup terang, tertata rapi, kering, bersih, teratur
3. Ada ruang karantina yang terpisah
4. Terdapat daerah khusus untuk menyimpan bahan yang
mudah terbakar, meledak dan sangat beracun,
narkotika/psikotropika, dan obat berbahaya lainnya.
5. Terdapat area khusus untuk barang-barang yang
ditolak/rejected
6. Harus dilengkapi dengan penunjuk suhu dan kelembaban
nisbi serta terdapat program pencatatan suhu dan RH
7. Untuk bahan-bahan yang tidak tahan terhadap panas, harus
disimpan dalam ruang dengan pendingan udara, suhu dan
kelembaban dicatat
8. Terdapat ruang sampling dengan kelas minimal grey area
9. Label dan bahan cetakan lain, disimpan dalam ruang
terpisah dan terkunci
10. Terdapat protap penangan bahan awal dan pelulusan
barang yang dikarantina
RUANG PRODUKSI
KLASIFIKASI RUANGAN DI INDUSTRI
FARMASI
KLASIFIKASI RUANGAN DI INDUSTRI
FARMASI

• Ruang kelas A dan B pertukaran udaranya 20-40 x perjam


• Ruang kelas C dan D pertukaran udaranya 5-20 x perjam
4. Peralatan

Desain & konstruksi tepat


Ditempatkan & dikualifikasi dgn tepat
Ukuran memadai
Sebelum digunakan dikualifikasi
Bagian peralatan yang bersentuhan dengan bahan awal,
produk antara dan produk jadi tidak boleh bereaksi,
mengadisi / mengabsorbsi yang dapat mempengaruhi identitas,
mutu atau kemurnian obat
Peralatan tidak boleh merusak produk akibat katup bocor,
tetesan pelumas, modifikasi dan adaptasi yang tidak tepat
Mudah dibersihkan
Dikalibrasi
Filter cairan untuk proses produksi
tidak melepas serat ke dalam
produk dan filter asbes tidak boleh
digunakan
Pemasangan dan Penempatan
Ditempatkan sedemikian rupa untuk memperkecil
kemungkinan terjadinya pencemaran silang di area yang sama
Ditempatkan pada jarak yang cukup untuk menghindari
kesesakan serta memastikan tidak terjadi kekeliruan dan
campur baur produk
Air, uap dan udara bertekanan/vakum serta saluran lain
dipasang sedemikian rupa agar mudah diakses pada tiap tahap
proses
Diberi nomor identitas yang jelas
Peralatan yang rusak dikeluarkan dari
area produksi dan pengawasan mutu, atau
setidaknya diberi penanda yang jelas
Perawatan

Dirawat menurut jadwal yang tepat  berfungsi dengan baik &


mencegah terjadinya pencemaran
prosedur perawatan
catatan pemeliharaan
catatan pemakaian alat
5. SANITASI & HIGIENE
(Sanitation & Hygiene)

a. BANGUNAN DAN FASILITAS


b. PERSONALIA
c. KUALIFIKASI & VALIDASI PROSEDUR
SANITASI BANGUNAN
• Bangunan yang digunakan untuk pembuatan obat
didesain dengan tepat untuk memudahkan sanitasi yang
baik
• Tersedia toilet dengan ventilasi yang cukup dan letaknya
mudah diakses dari area pembuatan
• Sampah tidak boleh dibiarkan menumpuk
• Disinfektan dan deterjen dipantau terhadap pencemaran
mikroba
• Prosedur pembersihan, sanitasi dan higiene divalidasi dan
dievaluasi secara berkala
PROGRAM PEMBERSIHAN RUANGAN
LANJUTAN..
PEMBERSIHAN DAN SANITASI PERALATAN

