Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kalkon telah dianggap turunan dari senyawa induk 1,3-difenil-2-propena-1-on yang

terdiri dari dua cincin fenolik, yaitu cincin A dan B, yang memiliki sifat farmakologis yang

penting (Albogami et al ., 2012). seperti antiviral, anti-inflamasi, antimikrob, antitumor,

analgesik, antijamur, antioksidan, antikanker dan antimalarial (Prayitno et al ., 2015)

Penyakit yang menyebabkan kematian di seluruh dunia salah satunya adalah penyakit

kanker. Kanker muncul akibat pertumbuhan sel abnormal di dalam tubuh manusia yang dapat

berkembang dengan cepat dan membelah secara terus menerus. Kanker dimulai dari sel yang

normal, sedangkan sel adalah bagian terkecil didalam tubuh . Salah satu penyakit kanker adalah

penyakit kanker hati. Penderita kanker hati umumnya anak-anak dan orang dewasa, namun lansia

juga rentan terkena penyakit kanker hati. Kanker hati primer adalah kanker yang berawal di

organ hati dan termasuk jenis kanker berpotensi fatal. Namun ada juga yang dikenal dengan

kanker hati sekunder yang bermula dibagian tubuh lain sebelum akhirnya menyebar ke hati

(Yulianto et al., 2017).

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada 2010 kanker menjadi penyakit

penyebab kematian nomor satu di dunia mengalahkan serangan jantung. Menurut prediksi WHO,

pada tahun 2030 akan ada 75 juta orang yang terkena kanker didunia. Kematian akibat kanker

dapat mencapai angka 45% pada 2007-2030, yaitu sekitar 7,9 juta jiwa menjadi 11,5 juta jiwa

kematian. (Ariani., 2015)


Laporan dari Globocan 2012 yang diluncurkan oleh The International Agency for

Research on Cancer (IARC) bahwa ditahun 2012 ada sekitar 41,1 juta kasus baru dan 8,2 juta

kematian akibat kanker. Penyebab umum kematian akibat kanker pada 2012 yaitu kanker paru-

paru (19,4 % dari total 1,6 juta), kanker hati (9,1 % dari total 0,8 juta) dan kanker perut (8,8 %

dari total 0,7 juta).4 Jumlah kematian akibat kanker ini lebih banyak terjadi di negara

berkembang yang disebabkan kurangnya deteksi dini dan kurangnya fasilitas pengobatan

(Halida, 2014).

Di Indonesia, rasio tumor atau kanker adalah 4,3 per 1000 penduduk dan menjadi

penyebab kematian nomor tujuh (5,7%) setelah stroke, tuberculosis, hipertensi, trauma, perinatal

dan diabetes mellitus. Namun terdapat kecendrungan peningkatan jumlah penderita kanker dari

tahun ke tahun. Prevalensi kanker mencapai 4,3 per 1000 penduduk. Setiap tahunnya di

Indonesia ditemukan sekitar 4.100 pasien kanker anak yang baru. Dari keseluruhan kasus kanker

yang ditemukan, meskipun kanker masih jarang ditemukan terjadi pada golongan usia anak atau

masih sekitar 2-6%, namun kanker merupakan penyakit degenerative yang menyebabkan 10%

kematian pada anak. Etiologi kanker pada anak masih belum jelas namun penyebabnya diduga

oleh karena penyimpangan pertumbuhan sel akiat efek genetic dalam kandungan. Pemicunya

diduga oleh factor lingkungan yang tidak sehat, makanan yang dikonsumsi secara tidak tepat,

radiasi, serta infeksi virus (Ariani., 2015).

Berbagai usaha telah dilakukan dalam terapi kanker hati seperti operasi, transplantasi

hati, ablasi tumor, embolisasi atau kemoembolisasi arteri, dan kemoterapi. Di antara terapi

tersebut, kemoterapi merupakan langkah yang paling efektif khususnya untuk terapi sel kanker

yang telah mengalami metastasis. Meskipun demikian, kemoterapi masih dianggap kurang
efektif untuk terapi hepatoma, oleh sebab itu perlu dilakukan usaha pencarian zat sitotoksik yang

berpotensi untuk mengobati kanker hati (Handayani., 2008)

Pada penelitian ini menggunakan metode in silico yaitu molecular docking. Metode ini

digunakan untuk memprediksi aktivitas senyawa analog kalkon sebagai inhibitor untuk kanker

hati (HepG2) dengan menggunakan program AutoDock Vina.

Anda mungkin juga menyukai