Anda di halaman 1dari 14

Pentingnya Penerapan

2D Barcode Otentifikasi
Saat Ini dan Masa Mendatang
Disampaikan oleh: gsional

Wardhono Tirtosudarmo, S.Si., Apt.


Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Madya
Badan Pengawas Obat dan Makanan

dalam Kegiatan Pharmaceutical & Healthcare Summit 2023


Yogyakarta, 28 Juli 2023
1. Bisnis Proses
Distribusi Obat 4. Masa Transisi Implementasi
2D Barcode Otentifikasi
Bisnis proses distribusi Obat dimulai dari Industri Ketentuan bagi Pelaku Usaha baik Pemilik Izin Edar terkait masa transsisi
Farrmasi hingga Sarana Pelayanan Kefarmasian implementasi 2D Barcode Otentifikasi

2. Konsep Dasar
2D Barcode dan Agregasi 5. Manfaat terkait
2D Barcode Otentifikasi
Pengenalan lebih lanjut mengenai Manfaat yang diperoleh bagi pelaku usaha, masyarakat
2D Barcode dan Agregasi serta maupun pemerintah (Badan POM) terkait berlakunya
Bisnis Proses 2D Barcode Otentifikasi 2D Barcode Otentifikasi

3. Dasar Hukum terkait 2D


Barcode 6. Konsep Dasar
e-Labelling
Dasar hukum yang mengatur mengenai Penerapan Pengenalan lebih lanjut mengenai definisi,
2D Barcode dalam Pengawasan Obat ketentuan dan manfaat e-labelling

Table of contents
Bisnis Proses Distribusi Obat

Sarana Produksi Sarana Distribusi Sarana Pelayanan


Industri Farmasi Pedagang Besar Farmasi (PBF), Toko Obat, Apotek, Klinik,
Instalasi Farmasi Pemerintah (IFP) Puskesmas dan Rumah Sakit
2D Barcode
Representasi grafis dari data digital dalam format dua dimensi berkapasitas decoding tinggi yang dapat
dibaca oleh alat optik yang digunakan untuk identifikasi, penjejakan, dan pelacakan

Harus tidak mudah lepas/


Menggunakan metode
terpisah dari kemasan dan
Otentifikasi dan Identifikasi tidak mudah luntur/rusak

Untuk Obat dengan Otentifikasi


Harus mudah dipindai dan
paling sedikit memuat informasi
NIE, nomor bets, ED dan nomor
mampu dibaca oleh aplikasi
serialisasi BPOM Mobile

Dicetak pada kemasan edar Berbentuk persegi empat


dengan warna tinta yang dengan ukuran paling sedikit
berbeda dengan warna dasar 0,6 cm x 0,6 cm

Referensi: Peraturan BPOM Nomor 22 Tahun


2022
Your
Logo

DEFINISI
SISTEM AGREGASI
Adalah sistem pemberian kode yang memuat informasi detail produk
yang berada dalam kode primer yang tercantum pada kode sekunder MANFAAT
sedangkan detail produk pada kode primer dan kode sekunder
• Mempermudah proses penelusuran suatu
tercantum dalam kemasan tersier.
produk .
• Mempermudah dan mempercepat
perhitungan stok produk tanpa harus
memindai setiap kemasan di setiap titik
pemberhentian.
• Meningkatkan keamanan selama proses
pemindaian tanpa harus membuka segel
kemasan terbesar produk.
BISNIS PROSES
A.1. A.2. A.3. A.4. A.5.

Akun pelaporan (hak akses) Aktivasi 2D Barcode


Scan out produk Pelaporan produk
A. Sarana TTAC melalui laman
Generate 2D Barcode dan dilaporkan ke
sebelum produk
ttac.pom.go.id/register yang dikirim ke
Produksi hingga memperoleh e-mail
secara mandiri atau BPOM termasuk info
didistribusikan Distributor
permohonanan kode agregasi
(Industri verifikasi dari BPOM melalui Aplikasi TTAC
generate ke BPOM B. Sarana Distribusi
Farmasi) (PBF Pusat &
B.5 B.4. B.3. B.2. B.1.
PBF Cabang)
Scan in Scan in
produk yang produk yang
Scan out produk diterima dari
diterima dari Scan out produk
yang akan dikirim ke Pelaporan produk Industri Farmasi
PBF Pusat yang akan dikirim
B.6. Klinik/ Rumah Sakit yang diterima oleh ke PBF Cabang
PBF Pusat dan
Pelaporan dikirim ke PBF Cabang
produk yang melalui Aplikasi TTAC
diterima oleh
C.1. C.2. C.2.
PBF Cabang
dan dikirim ke
sarana pelayanan Scan in Scan out produk
melalui produk yang Pelaporan produk
yang akan
Aplikasi TTAC diterima dari yang diterima oleh
diserahkan oleh
PBF Cabang sarana pelayanan
sarana pelayanan
melalui Aplikasi TTAC
C. Sarana Pelayanan
(Klinik, RS, PKM, APT, TO)
DASAR HUKUM
PERATURAN BADAN POM NOMOR 22 TAHUN 2022 TENTANG
PENERAPAN 2D BARCODE DALAM PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN
2D Barcode dengan
2D Barcode dengan
Metode Otentifikasi
Metode Identifikasi
Obat yang termasuk KETENTUAN Obat yang termasuk
PRODUK OBAT
dalam golongan:
dalam golongan:
1. Obat keras,
1. Obat Bebas
termasuk produk
biologi,
YANG 2. Obat Bebas Terbatas
3. Obat keras yang
2. Narkotika
3. Psikotropika
MENERAPKAN 2D termasuk

