NIM : 40122009
Prodi : Profesi Apoteker (Kelas A)
Untuk persetujuan dan pemeliharaan pemasok bahan aktif dan eksipien, diperlukan hal-
hal berikut:
a. Bahan Aktif
Ketertelusuran rantai pasokan hendaklah ditetapkan dan risiko terkait, hendaklah
dinilai secara resmi dan diverifikasi berkala.
Catatan rantai pasokan dan ketertelusuran untuk setiap bahan aktif (termasuk bahan
awal untuk pembuatan bahan aktif) hendaklah tersedia dan disimpan oleh pabrik
pembuat obat.
Audit hendaklah dilakukan terhadap pabrik pembuat dan distributor bahan aktif
durasi waktu dan ruang lingkup yang tepat.
b. Eksipien
Eksipien dan pemasok eksipien hendaklah dikendalikan secara tepat
berdasarkan hasil penilaian risiko mutu yang resmi.
Serialisasi 2D Barcode merupakan penetapan nomor seri unik untuk setiap unit yang
dapat terjual dari setiap produk resep yang terkait dengan informasi yang mencakup asal
produk, nomor batch, tanggal kadaluwarsa, dimana produk harus didaftarkan agar langsung
tersambung dengan data dari regulator (BPOM). Penerapan 2D Barcode sebagaimana diatur
dalam Perka BPOM nomor 33 Tahun 2018 ini meliputi Obat dan Makanan yang diproduksi
dan diedarkan di dalam negeri dan/atau yang diimpor untuk diedarkan di wilayah Indonesia.
2D Barcode dapat dilakukan dengan metode otentifikasi dan identifikasi. 2D Barcode
dengan metode otentifikasi berlaku untuk Obat yang termasuk dalam golongan obat keras,
produk biologi, narkotika dan psikotropika. Sedangkan metode identifikasi berlaku untuk
obat yang termasuk dalam golongan obat bebas dan obat bebas terbatas, obat tradisional,
suplemen kesehatan, kosmetika dan pangan olahan. 2D Barcode yang diterbitkan oleh Badan
POM berupa QR Code sedangkan 2D Barcode yang diterbitkan oleh Pelaku Usaha berupa
QR Code atau 2D Barcode yang dapat dibaca oleh Aplikasi Track and Trace Badan POM.
2D Barcode untuk Obat harus memuat informasi yang meliputi nomor
Izin Edar dan/atau nomor identitas produk yang berlaku secara internasional, nomor bets atau
kode produksi, tanggal kedaluwarsa dan nomor serialisasi.
NAMA : Azkiy Syifa’ Istighfarin
NIM : 40122009
Prodi : Profesi Apoteker (Kelas A)
- 2D Barcode Identifikasi
Pada Izin edar secara elektronik akan diterbitkan 2D Barcode yang terdiri dari
informasi: (90)XXXXXXXXXXXX(91)YYYYYY
- 2D Barcode Otentifikasi
a. 2D Barcode otentifikasi dihasilkan aplikasi track and trace BPOM sesuai permintaan
Pelaku Usaha berupa informasi yang selanjutnya dapat diubah menjadi 2D Barcode.
b. Informasi minimal pada 2D Barcode sebagai berikut.
(90)XXXXXXXXXXXX(10)WWWWWW(17)VVVVVV(21)YYYYYYYYYYYYYYYY;
atau
(01)XXXXXXXXXXXX(10)WWWWWW(17)VVVVVV(21)YYYYYYYYYYYYYYYY.
secara
internasional
yaitu GTIN
(Global Trade
International
Number)
Pencantuman 2D Barcode dalam kemasan produk obat dan makanan dengan dua 2D
Barcode Dalam hal terdapat dua 2D Barcode yang dicantumkan dalam kemasan produk obat
dan makanan maka 2D Barcode dari BPOM harus mencantumkan tulisan “BPOM RI” seperti
contoh di bawah:
NAMA : Azkiy Syifa’ Istighfarin
NIM : 40122009
Prodi : Profesi Apoteker (Kelas A)
HAZARDOUS SITUATION
Terjadi kesalahan para proses kompresi tablet yang menyebabkan tablet menjadi
terlalu keras.
RISK CONTROL
Aksi yang dapat dilakukan / dipilih ialah mengurangi resiko dan mencegah resiko antara lain
sebagai berikut:
Melakukan pengecekan ulang berdasarkan SOP dan membaca ketentuan jarak antara
Upper ponches dan Lower ponches
Melakukan pelatihan atau training kepada operator yang akan mengoperasikan alat
Mendeteksi ejection pertama atau memperhatikan tablet ketika tablet pertama jadi
Membaca indicator error dengan cepat dan segera mengatasinya
Melakukan pemeriksaan alat rutin
Mengontrol tekanan dan kecepatan mesin sesuai ketentuan agar tidak terjadi laminasi
Mengecek granul pada proses pengisian die
RISK REDUCTION
Before After
Severity 8 8
Occurance 6 2
Detection 8 6
NAMA : Azkiy Syifa’ Istighfarin
NIM : 40122009
Prodi : Profesi Apoteker (Kelas A)
RISK REVIEW
RISK COMMUNICATION
Decision maker dan stakeholder : Kepala pabrik, kepala bagian produksi, kepala
bagian Quality Assurance, dan kepala bagian Quality Control.