• Setelah digunakan, peralatan dibersihkan dengan baik


sesuai protap.
• Tiap kali sebelum dipakai, kebersihannya diperiksa untuk
memastikan semua produk atau bahan obat dari bets
sebelumnya telah dihilangkan.
• Pembersihan dengan cara vakum atau cara basah lebih
dianjurkan
• Catatan tentang pelaksanaan pembersihan, sanitasi,
sterilisasi dan inspeksi sebelum penggunaan peralatan
hendaklah disimpan secara benar
PAKAIAN PELINDUNG
TATA CARA BERGANTI PAKAIAN DI
KELAS 1 & 2
TATA CARA BERGANTI PAKAIAN DI
KELAS 3 & 4
HIGIENE KARYAWAN
• Tujuannya agar kita dan lingkungan kita sehat
selalu. Cara menerapkan higiene ini yaitu:
1. Makanan dan minuman tidak boleh ada di ruang
produksi

2. Dilarang meludah di lantai, bersin atau batuk pada


seluruh daerah produksi obat.Jangan biasa mengupil
atau mengisap jari juga.
3. Dilarang merokok, mengunyah permen karet di sekitar area
pabrik

4. Dilarang pakai jam tangan, cincin, anting, HP dalam daerah


produksi obat
5. Cat kuku dan bulu mata palsu tak boleh dipakai dalam
ruang produksi

6. Bila ada yang sakit, segera laporkan ke pimpinan anda


masing-masing dan tidak diperbolehkan bekerja di daerah
produksi sebelum kesehatannya membaik
7. Apabila anda terluka, jangan bekerja di daerah produksi
karena luka dapat membawa kuman.
Jangan biasakan mengobrol dengan kawan selama bekerja di
daerah produksi obat
9. Semua karyawan yang bekerja di daerah produksi dan
pengemasan wajib MANDI terlebih dahulu dari rumah dan
memakai pakaian bersih yang sudah disediakan PT
Tanushu atau perusahaan dan wajib memakai masker,
sarung tangan dan penutup kepala

PERLU DIINGAT :
1.BAJU KERJA HARUS DIKANCING
SEMUA
2.MASKER HARUS MENUTUP HIDUNG
DAN MULUT SEMUA
3. PENUTUP KEPALA HARUS MENUTUP
RAMBUT DAN TELINGA SEMUA
10. Biasakan cuci tangan dan keringkan tangan secara benar:
-sebelum masuk ruang produksi dan pengemasan
-setelah keluar dari toilet
-setelah makan dan minum
-setelah keluar dari ruang produksi dan pengemasan
Cara mencuci tangan yang benar:

Video
11. Sebelum masuk ruang produksi dan pengemasan karyawan
harus ganti sepatu dari rumah dengan sepatu kerja yang
sudah ditentukan PT Tanushu. Contoh:

atau

ganti menjadi


12. perlu diingat sepatu dari rumah letakkan pada rak sepatu
yang disediakan dan setelah keluar dari ruang produksi
maupun pengemasan baju kerja dan sepatu kerja harus
dibuka dan diletakkan kembali pada tempatnya

Tidak
meletakkan
pakaian
kerja pada
tempatnya
TIDAK MELETAKKAN
SEPATU DENGAN
RAPI PADA RAK
SEPATU
6. PRODUKSI
(Production)
Produksi adalah:
Seluruh kegiatan dalam
pembuatan obat, mulai dari
penerimaan bahan, dilanjutkan
dengan pengolahan, pengemasan
dan pengemasan ulang,
penandaan dan penandaan
ulang sampai menghasilkan
produk jadi
URUTAN PROSES PRODUKSI

1. Persiapan bahan baku yang akan ditimbang


2. Penimbangan bahan baku
3. Proses pengolahan sediaan
4. Proses pengemasan primer
5. Proses pengemasan sekunder
6. Proses penyimpanan produk di gudang obat jadi
FLOWCHART DARI PERENCANAAN KE
PRODUKSI
IN PROCESS CONTROL (IPC)
Bahan Awal

