2D BARCODE OTENTIFIKASI
DI FASILITAS DISTRIBUSI OBAT
Disampaikan oleh:
Wardhono Tirtosudarmo, S.Si., Apt.
Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Madya
Badan Pengawas Obat dan Makanan
TABLE OF CONTENTS
Bisnis Proses 2D Barcode Otentifikasi dan Penahapan
1. Bisnis Proses Distribusi Obat
Bisnis proses distribusi Obat dimulai dari 4.
Pelaporannya
Bisnis Proses 2D Barcode Otentifikasi dimulai dari Industri Farmasi hingga
Industri Farmasi hingga Fasilitas Pelayanan
Fasyanfar, Dasar Hukum Kewajiban Pelaporan dan Teknis Penahapan
Kefarmasian
Pelaksanaan Pelaporannya oleh Fasdis dan Fasyanfar
2. 2D Barcode
Pengenalan lebih lanjut mengenai 5. Manfaat Penerapan 2D Barcode Otentifikasi
Manfaat yang diperoleh bagi pelaku usaha, masyarakat maupun
Konsep dasar dan dasar hukum pemerintah (Badan POM) dengan berlakunya 2D Barcode
yang mengatur 2D Barcode Otentifikasi
N 2D media kontras
BARCODE
dikecualikan untuk Obat yang diedarkan di Indonesia dengan
mekanisme:
1. emergency use authorization dan/atau
2. special access schemes
INFORMASI PADA
2D BARCODE
OTENTIFIKASI
Informasi minimal pada 2D Barcode • (90) XXXXXXXXXXXX adalah (90) diikuti NIE Produk.
sebagai berikut: • (10) WWWWWW adalah (10) diikuti nomor bets atau lots.
(90)XXXXXXXXXXXX(10)WWWWWW • (17) VVVVVV adalah (17) diikuti akhir masa kedaluwarsa
(17)VVVVVV(21)YYYYYYYYYYYY produk.
YYYY; • (21) YYYYYYYYYYYY YY adalah (21) diikuti nomor
serialisasi produk.
atau
• (01) XXXXXXXXXXXX adalah (01) diikuti identitas produk
secara internasional yaitu Global Trade Item Number
(01)XXXXXXXXXXXX(10)WWWWWW (GTIN).
(17)VVVVVV(21)YYYYYYYYYYYY
YYYY;
DASAR HUKUM
PERATURAN BADAN POM NOMOR 22 TAHUN 2022 TENTANG
PENERAPAN 2D BARCODE DALAM PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN
2D Barcode dengan metode Otentifikasi dengan menggunakan kode berupa serangkaian angka dan huruf
yang diterbitkan oleh Badan POM atau pelaku usaha secara mandiri
Industri Farmasi yang menerapkan 2D Barcode dengan metode Otentifikasi wajib menerapkan Sistem
Agregasi
Pelaku Usaha pemilik Izin Edar, Fasilitas Distribusi dan Fasilitas Pelayanan Kefarmasian yang
mengelola Obat dengan 2D Barcode metode Otentifikasi wajib menyampaikan laporan 2D Barcode
melalui Aplikasi Track and Trace Badan POM
Pelaporan oleh Fasilitas Distribusi dan Fasilitas Pelayanan Kefarmasian dilaksanakan secara bertahap
Pelaporan scan in dan scan out dilakukan paling lambat 3 (tiga) hari setelah transaksi
Scan in Scan in
produk yang produk yang
Scan out produk diterima dari
diterima dari Scan out produk
yang akan dikirim ke Pelaporan produk Industri
PBF Pusat yang akan dikirim
B.6. Klinik/ Rumah Sakit yang diterima oleh
ke PBF Cabang
Farmasi
PBF Pusat dan
Pelaporan dikirim ke PBF Cabang
produk yang melalui Aplikasi TTAC
diterima oleh
C.1. C.2. C.2.
PBF Cabang
dan dikirim ke
sarana pelayanan Scan in Scan out produk
melalui produk yang Pelaporan produk
yang akan
Aplikasi TTAC diterima dari yang diterima oleh
diserahkan oleh
PBF Cabang sarana pelayanan
sarana pelayanan
melalui Aplikasi TTAC
C. Fasilitas Pelayanan Kefarmasian
(Klinik, RS, PKM, APT, TO)
DASAR HUKUM
KEWAJIBAN PELAPORAN
1 2 3 4
Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun Peraturan BPOM No. 6 Tahun Peraturan BPOM No. 14 Tahun 2023 Peraturan BPOM No. 22 Tahun 2022
2021 tentang Penyelenggaraan 2020 tentang Perubahan atas tentang Perubahan atas Peraturan tentang Penerapan 2D Barcode
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Peraturan BPOM No. 9 Tahun BPOM No. 2 Tahun 2022 tentang dalam Pengawasan Obat dan
2019 tentang Pedoman Teknis Pelaporan Kegiatan Industri Farmasi Makanan
Pasal 129 ayat (3) huruf a
CDOB dan Pedagang Besar Farmasi
Setiap orang yang mengedarkan obat
dan bahan obat melalui kegiatan
Butir 9.23 Pasal 4 dan Pasal 7 Pasal 13 dan Pasal 14
penyaluran wajib memenuhi standar
Fasilitas distribusi wajib PBF wajib menyampaikan PBF wajib menyampaikan
dan/atau persyaratan CDOB
membuat, menyimpan, dan laporan kegiatan pemasukan laporan kegiatan pemasukan
Pasal 221 ayat (1) huruf a menyampaikan laporan dan penyaluran Obat dan/atau dan penyaluran Obat dan/ atau
Pengawasan pemenuhan standar oleh Bahan Obat dengan 2D Barcode
pemasukan dan penyaluran Bahan Obat kepada Badan
pemerintah, salah satunya melalui Otentifikasi kepada Badan POM
obat kepada Badan POM POM setiap bulan melalui e-
pelaporan dari pelaku usaha setiap 3 (tiga) hari melalui TTAC
was (setiap bulan)
MANFAAT PENGGUNAAN
2D BARCODE (SERIALISASI)
Barang diterima
wajib diarsipkan dan mampu oleh pelanggan
tertelusur paling singkat 5 (lima)
tahun.