BARCODE radiofarmaka & media


kontras

dikecualikan untuk Obat yang diedarkan di Indonesia


dengan mekanisme:
1. emergency use authorization dan/atau
2. special access schemes
DASAR HUKUM
PERATURAN BADAN POM NOMOR 22 TAHUN 2022 TENTANG
PENERAPAN 2D BARCODE DALAM PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN

2D Barcode dengan metode Otentifikasi dengan menggunakan kode berupa serangkaian


angka dan huruf yang diterbitkan oleh Badan POM atau pelaku usaha secara mandiri

Industri Farmasi yang menerapkan 2D Barcode dengan metode Otentifikasi wajib


menerapkan Sistem Agregasi

Pelaku Usaha pemilik Izin Edar, Fasilitas Distribusi dan Fasilitas Pelayanan Kefarmasian
yang mengelola Obat dengan 2D Barcode metode Otentifikasi wajib menyampaikan
laporan 2D Barcode melalui Aplikasi Track and Trace Badan POM

Pelaporan oleh Fasilitas Distribusi dan Fasilitas Pelayanan Kefarmasian dilaksanakan


secara bertahap

Pelaporan scan in dan scan out dilakukan paling lambat 3 (tiga) hari setelah transaksi

https://jdih.pom.go.id/dow
Read More
nload/product/1423/22/2022
INFORMASI PADA
2D BARCODE
OTENTIFIKASI

Informasi minimal pada 2D Barcode • (90) XXXXXXXXXXXX adalah (90) diikuti NIE Produk.
sebagai berikut: • (10) WWWWWW adalah (10) diikuti nomor bets atau lots.
(90)XXXXXXXXXXXX(10)WWWWWW • (17) VVVVVV adalah (17) diikuti akhir masa kedaluwarsa
(17)VVVVVV(21)YYYYYYYYYYYY YYYY; produk.
• (21) YYYYYYYYYYYY YY adalah (21) diikuti nomor
atau
serialisasi produk.
• (01) XXXXXXXXXXXX adalah (01) diikuti identitas produk
(01)XXXXXXXXXXXX(10)WWWWWW secara internasional yaitu Global Trade Item Number
(17)VVVVVV(21)YYYYYYYYYYYY YYYY; (GTIN).
Manfaat penggunaan
2D Barcode (Serialisasi)

Badan POM sebagai Pemerintah, dengan


adanya 2D Barcode (Serialiasi) dapat
mendeteksi produk Obat diduga palsu
melalui data laporan 2D Barcode dalam
Aplikasi Track and Trace Badan POM.

Pelaku Usaha Masyarakat


Pemilik Izin Edar
• Dapat memeriksa (crosscheck)
• Dapat mengidentifikasi item kebenaran produk.
produk yang didistribusikan, • Dapat mempermudah dalam
dan diterima baik dalam memperoleh informasi suatu
rangka pengadaan maupun produk Obat sebagaimana
retur atau recall. tercantum dalam kemasan Pemerintah
• Dapat mempermudah maupun brosur melalui
pencatatan stok beserta • e-Labelling (pilot project).
identitas produk.
e-Labelling

Adalah informasi produk Obat secara resmi dalam sebuah format yang
terorganisasi menggunakan standar elektronik dan memungkinkan
untuk ditampilkan dalam website/world wide web, platform elektronik,
dan media cetak

Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan e-labelling :


• Tersedia informasi produk secara onlin esesuai yang disetujui oleh BPOM.
• e-Labelling pada kemasan produk mudah diakses oleh alat
pemindai/scanner
• Informasi produk yang tercantum dalam e-Labelling mudah dibaca oleh
siapapun
Manfaat e-Labelling

Mempermudah Memastikan Menciptakan Mempercepat Mengurangi


penyajian informasi prosedur implementasi penggunaan
informasi produk tepat regulasi yang perubahan kertas dalam
produk sasaran lebih efisien informasi rangka
sampai produk mendukung
kepada pasien sehingga Go Green
dapat
meningkatkan
compliance
PENUTUP

• Apoteker dan Tenaga Kesehatan seyogyanya adaptif


dengan perkembangan teknologi digital dalam
mendukung kegiatan kefarmasian dan pelayanan
kesehatan

• Dengan penerapan 2D Barcode, diharapkan


meningkatkan kualitas pendistribusian, pengelolaan
dan pelayanan obat
•.

• Pemanfaatan teknologi digital dapat membantu


dalam menjaga integritas rantai distribusi obat dan
membantu pelayanan informasi obat
•.

Anda mungkin juga menyukai