Pemasok yang terkualifikasi


Pengecekan visual
Memenuhi spek. & diberi label yang jelas
Pengiriman >1 bets, dianggap sebagai bets yang terpisah
Wadah sampel diberi label
Pengambilan sampel & pengujian
Label status bahan berbeda dengan yang digunakan oleh pemasok
dilakukan pengecekan secara berkala terhadap persediaan
Disimpan sesuai kondisi penyimpanan
Catatan persediaan bahan disimpan
Penyerahan bahan awal dilakukan oleh pihak yang berwenang
Alat timbang diverifikasi tiap hari
Bahan awal yang direject diberi label & ditempatkan terpisah
PENCEGAHAN PENCEMARAN SILANG

• Pencemaran bahan awal atau produk oleh bahan


atau produk lain harus dihindarkan.
• Risiko pencemaran silang ini dapat timbul akibat
tidak terkendalinya debu, gas, uap, percikan atau
organisme dari bahan atau produk yang sedang
diproses, dari sisa yang tertinggal pada alat dan
pakaian kerja operator.
• Tiap tahap proses, produk dan bahan dilindingi
terhadap pencemaran mikroba dan pencemaran
lain
UPAYA MENCEGAH PENCEMARAN SILANG:

• Produksi di dalam gedung terpisah


• Tersedia ruang penyangga udara dan penghisap udara
• Memperkecil risiko pencemaran yang disebabkan oleh
udara yang disirkulasi ulang atau masuknya udara yang
tidak diolah atau udara yang diolah secara tidak memadai
• Memakai pakaian pelindung yang sesuai
• Melaksanakan prosedur pembersihan dan kontaminasi yang
terbukti efektif
• Menggunakan sistem self contained
• Pengujian residu dan menggunakan label status kebersihan
alat
7.PENGAWASAN MUTU
(Quality Control)
QUALITY CONTROL

Bagian dari CPOB, yang berhubungan dgn :

Pengambilan sampel, spesifikasi dan pengujian


Dokumentasi dan prosedur pelulusan suatu produk maupun bahan baku

Fungsi QC independen dari bagian lain


Tidak terbatas pada kegiatan lab.
Terlibat dalam semua keputusan terkait mutu produk
Terkualifikasi & berpengalaman
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB QC
MANAGER
PENGAWASAN BAHAN AWAL, PRODUK
ANTARA, PRODUK RUAHAN & PRODUK JADI

Spesifikasi
• Tiap spek. disetujui & disimpan oleh QC,
• Kecuali untuk produk jadi disetujui oleh QA
• Revisi berkala dari tiap spesifikasi
QC CONCERNED

Sampling, spesifikasi, testing


Dokumentasi terkait catatan bets disimpan s/d 1 tahun setelah
expired date bets tsb
Prosedur release meyakinkan bahwa test yang relevan telah dilakukan
Bahan awal
Bahan kemas
Kegiatan pengambilan sampel
Persyaratan pengujian
Pengendalian lingkungan
IPC
Pengujian ulang bahan yang diluluskan
Pengolahan ulang
Studi stabilitas
PACKAGING
MATERIAL
TESTING FLOW
8. INSPEKSI DIRI &
AUDIT MUTU
(Self Inspection & Quality Audits)
INSPEKSI DIRI

• Definisi:
Inspeksi pada dasarnya adalah cara untuk mengkaji
kembali secara obyektif seluruh tata kerja dirir sendiri dari
setiap aspek yang mungkin berpengaruh pada jaminan
mutu (Quality Assurance)
• Tujuan:
Mengetahui kekurangan (cacat), baik yang kritis,
berdampak besar maupun berdampak kecil kemudian
menetapkan cara-cara yang efektif untuk mencegah dan
memperbaikinya
INSPEKSI DIRI..
AUDIT MUTU
SUATU INSPEKSI & PENILAIAN INDEPENDEN
TERHADAP SELURUH ATAU SEBAGIAN DARI SISTEM MUTU
DENGAN TUJUAN TERTENTU UNTUK MENINGKATKAN
SISTEM MUTU TERSEBUT.
9.PENANGANAN KELUHAN
TERHADAP PRODUK, PENARIKAN
KEMBALI PRODUK DAN PRODUK
KEMBALIAN
(PRODUCT COMPLAINT. PRODUCT RECALL &
RETURNED PRODUCTS)
Penanganan keluhan terhadap produk , penarikan kembali produk dan produk
kembalian………………………………………..

Keluhan
Protap penanganan keluhan
Tindak lanjut tindakan perbaikan
penarikan kembali produk
tindakan lain yang tepat
Penanganan keluhan, laporan, hasil evaluasi catat &
laporkan

kaji sec. berkala


Laporan & keluhan, disebabkan :
Kerusakan fisik, kimiawi / biologis dari produk atau kemasan mutu
Reaksi yang merugikan
Efek terapetik produk, ex. produk tidak berkhasiat
Penanganan keluhan terhadap produk , penarikan kembali
produk dan produk kembalian………………………………………..

Penarikan kembali produk


Prosedur penarikan kembali evaluasi sec. berkala
Keputusan penarikan kembali
Diprakarsai pabrik farmasi (QA/QC) atau
BPOM
Akibat penundaan & penghentian pembuatan
produk
Catatan & laporan penarikan kembali produk dokumentasi
Produk yang ditarik diidentifikasi & ditempatkan terpisah
Tindakan pengamanan pendahuluan
PROSEDUR PENARIKAN OBAT
10.DOKUMENTASI
(Documentation)
JENIS DOKUMENTASI
11. PEMBUATAN & ANALISIS
BERDASARKAN KONTRAK
(Contract Manufacture & Analysis)
Pembuatan & analisis bdsarakan kontrak

Dibuat secara benar, disetujui & dikendalikan


Kontrak tertulis antara pemberi kontrak-penerima kontrak

tanggung jawab & kewajiban masing-masing pihak


Prosedur pelulusan tiap bets jelas ~ kepala bagian QA
Tanggung jawab industri farmasi terhadap partner kontrak,
dalam hal :
- pemberian izin edar
- pembuatan obat
• Pemberi kontrak bertanggung jawab untuk menilai kompetensi
penerima kontrak dalam melaksanakan pekerjaan atau
pengujian dan memastikan mengikuti CPOB
• Penerima kontrak harus mempunyai gedung dan peralatan yang
cukup, pengetahuan dan pengalaman, dan personil yang
kompeten untuk melakukan pekerjaan yang diberikan oleh
pemberi kontrak dengan memuaskan
• Penerima kontrak tidak mengalihkan pekerjaan kepada pihak
ketiga tanpa persetujuan pemberi kontrak
• Kontrak menjelaskan penanggung jawab seluruh hal berkaitan
dengan proses produksi, IPC, termasuk penanganan bahan awal,
pengemas, produk antara, produk ruahan dan produk jadi bila
bahan atau produk tersebut ditolak
12. KUALIFIKASI &
VALIDASI
(Qualification & Validation)
VALIDASI
Kualifikasi & validasi …………………………..

Peran Validasi dalam CPOB

Validasi adalah bagian penting dalam implementasi CPOB


Validasi memberikan bukti bahwa suatu proses telah
dilakukan dengan baik & terkendali
Apabila tidak dilakukan dengan benar dapat beresiko
terhadap fasilitas produksi & produk yang diedarkan
1. Jelaskan dan gambarkan alur proses yang terjadi
di industri farmasi mulai dari pemesanan bahan
baku, produksi dan keadaan obat setelah
didistribusikan ?
2. Jelaskan dan gambarkan urutan dan tata
ruangan industri farmasi
3. Buatlah bagan proses produksi suatu sediaan
beserta QC (IPC) Setiap langkah produksi
4. Perbedaan QC dan QA
5. Perbedaan kualifikasi dan validasi

Anda mungkin juga menyukai